Salibury High School diramaikan dengan kedatangan murid yang baru pindah dari Surabaya. Awalnya gadis itu hanya dihebohkan dengan parasnya yg cantik tapi lama kelamaan gadis itu selalu digosipkan karna kenakaln nya dan selalu menjadi buronan ketos salibury high school. Awalnya gadis itu tertarik cowok cuek dan dingin disekolah barunya itu, Sampai di satu kejadian dimana dia tau bahwa cowok yang ia idamkan ternyata ketos di sekolahnya itu. Karna gadis itu adalah gadis yang nakal jadi selama sekolah di salibury high school itu dia selalu terlambat, ia kira cowok yang sering menghukumnya lewat bawahan nya itu bukan cowok cuek itu yang membuat ia kesal pada ketua osis itu.
Kepo kan sama kelanjuta nya keduanya bakalan benci jadi cinta apa bakalan jadi musuh bubuyutan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim_Eya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembullyan
Pagi ini yura dipanggil keruang BK disana sudah ada nenek siska dan ayah nya maudy.
"Saya tak terima! Putri saya diperlakukan seperti sampai terluka" sentak pak danu dengan marah
"Baik pak kita dengar penjelasan dari yura terlebih dahulu" ujar bu mega guru BK
"Ayo ra jelasin kejadiannya seperti apa"
Yura sangat ragu jika semua orang akan mempercayainya, namun nenek siska menggenggam tangan yura agar dia kuat untuk menceritakan semuanya "Kamu bisa ra" bisik nenek siska
Yura menarik nafas "yura ga sengaja mendengar suara jatuh bu ditaman belakang pas yura kesana lihat ka maudy udah tergeletak dan kening dia juga berdarah" ujar yura
"Alah kamu bohong, dan kamu ngapain ada disekitar sana hah! anak tukang pembohong ga pernah diajarkan oleh orang tua mu" bentak pak danu dengan menatap tajam kearah yura
"Maaf pak danu yang terhormat, cucu saya selalu dididik dengan benar oleh saya dan kedua orang tuanya anda jangan asal bicara" cetus nenek siska dengan sinis
"Sudah pak bu jangan berdebat, kamu kenapa ada disekitar sana ra" tanya bu mega
"Yura mau ketoilet bu, toilet XI lagi rusak dan jarak toilet taman belakang lumayan deket dari pada harus kegedung kelas XII" sahut yura
"Tapi milla melihat kamu mencengkram bahu maudy apa betul"
"Tidak bu, justru yura mau tenangin ka maudy posisi memang yura lagi pegang bahu ka maudy dan ka milla tiba-tiba datang" ujar yura dengan jujur
Setelah 2 jam diruang BK yura dan nenek siska keluar dari sana, meski yura tak dihukum karena salah paham dan ada bukti juga jika yura tak bersalah dia tetap dapat surat peringatan.
"Ne makasih udah belain yura" ujar yura memeluk nenek siska
"Udah kewajiban nenek sayang, udah sana kamu kekelas jangan bolos ya" sahut nenek siska dan mengelus pucuk kepala yura
Dan tak lupa yura mencium pipi kanan neneknya dia pun langsung pergi menuju kelasnya.
~o0o~
"Sial di dia ga dihukum" sentak maudy dengan kesal
"Tenang tapi gue udah kirim postingan hate buat dia dibase sekolah, setidaknya dia dibenci sama satu sekolahan" ujar gadis yang sedang bicara dengan maudy
Saat dikantin banyak siswa-siswi disana berbisik dan menjelekan yura yang membuat kedua sahabatnya kesal.
Brak
"Eh elo semua bisa diem ga! Ga usah jelek-jelekin sahabat gue tanpa bukti" sentak alleta dengan menggebrak meja kantin
"Udah al gue ga apa-apa" ujar yura yang menyuruh alleta untuk duduk
"Gue ga suka lo dijelek-jelekin kaya gitu siapa sih yang posting ga jelas di base sekolah" gerutu alleta
"Gue udah minta apus sama adminnya cuman kata dia percuma udah hampir seluruh siswa sekolahan kita lihat postingan itu" ujar nadira
Mereka bertiga selesai makan dikantin yura menyuruh mereka berdua untuk terlebih dahulu kekelas "Kalian duluan aja gue mau ketoilet" ujar yura
"Mau kita temenin ga?" Tanya nadira
"Ga perlu" yura langsung pergi menuju ke toilet
***
"Vin elo kenapa diem aja" tanya bara
"Gue cuman takut" sahut garvin sambil menatap bara
"Jiah takut kenapa sih ayangnya gio" celetuk gio yang baru datang
"Yura difitnah gara-gara gue dan semua itu ulah maudy buat yura dibenci sama satu sekolah dan buktinya banyak rumor tentang yura" cibir garvin
"Terus mau lo gimana" tanya bara
"Gue mau lihat dulu si maudy bakal bertindak sejauh mana" ujar garvin
Saat yura ingin keluar dari toilet pintunya tiba-tiba terkunci dia mencoba meminta tolong.
"Ada orang diluar tolong gue kekunci" teriak yura sambil menggedor-gedor pintu toilet
Byur
Seseorang menyiram yura dengan bekas air pel'an dan seluruh tubuh yura basah.
"Makanya jadi cewe jangan gatel deh dasar jalang" ujar salah salah satu siswi yang menyiram yura
"Siapa lo! bukain pintunya" teriak yura
Alleta dan nadira bingung yura tak kunjung datang mereka sangat khawatir pada gadis itu.
"Yura kok lama banget sih al?" Tanya nadira yang menyender kepalanya dibahu alleta
"Gue ga tau, tapi perasaan gue ga enak nad kita susulin aja yuk" sahut alleta mereka berdua beranjak pergi dari kelas dan menuju ketoilet
"Bukain tolong" lirih yura yang sudah kedinginan
Saat alleta dan nadira ingin masuk kedalam toilet dia mendengar suara meminta tolong.
"Ra elo ada didalam" teriak alleta
Nadira langsung membuka pintu toilet dan melihat seluruh tubuh yura basah kuyup alleta memberikan gardigan miliknya ke yura.
"Elo ga apa-apa ra" tanya nadira yang mengelap wajah yura
"Sial awas aja kalau gue tau orang nya gue habisin" sentak alleta dengan kesal
Yura pun dibawa ke UKS oleh alleta dan nadira tak berselang lama garvin datang ke UKS.
"Siapa yang lakuin ini kekamu" tanya garvin dengan khawatir
"Aku mau pulang" sahut yura dengan lemas
Garvin meminta izin untuk yura pulang lalu dia mengantarkannya pulang kerumah.
Sesampainya dirumah nenek siska terkejut dengan kondisi yura yang bajunya setengah kering.
"Astaga kamu kenapa ra" tanya nenek siska dengan khawatir
Yura tak menjawab pertanyaan nenek siska dia beranjak pergi menuju kamarnya, nenek siska hanya melihat dengam sedih cucu nya seperti itu.
Nenek siska mengajak ngobrol garvin diruang keluarga.
"Yura kenapa vin" tanya nenek siska
"Dia dibully disekolah nek" ujar garvin dengan menunduk
Nenek siska menghela nafas, selama ini cucu nya selalu kuat tapi dia harus melihat cucunya pulang-pulang dengan keadaan seperti itu.
"Kenapa bisa vin"
"Itu karena garvin nek" sahut garvin dengan rasa bersalah
"Kamu jangan menyalahkan diri kamu nak" ujar nenek siska dan menepuk pundak garvin
"Karena garvin yura dibully sampai dibase sekolah yura dijelek-jelek kan" sahut garvin
"Sudah nak jangan menyalahkan diri kamu terus, nenek sedih yura sangat ceria meski dia nakal tapi tak pernah melihat dia putus asa seperti itu" ujar nenek siska
Dia tak kuat melihat yura diperlakukan seperti itu, nenek siska pun menangis dan membuat garvin terkejut.
"Nek jangan nangis maafin garvin udah bikin yura diperlakukan tidak baik" ujar garvin yang coba menenangkan nenek siska
Dibalik tembok yura sedang mendengarkan percakapan neneknya dengan garvin, dia pun ikut menangis karena neneknya sangat menyayanginya
"Nenek ga apa-apa nak, nenek harap kamu jagain yura meski dia terlihat baik-baik aja sebenarnya dihatinya terluka"
"Semalam nenek juga lihat dia menangis dikamarnya, nenek takut dia diperlakukan seperti dulu saat sekolah dikorea" ujar nenek siska
"Memang yura kenapa nek" tanya garvin
"Waktu yura kelas satu SMP dia dibully karena banyak anak laki-laki disekolahannya menyukai yura karena dia cantik dan berprestasi, akhirnya dia dibully sampai naik kekelas dua" sahut nenek siska
