NovelToon NovelToon
Aku Dibenci Ayah

Aku Dibenci Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Konflik etika
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah nyata tapi kutambahin dikit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Sendi tersenyum membaca chat dari Ella itu. Sendi pun mengetik beberapa huruf chat balasan.

Hahaha... Pake filter itu.. ~ Sendi

"Sorry, lama,"

Agel muncul dengan membawa dua mangkuk mie kuah rasa soto di tangannya. Memberikan satu mangkuk mie kuah rasa soto itu pada Sendi. Dengan senang hati Sendi menerimanya. Meletakan ponsel di atas meja tamu.

"Bisa masak ya lo?"

Sendi menghirup aroma mie kuah rasa soto itu yang menurutnya sangat menggugah selera. Seketika membuat perutnya semakin keroncongan sekali.

Agel meniup satu sendok kuah yang masih cukup panas itu. "Mie instan doang bisa mah," Agel memasukan kuah itu ke dalam mulut. Rasa kuah itu terasa gurih di lidah dan terasa hangat di tenggorokan. Sangat pas untuk tubuhnya yang baru saja kehujanan dan kedinginan karena hujan yang cukup deras tadi.

Sendi mengangguk dan mulai memakan mie kuah rasa soto itu. Begitu juga dengan Agel. Dia juga mulai sibuk dengan mie kuah miliknya.

Klunting

Sendi dan Agel menatap pada ponsel yang ada di atas meja dan itu adalah ponsel milik Sendi. Sendi meraihnya dan membaca chat yang ternyata dari Ella lagi.

Wkwkwk.. Lagi ngapain? ~ Ella

Lagi makan. ~ Sendi

Makan apa? ~ Ella

Mie ~ Sendi

Mie apa? ~ Ella

Mi sss you ~ Sendi

"Banyak nannya banget nih cewek, heran gue." Sendi meletakan ponsel miliknya di atas meja lagi. Sendi mulai mengangkat sendok dan mulai memakan mie kuah buatan Agel yang di buat untuknya lagi.

"Siapa? Lagi deket sama cewek ya lo?"

Agel bertanya di sela memakan mie kuah yang sangat membantu memulihkan tubuhnya yang sempat menggigil kedinginan.

Sendi menggeleng. "Nggak,"

"Terus tadi apa dong? Gue jelas mendengar lo ngomong tadi ya,"

"Ella. Cewek yang waktu nyamperin gue di kelas, lo inget kan?"

Agel terdiam dengan mulut yang masih sibuk mengunyah. Setelah mengingat cewek yang Sendi maksud Agel mengangguk. "Gue inget. Kenapa? Dia suka sama lo?"

Uhuk

Sendi tersedak dan kuah mie nya terasa masuk ke dalam hidung uh rasanya panas pedas dan perih. Sendi benar-benar terkejut mendengar tanya dari Agel.

"Kalo ngomong yang bener napa Gel. Keselek nih gue, nggak enak banget orang keselek tuh," Sendi melirik Agel dengan sangat kesal setelah terasa baikan akibat keselek tadi.

"Hahaha... Sorry cuy. Sorry, nggak sengaja."

Agel meminta maaf tapi tawanya masih terdengar, membuat Sendi mendengus kesal. Dan lebih memilih cepat-cepat menghabiskan mie kuah yang di buatkan oleh Agel sebagai tanda terima kasih karena dirinya sudah menjemputnya, maybe. Karena Sendi tidak ingin pulang terlalu malam.

"Btw... Sering-sering aja lo kasih gue makan begini, Gel. Nggak bakal nolak gue,"

Sendi mengusap bibirnya dengan tisu yang mungkin saja bibirnya belepotan karena terkena kuah mie itu. Tisu yang ada di bawah meja kaca ruang tamu milik orang tua Agel dia ambil beberapa lembar.

Sendi melirik ponselnya. Menekan tombol on untuk melihat jam yang ada di layar ponsel miliknya. "Udah malam. Makasih mie nya. Sering-sering aja ngasih gue makan."

Agel yang juga sudah menghabiskan mie kuah miliknya mendongak menatap Sendi yang sudah berdiri sambil memasukan ponsel di saku celananya.

"Mau an lo itu." sembur Agel tepat sasaran.

"Emang,"

Agel berdecih. "Dari pada buat ngasih makanan ke elo. Mendingan buat traktir makan cewek gue."

"Yayaya... serah lo deh yang lagi bucin akut. Sekali lagi, tanks mie nya, sampai ketemu besok mas Ageeel,"

Agel bergidik geli. "Hus hus, jijik gue." tangannya bergerak mengusir Sendi, yang tentunya hanya becanda.

Sendi keluar dari rumah Agel masih dengan sedikit tertawa. Rasanya Sendi sangat suka menggoda Agel sekarang ini. Sendi melajukan motornya keluar dari halaman rumah Agel dan motornya melaju menuju jalan raya bergabung dengan kendaraan lainnya.

Hujan sudah tidak sederas tadi jadi membuat Sendi bisa lebih cepat mengendarainya motornya. Sendi menambah kecepatan dan di depan sana ada mobil pick up yang tidak kalah sama cepat seperti motornya.

Byurrrr

"Arghhh...!"

Sendi terkejut kaget dan ingin mengumpat namun masih bisa menjaga umpatan untuk tidak sampai keluar dari mulutnya. Wajah serta baju Sendi basah kuyup karena terkena cipratan air saat lajunya sejajar dengan mobil pick up tadi.

"Gila, kurang ajar banget tuh mobil. Nggak sopan banget sumpah," Sendi menggerutu rasanya ingin menghentikan mobil pick up yang sudah membuatnya basah kuyub seperti ini tapi tidak mungkin karena mobil itu sudah melesat dan tidak terlihat lagi di pandangan.

Tak lama, Sendi sudah sampai di depan rumah sederhananya. Setelah memarkirkan motornya dengan benar Sendi turun dan ingin segera masuk ke dalam rumah. Sendi ingin segera mencuci wajahnya yang pastinya kotor karena air cipratan tadi.

Klek

Klek

Klek

"Lho?"

Sendi bingung saat tangan kanannya mendorong handle pintu tapi pintunya tidak terbuka sama sekali sepertinya pintunya ini di kunci dari dalam.

"Ayah, buka pintunya Yah..." serunya tidak kencang tapi juga tidak lirih. Sendi melihat jam di ponselnya dan di sana terlihat sudah jam kosong-kosong lebih lima belas menit. Berarti Ayah sudah tidur.

"Ayah," serunya lagi karena seruan yang pertama tidak ada respon dari dalam rumah. Namun seruan yang kedua pun tidak ada respon hingga lima belas menit berlalu.

Sendi menghela, cuaca dingin mulai membuatnya kedinginan karena dirinya hanya memakai kaos lengan pendek saja. Dan juga tadi baru saja turun hujan yang cukup deras di tambah hari memang sudah tengah malam dan wajar jika hawanya semakin dingin. Plus bajunya kini basah.

"Lewat pintu belakang aja kali yak,"

Sendi menuju ke pintu belakang dan berharap dia bisa masuk ke dalam rumah lewat pintu itu. Sendi sudah sangat mengantuk dan ingin segera berganti baju. Tapi naas pintu belakang pun sama, pintunya itu tidak bisa di buka pertanda pintunya sama-sama di kunci.

"Ah, sialan. Kenapa di kunci semua sih? Ayah nggak liat apa kalo gue nggak ada di rumah," sungutnya kesal. Sendi berjalan lagi niatnya menuju rumah mbak Kiki semoga di sana pintu masih terbuka alias mbak Kiki belum tidur.

"Mbak.." serunya, Sendi sudah ada di depan pintu rumah mbak Kiki. Dengan badan yang mulai sedikit menggigil kedinginan.

"Mbak..." panggilnya lagi karena panggilan yang pertama tidak ada sahutan. Tapi panggilan yang kedua pun sama tetap tak ada tanda-tanda pintunya akan di buka. Mbak Kiki dan keluarga kecilnya pasti sudah tidur.

"Huh, salahkan saja diri ini yang main tidak inget waktu." kesal tapi tidak bisa menyalahkan siapapun. Dan kilas masa lalu langsung menghampiri ingatan Sendi. Sendi teringat di masa ibunya masih ada. Ibu selalu membukakan pintu kapan pun jam berapa pun di saat dirinya baru pulang main.

"Semuanya memang benar-benar berubah, tak sama lagi seperti dulu. Hufff..." dengan terpaksa Sendi pun duduk di motornya dan mulai memejamkan mata di sana dengan posisi merebahkan sisi kepala di atas totok motor. Tak butuh waktu lama Sendi pun terlelap.

Klek

Pintu rumah terbuka menampilkan sosok lelaki paruh baya dengan wajah yang tak bersahabat sama sekali. Lelaki ini menatap motor yang pemiliknya juga ada di sana. Sepertinya sudah tidur.

"Dasar tukang keluyuran. Rasakan tidur di luar," Setelah mengatakan itu Roni kembali menutup pintu kembali menguncinya dan melanjutkan tidur.

1
Aksara_Dee
kasian banget sama Sendi 🥺
Aksara_Dee
dicky udah gemes banget pengen ke pelaminan yak
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
ADEF
bagus novelnya kalian semua wajib baca. disini ada sedihnya ada kehangatan antar pertemanan namun juga ada konflik keluarga juga yang bisa mengingatkan kita akan betapa pentingnya dukungan dan suport serta kasih sayang dari keluarga terutama orang tua. semangat untuk kak authornya semoga karyanya sukses selalu aamiin..
Ilham
BG lanjut
Cakrawala: oke...............
total 1 replies
ADEF
kasian banget masa diusir
Aksara_Dee
anakmu sakit pak Roni
ADEF
lah kok gitu si ayah
ADEF
hahaha
ADEF
emang ganteng si sendinya ya
ADEF
dasar si Agel
ADEF
sdorang ibu tidak akan membiarkan anaknya kelaparan. dia rela tidak makan asal anaknya makan. biasanya. ssmangat sen selalu sabar ya
ADEF
wadidaw dicky oh ya elaaah
ADEF
sendi keren nggak pelit sama cewek
ADEF
mau
ADEF
knp debar
ADEF
tega bngt
ADEF
kasihan bngt sendi
ADEF
emosian si ayah nggaj suka gue sama dia
ADEF
bensin 12 500 mie ayam 12 ribu. abis dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!