Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan
Hari-hari Jeandra pun berjalan seperti biasa. Ia tetap bekerja menjalankan butik peninggalan sang ibu dan tak melupakan tugasnya sebagai istri Azkara.
Hubungan Jeandra dan Azkara sudah mulai ada kemajuan walau mereka masih tinggal di kamar yang berbeda. Namun Azkara tidak pernah mempermasalahkannya. Selama hubungan mereka baik-baik saja.
siang ini saat Jeandra ingin beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia mendapat pesan yang membuatnya panik. Dengan cepat ia meninggalkan pekerjaannya dan menuju ruangan naomi untuk berpamitan setelah itu ia pun langsung pergi.
"nao..tolong telpon mas azka atau asistennya terus, dan kasih tau tentang pesan ini" Jeandra tak langsung lupa untuk waspada.
Jeandra menelpon naomi, karena tadi tak sempat berpamitan dengan sahabatnya itu. Ia sudah mencoba menelpon suaminya namun tak tersambung begitu pula dengan nomor bram asistennya. Dengan pikiran yang jernih Jeandra menelpon naomi menjelaskan keadaannya dan meminta bantuan untuk menghubungin suaminya karena ia akan membawa motor menuju lokasi.
Jeandra sudah sampai di lokasi yang membuatnya mengernyitkan dahi sebuah restoran dan posisi ruangan VIP. Jadi Jeandra lebih hati-hati. Karena merasa ada yang tak beres.
Pintu ruangan dibuka oleh Jeandra dan disana terlihat mama tirinya duduk dengan santai sendirian sambil meminum minuman pesanannya
"tante yang kirim pesan buat jean?" tanya Jeandra tanpa basa basi
"iya.. Benar" jawabnya santai
"maksudnya apa?" tanya Jeandra penasaran
"saya cuma mau ngobrol sama kamu, kalau bukan dengan cara itu kamu juga ngga akan mau ketemu saya kan. ayo duduk, ngga sopan kalo kamu masih berdiri disana" ucap mirna tenang mempersilahkan jeandra untuk duduk
"saya hanya mau tanya alasan tante mengirim saya pesan mengancam seperti itu dan membohongi saya"
"saya hanya mau menjalin hubungan baik sama kamu, bagaimana pun saya ini istri ayah kamu, mama sambung kamu. Masa kamu ngga mau kita akrab..?"
"ngga usah basa-basi tan... te..." tiba-tiba saja badan Jeandra lemas dan hampir jatuh kalau ia tak memegang meja di depannya
"hehe... Sepertinya reaksi obatnya sudah mulai bekerja" ujar tante mirna dengan mulai berdiri dan mendekati Jeandra.
Tante mirna sengaja menaruh wewangian yang bisa membuat hasrat naik, sedangkan untuk tante mirna ia sudah meminum penawarnya sehingga ia tak terpengaruh
"tante mau apa..,?" tanya Jeandra dengan khawatir sambil mencoba menyadarkan diri sendiri.
"saya cuma mau bantu kamu aja koq" ucap tante mirna sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya dan tak lama ada suara pintu terbuka dan muncul lah seorang pria disana
"wah.. Wah... Ternyata cantik juga ya calon istri saya..!" ucapnya saat sudah ada didepan Jeandra
"kenalkan nak, ini Jeandra, jean kenalin ini pras calon suami kamu" tante mirna memperkenalkan mereka berdua
"halo sayang, kayanya saya akan minta daddy mempercepat pernikahan saya tante. Saya sudah suka sama anak tante" ucap pras sambil mengelus pipi Jeandra
Jeandra ingin menolak namun badannya berkata lain, sepertinya mama tirinya itu sudah melakukan hal yang membuatnya kehilangan tenaga seperti ini.
"tenang saja nak pras, kamu bisa menikmati calon istri kamu sekarang tanpa ada gangguan. Tante sudah membuat jean menuruti semua permintaan kamu"
"terima kasih ya tan, tante memang paling tau apa yang pras pengen hehe" seketika wajah pras berubah menjijikan di mata Jeandra.
"ya sudah sana bawa Jean sebelum efek obatnya hilang" tante mirna mengingatkan
"baik tante" pras pun memapah Jeandra keluar dari restoran. Pras membawa Jeandra ke hotel terdekat dimana tante mirna sudah memesankannya untuk bersenang-senang dengan calon istri nya.
"ka.. Kamu siapa..? Bagaimana bisa tante mirna menyerahkan saya sama kamu" tanya Jeandra penasaran di tengah perjalanan nya keluar restoran sambil mengulur waktu, berharap suaminya akan segera datang dan menolongnya
"saya calon suami kamu sayang, kamu ngga tau? Apa pak sakha belum kasih tau kamu" jawabnya
"saya sudah menikah..." ujar Jeandra yang malah membuat pras tertawa
"kalau kamu sudah menikah kenapa tante mirna kasih kamu sama aku..? Lagian ayah kamu punya hutang budi sama daddy dan mereka berdua sudah ada perjanjian akan menikahkan kita anak-anaknya"
"pokoknya saya sudah menikah jadi tolong lepaskan saya...." Jeandra mencoba melawan dan melepaskan dirinya namun tenaganya sudah terkuras oleh pengaruh obat
"saya tidak mau rugi dong, setelah memberikan uang 100 juta sama tante mirna masa saya ngga bisa tidur sama kamu. Toh nantinya juga kita akan menikah"
Mas azka dimana.? Tolong jean mas... Jean ngga mau berakhir dengan pria ini, jean lebih baik sama mas azka yang memang sudah menjadi suami jean. Jean janji setelah ini akan mencoba jadi istri yang baik buat mas azka.
Saat pras membuka pintu mobilnya dan akan mendudukan Jeandra di dalam, sebuah tangan kekar menarik jeandra sehingga kini Jeandra ada di pelukan si pria
"Mas azka..." ujar Jeandra lega saat tau siapa yang ia peluk sekarang
"hey... Siapa kamu berani-beraninya merebut calon istri saya" teriak pras tak terima
"calon istri..?" tanya Azkara sambil menatap Jeandra, sedang jeandra dengan mata sayunya hanya menggeleng
"iya, Jeandra adalah calon istri saya jadi kembalikan dia pada saya karena saya akan membawanya pulang..." bohong pras pada Azkara supaya ia bisa kembali membawa Jeandra ke hotel
"ow.. Saya lupa memperkenalkan diri saya. nama saya Azkara dirgantara. Saya suami dari Jeandra pratiwi" ucap Azkara membuat kaki pras agak lemas saat mendengar nama Azkara
"az.. Azkara dirgantara.? CEO muda dari grup dirgantara..?" Azkara pun mengangguk dengan wajah penuh emosi
"ma.. Maafkan saya... Saya tidak tau kalau jean sudah bersuami. Tante mirna yang memberikan ide agar saya meniduri Jean agar jean mau menikah dengan saya" pras pun langsung berlutut sambil mengatakan rencana tante mirna
"lalu sekarang..?" tanya Azkara memastikan
"saya.. Saya akan melupakan Jeandra dan tak akan memaksanya untuk jadi istri saya. Saya harap kerja sama kita jangan ada yang dibatalkan pak Azka" ucap pras dengan sedikit takut
"saya akan pertimbangkan. Kalau begitu saya duluan" azka langsung mengangkat Jeandra dalam gendongannya.
Jeandra memeluk Azkara dengan erat Azkara menggendong Jeandra ala koala, sehingga kini Jeandra merasakan wangi maskulin dari tubuh sang suami, tentu saja perbuatan Jeandra membuat bulu halus Azkara bangun. Bagai mana pun juga ia seorang pria normal apalagi Jeandra adalah istrinya.
Azkara menahan perbuatan Jeandra padanya selama perjalanan sampai ke apartemen.
"sayang.. Kunci kamar kamu mana.? " tanya Azkara yang ingin meletakan Jeandra di kamarnya
"jean tidur dikamar mas azka aja, kan mas azka suami nya jean" ucap Jeandra merancu sambil mencium leher Azkara setelah melihat jakun Azkara yang naik turun
Kembali perbuatan Jeandra membuat bulu halus Azkara meremang. Mau tak mau Azkara berjalan ke kamar pribadinya dan meletakkan Jeandra di kasur king miliknya. Jeandra langsung menarik Azkara yang sudah meletakkannya di kasur dan ingin pergi keluar meninggalkannya
"mas mau kemana..? Ngga mau bantuin jean..?" tanya Jeandra dengan suara menggoda nya
"kamu akan menyesal nanti jean, mas ngga mau kamu benci sama mas hanya karena nafsu sesaat"
"jean butuh bantuan mas azka, badan jean ngga enak mas..." Jeandra mulai meraba tubuhnya dan membuat azka sedikit tergoda
"kamu mandi saja ya buat menghilangkan efek obatnya" pinta Azkara dengan masih berfikir jernih walau sesuatu dibawah sana sudah meronta ingin keluar
"jean butuh mas azka.. "
jean tuh d luar ekspektasi