NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Transmigrasi Lunara Dan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elle Nova

Lunara Airi, gadis keturunan Jepang yang dikenal sebagai Queen dari klan mafia Black Wolf, tewas dalam kecelakaan brutal akibat pengkhianatan musuh lamanya. Namun alih-alih mati, ia terbangun di tubuh seorang gadis keturunan Jepang bernama Aeryn Vynne Hikari — korban koma akibat pembullyan.

Di dunia baru yang tampak tenang namun penuh rahasia gelap, Lunara kini didampingi oleh sebuah sistem yang muncul dalam pikirannya.
Dengan sistem itu, ia menapaki kembali jalan menuju kekuasaan, balas dendam, dan pengendalian dunia modern yang hanya terlihat damai di permukaan.

Lunara bukan lagi hanya Queen dari dunia bawah…
Kini, dia adalah Aeryn Vynne Hikari — pemilik sistem yang bisa menundukkan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elle Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PANGGUNG DEBAT PUBLIK

Pagi menjelang debat, suasana di kamar Aeryn terasa seperti ruang perang yang tenang. Aeryn sudah mengenakan power suit hitam yang elegan, jauh dari seragam sekolah. Vale berdiri di depannya, memegang tablet.

​"Nona, laporan Arashine," lapor Vale, suaranya tenang. "Sesuai instruksi, narasi restrukturisasi besar-besaran, sistem integritas, dan standar profesional baru telah didorong. Media sosial dan portal bisnis pagi ini dipenuhi berita tentang Arashine sebagai 'Agensi Era Baru yang Menuntut Kualitas'. Fokusnya berhasil dialihkan dari figur CEO ke standar mutlak."

​Vale kemudian menyerahkan hard copy yang tebal.

​"Ini adalah data riset pasar yang Anda minta. Divisi Riset Arashine menganalisis proyek Revan Artha Jaya, 'Luxury Resort for Gen Z'. Data menunjukkan bahwa cost structure dan target pasar Revan tidak layak secara statistik proyek itu akan bangkrut dalam tiga tahun pertama karena miskalkulasi demografi dan biaya operasional yang terlalu tinggi."

​Aeryn membaca sekilas angka-angka kritis yang dicetak tebal itu. Senyum dingin tersungging di bibirnya.

​"Bagus," kata Aeryn. "Vale, pastikan drive presentasiku hari ini memiliki firewall berlapis. Aku tidak akan memberinya kesempatan kedua untuk melakukan sabotase."

​Vale mengangguk.

"Keamanan dijamin. Ini bukan hanya presentasi, Nona. Ini adalah pernyataan tentang standar baru."

 

Di koridor sekolah, Revan Artha Jaya berjalan dengan dagu terangkat. Ia sudah menyebarkan gosip.

​"Hanya karena dia putri Hakari, dia diizinkan mengulang. Jelas dia takut. Proyeknya pasti tidak sehebat milikku," bisik Revan kepada teman-temannya yang mengangguk setuju.

​Di kalangan kelompok sosial yang iri dan sinis di sekolah, bisik-bisik merajalela. Mereka berasumsi Aeryn, yang selalu menjaga jarak dan tampak pendiam, tidak akan mampu menanggapi tekanan debat publik. Mereka menunggunya membuat kesalahan, mempermalukan nama keluarga Hakari di hadapan seluruh wali murid yang hadir.

​Aeryn, yang tiba lima belas menit sebelum acara dimulai, mengabaikan tatapan dan bisikan. Kehadirannya singkat, fokus, dan diantar langsung ke ruang tunggu belakang auditorium.

 

Malam sebelumnya, Aeryn sedang menyempurnakan argumen statistiknya ketika ketukan terdengar di pintu kamarnya. Raka Hakari masuk, penampilannya santai, tetapi matanya yang tajam mengamati.

​"Kau terlihat seperti akan menyerang negara lain, bukan presentasi sekolah," komentar Raka, menyender di kusen pintu.

​"Penting untuk menetapkan standar sejak awal, Kak," jawab Aeryn tanpa menoleh.

​Raka berjalan mendekat. "Aku dengar purge di Vyne Luxe, dan aku dengar tentang Vale. Pilihan bagus. Sangat profesional." Raka tersenyum bangga. "Aku tidak akan membahas angkanya, itu bidangmu. Yang perlu kau ingat, Ai," Raka melunakkan suaranya. "Debat besok bukan tentang angka. Ini tentang menunjukkan siapa dirimu. Tunjukkan pada mereka mengapa kau adalah putri dari keluarga Hakari."

​Dukungan Raka terasa hangat dan jujur. Itu adalah validasi yang Aeryn butuhkan, bukan dari Vale yang profesional, tetapi dari darah dagingnya.

​"Terima kasih, Kak," kata Aeryn.

​"Sekarang, aku harus pergi. Jangan membuat mereka menunggu terlalu lama besok."

 

Aeryn dan Vale memasuki auditorium sekolah. Aula itu penuh sesak. Panel juri duduk di depan, terdiri dari Dewan Sekolah, alumni penting, dan seluruh wali murid. Kehadiran yang begitu banyak menambah tekanan yang luar biasa.

​Vale mengamankan kursi Aeryn di barisan depan penantang.

​"Audiensnya maksimal, Nona," bisik Vale. "Ini adalah panggung yang sempurna."

Aeryn mengamati Revan, yang sedang tertawa lebar dengan temannya di barisan depan. Revan mengenakan setelan jas mahal dan terlihat siap untuk kemenangan yang sudah ia anggap pasti.

 

Kepala Sekolah membuka acara. Giliran pertama diserahkan kepada Revan Artha Jaya.

​Revan melangkah ke panggung, senyum di wajahnya memancarkan arogansi.

​"Selamat pagi. Saya di sini untuk membuktikan bahwa proyek saya, Luxury Resort for Gen Z, adalah solusi finansial paling solid..."

​Revan mempresentasikan ulang idenya. Presentasinya lancar, grafisnya indah, tetapi isinya sangat generik—penuh jargon mahal tanpa substansi baru. Setelah kegagalan file Aeryn minggu lalu, juri yang terdiri dari para profesional bisnis mengharapkan standar yang lebih tinggi. Beberapa juri tampak bosan.

​Tiba saatnya giliran Aeryn.

​Revan tersenyum sinis padanya saat kembali ke kursinya. "Giliranku sudah selesai, Nona. Jangan terlalu tegang."

​Aeryn mengabaikannya. Dia bangkit dan berjalan ke panggung. Dibandingkan setelan jas Revan, power suit Aeryn terasa lebih berwibawa dan dingin. Vale menyerahkan drive presentasi dan mundur dengan hormat.

​Aeryn berdiri di depan podium. Dia tidak langsung memamerkan proyeknya.

​Aeryn menatap langsung ke juri yang tampak lelah.

​"Selamat siang, Dewan Juri, Dewan Sekolah, dan Para Wali Murid yang saya hormati," Aeryn memulai, suaranya dingin, jernih, dan terdengar berbeda.

​"Sebelum saya menyajikan proyek saya, izinkan saya bertanya. Mengingat standar efisiensi dan profesionalisme mutlak yang berlaku di dunia nyata—yang harus kita ajarkan kepada generasi penerus—apakah sebuah proyek yang gagal total dalam menganalisis cost structure dan menghasilkan return on investment kurang dari 3% dapat dianggap sebagai 'solusi finansial yang solid'?"

​Juri dan seluruh wali murid, yang baru saja menyaksikan proyek Revan yang penuh jargon tanpa angka yang kuat, kini duduk tegak. Aeryn baru saja memulai serangannya dengan pertanyaan retoris yang langsung menyerang fundamental kesalahan Revan menggunakan standar mutlak yang sama yang ia terapkan di Arashine Entertainment.

Ruangan hening total. Pertanyaan retoris Aeryn, yang menggunakan bahasa corporate tajam, langsung menusuk kelemahan yang baru saja dipresentasikan Revan.

​Seorang juri, yang merupakan CEO di bidang investasi, mencondongkan tubuh ke depan, tertarik.

​"Tentu saja tidak," jawab salah satu wali murid yang dikenal sebagai venture capitalist, suaranya terdengar lantang. "Proyek seperti itu di dunia nyata hanya akan menjadi lubang kerugian. Standar profesional menuntut lebih dari itu."

​Wali murid lain bergumam setuju. Revan di kursinya tampak terkejut dan marah.

​Aeryn mempertahankan ekspresi dinginnya, seolah tanggapan itu sudah ia perkirakan.

​Di barisan tengah, tempat duduk para wali murid, Daddy Danu dan Mommy Arisa duduk diapit oleh Raka. Wajah Daddy Danu yang biasanya keras kini menunjukkan sedikit keterkejutan, yang segera berganti menjadi kebanggaan. Mommy Arisa tersenyum lembut, tangannya mencengkeram lengan suaminya.

​"Dia tidak pernah berbicara seperti itu di rumah," bisik Raka sambil tersenyum lebar. "Dia tidak sedang presentasi, dia sedang membersihkan meja."

Aeryn mengangguk ke arah juri. "Terima kasih. Berdasarkan standar mutlak tersebut, saya akan menyajikan proyek yang telah saya kembangkan. Sebuah proyek yang tidak hanya menjanjikan keuntungan, tetapi juga didukung oleh data pasar yang riil."

​Layar di belakang Aeryn menyala. Ia tidak menyajikan slide berwarna-warni yang muncul adalah grafik, data flow yang kompleks, dan cash flow analysis yang sangat rinci semua disajikan dengan desain minimalis namun berkelas.

Aeryn mulai berbicara, menjelaskan setiap variabel, setiap risiko, dan setiap potensi keuntungan dengan flow yang lancar dan terstruktur. Ia mengutip analisis geopolitik, pergerakan mata uang, dan tren investasi jangka panjang.

Juri: Seorang juri mulai mencatat dengan serius. Mereka terkejut ini bukan presentasi siswa SMA ini adalah briefing direksi.

Para Wali Murid terpukau. Beberapa mulai berbisik, membandingkan betapa jauhnya kualitas presentasi Aeryn dibandingkan Anaknya sendiri.

Wajah Revan memerah. Proyeknya sendiri tampak seperti proyek kerajinan tangan dibandingkan dengan data solid Aeryn yang didukung oleh sumber daya yang jelas tidak ia miliki.

Aeryn mengakhiri presentasi dengan solusi mitigasi risiko yang brilian, meninggalkan semua orang di ruangan dengan rasa terkejut dan terkesima oleh kedalaman dan profesionalisme yang luar biasa.

Namun sebelum ruangan sempat bertepuk tangan, kepala sekolah menoleh ke juri. Seorang juri senior, CEO sebuah perusahaan investasi besar, mengangkat tangannya.

“Maaf, ini agak mendadak,” katanya serius. “Tapi melihat tingkat analisis yang disajikan di sini… saya ingin menguji Aeryn sedikit lebih jauh. Ada satu tantangan cepat bagaimana Aeryn akan menyesuaikan proyek ini jika terjadi krisis finansial global dalam 6 bulan ke depan?”

Revan, yang masih terpana, mengerutkan alis. Senyum sinisnya kini berubah menjadi was-was. Beberapa wali murid menahan napas, penasaran dengan bagaimana siswi SMA ini akan menjawab “krisis global” dalam hitungan detik.

Aeryn menatap juri dengan dingin. Senyum tipisnya muncul, tapi matanya tetap tajam seperti mata elang. Ia mengambil napas sebentar, lalu menjawab dengan flow yang seolah sudah diprediksi

“Jika krisis terjadi, langkah pertama adalah …”

Bersambung.....

1
Noey Aprilia
Tnggu aja smp revan bnr2 hncur...
mngkn dia bkln sdar,atw mngkin mkin gila....
Elle Nova: kalau cepet sadarnya atau di bikin gila nanti gk seru lagi gk ada yang ganggu ketenangan Aeryn😄
total 1 replies
anna
💪
anna
👍❤
anna
anna
👍
Noey Aprilia
Hai kk...
aku udh mmpir....mskpn nysek d awl,tp mkin ksni mkin seru...smp ngebut bgt bcanya biar bsa komen....😁😁😁....
D tnggu up'ny y kk....smngttt....😘😘😘
Noey Aprilia: Cama2.....😀😀😀
total 2 replies
Wahyuningsih
q mampir thor
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
azka aldric Pratama
hadir
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
AngelaG👁💜
Keren abis
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
Sarah
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Elle Nova: terimakasih🤍
total 1 replies
.🌱Pomhy.☕
Ngakak parah!
Elle Nova: terimakasih,sdh mampir🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!