Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Reynand sempat menatap gundah ke arah cermin, yang sudah menampakan dirinya dengan pakaian serba putih dengan mengena kan peci berwarna senada tersebut. Dia terlihat semakin tampan sekali dengan pakaian sakral yang akan mengubah statusnya itu. Seharusnya pakaian itu ia kenakan untuk menghalalkan kekasihnya Deane. Namun oleh karena perjodohan gila itu. Mau tak mau dia harus menikahi gadis yang sama sekali tidak dia cintai.
"Kau terlalu tampan untuk gadis lain miliki, aku sangat cemburu saat membayangkan kau yang akan segera bersanding dengannya!" Balas Deane. Lewat pesan WA foto yang di kirimkan oleh kekasihnya itu padanya.
"Kau tak akan mengkhianatiku dengan menidurinya kan?" Tanya nya lagi penuh khawatir. Karena teringat pria itu yang cukup nakal saat bersama nya tersebut.
"Tidak akan. Hati dan tubuhku hanya milikmu seutuhnya." Balas Rey.
"Ayo sayang, kita berangkat!" Ucap Risa. Saat melihat anak tunggalnya itu yang sudah rapi dengan pakaiannya. Risa dan adnan pun juga sudah terlihat mengena kan kebaya beserta stelan jas hitam, demi menghadiri acara sakral tersebut.
"Iya ma." Balas Rey, lalu merapikan penampilannya kembali di cermin sejenak. Setelahnya langsung menyusul kedua orang tuanya yang sudah terlihat berjalan keluar dari rumahnya tersebut.
☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Oh my god. Ini kak nanda?" Ucap sarah sembari ternganga.
Saat melihat wanita cantik dengan mengenakan siger sunda, di balut melati asli, mengenakan kebaya putih tersebut. Matanya sudah menatap tanpa berkedip, saat melihat wajah kakaknya yang selama ini tak pernah bermake up sedikitpun itu, sudah selesai di rias oleh MUA yang beberapa jam lalu, di kirimkan oleh calon mertuanya tersebut.
"Apa sih," Ucap nanda malu-malu. Bahkan dia sendiri pun juga tampak pangling melihat wajahnya sendiri.
"Udah selesai mba. Kita pamit dulu ya," Ucap Mua yang baru saja selesai menata penampilan pengantinnya itu.
"Iya terima kasih banyak," Ucap nanda. Setelahnya Mua dan para asisten nya tersebut pun, sudah terlihat meninggalkan ruangan. Suara deru mesin mobil yang baru saja tiba di rumahnya itu, sudah terdengar sampai ke lantai atas kamarnya. Yang tentu saja sudah nanda ketahui siapa itu.
"Cieee yang bentar lagi bakal sah jadi suami istri!" Ledek sarah. Lalu segera meninggalkan ruangan itu. Untuk segera turun ke bawah, demi menyambut acara yang sebentar lagi akan terlaksana.
Istri? Satu kalimat yang bermakna begitu banyak. Nanda sedikit deg-deg an dengan sebutan itu. Karena di depan sana, sudah menunggu begitu banyak tugas, untuknya selaku seorang istri.
"Bagaimana. Apakah sudah tak ada lagi yang kita tunggu?" Tanya pak penghulu. Saat melihat kedua orang tua dan mempelai pria yang sudah hadir tersebut.
"Sudah tidak ada pak," Jawab helen. Setelahnya pak penghulu pun langsung memberi intruksi agar mempelai pria mengulangi kata-katanya.
"Saya terima nikah dan kawinnya ananda salsabilla binti aryan kusuma dengan mahar berlian seberat 10 gram di bayar tu....uuunaii.. !" Ucap Rey yakin. Yang tentunya. Mahar tersebut juga di siapkan secara matang oleh orangtuanya.
" Bagaimana para saksi, sah?" Tanya pak penghulu. Pada Kedua pria paruh baya yang sengaja di minta oleh Risa untuk menjadi saksi tersebut.
"Sah." Jawab keduanya lantang. Setelahnya, pak penghulu pun langsung membacakan berbagai profesi setelah akad. Sementara nanda sudah terlihat turun dengan di sebelahnya di gandeng oleh mamanya helen.
"Akh, apa itu si gadis kekanak-kanakan?" Batin Rey. Tak bisa di pungkiri, Rey sudah menatap tanpa berkedip, ke arah istrinya yang terlihat begitu pangling itu. Setelah berdandan rupanya gadis itu tak kalah cantik di banding Deane.
" Ehmmm..." Deheman papanya Rey. Sudah membuyarkan ke fokusan nya. Sementara nanda sudah terlihat memberikan tangannya untuk menyalimi pria yang sudah menjadi suaminya tersebut. Dengan cepat dia pun langsung menerimanya. Barulah setelah itu. Nanda duduk bersebelahan dengannya, lalu menandatangi surat-surat buku nikah. Baru setelahnya, pak penghulu pun langsung membacakan siblat tabligh, di depan kedua mempelai.