Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.
Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20. Hubungan yang berbeda
Happy Reading 💜
~
Finn saat itu berbohong pada Lariessa untuk ke toilet, melainkan ia ingin bertemu dengan Ria yang kebetulan ada di mall yang sama. Finn berlari kecil saat ia terlepas dari pandangan Lariessa dan menuju ke sebuah tempat. Tak lama Finn pun menemukan Ria, yang tengah menunggunya.
“Finn kenapa kau berjalan seperti orang yang sedang bersembunyi dari seseorang?” tanya Victoria. Finn melihat sekitarnya memastikan jika tidak ada Lariessa yang melihatnya.
“Tidak, bukan seperti itu... sekarang ini aku sedang mengikuti syarat—“
“Syarat Istrimu itu?” potongnya
“Jika aku tidak melakukannya, dia akan mengadukan hubungan kita pada ayahku.”
Victoria terkekeh “Astaga. Sudah menikah paksa, dan sekarang kau terpaksa harus mengikuti syarat- syarat wanita itu. “Oke, fine. Kalau kau tidak suka, tidak apa-apa, jangan kau pedulikan Oke?” ujar Finn. “Karena aku yang melakukannya bukan kau.”Lanjut Finn.
“Oke...oke... Jadi kita mau apa sekarang?”Tanyanya. “Aku tidak tau. sebentar, biarkan aku berfikir.” Ujar Finn, Namun Victoria nampak tidak menerimanya. “What? Kau mau berfikir sekarang? Kan aku sudah bilang kemarin malam, kenapa kau baru berfikir sekarang, huh?” Ketusnya sambil melipat tangannya di dada karena kesal. Finn terdiam sementara Victoria malah menat Finn dengan sinis.
“Kau melakukan apa saja malam tadi?” Finn mengerutkan keningnya bingung. “ Apa maksudmu? aku tidak melakukan apa pun. Sumpah, Ria, aku tidak melakukan apa pun dengannya.” Tuturnya.
“Baiklah. pikirkan cepat kita mau kemana!” Finn mencoba berfikir keras dan sebuah ide tiba-tiba terlintas di kepalanya, dan ia segera membisikannya pada Victoria. “Bagaimana?” tanya Finn.
“Oke, tapi aku mau menambahkan sesuatu.” Ujar Victoria yang juga mendapatkan ide. “Apa?” tanya Finn, Victoria berbisik pada Finn, dan seketika Finn pun tersenyum.
“Bagaimana?” Tanya Victoria. “Yaa, aku itu bagus, pasti seru.” Jawab Finn senang. “oke...” ujar Victoria sambil menggandeng tangan Finn dengan mesra.
Disisi lain, Lariessa yang saat itu tak sengaja bertemu dengan Ethan, mulai menyapanya seperti biasa. Senyuman indah mulai terlihat diwajahnya ketika keduanya berpandangan.
“Ethan?” panggilnya sambil melambaikan tangan. Ethan membalas senyumannya sambil berjalan menghampirinya. “Tidak perlu tersenyum seperti itu.” Ujar Ethan lalu memeluk Lariessa, ia sedikit terkejut ketika Ethan tiba-tiba memeluknya. “Bagaimana kabarmu?” tanya Ethan sambil melepaskan pelukannya.
“B-baik, sangat baik.” Ujarnya sambil tersenyum canggung.” Sebelumnya aku mau minta maaf padamu karena tidak memberitahumu jika aku menikah.” Sesalnya. “Mn, Oke... kau sudah meminta maaf padaku karena kau tidak mengabariku jika kau menikah... dan itu membuat aku sakit hati dan marah pada mu.” Ujar Ethan dengan nada rendahnya.
“Semua itu sudah di atur Ethan, aku tidak bisa melakukan apa pun.” Lariessa menunjukan puppy eyesnya dan lagi-lagi Ethan terpesona dengannya, dan tidak bisa melepaskannya dari pandangannya.
“Dan acara itu hanya untuk keluarga terdekat saja, oke, Maafkan aku.” Rajuk Lariessa sambil memegan kelingking Ethan. “Jadi menurutmu selama ini aku tidak dekat dengan keluargamu? karena aku H.a.n.y.a sahabatmu? begitu?” Goda Ethan, Lariessa menghela nafas panjang.
“Bukan seperti itu, aku hanya tidak mau kau mengomel.”tutur Lariessa cemberut. “Mengomel kenapa?”
“Kau kan pernah bilang, jika aku mau menikah, aku harus mencari orang sepertimu.”
“Iya... Oohhh oke, oke aku mengerti. Kau takut aku mengomel karena kau tau lelaki itu tidak seperti aku, begitu?” Tanya Ethan lalu mencubit pipi Lariessa gemas “Eh, Kau tidak merasa jika aku ini akan sakit hati olehmu, Hah?” Lariessa menundukan kepalanya. “Riss—“
“Oke, aku minta maaf. Tapi aku sudah menikah, jadi Sudahlah. Doakan saja agar aku bahagia.” Ujar Lariessa. “Oke, Aku doakan kau bahagia, tapi dengan syarat...”
“Syarat? Syarat apa?”
“Hello~ jangan lupa seperti ini, kita dulu selalu menggunakan syarat untuk apa pun, oke. Aku mau kau berjanji padaku, kau akan mengabariku tentang tentang hal apa pun. kau baik atau tidak, sedih atau bahagia kau harus beritahu aku, Janji?” tuturnya “Janji. Dan aku tau kau tidak akan lari dariku, kan?”
“Tepat sekali. Aku tidak akan pernah lari darimu.” Ujar Ethan sambil mengelus puncak kepala Lariessa dengan lembut. Ketika Lariessa dan Ethan tengah berbincang tiba-tiba Finn datang.
“Riss? siapa dia? “Tanya Finn yang berdiri disebelahnya. “Dia mengganggumu?” Tanya Finn.
“Ethan, ini Finn. Kak, ini Ethan.” Lariessa memperkenalkan keduanya dan mereka saling menjabat tangan meski tanpa senyuman.
“Apa pun itu, aku berterima kasih padamu, karena kau mau menikah dengannya. Kalau tidak, dia akan terus menempel padaku seperti kertas menempel pada lem.” Canda Ethan.
“Ohh hhohhhoo..padahal kau kan yang selalu mengikuti aku...” Ujar Lariessa. “Iya, aku yang selalu mengikuti dia.” Ujarnya sambil menatap Finn. “Oke, setelah ini kau boleh pergi dengan dia,” ujar Ethan.
“Sudah?” tanya Finn.
“Ya. Sudah.” Jawab Ethan. “Ayo kita pulang!” ajak Finn sambil merangkul Lariessa pergi. “Dahh Ethan” ujar Lariessa sambil melambaikan tangannya
“Dahh...” balas Ethan sambil membalas lambaian tangan Lariessa.
To Be Countinue...
