Cerita ini mengisahkan tentang seorang gadis yang terpesona oleh sopir pribadinya sendiri karna ketampanan nya, sedangkan dirinya sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang dicintainya, akankah gadis tersebut akan tetap mempertahankan cintanya pada kekasihnya? atau kah rasa cintanya akan mulai memudar karna pesona sang sopir tampan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
Jam sudah menunjukan pukul enam sore, dikamarnya Kanaya sudah siap dengan penampilannya, saat ini gadis tersebut sedang berdiri didepan cermin sambil menatap puas pada dirinya
'' Perfect.'' gumamnya sambil tersenyum tipis, setelah itu Kanaya langsung keluar dari kamarnya, tak lupa dengan dompet cantik yang ada ditangannya dengan warna senada dengan gaun yang dikenakan nya. Saat ini Kanaya menggunakan dress berwarna putih diatas lutut, hingga memperlihatkan kaki putih nya yang jenjang, belum lagi dibagian leher yang cukup terbuka, dengan kerah yang membentuk huruf V hingga memperlihatkan kulitnya yang mulus.
'' Sayang kamu mau berangkat sekarang?'' tanya Maya sambil memperhatikan putrinya, saat ini Maya dan Suryo sang papa sedang berada diruang keluarga.
'' Cantik sekali anak papa, sepertinya yang ulang tahun bakalan kalah saing nih sama kamu.'' ucap Suryo menggoda
'' Apaan sih pah, lagian mana mungkin aku lebih cantik dari pada yang ulang tahun.
'' Loh kenapa? lagian anak papa ini cantik sekali loh, dan papa yakin pasti banyak cowok yang ngejar kamu, iya kan? ngaku deh sama papa.'' sambungnya lagi, membuat Kanaya hanya tersenyum kaku, sebenarnya kedua orangtua Kanaya tidak masalah jika anaknya dekat dengan seorang pemuda, hanya saja Revan yang selalu melarangnya, ia tidak suka jika adiknya itu berpacaran, dengan alasan masih sekolah. Padahal dulu nya, Revan sendiri juga berpacaran saat sekolah, namun dirinya malah sama sekali tak mengijinkan adiknya untuk memiliki kekasih, sebenarnya bukannya tidak diijinkan, kalau pun Revan tidak mengijinkan, pasti saat ini Kanaya sudah putus sejak lama dengan Dion, tapi nyatanya tidak, Revan hanya tidak ingin sang adik terlalu sibuk pacaran, dan akhirnya akan mengesampingkan urusan sekolah, karna banyak yang seperti itu, dan Revan tak ingin itu terjadi pada sang adik, walaupun ia masih membiarkan Kanaya berhubungan dengan Dion, bukan berarti semua itu luput dari perhatiannya, karna apapun yang dilakukan sang adik maka Revan akan mengetahuinya, dulu ia menugaskan seseorang untuk mengawasi adiknya, dan sekarang, tugas tersebut sudah berpindah pada Reno. Namun jika dilingkungan sekolah, ia tetap meminta seseorang untuk mengawasi sang adik, dan tentunya tanpa sepengetahuan Kanaya.
'' Ih papa godain mulu deh,, sudah ah, aku berangkat dulu, soalnya sudah telat.'' ucapnya yang langsung melangkah menuju pintu depan.
'' Kanaya kamu berangkat sama siapa? bukannya Reno lagi ijin ya?'' ucap Maya yang baru ingat jika sopir dari anaknya sedang ijin pergi sebentar
'' Aku tau mah, lagian aku berangkatnya sama Dion kok, gk apa-apa kan mah? pah?'' ucap Kanaya dengan hati-hati
'' Dion? siapa Dion?'' tanya Suryo
'' Teman Kanaya, kemarin pernah datang kerumah waktu papa gk ada, orangnya baik kok pah, ramah lagi.'' jelas Maya
'' Benarkah? baiklah, kalau dia datang kenalkan sama papa.'' ucap Suryo
'' Baik pah '' jawab Kanaya yang hanya bisa pasrah, ia berharap jika papanya tersebut tidak akan mempersulit kekasihnya itu.
Tak lama terdengar suara bel rumah berbunyi, membuat Kanaya langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu.
'' Itu sepertinya Dion deh, biar aku lihat dulu '' ucap Kanaya yang langsung melangkah menuju pintu, namun sebelum gadis itu membuka nya ternyata bik Darmi lebih dulu membukakan pintu untuk pemuda tersebut
'' Dion.'' gumam Kanaya sambil memperhatikan penampilan pemuda tersebut, yang terlihat sangat tampan saat ini, membuat gadis itu terpesona.
'' Begitu pun sebaliknya, Dion menatap tanpa berkedip gadis yang ada didepannya saat ini, dimata Dion Kanaya selalu cantik, dirinya sangat beruntung bisa mendapatkan gadis itu, padahal banyak lelaki yang mengincarnya, namun Kanaya lebih memilih dirinya, membuat Dion sangat beruntung mendapatkan gadis tersebut.
'' Kanaya siapa yang datang nak?'' ucap Maya dari arah ruang keluarga, membuat Kanaya dan Dion langsung tersadar dari lamunannya.
'' Dion ayo, papa ingin kenal kamu.'' ucapnya
'' Papa kamu? beliau ada dirumah?'' ucapnya sedikit terkejut
'' Iya, katanya kamu ingin berkenalan, jadi gk?
'' Jadi dong, tapi aku sedikit gugup.''
'' Kenapa gugup? lagian papa ku juga gk makan orang kok.'' gurau nya membuat Dion terkekeh pelan
'' Yasudah ayo.'' ajak Dion, dan mereka langsung menuju ruang keluarga, dimana saat ini papa dan mama nya berada
'' Pah, mah, ini Dion sudah datang.'' ucap Kanaya sambil mengajak Dion, lalu memperkenalkannya pada papa nya
'' Di, ini papa aku.'' ucap Kanaya
'' Hallo om apa kabar.'' ucap Dion sambil Salim pada Suryo
Sejenak Suryo menatap pemuda tersebut, sambil mengingat-ingat sesuatu. '' Kamu kalau gk salah yang ada dicafe hotel tadi siang ya?'' ucap Suryo setelah mengingat sesuatu
'' Hah? cafe hotel? benar Di?'' tanya Kanaya pada kekasihnya
'' Bukan, mungkin om salah orang kali om.'' ucap Dion
'' Ya bisa jadi sih, soalnya om juga gk begitu yakin.'' jawab Suryo
'' Papa ini gimana sih? gk jelas banget.'' sambung Maya sang istri
'' Mungkin papa yang salah, soalnya saat itu juga gk begitu jelas.'' ucap suryo sambil terus memperhatikan Dion, membuat pemuda itu tersenyum canggung karna terus ditatap oleh Suryo.
***
Setelah berpamitan keduanya pun langsung meninggalkan kediaman keluarga Abraham, untuk menuju lokasi pesta ulang tahun teman mereka.
'' Di, benar orang yang dimaksud papa tadi bukan kamu?'' tanya Kanaya yang masih kepikiran
'' Sayang bukankah tadi papa kamu bilang, kalau dia salah orang? jadi apa harus aku jelasin lagi sama kamu?'' ucap Dion ambigu, membuat Kanaya kurang puas dengan jawaban kekasihnya itu, hanya saja Kanaya tak ingin lagi membahas itu, mungkin betul jika saat itu papa nya salah orang, pikirnya.
Setelah mengendarai kendaraanya selama dua puluh menit akhirnya mereka pun sampai, bertepatan itu pula Nina dan Reno yang Baru saja keluar dari mobilnya.
'' Loh itukan mobilnya Dion.'' ucap Nina membuat Reno langsung mengikuti arah pandang gadis tersebut.
Benarkah itu dia?
Batin Reno sambil terus memastikan.
Itu Nina dan kak Reno, jadi benar mereka janjian
Batin Kanaya saat melihat keduanya melangkah keluar dari dalam mobil yang sama, Kanaya memegangi dadanya yang terasa sedikit sesak
'' Ada apa sayang? apa dada mu sakit?'' tanya Dion saat melihat kekasihnya menyentuh nya
'' Gk kok,'' jawab nya singkat, setelah itu kedua nya pun turun dari dalam mobil. Reno yang sejak tadi menunggu keduanya untuk turun dari mobil, seketika terpana saat melihat kecantikan gadis tersebut.
Next