Cowok Dingin Itu Mantanku!

Arshaka menyaksikan perbincangan Alfaro dan Keynna di kebun teh. Rautnya masih datar kontras dengan arungan kecemburuannya di dalam hatinya.

Raffa benar, Alfaro memang berusaha mendekati Keynna.

Arshaka melangkah menghampiri Alfaro dan Keynna yang kini terdiam sambil menatap satu sama lain.

"key, lo disuruh Bu Dayu ke tenda induk." ujar Arshaka ketika sudah didekat mereka. Cih serasa waktu milik berdua, desis Arshaka.

Keynna tersentak begitupun Alfaro. Mereka kompak menoleh pada Arshaka yang diam dengan raut datar. Arti tatapan mereka berbeda, Keynna menatap malu sedangkan Alfaro dengan kebencian yang mengobar pada sanubarinya.

"Lo gak denger gue?" tanya Arshaka. Nadanya naik setengah oktaf.

"Oh iya iya. Gue kesana." sahut Keynna gelagapan lalu segera pergi. Jantungnya malah berdetak keras, ngeri dengan raut Arshaka yang tajam dan datar.

Setelah Keynna pergi, kini ditempat itu hanya ada Arshaka dan Alfaro. Alfaro masih memasang wajah bencinya pada Arshaka. Sedangkan Arshaka tidak terpengaruh sama sekali. Ia dengan tenang memposisikan dirinya untuk berhadapan dengan Alfaro.

Arshaka menghela nafas, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku jeans nya, sama dengan Alfaro

"Apa yang lo mau dari Keynna?" tanya Arshaka begitu saja. Ia tidak suka berbasa-basi

Alfaro berdecih, "Kenapa? Lo mau ngerebut juga?" sinis Alfaro.

"Lo bener-bener udah salah paham." desah Arshaka.

"Cih, Lo cuma mau lempar batu sembunyi tangan." cibir Alfaro.

"Terserah lo mau percaya atau enggak. Tapi yang jelas, jangan sentuh Keynna, dia gak ada hubungannya sama masalah kita." tekan Arshaka

Alfaro tersenyum sinis, "Gue jadi semakin yakin, kalau lo berdua ada apa-apanya."

"Hubungan gue sama Keynna gak ada urusannya sama lo."

"Kalau gitu lo juga berhenti ikut campur."

"Sayangnya gue gak bisa." tolak Arshaka dingin.

Arshaka dan Alfaro terdiam. Mata mereka masih menajam, mencoba saling menghujam satu sama lain.

"Oke, kalau gitu. Kita bersaing dan gue pastiin gue gak akan kalah lagi."

putus Alfaro.

"Dan lo gak akan bisa ngerebut apapun lagi dari gue." lanjut Alfaro. Ia sudah muak dengan Arshaka. Ia selalu menganggap bahwa Arshaka selalu merebut apapun yang ia sukai.

Arshaka mendesah, lalu melipat tangannya di dada, "Kita lihat nanti. Tapi satu hal yang harus lo tau, kali ini gue gak akan main-main." desis Arshaka.

Alfaro hanya mendesis keras.

***

Keynna menghentakkan kakinya kesal, Arshaka si cowok kutub itu membohonginya!

Ketika ia diberitahu bahwa Bu Dayu mencarinya, ia langsung datang ke tenda induk. Namun Bu Dayu tidak ada disana katanya ada di tenda kesehatan. Keynna pun kesana namun setelah bertemu Bu Dayu, Bu dayu malah bingung. Alhasil Keynna tahu bahwa ia telah dikadali.

Keynna langsung pergi menuju tendanya, namun ketika di tengah jalan, ia dihadang oleh trio ubur-ubur.

"Apa sih?" tanya Keynna ngegas.

"Kalem dong Key. Ngegas mulu, baru ngisi ya." ucap Panji terkekeh.

"Mulai dari nol dong." timpal Raffa tertawa keras. Keynna hanya memutar bola mata malas.

"Dasar gila." umpat Keynna lalu pergi. Namun tangannya dicekal oleh Regan yang sedari tadi diam dengan raut serius.

"Apa lagi sih?" sentak Keynna kesal.

"Lo ada hubungan apa sama Alfaro?" tanya Regan serius.

Keynna sedikit mengerut kening. Lalu matanya mengarah pada Regan yang menatapnya dengan raut serius, pun dengan Raffa dan Panji yang kini malah menatapnya penasaran.

"Cuma temen. Kenapa?" kata Keynna akhirnya.

Panji dan Raffa mengusap dadanya, lega. Namun Regan tidak bereaksi sama sekali.

"Lo suka sama Alfaro?" tanya Regan. Kening Keynna semakin mengernyit.

"Ini maksudnya apa sih? Tiba-tiba nanya soal gue dan Faro?" tanya Keynna bingung.

"Faro? Lo bilang Al dengan sebutan Faro?" seru Raffa kaget. Keynna mengangguk bingung. Kenapa sih dengan trio ubur-ubur hari ini ? bingung Keynna.

"Gue saranin Key, buat jangan deket-deket sama Al kalau lo gak mau liat sisi iblis dari Saka." ujar Regan. Panji dan Raffa mengangguk.

keynna mengangkat kedua tangannya, "Tunggu. Sisi iblis Saka? Maksudnya?" tanya Keynna tidak mengerti. Apa pula hubungannya dengan Al yang bisa membangkitkan sisi iblis Saka.

"Lo tau, kalau Saka dan Al dulunya sahabatan?" tanya Regan.

"Gue gak tau." jawab Keynna jujur.

"Mereka dulu sahabatan, lebih tepatnya kita berenam udah sahabatan dari dulu. Tapi sebenarnya yang paling dekat itu Al, Saka dan Risa. Tapi karena ada suatu hal, bikin persahabatan mereka merenggang." tutur Raffa.

"Tunggu, Risa?" Keynna terkejut. Lagi-lagi Risa. Nama itu yang selalu saja ada kaitannya dengan hubungannya dan Arshaka.

Trio ubur-ubur kelihatan kaget, "Lo kenal Risa?" tanya Panji.

Keynna sedikit mengangguk, "Cuma tau nama dan fotonya. Gue gak begitu tau, bahkan gue gak pernah ketemu." jelas Keynna.

"Darimana lo tau?" tanya Regan penasaran.

Keynna agak kurang nyaman, namun sebisa mungkin ia menyembunyikannya. Keynna kini mulai merasa jelas. Puzzle yang merumitkannya, sedikit-sedikit mulai terarah.

"Dia salah satu penyebab putus gue dan Saka." ujar Keynna pelan.

"Maksudnya?"

"Beberapa bulan sebelum kita putus, Saka selalu sibuk sendiri. Alasannya karena salah satu sahabatnya sakit keras dan dia gak punya siapa-siapa. Namanya Risa. Dia bahkan ngasih liat fotonya. Awalnya gue gak masalah, tapi lama kelamaan dia jadi ngilang gitu aja."

"Iya, Risa sakit keras saat itu. Harusnya pacarnya yang nemenin dia, tapi cowoknya gak tau dimana. Emang brengsek tuh orang." ujar Regan emosi.

"Risa punya pacar?" seru Keynna kaget.

"Iya, 3 tahun lebih tua dibanding Risa. Mungkin sekarang dia udah kuliah." kata Panji.

"Terus hubungannya sama Faro apa?" tanya Keynna.

"Belum waktunya lo tau. Tapi Sebenernya, gue rasa kita juga gak tau apa yang sebenernya terjadi." ujar Panji.

"Keynna, keberadaan lo bisa picu pertengkaran mereka lagi." timpal Regan.

"Putuskan pilihan, memilih salah satu atau tinggalkan keduanya." tambah Raffa.

***

Alfaro termenung. Di depannya ada danau berair jernih. Riaknya tenang, layaknya raut seorang gadis yang paling ia benci dan rindukan.

Dua tahun lalu, Alfaro tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Semuanya terjadi begitu saja. Arshaka yang berulang kali mengatakan bahwa ia tidak bersalah dan Alfaro yang salah paham.

Alfaro ingin memercayai itu, namun egonya tidak mengizinkan. Begitu menyadari bahwa Arshaka dari dulu selalu jadi prioritas dan selalu merebut apa yang ia mau, membuat kejadian itu menjadi pemicu kebenciaan Alfaro pada Arshaka. Sehingga dengan egoisnya ia tidak mau mendengarkan penjelasan dan langsung mengultimatum soal putusnya persahabatan mereka.

Lalu Alfaro memilih sendiri. Sedangkan tiga teman lainnya bersama Arshaka. Lagi-lagi Arshaka. Fakta mereka sekelas juga menjadi pendukung yang kuat. Namun entah kenapa Alfaro selalu terdikte otomatis, bahwa teman-temannya direbut oleh Arshaka.

Mungkin awal mula terjadi ketika ia masih kecil. Arshaka yang selalu bertindak semaunya merebut satu-satunya mainan peninggalan sang ibu. Alfaro kecil yang belum mengerti hanya bisa menangis ketika mainan mobil-mobilan itu rusak dibanting Arshaka.

Sampai saat ini, mainan rusak itu masih disimpan Alfaro dengan baik. Sebagai satu-satunya peninggalan sang ibu yang tersisa, ia harus menjaganya dengan baik. Namun setelah beranjak besar, fakta bahwa Arshaka menghancurkan peninggalan ibunya, membuatnya naik pitam.

Akhirnya kemarahan itu tambah berkobar ketika Risa, gadis pertama yang ia sukai, ternyata mencintai Arshaka. Fakta bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan membuat Alfaro merasakan patah.

Kini setelah dua tahun menutup diri, ia bertemu Keynna. Cewek yang menghampirinya di perpustakaan karena ingin meminjam buku. Alfaro langsung terpesona begitu pertama kali melihatnya.

Keynna..Alfaro rasa ia telah jatuh cinta. Dan kini, ia tidak akan membiarkan cintanya direbut siapapun lagi sekalipun itu oleh Arshaka, mantan sahabatnya.