NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Mengunjungi Sonia

"Daddy boleh ngak aku dibeliin motor,  biar kesekolah pake motor kayak teman-teman,  keren daddy" ujar Andrew

"Nanti daddy pikirkan" jawab Deddy

"Kelamaan daddy,  ayolah akukan uda gede daddy"

"Ka yang deddy pikirkan keselamatan kalian dijalan,  dengar daddy"

"Bilang aja daddy pelit dan ngak sayang lagi pada kami"

"Daddy sayang pada kalian,  makanya deddy ngak bolehin"

"Pelit" jawab Amdrew dan pergi dari hadapan deddy.

"Nak jangan terlalu manjakan Andrew,  semenjak kepergian Sonia anak itu semakin susah diatur" ujar Mami menasehati deddy.

"Mami jangan sebut nama wanita itu,  aku muak mendengarnya"

"Tapi dis tetap ibu dari anak-anakmu" jawab mami

"Aku ngak perduli" jawabnya berlalu dari sana.

"Pi mengapa sekarang keluarga kita seperti ini,  mami merindukan keluarga kita yang dulunya harmonis dan bahagia" isak mami

"Ini kesalahan kita sebagai orangtua yang tidak tegas pada anak-anak" jawab papi

"Apa ini karma kita karena tidak membantu wanita itu pertemukan dia dengan anaknya?  Mami menyesal papi".

"Semuanya telah terjadi kita doakan saja semoga keluarga kita baik-baik saja" jawab papi.

Di kamar Quin memandangi foto keluarga mereka,  dia mengusap wajah Sonia dan Kenzo.  Dia sangat merindukan mereka

"Mommy Kenzo kalian dimana?  Aku merindukan kalian,  Dek kaka rindu tawamu" isaknya memeluk bingkai foto .

Deddy yang mengintip dari celah pintu kamar Quin mengepalkan kedua tangannya daN masuk kedalam kamar putrinya itu.

"Quin" ujar Deddy dengan suara yang menggelegar

"Daddy" gumam Quin gugup

"Sudah daddy katakan jangan sebut-sebut nama adik dab mommy kamu depan daddy,  kamu ingin jadi anak durhaka sama daddy? "

"Aku kangen sama mommy" jawabnya dengan suara pelan dan menundukan wajahnya.

"Kalau sampai daddy dengar dan lihat kamu seperti ini daddy akan tarik ATM mu,  paham kamu? "

"Ia daddy"

Deddy keluar dari kamar putrinya saat keluar dia melihat mami menatapnya dengan tajam.

"Apa yang membuatmu marah pada Quin?  Salah dia merindukan mommynya?  Ingat kamu nak didunia ini hanya ada mantan istri tidak ada mantan anak atau mantan ibu.  Jadi kamu tidak berhak melarang mereka menemui mommy mereka" ujar mami geram dan masuk kedalam kamar cucunya Quin.

Deddy mengepalkan tanganya berjalan masuk kedalam kamarnya.

"Caritahu keberadaan Sonia dalam 1 jam kedepan aku sudah tahu keberadaannya kalau tidak bonusmu aku tiadakan" ujar Deddy pasa asistennya Rein

"Baik bos" jawab Rein dibalik telpon.

Deddy segera membaringkan tubuhnya diatas kasur empuk.

Tak lama ponselnya bergetar dari Rein.

"Apartemen teratai no 307" isi pesan masuk dari asisten Rein

"Baik,  bonusmu akan segera masuk" jawab Deddy.

"Mami bersiaplah sebentar lagi kita akan menemui Sonia" ujar papi

"Papi sudah tahu tempat tinggalnya? Baik mami alan bersiap." jawab mami dengan semangat masuk kedalam kamarnya.

Tak lama mami keluar dengan sangat anggun dua juga membawa beberapa paperbag berisi mainan yang beberapa hari lalu dibelinya untuk cucunya Kenzo.

"Sudah papi siapkan uangnya? " tanya mami

"Sudah mami,  ayo kita berangkat sekarang" jawab mami.

"Opa dan oma kemana?  Kalian tidak mengajakku?  Aku juga kangen sama mommy? " isak Quin yang sedari tadi mendengar ucapan opa dan oma.

"Kamu ingin ikut sayang? " tanya opa

"Ia opa,  oma bawah aku bersama kalian"

"Kamu tidak takut dama daddy kalau marah? " tanya oma

"Ngak aku butuh mommy"

"Baiklah yuk kita pergi" jawab opa menggandeng tangan Quin.  Dalam hati dia berjanji akan menjaga mereka dari putranya Deddy.

Qui begitu bahagia mendapat ijin dari opa dan oma yang membawanya menemui mommy yang sangat dirindukannya.

1 jam perjalanan mereka tiba diapartemen Sonia yang tidak terlalu besar menurut mereka.

"Mommy tinggal disini? " tanya Quin

"Ia sayang,  mommy tinggal disini" jawab mommy

Mereka menuju lift menuju lantai 3, menuju kamar no 307.

"Mommy didalam opa? " tanya Quin

"Ia sayang mommy didalam" jawab opa.

Sonia mendengar suara bel pintu langsung menuju depan.

"Mommy siapa?  Bukannya tante Ela baru pergi? " tanya Kenzo

"Mommy ngak tahu sayang,  coba kita lihat siapa yang datang" jawab Sonia

Sonia membeku saat pintu dibuka,  Quin langsung memeluk tubuhnya,  tangisnya pecah.

"Mommy maafkan Quin,  Quin kangen sama mommy dan Kenzo " ujar Quin

Sonia langsung memeluk anaknya itu,  tangis kebahagiaan pecah didalam apartemen Sonia.

"Papi mami,  masuklah" ujar Sonia ramah.

"Gimana kabar kalian? " tanya mami

"Kabar kami baik mami.  Papi dan mami sendiri? " tanya balik sonia pada kedua mertuanya

"Kami baik.  Son maafkan mami ya,  mami bersalah dan egois padamu dan kenzo cucuku" ujar mami dengan wajah penyesalan.

"Papi mami aku sudah memaafkan kalian," jawab Sonia.

"Makasi ya sayang.  Kenzo sini sayang oma bawakan mainan untuk kamu" ujar mami menatap cucunya

Kenzo menatap wajah mommy seolah meminta persetujuan dari Sonia.  Sonia hanya menganggukan kepalanya dan kenzo mendekati opa dan oma dengan wajah menunduk.

"Sayang maafkan opa dan oma ya,  ini kami bawahan mainan untuk Kenzo "

Kenzo hanya menganggukan kepalanya dan menerima pemberian opa dan oma.

"Opa oma terima kasih,  aku juga sudah memaafkan kalian.  Kata mommy kita tidak boleh jadi anak yang pendendam" jawabnya

"Ia sayang,  sana gih main dulu sama ka Quin ada yang opa dan oma bicarakan dengan mommy" ujar opa.

"Baik opa.  Yuk ka Quin kita lihat kamarku" jawab Kenzo

"Ayok dek kita pergi" jawab Quin

Setelah mereka masuk kedalam kamar,  Sonia kembali menatap kedua mertuanya,  dia tahu ada hal serius yang ingin mereka bicarakan dengannya.

"Sonia papi tahu kalau sikap dan tindakan deddy sudah sangat kelewatan padamu dan kenzo kami baru tahu dia tidak menafkahi kalian selama ini,  papi dan mami minta maaf kami gagal mendidiknya" ujar papi

"Papi mami,  jangan berkata seperti itu,  kalian orangtua yang sangat luar biasa,  hanya saja sebagai manusia biasa kadang kita tak luput dari kesalahan.  Aku belajat ikhlas menerima keputusan deddy papi mami"

"Ini ada sedikit buat kebutuhan kalian,  papi tidak terima penolakan dengan alasan apapun.  Dan ini untuk masa depan kenzo.  Papi dan mami janji setiap bulan Kenzo akan tetap mendapatkan haknya sebagai cucu Wijaya." ujar papi menyerahkan amplop coklat tebal berisi uang tunai.

"Baiklah papi mami aku terima,  terima kasih kalian masih menerimaku"

"Kamu masih sah menantu keluarga Wijaya"

"Aku sudah menyiapkan makan malam bagaimana kalau papi mami makan disini? " ujar Sonia.

"Tentu saja kami juga merindukan masakanmu" jawab papi.

Sonia membawa masuk uang dan ATM kedalam kamarnya dan memanggil kedua anaknya yang berada didalam kamar Kenzo.

"Kamu dan Kenzo yang tinggal disini? " tanya mami

"Tidak mami,  kami tinggal bersama sahabatku Ela,  dia Shift malam dan sudah berangkat kerja" jawab Sonia.

Mereka menikmati makan malam dengan tenang,  wajah mereka sangat bahagia terlebih Quin yang begitu dekat dengan Sonia.

'aku sangat berharap Deddy memikirkan kembali niatnya untuk menceraikan Sonia. dia gadis yang baik sederhana dan pengertian." batin mami

'apa yang harus aku lakukan agar deddy tidak menggugat Sonia. mereka harus tetap bersama anak-anak' batin papi.

"mommy aku sangat merindukan kebersamaan kita dirumah, canda tawa. mengapa daddy melakukan ini pada kita? itu semua pasti karena nenek sihir itu" ujar Quin

'nenek sihir siapa sayang? " tanya Sonia.

"wanita yang kayak nenek-nenek yang selalu berjalan bersama dengan papi. mommy tahu disekolah aku sangat malu karena teman-temanku membicarakan hal itu"

"oh ya? " tanya Sonia.

"ia mommy aku benci daddy"

"sayang kamu ngak boleh benci sama daddy, saat ini daddy sedang berjalan diarah yabg salah, tugas kita mendoakan agar daddy kembali kejalan yang benar" jawab Sonia.

"tapi mommy"

"sayang, biar seburuk apapun tindakan daddy, dia tetap daddy kamu, kamu ngak boleh membantah pada daddy"

"baik mommy maafkan aku"

"ia sayang kamu mau janji sama mommy? "ia mommy aku mau" ujar Quin

"janji kita berdoa bersama-sama agar daddy kembali ke jalan yang benar".

"baik mommy aku janji"

1
Elin 2025
lanjut tor
Yuni Ngsih
waduuuuh Thor kok dipotong lg asyik nih .....lanjut Thooooor semangat
Thina Savsavubun: makasi kaka.. 🙏
total 1 replies
yumi chan
ko aku jd sakit liht kluarga wejya ini...mdh2an cpt dpt kmr..buat anknya mndrita smua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!