NovelToon NovelToon
Bukan Istri Kedua

Bukan Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Hidup tak berkecukupan, memaksakan Alana mengubur impiannya untuk berkuliah. Dia akhirnya ikut bekerja dengan sang ibu, menjadi asisten rumah tangga di sebuah rumah cukup mewah dekat dari rumahnya. Namun masalah bertubi-tubi datang dan mengancam kehidupan dirinya dan sang ibu. Dengan terpaksa dirinya menerima tawaran yang mengubah kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan Ira

Satu bulan pernikahan yang sudah di jalani Aravind dan Alana, tak kunjung muncul kabar kehamilan dari istri sirinya. Gadis itu harus menuruti permintaan Aravind yang seminggu sekali pergi ke dokter kandungan.

"Rahimnya sehat dan subur, kau tidak perlu cemas Vind. Kau hanya perlu bersabar karena kehamilan itu tak bisa langsung terjadi. Tapi, agar lebih efektif coba gunakan kalender kesuburan. Alana, siklus menstruasimu berapa hari?" Tanya Dokter Gian, sahabat dekat Aravind.

"Aku tak pernah menghitungnya."

"Kamu ingat terakhir kamu menstruasi tanggal berapa?"

"Sekitar tanggal 29," jawabnya sedikit ragu.

"Baiklah, kalau siklusmu 28 hari. Biasanya masa suburmu sekitar 2 minggu setelah selesai menstruasi. Berarti ada kemungkinan dari tanggal 9 sampai..."

Gian menjelaskan panjang lebar soal masa kesuburan, namun Aravind yang merasa jengah segera menyudahi penjelasannya.

"Stop Ian, aku akan melakukannya setiap hari tanpa harus mengecek masa suburnya. Hal itu malah membuatku sakit kepala," gerutu Aravind yang membuat Gian terkejut.

"Oh wow, kau sepertinya memiliki stamina yang kuat. Baiklah jika itu maumu. Pemeriksaan selesai, kalian boleh keluar dari sini."

Aravind segera berjalan keluar dari ruangan itu, di susul Alana di belakangnya

"Sebentar Vind, boleh kita bicara sebentar. Hanya berdua saja," cegah Gian pada sahabatnya dan Alana hanya bisa menurutinya.

Aravind kembali masuk menghampiri Gian dan duduk di hadapan sahabatnya.

"Kau gila, menikahi gadis muda dan secantik Alana hanya untuk memiliki anak saja. Kalau aku jadi kau, tak akan ku lepaskan kalaupun nantinya dia berhasil memberimu keturunan. Sayang jika dia nantinya harus dimiliki pria lain," ucap Gian yang membuat Aravind sedikit gelisah. Tak menyangka jika sahabatnya yang terkenal playboy akan memuji istri sirinya.

"Aku tak tahu kedepannya akan seperti apa, tapi sebisa mungkin aku tak akan mencontoh papa. Kalau orang-orang tahu jika aku punya istri siri maka image ku akan menjadi buruk."

Gian menatap lama sahabatnya, dia yang menjadi tempat curhat Aravind sangat tahu dengan perasaannya.

"Jeselyn tahu jika wanita yang terpilih itu Alana?"

Aravind menggelengkan kepala, lalu tertawa mengingat syarat yang di berikan istrinya.

"Dia bahkan memberiku syarat untuk mencari wanita yang lebih tua. Wanita egois itu, aku bahkan tak pernah mengatur hidupnya. Ayolah, beri aku tips agar Alana bisa cepat hamil. Agar aku tak perlu merasa bersalah pada Jeselyn," ucap Aravind yang membuat sahabatnya tertawa.

"Sulit jika memang belum waktunya. Tapi kehamilan akan terjadi jika kalian sama-sama menikmati aktivitas ranjang kalian. Tak ada paksaan dan melakukannya dengan sepenuh hati."

"Seperti pasangan yang saling mencintai?" Tanya Aravind ragu.

"Mungkin, tapi wanita sangat suka dengan perlakuan yang lembut dan juga tak memaksa walau tanpa cinta. Cobalah untuk lebih dekat dengan Alana, dan bersikap baiklah padanya. Aku yakin keinginanmu akan tercapai begitu mudah."

Aravind pun keluar dari ruangan, menatap gadis yang tengah duduk di kursi tunggu dekat ruangan obgyn. Tak dapat di pungkiri jika visual Alana begitu menarik. Wajah cantik dan kulitnya yang mulus, serta rambut panjang bergaya butterfly layer membuat Aravind menyadari jika istri sirinya tak pantas berada di posisi ini.

"Ayo, kita harus belanja kebutuhanmu. Stok makanan sudah habis kan?" Tanya Aravind yang mendadak bersikap ramah.

"Iya tuan," jawab Alana menurut pada tuannya.

"Jangan panggil aku tuan, panggil aku Aravind saja."

"Aku tak terbiasa jika hanya sekedar memanggil nama. Apalagi usiamu jauh di atasku," jawab Alana keberatan, merasa tak sopan jika hanya memanggil nama.

"Baiklah, panggil saja aku Mas Aravind. Bagaimana?"

•••

Senja itu, langit masih cerah berwarna jingga keemasan. Alana masih berada di perjalanan bersama Aravind menuju kostan ibunya. Sambil membawa beberapa belanjaan dan juga kebutuhan untuk ibunya.

"Aku tunggu di mobil saja," ucap Aravind yang tak ikut turun.

Dari kejauhan, Alana melihat sesuatu yang aneh di depan pintu kostan ibunya. Sepatu kulit milik pria dewasa berwarna coklat tua. Dari luar terdengar suara obrolan antara pria dan wanita. Alana yang menyangka itu pamannya, mengurungkan niatnya untuk masuk saat mendengar suara pria itu yang pastinya bukan sang paman.

"Jadi, tuan muda yang membebaskanmu Ra?" ucap seorang pria dengan suara khas logat Jawanya.

"Iya, selama ini tuan muda punya bukti kalau bukan aku yang mencuri. Padahal sedikit lagi Alana bisa jadi simpanan Tuan Bara, jadi istri orang kaya. Dia sekarang malah ikut kerja pada tuan muda, jadi pelayannya mungkin," ucap Ira yang ternyata selama ini tahu rencana Bara.

"Ya, gagal maning karena si Marni datang. Tapi, apa kau tahu jika tuan yang masukan kalung nyonya ke tasmu?"

"Tahu, bahkan tuan sudah bayar aku agar sementara masuk dulu ke penjara. Aku kan sudah kasih sebagian uangnya padamu," jawab Ira yang ternyata selama ini bersekongkol dengan Bara.

Alana yang sedari awal menguping pembicaraan ibunya dan Pak Joko, meremas dadanya yang sakit sesak karena merasa dikhianati oleh ibunya sendiri.

"Putriku dan istrimu itu bodoh sekali. Bisa-bisanya percaya dengan sandiwaraku selama ini," imbuhnya lagi yang semakin membuat Alana tak sanggup mendengar pembicaraan pasangan laknat itu.

Joko tak menggubris, pria itu mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Isapan demi isapan disertai pikirannya pada sang istri, membuatnya melamun terlalu dalam.

"Mas, mas Joko. Kenapa melamun? Jangan pikirkan yang lain selama denganku, mas."

Marah, sesal dan sakit hati berkecamuk di dada Alana. Gadis itu kembali menuju tempat mobil Aravind yang terparkir dan masuk ke dalamnya dengan wajah tak karuan.

"Kenapa Alana?" Tanya Aravind yang melihat tingkah tak biasa dari Alana.

Namun gadis itu hanya diam, mencoba menyembunyikan semua yang sudah dia dengar tadi dari mulut ibunya sendiri.

Aravind melajukan mobilnya menuju rumah yang ditinggali Alana, tanpa berbicara apapun pada istri kontraknya itu.

Sampai di rumah, pria itu membantu Alana membawa kantung belanja yang berisi stok makanan dan memasukannya dalam kulkas. Namun pikirannya masih tertuju pada Alana yang hanya diam namun raut wajahnya terlihat seperti orang yang sudah menangis.

"Alana?" Panggilnya dengan nada yang lembut, tangannya refleks menyentuh pundak gadis itu.

"Hiks... hiks... "

Tanpa sadar gadis itu menangis tersedu, Aravind tentu saja terkejut karena tak tahu menahu apa yang terjadi pada Alana.

"Alana, kau kenapa? Coba ceritakan padaku, apa ibumu memarahimu?"

Tanpa sadar, Aravind memeluk gadis itu untuk menenangkannya. Tangisannya yang terdengar menyayat hati, cukup menumbuhkan rasa simpati di hatinya.

"Selama ini ibu sekongkol dengan tuan Bara agar aku mau jadi istri ketiganya. Dan ibu juga berbohong soal Pak Joko, ternyata selama ini dia memang menyukai Pak Joko dan berselingkuh di belakang istrinya selama 3 tahun."

Mendengar hal itu, Aravind merasa kasihan pada Alana. Gadis yang seharusnya memiliki banyak waktu untuk bisa mewujudkan cita-citanya, harus terjebak di lingkungan toxic keluarga dan juga sang majikan.

"Aku juga turut andil atas kehancuran hidup gadis ini," gumamnya dalam hati.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Fitri Widia: Terima kasih 🥺🙏
total 1 replies
partini
waduh waduh imbalannya tempik
partini
ibunya lagi main kah
partini
good
Fitri Widia: terimakasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!