"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Wahyu.
Tantri.
Semua tamu sudah datang termasuk Zia sang sahabat. Tantri duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya. Pihak laki-laki mulai bicara sedangkan Tantri dia hanya bisa menu duk hingga tibanya dimana Tantri di suruh ke tengah dan duduk berhadapan dengan ibunya dari pihak laki-laki yaitu ibunya Wahyu istri pak lurah.
Saat pak ustad menyuruh Tantri untuk memberikan tangannya pada ibunya Wahyu dia mengangkat kepalanya dan pandangannya tepat ke depan pintu dimana Kevin berdiri dengan tatapan menyiratkan kesakitan.
"Tantri, " panggil sang ibu membuat Tantri tersadar dan langsung memberikan tangannya untuk di Pakaikan cincin. Tantri berusaha menahan air mata agar tidak jatuh dan saat dia melihat ke arah pintu Kevin sudah tidak ada di sana.
Acara pun selesai dan semua tamu di persilahkan untuk mencicipi hidangan sedangkan Tantri dia duduk termenung di ruang makan. Zia datang menghampiri dan menepuk pundaknya membuat Tantri terkejut dan langsung menghapus air matanya.
"Kamu jangan terus bersedih, aku yakin pak Kevin bisa mengerti dengan kondisi kamu saat ini, " ucap Zia setelah duduk di hadapan Tantri.
"Tapi aku gak tega lihat bang Kevin sedih bahkan sepertinya dia sakit hati banget, " balas Tantri dengan suara pelan.
"Kalau itu pasti, tapi kalian gak bisa memaksakan apa yang sudah menjadi takdir kalian. Aku yakin jika kalian berjodoh pasti Allah akan tunjukan jalan buat kalian bersama, " ucap Zia dengan bijak.
Tantri dia malah tersenyum mendengar ucapan sahabatnya yang sok bijak.
"Kalau kata Ali itu kutunggu jandamu, " ucap Zia membuat Tantri kesal karena ucapannya sama saja dengan mendoakan dirinya jadi janda.
Namun tiba-tiba kakaknya Tantri muncul dan berkata "Teteh senang deh akhirnya kamu bisa tersenyum".
Tantri dia langsung terdiam karena ucapan sang kakak.
" Aku hibur dia teh biar gak murung terus, "balas Zia.
"Ya udah ayo keluar, Wahyu dan keluarganya mau pamit pulang, " beritahu sang kakak.
Tantri pun berdiri dan mengikuti sang kakak ke ruang tengah dan langsung menyalami keluarga laki-laki karena pamit pulang. Zia pun pamit pulang karena hari sudah malam.
Tantri masuk ke dalam kamar dan sang kakak mengikutinya lalu duduk di samping Tantri.
"Teteh tadi ketemu Kevin, " ucap kakaknya Tantri.
Tantri yang mendengar itu langsung terdiam dari kegiatannya yang sedang membersihkan make up.
"Teteh juga bilang jika kamu tidak akan bekerja lagi di sana, " lanjut sang kakak.
"Makasih teh, " ucap Tantri lalu melanjutkan memberikan make up nya.
Sang kakak keluar dan Tantri menangis karena dia benar-benar merasa kejam telah menyakiti Kevin pria yang sudah berapa bulan ini baik padanya.
Tantri pun mendengar kabar jika Kevin pulang ke kota hari ini dan dia langsung datang ke rumah Zia dengan sembunyi hanya untuk melihat Kevin yang terakhir kalinya. Setelah Kevin pergi Tantri pun pulang dengan perasaan sedih dan dia hanya bisa pasrah dengan nasibnya kedepannya nanti bagaimana.
Tiga hari setelah lamaran itu tiba-tiba sang ayah marah besar pada Tantri karena dia baru mengetahui jika Tantri punya hubungan dengan Kevin dari salah satu tetangganya yang entah tau dari mana.
"Abi benar-benar kecewa sama kamu, " ucap ayahnya bergetar di ruangan tamu dengan tangan melayang di pipi mulus Tantri.
"Abi, " teriak ibu Tantri saat melihat sang anak di pukul dengan keras membuat sudut bibirnya berdarah.
Tantri dia hanya diam saja sambil mengusap sudut bibirnya.
"Abah akan minta di percepat pernikahan kalian agar tidak ada celah untuk kalian bertemu lagi, " ucap ayahnya Tantri lalu pergi dan Tantri dia hanya bisa terdiam dan menangis dengan memegangi pipinya dan tubuhnya sudah ambruk di lantai.
Sang ibu yang melihat itu langsung memeluk sang anak yang menangis.
"Maafkan umi gak bisa bantu kamu, " ucap sang ibu sambil memeluk Tantri yang menangis.
"Kenapa abah masih marah padahal Tantri udah setuju untuk di jodohkan, " ucap Tantri.
"Mungkin abah malu dengan ucapan orang lain jika kamu pacaran dengan orang kota, " balas sang ibu.
Sang ibu pun langsung membangunkan Tantri lalu membantu mengobati luka di wajahnya yang di pukul sang ayah.
Setelah merasa tenang Tantri tidur dan malamnya saat hendak makan malam tiba-tiba sang ayah berkata "Abah sudah bicara pada pak lurah nanti minggu depan kamu menikah dengan Wahyu".
Tantri dia hanya diam tidak membalas ucapan sanga yah toh dia tidak bisa menolak. Selesai makan Tantri masuk kamar dan dia memberitahu Zia jika minggu depan dia menikah namun Zia tidka bisa hadir karena dia sudah berada di kota lagu.
Hari berlalu begitu saja dan hari-hari Tantri hanya di sibukkan dengan persiapan pernikahannya walau bukan pernikahan yang tidak di inginkan namun Tantri dia ingin menjadi pernikahan yang berkesan.
Amanda datang ke rumah Tantri karena dia belum kembali ke kota setelah menikah.
"Masuk Amanda! " ajak Tantri dan Amanda pun masuk.
Amanda masuk lalu duduk dan dia pun menyerahkan sebuah kotak dan Tantri gak itu itu isinya apa.
"Zia minta aku untuk memberikan ini untuk kamu, " ucap Amanda.
"Ini apa?" tanya Tantri sambil mengambil kotak itu.
"Kamu bukan saja, " ujar Amanda dan Tantri langsung membukanya.
"Itu dari Kevin buat hadiah pernikahan kamu, " beritahu Amanda membuat Tantri kaget dan langsung terdiam.
Amanda mendekati Tantri lalu berkata "Kevin ingin kamu pakai ini saat acara pernikahan mu agar".
Tantri menyimpan gelang itu kedalam kotak lalu memberikannya lagi pada Amanda, namun Amanda menolaknya.
" Kamu anggap ini sebagai kompensasi kalian putus, "ucap Amanda membuat Tantri kaget.
Amanda pun menjelaskan dan akhirnya Tantri menerima itu walau dia segan untuk memakainya. Acara hari pernikahan pun tiba dan tampilan Tantri sangat menawan dan cantik membuat semua yang melihatnya kagum. Amanda mengabdikan acara ini dan mengirimkan pada sepupunya agar bisa melihat acara pernikahan sahabatnya.
Tantri benar-benar tidak menyangka jika dirinya akan menikah secepatnya dengan pria yang tidak begitu dia kenal bahkan selama ini Tantri belum pernah bicara berdua selain di telepon.
Saat acara berlangsung tidak ada ya g bicara atau pun menyapa karena mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Setelah acara pernikahan Tantri dan Wahyu masuk kamar dan saat Tantri sedang? melepaskan aksesoris yang menempel di tubuhnya tiba-tiba Wahyu berkata "Aku harap kamu jangan terlalu berharap dalam pernikahan ini karena aku takut suatu hari menyakiti kamu, jadi kita jalani hidup kita masing-masing tapi di depan orang tua kita biasa saja".
Tantri yang kaget menatap Wahyu.
" Kalau akang dari awal terpaksa kenapa gak nolak? "tanya Tantri namun Wahyu tidak menjawab dia malah pergi keluar membuat Tantri kesal.