Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Menjemput Viona
Ferdian sudah terlalu muak melihat tingkah istrinya yang selalu saja menguasai dirinya, bahkan hanya karena perusahaan yang kini ia jalankan adalah milik ayahnya, Elisabet semakin tidak menghormati Ferdian sebagai suaminya.
Sementara itu dikantor nya, Yuda sedang mengadakan rapat mengenai perubahan yang akan dia lakukan untuk kemajuan perusahaannya, dia segera menyusun strategi baru untuk perubahan satu tahun kedepan.
Di kursi sebelah Yuda ada Bastian yang sedang melihat keseriusan Yuda memimpin jalannya rapat, dia tidak menyangka ternyata Yuda selama ini menutupi kepintaran darinya.
"Saya harap kalian semua bisa menjalankan tugas kalian masing-masing, saya tidak mau ada kesalahan sedikitpun. Kalian mengerti?"
"Mengerti pak!" ucap seluruh karyawan yang mengikuti rapat.
"Kalau begitu, saya sudahi rapat ini, kedepannya saya ingin melihat hasil keseriusan kalian bekerja!"
Rapat pun usai, Bastian tak henti-hentinya mengagumi sosok Yuda, dia seorang pemuda berumur 27 tahun, tapi jiwa kepemimpinannya tidak perlu diragukan lagi.
"Pak, saya salut dengan anda, saya tidak menyangka kalau bapak sangat pintar dalam membuat gebrakan baru, semoga kedepannya perusahaan ini akan segera maju seperti perusahaan pak Baskoro."
"Terimakasih, saya harap kamu juga akan lebih giat lagi dalam bekerja, saya tidak akan segan memberikan penghargaan bagi siapapun karyawan yang benar-benar serius dalam menjalankan tugasnya." Bastian semakin bersemangat.
Kembali keruangannya dengan setumpuk pekerjaan yang sudah menunggunya membuat Yuda sedikit jenuh, dia segera mengambil ponselnya, dia melihat jam disana baru menujukkan pukul 10 pagi, dia ingin sekali menghubungi Viona.
Mencoba menghubungi beberapa kali tapi tetap tidak ada jawaban dari Viona, Yuda semakin resah "Kemana Viona? bukankah jam segini dia biasanya baru bangun?" Yuda mencoba sekali lagi menghubunginya, kali ini usahanya tidak sia-sia Viona baru saja mengangkat panggilannya.
"Halo?" mendengar Viona sudah mengangkat telpon darinya membuat Yuda lega dan langsung tersenyum.
"Halo Viona, kamu kemana saja? aku menghubungi beberapa kali tapi tidak juga kamu angkat?"
"Maaf, tadi aku baru dari kamar mandi." Tasya yang ternyata sudah bangun dari tidurnya diam-diam mulai mendengarkan pembicaraan Viona dengan seseorang.
"Siapa yang menghubungi Viona?" Tasya penasaran, dia memasang telinganya untuk mulai mendengarkan pembicaraan Viona.
"Apa kamu sudah sarapan?" sebenarnya Yuda bingung dengan apa yang sedang dia lakukan, menelepon Viona dan hanya ingin mendengar suara gadis yang akhir-akhir ini sudah membuatnya susah tidur.
"Kamu menelepon ku hanya untuk menanyakan itu?"
"Apa ada larangan? bukankah mulai sekarang kamu adalah tanggung jawab ku?" Viona langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya, kali ini Yuda berbicara sedikit keras.
"Baiklah, apa kamu sendiri sudah sarapan?" Yuda langsung terdiam dia baru ingat kalau tadi pagi dia juga belum sarapan demi menjemput Viona.
"Su-sudah tentu saja aku sudah sarapan!" Yuda sedikit berbohong.
"Oya, nanti siang aku akan menjemputmu, aku mau kamu menemani ku makan siang, aku akan menunggumu di tempat tadi aku mengantarmu!"
"Tapi?"
Belum sempat Viona menjawabnya, Yuda tiba-tiba saja sudah mengakhiri panggilannya, disana dia sangat terkejut dengan kedatangan mamanya yang tiba-tiba saja sudah masuk keruangannya.
"Mama? bukankah tadi mama bilang mau kesini nanti siang?" Pratiwi langsung tersenyum.
"Apa kedatangan mama mengganggumu bekerja?"
"Tidak, tidak sama sekali."
"Mama kesini karena mama tidak tega membiarkan putra mama satu-satunya kelaparan karena tadi pagi kamu belum sarapan, sekarang makanlah dulu!" Yuda tidak bisa menolak perintah mamanya.
**
"Iiiiiih.... menyebalkan, belum juga aku selesai berbicara sudah di matiin!" Viona mengomel di depan layar ponselnya.
"Apa dia pelangganmu?" Viona langsung terkejut mendengar Tasya berbicara, dia mengira Tasya masih tertidur tadi.
"Kamu sudah bangun? apa kamu mendengar pembicaraanku?"
"Hanya sedikit, apa sekarang kamu sudah benar-benar mengikuti jejak kami?" Tasya langsung bangun dan ikut duduk disebelah Viona.
"Aku tidak seperti itu Tasya, dan aku masih menjaga diriku sendiri agar tidak tersentuh oleh siapapun, disini aku hanya ingin bekerja mencari uang untuk keluargaku, dan aku tidak mau mereka makan uang haram dariku!" Tasya langsung mengerutkan kedua alisnya.
"Jadi, apa kamu sedang menyindirku?" Tasya sedikit tersinggung dengan ucapan Viona.
"Bu-bukan begitu, maksudku aku ingin menceritakan diriku sendiri, aku tidak bermaksud menyindirmu."
"Sudahlah, urus saja dirimu sendiri!" Tasya langsung bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan menuju kekamar mandi."
"Bisa-bisanya Viona berbicara seperti itu didepanku, dia kira, dia bisa bekerja karena siapa?" Tasya benar-benar kesal, kali ini dia sedang mencari cara untuk bisa menjatuhkan Viona, menurutnya akhir-akhir ini Viona semakin banyak bertingkah.
**
Yuda sudah berulang kali menghubungi ponsel milik Viona, kini mobilnya sudah berada didepan jalan gang menuju kekontrakan Viona, Yuda sedikit resah dia takut Viona lupa dengan apa yang dia katakan di telepon tadi.
"Kemana Viona?" Yuda kembali menghubungi Viona, tetap saja tak ada jawaban.
Dari ujung jalan dia sudah melihat seorang perempuan sedang berjalan menuju kearahnya, dia yakin itu adalah Viona, Yuda segera buru-buru masuk kedalam mobilnya.
"Kemana Viona? disuruh beli makan saja lama sekali!" Tasya nampak berkacak pinggang sambil menunggu Viona yang tadi dia suruh untuk membeli makanan untuknya.
"Tasya? ngapain dia ada di pinggir jalan? mana Viona?" Yuda nampak melihat gerak gerik Tasya di dalam mobilnya, untung saja kaca mobilnya berwarna hitam jadi dari luar Tasya tidak bisa melihatnya.
"Lama sekali sih? kemana saja kamu?" nampak dari dalam mobil Yuda melihat Tasya sedang berbicara dengan Viona, disana Yuda langsung turun dari mobilnya dan berjalan mendekati Tasya dan Viona.
"Yuda?" Tasya nampak terkejut melihat kedatangan Yuda didepannya, sedang Viona hanya melirik saja melihat Yuda sudah ada disana untuk menjemputnya.
"Viona, kamu kemana saja? sudah berapa kali aku menghubungi mu? tapi kamu tidak mengangkatnya?" Tasya langsung tercengang melihat Yuda yang ternyata sudah begitu akrab dengan Viona, bukan menjawab pertanyaannya, Yuda malah langsung berbicara pada Viona.
"Maaf, tadi aku sedang buru-buru jadi tidak sempat mengangkatnya." ucap Viona sambil menundukkan kepalanya.
"Yuda, Viona? apa kalian?"
Bersambung....
