NovelToon NovelToon
Kubuang Dirimu Sebelum Kau Madu Diriku

Kubuang Dirimu Sebelum Kau Madu Diriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Janda / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Suami Tak Berguna
Popularitas:9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Gresya Salsabila

Follow IG 👉 Salsabilagresya
Follow FB 👉 Gresya Salsabila

"Aku tidak bisa meninggalkan dia, tapi aku juga tidak mau berpisah denganmu. Aku mencintai kalian, aku ingin kita bertiga hidup bersama. Kau dan dia menjadi istriku."

Maurena Alexandra dihadapkan pada kenyataan pahit, suami yang sangat dicintai berkhianat dan menawarkan poligami. Lebih parahnya lagi, wanita yang akan menjadi madu adalah sahabatnya sendiri—Elsabila Zaqia.

Akan tetapi, Mauren bukan wanita lemah yang tunduk dengan cinta. Daripada poligami, dia lebih memilih membuang suami. Dia juga berjanji akan membuat dua pengkhianat itu merasakan sakit yang berkali lipat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mundur

Sang surya mulai condong ke arah barat, sinarnya yang semula terik perlahan mulai menghangat. Di antara banyaknya kendaraan yang melaju cepat, Mauren juga fokus dengan kemudi. Dia berpacu dengan waktu demi menemui sang manajer yang sudah menunggu lama di salah satu restoran, di pusat kota.

"Akhirnya sampai juga," gumam Mauren ketika tiba di halaman restoran. Dia bergegas turun dan memasuki bangunan itu dengan langkah cepat.

"Dilan, sorry telat banget. Tadi di kantor masih banyak kerjaan dan nggak bisa kutinggal." Mauren meminta maaf sembari mendaratkan tubuhnya di hadapan Dilan.

"It's okay, aku lagi santai kok." Dilan tersenyum lebar. "Ya udah pesan dulu yuk, nanti ngobrol-ngobrol sambil makan," sambungnya.

Untuk sesaat, mereka fokus dengan buku menu yang disodorkan pelayan. Ketika menunggu pesanan, keduanya kembali membahas masalah semalam yang sempat tertunda.

"Kamu setuju kan, Ren, dengan tawaran Nyonya Jehana?" tanya Dilan membuka perbincangan.

Mauren menunduk sambil menyelipkan rambut cokelatnya yang meriap di sekitar wajah. Terdengar embusan napas berat sebelum dia menjawab pertanyaan Dilan.

"Enggak, Lan. Aku nggak mau ambil job lagi, cukup yang kemarin-kemarin aja," ucap Mauren dengan suara lirih.

"Kenapa? Jadwalmu nggak padat, Ren. Hanya minggu ini ada pemotretan, sedangkan minggu depannya udah kosong. Ada banyak waktu lah untuk pergi ke Paris. Peluang besar loh, Ren, masa akan kamu sia-siakan?" Dilan menyahut cepat.

"Aku ... mau keluar dari dunia hiburan," ucap Mauren masih dengan suara lirih, bahkan nyaris tak terdengar.

"Hah? Kamu bercanda kan, Ren?" teriak Dilan.

"Aku serius." Mauren menatap Dilan dengan sendu. Dia tahu Keputusannya akan membuat Dilan kecewa, tetapi mau bagaimana lagi, Mauren tidak ingin mengabaikan Victory.

"Kenapa? Jeevan ya yang nyuruh berhenti?" tanya Dilan.

"Bukan. Hanya saja ... aku dan dia lagi ada masalah. Aku terpaksa keluar demi Victory. Kamu tahu kan, Lan, perusahaan itu dirintis Papa sedemikian rupa. Aku nggak bisa mengabaikannya dan membiarkannya hancur begitu saja. Meskipun harus mengorbankan mimpi dan cita-cita aku rela, demi Mama dan Papa," terang Mauren.

Cukup lama Dilan terdiam, sekadar memandang Mauren dengan lekat. Jauh di dalam hatinya, Dilan berharap kenyataan tidak demikian. Dia ingin melihat Mauren terus berjuang hingga berhasil mencapai poisi puncak, yang ia yakini tidak lama lagi. Dilan berjanji akan menjadi orang pertama yang memberikan selamat.

"Sebenarnya bukan hanya tawaran Nyonya Jehana yang akan kubahas, tapi juga tawaran lain. Top Star lagi rekrut anggota baru. Kakakku udah resmi jadi kru di sana, jadi nggak sulit untuk menyodorkan namamu, apalagi semua orang tahu bakatmu luar biasa. Gaji yang ditawarkan lumayan besar, Ren, dan masa kontraknya hanya 2 tahun. Kamu yakin ... nggak tertarik dengan ini?" Dilan kembali bicara.

Lagi-lagi Mauren terdiam. Entah mengapa kesempatan emas justru datang ketika dirinya memilih mundur. Top Star adalah agensi besar dan populer, bahkan jauh lebih besar dari agensi yang dulu pernah menaungi Mauren. Jika bergabung dengannya, besar peluang untuk menjadi bintang terkenal.

Sejak lima bulan terakhir, Mauren tidak bergabung dengan agensi mana pun. Dia berkarier perseorangan karena belum menemukan tempat yang cocok. Sampai akhirnya, ada prahara yang memaksanya mundur dari panggung.

"Mauren," panggil Dilan.

"Maaf, Lan, aku tetap pada pilihanku. Aku akan fokus di dunia bisnis," ujar Mauren dengan gemetaran. Jujur, sangat berat melepaskan kesempatan yang bisa mewujudkan impian, tetapi Mauren tidak ingin jatuh kedua kali.

Dilan mengembuskan napas kasar, terlihat jelas gurat kecewa di wajahnya. Hampir enam tahun berkecimpung sebagai manajer, Mauren adalah rekan yang paling cocok dengannya. Bahkan, mereka bekerja sama sampai dua tahun lebih.

"Sebenarnya ada masalah apa sih antara kamu dan suamimu? Nggak bisa diselesaikan baik-baik, ya? Harus banget kamu mengubur mimpimu dan beralih mengurus Victory?" tanya Dilan setelah beberapa menit saling diam.

Mauren menggigit bibir bawahnya, berusaha menghalau rasa perih yang mengiris hati.

"Dia selingkuh dengan Elsa dan sekarang kami akan cerai," ungkapnya.

"Elsa?" Dilan membelalak. "Elsa sahabat kamu atau Elsa yang lain?" sambungnya memastikan jawaban.

"Elsa sahabatku. Ternyata dia nggak hanya jadi sekretaris, tapi jadi simpanan juga. Sekian lama aku mempercayakan Victory pada Mas Jeevan dan ternyata dikhianati. Kedudukanku sebagai pemilik hampir digeser olehnya. Dari sekian banyak karyawan yang kerja di sana, cuma dua orang yang benar-benar setia dan mendukungku, sedangkan yang lain udah pro sama Mas Jeevan." Mauren menjawab dengan gamblang.

"Gila! Udah kebalik otaknya si Jeevan. Apa yang dia harapin dari Elsa. Selama sahabatan sama kamu aja cuma jadi parasit, nggak pernah modal. Dasar ya, otak dengkul mereka itu!" gerutu Dilan.

Dia tak habis pikir dengan sikap Jeevan yang amat-sangat bodoh. Sudah memiliki istri sesempurna Mauren, malah main serong dengan wanita yang tak punya kelebihan apa-apa.

"Padahal kalian udah nikah, berani banget Jeevan main api. Sikap pengecut itu, bukan jantan dia. Bagus kalau cerai, nggak rela aku kalau kamu masih bertahan dengan suami nggak guna gitu," sambung Dilan.

Dia terus mengumpat dan merutuk karena sangat kesal dengan tingkah Jeevan. Meski Dilan seorang player, tetapi sangat menghargai sebuah pernikahan. Karena baginya, itu adalah ikatan sakral yang melibatkan Tuhan.

Walau Dilan sering tidur dengan banyak wanita, tetapi tak ada satu pun di antara mereka yang statusnya istri orang. Kepada Mauren pun Dilan sangat segan. Kendati akrab, tetapi tidak melewati batas, hanya seputar pekerjaan yang membuat mereka berbincang panjang.

"Itu sebabnya aku mau fokus dengan bisnis. Aku ingin mengembalikan nama dan kekuasanku, Lan. Aku nggak mau bisnis itu hancur karena mengedepankan ego, kasihan, Papa susah payah merintisnya. Mungkin, inilah saatnya aku membuat mereka bangga. Yah, walaupun terlambat." Mauren tersenyum masam, sesak rasanya mengingat waktu silam, ketika dirinya enggan terlibat dalam urusan Victory dan malah mengejar impian lain.

"Aku mengerti. Aku akan mendukung keputusanmu," ujar Dilan.

"Terima kasih, ya." Mauren bernapas lega. "Nanti aku akan memberimu kompensasi. Aku tahu keputusan ini sangat merugikan," sambungnya.

"Nggak perlu, Ren, kita udah lama kerja bareng. Aku nggak mau makan gaji buta."

"Tapi___"

"Kakakku udah gabung di Top Star, jadi kamu nggak usah khawatir. Dalam waktu singkat aku pasti bisa mendapatkan kerjaan baru. Mmm tapi, job yang udah kamu ambil, nggak batal, kan? Pasti kamu selesaikan, kan?" pungkas Dilan.

"Iya. Aku bertanggung jawab kok," sahut Mauren.

______________

Satu minggu sudah waktu berlalu sejak Jeevan pergi dari rumah Mauren. Selama itu pula dia tinggal di kontrakan sempit dan makan alakadarnya. Bagaimana mungkin mau makan mewah, sedangkan uang saja ia meminta pada Elsa.

Sejak lima hari terakhir, Jeevan mendatangi banyak kantor guna melamar kerja. Namun, tak ada satupun yang memberikan peluang untuknya. Sampai akhirnya, Jeevan putus asa dan rela menjatuhkan gengsi.

Siang ini, Jeevan berbaring di kontrakan sambil membuka ponselnya. Dia mencari lowongan kerja di luar kantor. Ada banyak tempat yang sedang mencari tenaga, seperti rumah makan, binatu, swalayan, butik, dan juga bengkel.

"Ada fasilitas motor, lumayan nih," gumam Jeevan ketika membaca iklan milik binatu, yang kebetulan sedang mencari kurir.

Sebelum Jeevan bertanya-tanya lebih lanjut, tiba-tiba ada pesan masuk dan ternyata dari Elsa.

Jeevan bergegas membacanya dan langsung memelotot.

"Kenapa?" gumamnya lirih.

Bersambung...

1
nobita
siapa lagi klau bukan Rendra
nobita
aku jadi penasaran siapa sosok Andika??? apa mungkin salah satu penggemar nya Maureen... sewaktu di dunia model???
nobita
jangan mau Maureen kembali pada suami mu yg penghianat itu... suatu saat akan terjadi lagi...
nobita
siapakah gerangan??? pemilik mobil tersebut??
nobita
siapakah dia??? jreng.. jreng.. jreng...
nobita
wow.. aku suka karakter nya si Maureen... benar benar wanita berkelas
nobita
jangan ada maaf... perselingkuhan harus dj berantas ke akar akarnya
nobita
bagus... Maurreen... balas dendam.. lanjutkan
nobita
makin tegang aja nihh.. alur ceritanya... mantapp
nobita
ya ampun aku gak bisa membayangkan... bagaimana perasaan kecewa nya Maureen pada sahabat dan suami itu
nobita
aku mampir kak... awal yang menarik
Irlindawati
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Azzahra Putri Ar
aku bacanya "Jahena" 🤭😁
IG👉Salsabilagresya: Jahena jahena... 🎤🎼🎹🎶
total 1 replies
Ashila Intan
Luar biasa
Agustina Fauzan
Lumayan
Sity Herfa
rasain..
Suka dg karakter nya karin /Joyful//Kiss/
Suami begitu buang aj ke sampah 🤪😂
Ledy Gumay
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
RENDRA MAUREN
Nafisa Aycan
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!