NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria callista

Gricelin Noah Fallon ingin merayakan ulang tahun Calon Tunangannya Harley Gunawan dihotel, tak disangka Harley yang ditunggu tidak datang dan malah tiga pria lain yang masuk ke dalam kamar hotel yang dia pesan.

Dia yang sudah diberikan obat perangsang oleh ibu kandungnya tidak bisa menolak sentuhan pada kembar dan sangat hebat diatas ranjang.
Tak disangka, semua hal yang terjadi malam itu adalah konspirasi ibu kandungannya Marina Fallon, yang ingin menghancurkan hidupnya dan membuat Harley berpaling pada anak tirinya Diandra Atmaja.
Semua itu, ibunya lakukan untuk mendapatkan cinta dari suami dan anak tirinya.
Tapi takdir berkata lain, Gricelin yang hamil anak ketiga kembar itu malah dicintai secara ugal-ugalan, bahkan ketiga kembar itu membantunya balas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria callista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

Kelas sekarang ini terlihat begitu hangat, mengingat cara mengajar Regan yang sangat friendly.

Jika para wanita menatap Regan dengan tatapan penuh kekaguman, Gricelin nampak acuh tak acuh.

Bahkan dia malah sibuk menuliskan beberapa materi yang diucapkan oleh Regan.

Gricelin terlihat sibuk sendiri.

Teman-teman sekelasnya tentu tahu, alasan Gricelin bersikap seperti itu pada Regan.

Mengingat Regan adalah calon iparnya.

Padahal dalam hati Gricelin, dia masih trauma dengan cinta.

Dulu Harley pun sama, selama bertahun-tahun juga memperlakukannya penuh cinta.

Bahkan mengisi tangki cinta didalam hatinya yang sebelumnya masih kosong.

Tapi setelah tangki cinta itu penuh, Harley malah berselingkuh dengan Diandra dan yang lebih menyakitkan.

Harley memperlakukan dirinya dengan cara yang sangat buruk.

Mengingat hal itu, Gricelin berharap tidak akan mudah lagi jatuh cinta dengan siapa pun.

Setelah dua jam mengajar, akhirnya kelas Regan pun selesai.

Ima menyenggol tangan Alenka.

Alenka mengangguk, dia menoleh ke arah Gricelin.

"Celin, ayo kita ke kantin!"

Gricelin malah bangkit, wajahnya nampak dingin dan tidak menoleh ke arah kedua mantan sahabatnya. "Kita bukan teman atau pun sahabat lagi, kalian berdua nggak pantas memanggilku dengan nama panggilan itu!"

Alenka dan Ima saling tatap.

Gricelin memilih untuk kembali duduk ke bangku paling belakang, sekarang dia merasa lebih baik sendiri dari pada dikelilingi oleh teman yang munafik.

Ima ingin berjalan mengikuti Gricelin, tapi aksinya di cegah Alenka.

Akhirnya keduanya memilih untuk memberikan Gricelin waktu, sampai dia tenang.

Gricelin meletakkan kepalanya diatas meja.

Sementara para murid berbondong-bondong keluar dari kelas, sambil menyapa Regan.

Sementara Regan masih disana.

Di kantin, semua orang membicarakan tentang Gricelin yang sekarang ini menjadi calon istri Rava Astria.

Hal itu membuat seisi kampus menjadi heboh membicarakan perihal Gricelin.

Kedua tangan Diandra terkepal, dia benar-benar kesal.

"Kenapa wanita itu selalu beruntung?" gumam Diandra dalam hatinya penuh dendam kesumat.

Tapi diandra buru-buru mengubah wajahnya menjadi biasa saja.

Dulu dia pernah ingin menjebak Gricelin supaya Harley meninggalkannya.

Dengan memberikan obat perangsang dan menyuruh beberapa preman memperkosanya, atas ide Marina Fallon ibunya.

Tapi sayang, para preman menjijikan itu malah memperkosa dirinya.

Ntah bagaimana ceritanya, dia malah yang jadi korban.

Hal itu membuat dirinya menderita penyakit menular, saat tidak meminum obat dengan teratur semua gejalanya akan muncul ditubuhnya.

Ana, Sia dan Rona duduk di meja yang sama dengan Diandra.

Diandra nampak memasang ekspresi sedih, saat melihat ketiga temannya. "Apakah kalian akan menjauhi ku seperti orang-orang? Dan mendekati Gricelin karena dia memiliki power yang lebih tinggi?"

Diandra terlihat seperti orang yang malang, orang yang tidak bisa melihat isi hatinya tentu saja merasa sangat kasihan padanya.

Sia berkata, "kami bertiga tadi ke kelasnya hanya untuk melihat dosen Regan. Nggak ada niat untuk mendekati dengan Gricelin, kamu tenang saja Diandra."

Padahal yang terjadi, ketiganya berusaha mendekati Gricelin karena ingin dekat dengan kedua adik kembar Rava.

Saat mereka ke kelas Gricelin ingin mengajaknya bicara.

Tapi Gricelin malah mengabaikan mereka bertiga.

Diandra terlihat lega, tapi dia masih memasang wajah menyedihkan. "Kita sehebat sejak pertama kali masuk kampus, dan bukankah aku sering membantu kalian."

"Semoga saja Rava memang baik dengan Gricelin dan tidak memiliki motif lain, jangan seperti kak Harley. Hampir 10 tahun berpacaran, dan sekarang mencampakkannya begitu saja."

"Dari awal kak Harley mendekati Gricelin hanya untuk bisnis, memajukan nama Gunawan."

"Dan setelah keluarga Gunawan menjadi posisi teratas di kota ini, lihatlah Kak Harley selalu memilihku dibandingkan dengan Gricelin saat kami berdua sama-sama dalam masalah besar."

Ucapan Diandra membuat ketiga sahabatnya itu ragu, ingin mendekati Gricelin atau tidak.

Diandra yang melihat ekspresi temannya berkata lagi, "Rava adalah orang kejam dan berdarah dingin. Tidak mungkin orang sepertinya mencintai orang seperti Gricelin. Mungkin saja dia hanya akan menjadikan Gricelin sebagai ... " Diandra sengaja menjeda ucapannya, agar ketiga sahabatnya semakin berpikir buruk tentang Gricelin.

**

Regan masih di kelas, menyelesaikan beberapa pekerjaan di laptop miliknya.

"Diandra Atmaja, sepertinya namanya nggak asing." gumam Regan, netranya masih menatap ke arah pola sulaman yang begitu indah yang terpampang dilayar laptopnya.

Regan memiliki perusahaan dibidang sulam, dia mendirikannya dari nol.

Dia menyukai kesenian itu, tapi dia tidak bisa menyulam.

"Regan, tolong kamu bantu aku bertemu dengan Diandra Atmaja. Aku sangat menyukai beberapa karya sulamannya, karyanya sangat bagus, estetik dan sangat detail." Pesan dari Regina, sahabat Regan.

Regina juga orang yang mendirikan perusahaan bersama dirinya.

Regan dulu pernah menaruh hati pada Regina, tapi Regina menolak dirinya mentah-mentah dengan alibi tidak ingin merusak persahabatan yang sebelumnya mereka bangun.

Regan langsung menjawab pesan Regina. "Oke."

Lalu netra Regan kembali menatap ke arah Gricelin yang cuek saat didekati oleh teman-temannya.

Melihat Gricelin cuek, berwajah dingin bahkan sulit didekati.

Hal itu mengingatkan Regan dengan sosok Rava.

Dia yang sudah mengemasi beberapa perlengkapan mengajarnya, ingin berjalan ke arah Gricelin.

Tapi sayang, gadis itu malah bangkit dan keluar dari kelas.

Regan ingin memanggil Gricelin, tapi dia mengurungkan niatnya.

Mengingat Gricelin tampak cuek dan berpura-pura tidak mengenalnya.

Regan tidak bisa memaksa, dia pun memilih untuk pergi ke ruang dosen.

Untuk menanyakan soal Diandra Atmaja, penyulam terkenal dari universitas Utara.

Karya milik Diandra Atmaja yang bernama "indah" sudah sering ikut ajang kompetisi tingkat internasional.

Regan ingin menemui Diandra dan menjadikannya sebagai penyulam utama di perusahaan miliknya, karena banyak sekali pesanan dari luar negeri.

Sulit untuk menemukan seorang penyulam yang memiliki ide-ide menarik seperti Diandra.

Regan pun pergi ke ruang dosen, untuk bertanya pada dosen lain perihal Diandra Atmaja.

Saat dia melewati koridor sekolah, semua mahasiswa menatapnya dengan tatapan kagum.

Sementara itu, Gricelin memuntahkan banyak sekali cairan bening dikamar mandi.

Saat dia keluar dari dalam kamar mandi.

Dia bertemu dengan Diandra disana.

Gricelin mencuci tangannya, lalu Diandra menghampiri dirinya.

"Di rumah sudah tidak ada lagi karya sulaman mu. Tolong kamu sulam lagi untuk kompetisi yang akan diadakan bulan depan!"

Gricelin yang sudah selesai mencuci tangan pergi.

Mengabaikan segala ucapan Diandra.

"Celine, apakah kamu tuli?"

Celine adalah panggilan masa kecilnya, panggilan sayang dari ayahnya.

Setelah Diandra memanggilnya dengan panggilan "Celine", Gricelin menghentikan langkah kakinya seraya menoleh.

"Iya kalau aku tuli, memangnya kenapa?" tanya Gricelin dengan wajah acuh.

"Kamu harus menyerahkan karya sulaman terbaru untuk kompetisi yang diadakan bulan depan untuk lomba!"

"Kenapa aku harus menyerahkannya padamu?" tanya Gricelin seraya menaikkan satu alisnya.

Dia menatap Diandra dari atas ke bawah dengan tatapan aneh.

"Kamu kan tahu, beberapa kali kampus mengirim karya atas namaku ke kompetisi. Agar aku mendapatkan nilai tambahan bisa naik semester dengan mudah!"

Ucapan Diandra langsung membuat Gricelin tertawa terbahak-bahak.

Kedua alis Diandra mengkerut.

"Kalau aku nggak mau menyerahkannya karyaku gimana?" Tanya Gricelin.

Tatapan Diandra berubah, "kamu harus  menyerahkannya karyamu padaku. Karena kamu ada kak Harley yang ada di belakangmu. Sementara aku gak punya bekingan sepertimu, aku harus bisa lulus dengan mudah."

1
Isolde
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
Fitria Callista: Terimakasih banyak untuk komennya kak, bikin semangat.
total 1 replies
SGhostter
Suka banget sama karakter di cerita ini, tambah banyak lagi ya thor!
Fitria Callista: terima kasih banyak kak sudah mau komen, jadi semangat mau nulis.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!