NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Pemotretan pun selesai menandakan telah selesai jadwal Azzura di sore hari itu.

Rasa letih kini terasa apalagi kakinya yang telah lama menopang tubuhnya saat melakukan berbagai pose yang di inginkan untuk hasil foto yang bagus.

"Huft.. hari yang melelahkan" ucapnya sambil bercermin.

Azzura menghapus makeup tebal yang menghias wajahnya karena dirasa sudah tidak nyaman.

Setelah selesai ganti baju, dia keluar dari studio foto itu.

"Azzura" panggil Aidan mengejarnya.

"Aidan?" sahutnya menoleh ke belakang.

Aidan berlari menyusulnya berharap bisa bertemu lebih lama dengan kekasihnya.

"Sayang, kamu pasti capek ya" tanya Aidan.

"Iya sayang, makasih ya sudah bantu aku" jawab Azzura.

"Sayang apa bisa kita bicara berdua sebentar"

"Eum.. oke! aku kabari Pak Tio dulu ya"

Meski Azzura merasa malu karena sisi yang seharusnya tidak di lihat oleh Aidan justru hari itu dengan jelas dia mengetahuinya.

Azzura bersama Aidan masuk ke dalam mobil Aidan untuk membicarakan sesuatu.

"Sayang, apa aku boleh minta sesuatu" tanya Aidan.

"Apa itu?"

"Hmm.. tapi tolong jangan marah, ya"

Azzura mengangguk namun dia merasa ada hal yang mengganjal dari apa yang akan di katakan oleh Aidan.

"Sayang, ini mungkin permintaan egois tapi kuharap kamu nggak terlalu memforsir pekerjaan. Aku nggak tega lihat kamu sampai seperti tadi, hatiku sakit lihat kamu kesulitan. Sekarang ada aku, kamu bisa mengandalkan ku" kata Aidan dengan raut wajah yang sedih.

Perkataan yang terdengar tulus namun memiliki arti seolah mengekang, terasa mengganjal bagi Azzura.

"Maaf Aidan, aku nggak bisa menuruti keinginan mu yang ini. Kalau aku nggak bekerja keras seperti sekarang, aku nggak bisa bantu keluargaku" jawab Azzura menolaknya.

"Aku bisa membantumu sayang, aku bahkan sanggup memberikan semua yang ku punya untukmu"

"Makasih sayang tapi aku nggak bisa hanya menerima bantuan yang akan membebaniku. Sekarang aku sudah cukup puas dengan pencapaian ku, kamu nggak perlu khawatir"

Selama mengenal Azzura sebenarnya Aidan sudah memahami sifatnya yang keras dan tak mau bergantung pada orang lain.

Meskipun hal ini adalah salah satu alasan yang membuat Aidan kagum namun dia hanya bermaksud ingin membantu Azzura agar tidak terlalu memaksakan dirinya untuk bekerja terlalu keras.

"Hmm.. baiklah. Aku minta maaf ya sayang, ternyata aku mencemaskan hal yang nggak perlu. Aku bangga memilikimu, kuharap kamu nggak benci dengan permintaan ku yang egois ini"

"Aku paham maksudmu sayang tapi dengan keras aku menolaknya. Aku nggak mau merepotkan mu"

"Yasudah, setelah ini kamu mau pulang atau ada kerjaan lagi?" tanya Aidan.

"Aku mau pulang, kalau sayang gimana?"

"Aku masih ada kerjaan, sayang maaf aku nggak bisa antar kamu pulang padahal aku masih kangen"

"Nggak apa-apa, sudah ada Pak Tio. Jadi kamu nggak usah khawatir, ya"

Aidan merasa sayang jika saat itu berakhir hanya dengan berbincang sebentar dengan Azzura.

Kemudian dengan perasaan yang menggebu Aidan melingkarkan tangannya untuk memeluk Azzura.

Grep!

"Hati-hati di jalan ya sayang" ucap Aidan.

"Eung"

Pelukan erat itu seakan terasa menempel dan tak ingin terlepas. Aidan merasa semakin terjerat oleh cinta yang besar dari Azzura.

"Eum.. sayang kapan kamu mau lepas?" tanya Azzura.

"Sebentar lagi ya, aku masih ingin memelukmu sayang" jawab Aidan.

Dalam benaknya Azzura masih memikirkan ucapan Aidan yang memintanya untuk tidak terlalu lelah dalam bekerja namun anehnya perkataan itu seolah menusuk hatinya dan merasakan perasaan yang hampir sama saat dulu bersama dengan Zian.

"Nggak, Aidan bukan orang seperti Zian. Dia nggak mungkin obsesif, dia tulus dan menghargai setiap apa yang ku lakukan" benak Azzura.

Pelukan hangat itu kini terlepas meskipun tidak rela.

Setelah itu Aidan mengantarkan Azzura menuju ke mobilnya.

"Hati-hati ya sayang"

"Iya sayang, semangat kerjanya" kata Azzura.

Azzura masuk ke dalam mobilnya sedangkan Aidan menunggu Azzura pergi untuk memastikan keberadaannya.

Meski baru bertemu, rasanya semakin rindu saat Azzura sudah pulang kerumahnya.

"Zura, sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan Pak Aidan?" tanya Tio merasa heran.

"Aku pacaran sama Aidan" jawab Azzura.

Tio tersentak dan merinding mendengar jawaban spontan dari Azzura.

"Apa?! sejak kapan? kenapa kamu selingkuh Zura? kasihan Zian" ucapnya merasa kesal.

Azzura sampai terkejut dengan perkataan Tio yang tak masuk akal namun lucu jika di dengar.

"Haha.. Pak Tio ada-ada aja, siapa juga yang selingkuh. Aku kan sudah lama putus dari Zian"

"Astaga.. hampir aja aku kesal Zura, kenapa kamu nggak bilang? syukurlah kalau kamu nggak selingkuh"

"Iya Pak Tio"

Kini kesalahpahaman yang Tio pikirkan selama ini telah terselesaikan karena mengetahui kebenarannya.

Dia merasa lega karena Azzura tidak berselingkuh melainkan karena dia sudah putus dari Zian.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan berbincang banyak hal.

Bersama dengan Tio selalu membuat Azzura nyaman seperti bersama dengan kakaknya sendiri apalagi Tio juga menganggapnya seperti adiknya.

jalan menuju ke rumah Azzura kini terjebak kemacetan parah sehingga mereka berada cukup lama di jalan tersebut.

Setelah 1 jam kemudian akhirnya mereka pun sampai di rumah.

"Zura, aku pulang dulu ya" ucap Tio.

"Iya Pak Tio, hati-hati di jalan"

"Iya Zura"

Tio pulang kerumahnya setelah menyelesaikan pekerjaannya hari itu, dia memastikan Azzura pulang dengan selamat.

Azzura masuk ke dalam rumahnya sambil memikirkan Aidan.

Rasa malu yang besar kini menjadi hanya seperti butiran beras karena Aidan tidak membahasnya. Itu menandakan bahwa Aidan adalah pria yang sangat memahami situasi dan perasaan Azzura saat itu.

Meskipun terselip rasa malu namun Azzura menikmati waktu yang dia lalui bersama dengan Aidan.

"Aidan, aku kangen" gumamnya sambil tersenyum.

Azzura merebahkan badannya untuk menghilangkan rasa letih setelah selesai melakukan aktivitas di luar rumah.

Dia merasa kesepian berada dalam rumah sendirian tanpa orang lain yang ia sayangi.

Tanpa terasa waktu terus bergulir, Azzura tertidur menantikan hari esok yang lebih baik.

Sedangkan sang kekasih merasa cemas karena tidak ada kabar darinya yang sedang terlelap.

"Mungkin dia sudah tidur kan? haah.." gumam Aidan.

Rasa khawatir memikirkan Azzura semakin besar namun dia tidak mau membuat Azzura merasa terbebani jika setiap saat Aidan ingin bertemu dengannya.

Apalagi Azzura pasti lelah setelah seharian bekerja, rasa cemas itu berubah menjadi pening hingga membuat Aidan tidak bisa tidur memikirkannya.

"Kenapa aku jadi kekanakan? aku sudah bersalah ke dia. Seharusnya aku nggak meminta hal seperti itu, aku takut Azzura kecewa denganku" benak Aidan.

Alasan selama ini Aidan tidak menjalin hubungan dikarenakan rasa trauma yang di alaminya saat menjalani hubungan terakhirnya dengan mantan kekasihnya yang tidak suka dengan sikap Aidan yang terlalu ingin terus bertemu setiap saat.

Rasa takut kehilangan yang besar serta rasa cinta yang semakin dalam yang menjadikannya selalu memperlakukan pasangan dengan penuh perhatian namun menurut mantan kekasihnya, hal itu sangat berlebihan sehingga hubungan mereka pun berakhir.

Aidan tidak ingin hal seperti itu terulang kembali sehingga kini dia berusaha menahan diri agar tidak terlalu memperlakukan Azzura dengan perhatian yang berlebihan.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!