NovelToon NovelToon
JUAL BELI DIUJUNG RERUNTUHAN

JUAL BELI DIUJUNG RERUNTUHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Bertani
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Si kecil pemimpi

Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menimbun Barang

Ia menarik pegangan itu, dan pintu bus terbuka dengan decitan engsel yang memilukan. Chen Lin melompat masuk.

Bagian dalam bus itu... benar-benar seperti bus tua biasa. Debu tebal menyelimuti setiap jok, udara di dalamnya pengap dan berbau jamur, dan lantai bus dipenuhi remah-remah masa lalu. Tidak ada yang futuristik.

Chen Lin menghela napas, rasa kecewa kembali merayap. Ia berjalan ke kursi pengemudi. Di dashboard yang retak, tersembunyi di balik lapisan debu, ada sebuah tombol kecil berwarna biru muda dengan tulisan ON yang samar-samar menyala.

Dengan skeptis, Chen Lin menekannya.

Buzzzzz!

Seluruh bus bergetar hebat. Debu-debu seketika lenyap, seolah dihisap oleh vakum tak terlihat.

Kaca jendela yang tadinya buram dan retak kini bening dan mulus. Dan di tempat kaca depan seharusnya berada, muncul sebuah layar hologram besar berwarna safir.

Di layar itu, sebuah pesan menyala dalam tulisan indah:

[SELAMAT TELAH MENGAKTIFKAN SISTEM GIFT 101 !]

[STATUS ANDA: LEVEL 0 - THE RONGSOKAN]

[MISI 1: 100 INTI KRISTAL BIASA/10 INTI KRISTAL KEKUATAN]

[DOMPET ANDA: 0]

[HADIAH PEMULA: RUANG DIMENSI NIRBATAS.]

Chen Lin menahan napas, matanya membelalak tak percaya.

Tiba-tiba, di dinding samping bus, di antara dua jendela yang sebelumnya normal sebuah garis cahaya biru membelah, dan sebuah Pintu Besi yang kokoh termaterialisasi di tempat yang sebelumnya tidak ada apa-apa.

Chen Lin bergegas membuka pintu besi itu.

Apa yang ia lihat di baliknya bukanlah gudang, bukan pula bagian belakang bus.

Itu adalah Ruang Kosong yang gelap, tetapi tidak terasa dingin. Tidak ada ujung, tidak ada dinding, hanya kekosongan hitam yang luasnya tidak terbatas, seolah-olah ia menatap ke dalam alam semesta.

Chen Lin berdiri di sana, statis. Waktu terasa berhenti.

Ia mengangkat tangan di depan pintu, dan ia bisa melihat debu yang beterbangan di dalam bus, namun di ambang pintu menuju Ruang Dimensi, tidak ada satu pun partikel yang bergerak.

"Ini..." gumam Chen Lin. Ia melangkah maju, luasnya tidak terbatas.

Dan... tidak ada yang bergerak di dalamnya.

Chen Lin belum sepenuhnya memahami signifikansi ilmiah dari hal ini, tetapi instingnya sebagai penyintas berteriak: Ini adalah Ruang Waktu Statis! Sempurna untuk menyimpan dan menimbun persediaan!

Rasa frustrasi dan amarahnya pada Sistem 101 seketika lenyap, digantikan oleh kegembiraan yang meluap-luap.

"Semoga kau berhasil jadi sistem utama! "

...----------------...

Hari Minggu adalah hari pertama maraton belanja gila-gilaan Chen Lin. Ia tidak menyia-nyiakan waktu.

Berbekal uang warisan yang besar, Chen Lin membawa serta adiknya, yang tidak bersekolah di hari itu.

Dengan dalih ingin membuka supermarket besar, Chen Lin bergerak dari satu toko grosiran ke grosiran lainnya.

Keranjang belanja dipenuhi karung beras, tepung, biji-bijian, hingga berlusin-lusin kotak susu dan bumbu dapur yang dibutuhkan Chen Wei—dan dirinya untuk bertahan hidup.

Ia tidak hanya membeli bahan mentah. Melintasi jajanan pinggir jalan yang baunya menggugah selera, Chen Lin memesan banyak porsi makanan yang menurutnya lezat, meminta semuanya dikirim ke alamat vila.

Ia tahu, di dunia kiamat, makanan lezat adalah kemewahan langka.

Saat melewati toko bibit, Chen Lin sempat ragu. Dia tidak tahu setelah bus itu di upgrade apakah dia akan mendapatkan ruang tanam .

Tapi dengan mentalitas mencoba, ia membeli persediaan bibit sayur dan buah yang sangat banyak.

Tak hanya itu, Chen Lin juga membeli sepasang ayam, bebek, kelinci, domba, babi, dan sapi.

Di hari kedua Chen Lin membeli mobil van yang besar, beberapa sepeda motor, dan berbagai kendaraan lain yang mungkin berguna saat kiamat.

Ia juga membeli generator berkapasitas besar dan puluhan jeriken bensin.

Merasa uang warisannya tidak akan cukup untuk ambisi penimbunannya, Chen Lin pergi mencairkan semua emas batangan dan perhiasan berharganya.

Di saat yang bersamaan, kebetulan sekali ia dihubungi oleh seorang pembeli yang tertarik pada vilanya.

Setelah menyamar dengan masker dan bertemu dengan pembeli, vila mewah itu pun berpindah tangan, memberinya suntikan dana tunai yang fantastis.

Mereka diberi waktu satu bulan untuk mengosongkan vila.

Dengan uang tunai yang berlimpah, Chen Lin dan Chen Wei bergerak ke pasar gelap kota. Di sana, ia membeli banyak senjata: berbagai macam pisau tempur, cambuk, busur panah, dan bahkan beberapa pistol ilegal.

Setelah seharian yang gila, mereka makan di restoran mewah. Karena rasanya sangat enak, Chen Lin juga memesan banyak makanan take-away.

Pulangnya, ia memesan lewat online secara gila-gilaan dengan opsi pengiriman tercepat, membeli semua kebutuhan non-food yang ia dan Chen Wei butuhkan, mulai dari pakaian termal hingga peralatan bertahan hidup.

Chen Lin sudah menjelaskan secara ringkas kepada Chen Wei tentang kondisi kiamat yang akan datang.

Chen Wei, yang selalu percaya penuh pada kakak perempuannya, hanya mengangguk patuh. Untuk berjaga-jaga, Chen Lin menelepon guru sekolah adiknya, meminta izin selama dua bulan untuk pengobatan di luar negeri.

Saat barang-barang mulai diantar, Chen Lin memindahkan semuanya ke dalam Bus Tua Rongsokan yang kini berfungsi sebagai ark pribadi mereka.

Chen Wei dengan patuh membantu memegang barang, meskipun tidak banyak yang bisa ia lakukan.

Chen Lin tidak punya waktu untuk menata sesuai jenis, ia hanya memisahkan makanan siap saji dan makanan kalengan. Namun, ia menemui kendala besar: ia bingung di mana menyimpan hewan-hewan yang ia beli.

Ia mencoba memasukkan seekor ayam ke dalam Pintu ruang Statis, tetapi tubuh ayam itu terpental keluar, seolah ada medan gaya tak terlihat yang menolaknya.

Ternyata, ruang statis itu tidak bisa menerima makhluk hidup.

Chen Lin bingung, tapi ia tidak terlalu memikirkannya—masih ada banyak waktu untuk memikirkan nya nanti, jadi untuk sementara dia menyewa halaman kosong dan menyimpan semua hewan yang dia beli disana.

Setelah semua barang pesanan tiba dan vilanya secara resmi akan diserahkan, Chen Lin segera meninggalkan kota bersama adiknya, menggunakan bus tua kuning yang mencolok itu.

Mereka memulai perjalanan inter-country.

Sepanjang jalan, Chen Lin menimbun dengan gila-gilaan di setiap kota dan negara yang dilewati, memanfaatkan kemampuan unik bus rongsokan yang bisa menampung segalanya.

Ia terus membeli dan mengisi Ruang Dimensi hingga uang yang awalnya lebih dari sepuluh juta yuan kini tersisa lima ribu yuan saja.

Setelah satu bulan lebih belanja gila, Chen Lin kembali ke negaranya.

Kiamat kini tinggal lima hari lagi.

Chen Lin dan adiknya menginap di hotel sederhana, menunggu kiamat tiba.

Menggunakan koneksi online yang aman, ia memposting di internet tentang ramalan kiamat dengan menggunakan akun anonim.

Setelah memposting, ia tidak lagi melihat internet. Yang penting ia sudah menyampaikan.

Selebihnya, ia tidak peduli apakah ada yang percaya atau tidak.

Melihat cuaca yang semakin aneh—hujan lebat yang tak berkesudahan—ditambah postingan anonim Chen Lin, ada sebagian kecil orang yang mencoba percaya dan segera menimbun barang. Namun, sebagian besar masyarakat menganggap postingan itu hanya lelucon menjelang akhir pekan.

1
Dewi hartika
terus dan semangat jangan pantang menyerah,lanjuttt😁😁🙏🙏
Windy Hapsarini
semangat Thor n sehat selalu ,,🥰🥰
mamah wangda
semangat 💪💪,jgn putus ditengah jalan
Grey Casanova
lanjut kak
Grey Casanova
blm up2 dah 3hri kak
lee zha
kocak.... luar biasa.... menegangkan.... tapi juga manusiawi.... 👌👌👌👌👍👍👍semangat terus ya
Windy Hapsarini
akhirnya Wen Tao punya kemampuan..😍😍
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Yu~
love me🥰
Fitri R
lanjut...semangat upnya thor
Yu~: siap🫂
total 1 replies
Windy Hapsarini
makasih Thor, istirahat penting.. sehat n semangat selalu Thor 😍😍
Yu~: makasih ya, kamu juga jaga kesehatan🫂
total 1 replies
Lela Salsabila
semangat terus thor 💪💪💪💪
Yu~: siap🫂
total 1 replies
Windy_days
Phoenix, Dark Knight, The Dragon, Eclipse, Sun Rises 😇maaf kepikiran nya cmn ini aja
Yu~: ih bagusss ini, makasih ya🫂
total 1 replies
putra jaya
bagus kali
Yu~: makasih ya dukungannya
total 1 replies
putra jaya
saya juga Lanang tong tong thor🤣
Yu~: semoga sesuai dengan seleramu ya🤧
total 1 replies
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Rizki Rahmawan
saya Lanang 😄🤭
Yu~: loh othor jadi malu, tak kira pemintanya cewek aja. bertanya dengan nada halus 'ko bisa? ' /Facepalm/
total 1 replies
Rizki Rahmawan
hadir 🙋 kakak
Fitri R
lanjut...semangat thor upnya
Lela Salsabila
GK PP GK up tiap hari juga v minimal ttp harus ada up nya thor😄😄😄😄

makasih udah up untuk hari ini👍👍👍 cerita nya bagus seru sekali cerita nya👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!