NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama

Kedua tangan mencengkeram erat seprai. Tubuhnya terguncang dengan sesekali jari-jemari Ransom menekan buah sensitifnya. Sydney ingin mengumpat, tetapi ini sudah kesepakatan yang harus ia lakukan. Gerakan Ransom terlalu menghunjam dalam.

“Akhhh! Jangan tarik rambutku,” ucap Sydney. Saat ini ia dalam posisi membelakangi.

“Aku suka seperti ini, Sayang. Kau seperti kuda yang mudah kutunggangi.”

“Aku bukan binatang.”

“Kuda betina tepatnya,” ucap Ransom seraya menggigit daun telinga istrinya. Ia meraih wajah yang berkeringat itu, lalu mendaratkan kecupan di bibir sana.

Ugh! Sudah berapa kali Ransom menyatukan bibirnya. Sydney seakan tidak merasakan apa-apa lagi. Bibirnya terasa tebal karena pria ini menyedotnya dengan kuat.

Dalam hati mengumpat karena permainan ini belum juga selesai. Seprainya basah karena berulang kali Ransom membuatnya mencapai kepuasaan. Pertanyaannya, kapan pria ini akan menyadari kalau tubuhnya ini tidak kuat lagi?

“Sebentar lagi, Sayang. Sedikit lagi.” Tubuh berkeringat Ransom mendorong lebih kuat. Membuat Sydney menjerit dan mengumpatnya. Dorongan maju terus dilancarkan sampai puncak dari permainan ini berhasil didapatkan.

Napas Ransom terengah-engah. Masih membiarkan posisinya memeluk Sydney. Mengecup bahu polos wanita itu, dan berniat mengulanginya lagi.

“Lepaskan aku,” ucap Sydney.

“Sebentar, Sayang.”

“Sebentar, sebentar, kau akan memakanku lagi.”

“Ini masih belum pagi. 10 menit … kita perlu waktu untuk beristirahat.”

Terserah Ransom mau bicara apa. Sydney lekas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Apa ia sebaiknya berada di sini saja? Jika kembali ke tempat tidur, predator bernama Ransom akan kembali memakannya.

“Sydney!” seru Ransom, ia tidak mau sampai istrinya itu berlama-lama di kamar mandi.

Mendengar suara suaminya, Sydney melompat-lompat kesal. Ia berpura-pura menendang pintu sebelum membukanya. Wajah Sydney tertekuk, ia melewati Ransom begitu saja dan langsung naik ke tempat tidur.

“Sayang.” Ransom datang memeluk.

“Ah, aku tidak mau lagi,” tolak Sydney, ia berusaha menjauh, tetapi tenaga pria ini sudah kembali aktif.

“Satu kali lagi, setelah ini kita bisa tidur,” bisik Ransom.

“Ayah, Kakak, aku menyesal menikah dengan pria ini.” Sydney ingin menangis.

“Lucu sekali istriku ini.” Ransom melepas baju kimono yang Sydney pakai, lalu merebahkannya ke tempat tidur. “Kali ini, aku akan melakukannya dengan cepat.”

Keinginan haruslah segera dilaksanakan. Ransom berjanji kalau ini yang terakhir, dan Sydney mengiakan. Ya, meski wajahnya sempat pada titik yang tidak enak dilihat. Namun, sentuhan Ransom seperti magic yang dapat membuat Sydney hanyut dalam permainannya.

Tubuh ini sulit untuk diajak bangun. Matahari sudah menyingsing di langit Maldives. Sydney berguling-guling dalam balutan selimut yang masih membungkus tubuh polosnya.

"Di mana predator itu?" Sydney tidak melihat Ransom di kamar ini. Ia kehausan dan perutnya sudah minta diisi makanan.

Namun, ia mendengar suara air dari balkon. Sydney beringsut bangun, ia turun dari tempat tidur, kemudian mengambil kimono yang masih tergeletak di lantai.

Sambil memakai kimononya, Sydney berjalan ke arah balkon. Ia keluar, pemandangan laut yang jernih menyapanya. Sydney menghirup udara segar. Ia meregangkan tubuh karena semalaman tadi telah disiksa oleh Ransom.

Pandangan Sydney teralih pada Ransom yang berenang di laut serta makanan yang tersedia di meja. Kebetulan sekali, ia perlu sarapan. Tenaganya telah habis dan sekarang waktunya mengisi ulang.

Ransom yang berada di air laut, melihat istrinya itu sudah bangun dan tengah menikmati makanannya. Ia segera berenang menepi.

"Selamat pagi," ucap Ransom. Ia menaiki anak tangga dengan tubuh yang basah kuyup.

"Bagus sekali. Kau tidak membangunkanku untuk sekadar berenang." Sydney meminum jus jeruk milik Ransom ketika pria itu hendak mengambilnya.

"Kau tadi masih tidur." Ransom meminum air mineral sebagai gantinya.

"Kau bisa bangunkan aku."

"Aku sudah coba, tapi kau bilang masih ingin tidur."

"Apa aku mengatakan itu?" tanya Sydney dengan tidak percaya.

"Ya, kau sendiri yang bilang begitu."

"Itu karena kau. Semalam kau membuatku tidak bisa tidur."

"Buktinya semalam kau juga menikmatinya. Bersiaplah, kita pergi jalan-jalan. Kau mau beli oleh-oleh?"

"Tentu saja aku mau."

Jalan-jalan yang tidak akan Sydney lewatkan. Ia bergegas mandi, lalu bersiap-siap. Sydney sudah janji pada Andi dan David jika ia akan membawakan oleh-oleh untuk mereka. Mungkin Sydney juga perlu membeli bingkisan untuk mertuanya. Lagi pula mulai sekarang, ia akan tinggal di kediaman Ransom. Berbaur dengan mertuanya.

"Aku sudah siap," kata Sydney. Ia berputar-putar di depan Ransom.

"Kalau kau bertingkah imut, aku jadi ingin memakanmu lagi."

"Pikiranmu selalu tentang wanita."

"Apa kau bisa hamil, ya?"

"Kau pikir aku tidak subur? Aku sudah melakukan pemeriksaan. Kau juga tahu itu, kan?" Menjelang pernikahan, Sydney dan Ransom memang memeriksakan kesehatan mereka.

"Maksudku setelah kau melahirkan. Tingkahmu seperti anak kecil."

"Bayi yang kulahirkan akan kau rawat. Aku tidak masalah. Setelah semua perjanjian kupenuhi, kita tidak punya hubungan apa-apa lagi."

"Kau benar juga." Ransom mengangguk. "Ayo, kita berangkat."

Sydney bersorak kegirangan karena apa? Ia akan menghabiskan uang Ransom. Tiba di pusat penjualan oleh-oleh, Sydney membeli banyak barang dengan alasan jika oleh-oleh ini akan dibagikan kepada keluarga.

"Bawa ini, Ransom." Sydney mengulurkan paper bag berisi pernak-pernik hasil laut kepada suaminya.

"Sekarang apa lagi?" tanya Ransom.

"Kita beli tikar anyaman dan kain. Mereka menyebutnya sarung Maldives."

Sydney main tinggal saja. Wanita memang hebat. Tadi malam dia kelelahan, tetapi berbelanja seperti ini, begitu banyak tenaga.

"Sayang, kita beli juga miniatur kapalnya," ucap Sydney.

"Aku sudah punya beberapa di kantor," kata Ransom.

"Di rumah tidak ada, kan? Aku membelinya untuk di pajang di rumahku dan kamar kita."

Beberapa tikar anyaman, sarung, olahan makanan serta miniatur laut dalam kapal, Sydney beli. Magnet kulkas, pernak-pernik dari batok kelapa juga masuk dalam tas belanjaannya.

"Kau ingin memborong seluruh pasar ini? Lihat, kedua tanganku sudah penuh," ucap Ransom.

"Kita pulang dulu. Besok lagi kita pergi belanja."

"Tidak ada hari besok karena tujuan kita di sini agar kau segera mengandung."

"Aku tahu. Jangan lagi bicara." Sydney bosan mendengarnya. Ia tahu tujuan ke sini hanya untuk tidur bersama Ransom.

Setelah daftar liburan Sydney dipenuhi oleh Ransom, kini saatnya wanita itu harus membalasnya. Sydney tidak keluar dari kamar. Paling ia hanya bersantai di balkon dan pergi makan malam. Sisanya menghabiskan waktu bersama pria itu.

"Apa aku boleh bertanya padamu?" tanya Sydney. Ia duduk sambil menutupi tubuh polosnya dengan selimut.

"Tanya saja."

"Apa kau masih akan meniduri wanita lain setelah ini?"

"Kau tidak menambahkan pasal itu di surat perjanjiannya."

"Itu berarti, kau akan menanam benihmu di sembarangan wanita? Kau curang. Aku tidak mau disentuh jika kau masih tidur dengan wanita lain." Sydney menampilkan wajah cemberutnya.

Ransom tertawa. "Oke, aku janji padamu."

1
Febriah Dwi
yaa ampun sidney memang kereen....👍🏻👍🏻
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
good Ransom😂😂😂
Mirda Ciebungsu
tiap hari up Thor,please
Dian Rahmawati
wah rasain kamu marine
Febriah Dwi
yaa ayoo random cek cctv nyaa....biar kamu tahu jawabnya .
.
Mirda Ciebungsu
syd di lawan
Dian Rahmawati
senjata mkn tuan
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
senjata makan tuan😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga piringnya ditukar dengan punya si Marianne
Dian Rahmawati
mungkin senjata makan tuan buat si Marine
Febriah Dwi
Sydney dilawan....udah pernah mati soalnya jadi sekarang lebih berhati hati dalam bertindak.trus karakter marine mirip kakak tiri Sidney sebelum diusir bapaknya sidney
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih. Hem..
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih..
Mirda Ciebungsu
hemmm,pelakor mulai masuk
Nila
pagi2 baca ini bikin gerah🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ransom tidak ada puasnya...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh hujan2 gini😂😂
Dian Rahmawati
wa sydney gugup
Lisa Septiana
selalu yg terbaik ,👍
Dian Rahmawati
wah siap2 sidney
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!