Raihan dan Syakilla menikah karena perjodohan. Demi mewujudkan amanah orang tua Syakilla yang menitipkan anaknya kepada orang tua Raihan. Padahal saat itu Raihan sudah memiliki kekasih yang bernama Syila.
Raihan tak pernah menjalankan tugasnya sebagai seorang suami yang baik, Raihan kerap membuat Syakilla menangis dengan menyakit hatinya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka dengan adanya orang ketiga di tengah-tengah mereka? Jalan apa yang Syakilla tempuh? Bertahan dengan suami yang tak pernah mencintainya ataukah lebih memilih berpisah dan mencari kebahagiaan sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Ayah Abimanyu
"Maaf Yah, hati aku sudah sangat sakit. Asal Ayah tahu, sejak awal pernikahan Mas Raihan sudah menyakiti hati aku. Selama ini aku masih terus bertahan, dan berharap Mas Raihan akan berubah. Aku masih merasa yakin, kalau cinta akan hadir seiringnya waktu. Tapi, ternyata aku lihat kelakuannya semakin menjadi. Bahkan dia tak peduli dengan anak ini, dia tak pernah mengharapkan anak ini. Jadi, untuk apalagi aku pertahankan," ungkap Killa.
Ayah Abimanyu dan Bunda Bunga terlihat begitu terpukul. Sebenarnya, Killa pun merasa tak tega kepada mereka. Terlebih selama ini, kedua mertuanya itu begitu menyayangi dirinya. Killa juga sudah menganggap keduanya sebagai orang tua penggantinya yang telah tiada. Namun, jika Killa mengingat perlakuan Raihan kepadanya. Dia tak akan mengubah keputusannya lagi.
"Sekarang Raihan mana?" tanya Ayah Abimanyu kepada Killa.
"Paling dia sedang bersama istri sirinya Yah. Mungkin, memang Syila kali Yah jodoh Mas Raihan. Mas Raihan hanya mencintai wanita itu," sahut Killa.
"Sampai kapanpun Ayah tak akan merestui hubungan mereka, meskipun kalian nantinya akan bercerai. Ayah sangat tahu siapa itu Syila. Dia itu bukan wanita yang baik, Syila hanya menginginkan uang Raihan. Makanya, Ayah sudah bilang sama dia. Kalau sampai dia bercerai sama kamu. Ayah akan menarik semua fasilitas yang selama ini ayah berikan kepada dia, termasuk perusahaan yang saat ini dia pimpin. Biar anak sombong itu merasakan hidup susah. Ayah yakin, kalau Syila akan meninggalkan dia. Wanita itu tak akan pernah mau hidup susah," ujar Ayah Abimanyu.
"Kamu tunggu dulu di sini ya! Ayah ingin menghubungi dirinya, dan menyuruh dia datang kesini sekarang. Ayah akan buat perhitungan sama dia, biar dia menyesal karena telah menyakiti hati kamu, dan memilih wanita matre itu," ujar Ayah Abimanyu.
Ayah Abimanyu langsung mengambil ponselnya di kamar. Dia langsung menghubungi Raihan. Awalnya Raihan tak berani mengangkat panggilan telepon dari sang ayah. Dia yakin ayahnya pasti ada urusan penting, yang membuat dia menghubungi dirinya.
"Assalamualaikum." ucap Raihan saat pertama kali menerima panggilan telepon dari sang ayah.
"Ayah minta kamu kesini sekarang! Ada hal penting yang ingin ayah bicarakan sama kamu!" titah Ayah Abimanyu tegas, bahkan dia tak menjawab sapaan anaknya.
"Tapi, Yah ...? Kalau sekarang, kayanya aku enggak bisa. Memangnya ada apa si Yah? Ada hal penting banget?" tanya Raihan.
"Ayah tak butuh penolakan kamu! Ayah minta sekarang juga kamu kesini! Ayah tunggu kamu secepatnya!" ucap Ayah Abimanyu penuh penekanan. Membuat Raihan tak berkutik, dia yakin kalau Ayahnya saat ini sedang marah padanya. Raihan tampak bertanya-tanya, apa yang menyebabkan ayahnya marah sama dia.
"Yang, aku pulang dulu ya. Ayah nyuruh aku ke rumahnya, katanya ada hal penting yang ingin dia bicarakan sama aku. Mendengar dari suaranya, sepertinya Ayah sedang marah besar," jelas Raihan.
"Kalau Ayah menyuruh aku memilih diantar kamu dan Killa gimana? Jujur, aku stres banget. Aku enggak mau kehilangan semua fasilitas yang selama ini aku nikmati, termasuk kepemimpinan ini. Tapi, aku juga enggak mau kehilangan kamu," ungkap Raihan.
Syila langsung memeluk tubuh suaminya.
"Makasih ya, perasaan cinta kamu ke aku tak pernah berubah. Aku juga cinta .... banget sama kamu," ujar Syila dan Raihan menganggukkan kepalanya. Semakin berat saja Raihan melepas wanita yang dia cinta.
"Kita lewati semuanya bersama ya! Kita berjuang bersama dari 0, jika Ayah mengambil semua fasilitas yang aku miliki. Nanti aku ngelamar kerja di tempat lain saja. Daripada aku harus hidup tersiksa seperti ini. Aku ingin hidup bahagia sama kamu. Membangun rumah tangga yang sebenarnya bersama kamu dan anak-anak kita nanti," ungkap Raihan. Tentu saja hal ini membuat Syila tersenyum penuh kemenangan.
Meskipun dia akan kehilangan fasilitas yang selama ini dimiliki Raihan. Paling tidak, dia tak akan hidup susah sama sekali. Dia masih memiliki apartemen, Raihan pun nantinya akan mendapatkan pekerjaan.
"Lebih baik sekarang kamu transfer dulu, uang yang ada di tabungan kamu ke aku. Jadi, saat ayah kamu nantinya akan blokir rekening yang kamu miliki. Kita tak akan bingung, karena kita masih memiliki tabungan," ujar Syilla.
"Iya, benar juga ya yang dikatakan kamu. Sebelum Ayah melakukan hal itu, kita sudah lebih dulu memindahkan uang itu ke rekening kamu," ujar Raihan.
Tanpa pikir panjang, Raihan akhirnya mentransfer semua uang yang ada di rekening tabungan Raihan. Raihan tak ada pilihan lagi. Syila tentu saja merasa senang, saat melihat nominal yang masuk ke rekening dirinya.
"Ya sudah, aku pulang dulu ya," pamit Raihan. Syila tampak mengantarkan sang suami sampai depan pintu unit apartemen.
"Akhirnya, aku bisa merasakan hidup enak. Biarin deh dia tak jadi pemilik perusahaan lagi. Nanti juga dia bisa cari kerja lagi, kali aja bisa punya perusahaan sendiri. Pilihan ini lebih baik, dari pada aku merelakan dia memilih wanita itu, yang nantinya aku akan kehilangan sumber keuangan," ucap Syila.
Kini Raihan sudah dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya. Dia tak tahu kalau Killa saat ini sudah berada di rumah orang tuanya.
"Semoga saja pilihan aku tak salah, aku tak mau menyakiti Syila," ucap Raihan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya Raihan sampai di rumah orang tuanya. Dia terkejut saat melihat Killa berada di rumah orang tuanya.
"Ngapain dia disini? Apa hal ini ada kaitannya dengan laporan Killa atas apa yang aku lakukan selama ini kepadanya?" Raihan terlihat mulai gelisah. Namun, dia berusaha untuk menenangkan hatinya. Saat itu kedua orang tuanya dan juga Killa sedang asyik menikmati makan bersama. Raihan pun akhirnya ikut makan bersama mereka. Suasana terlihat tegang.
Ketiganya selesai makan lebih dulu, mereka hanya tinggal menunggu Raihan selesai makan. Mereka akan mengobrol di ruang keluarga, dan kini mereka berempat terlihat sudah berkumpul di ruang keluarga.
Satu tamparan di wajah Raihan. Sejak tadi Ayah Abimanyu mencoba menahan perasaannya, tapi akhirnya meledak juga. Dia terlihat sudah menatap tajam ke arah Raihan.
"Ayah tanya sama kamu! Apa kamu menyadari semua yang kamu perbuat selama ini kepada Killa? Ayah butuh penjelasan!" Ayah Abimanyu terlihat sangat marah.
Abaikan perasaan Raihan...biar dia merasakan akibat perbuatannya selama ini terhadap killa...
hayyuk thor..lanjut...
okay...lanjut thor....
begitu juga perasaan killa saat kau menolaknya dulu.. impas yaaa..
ga sabar mau lihat dimas menikah sama killa..
menjemput bahagia tdk harus kembali bersama mantan...apalagi mantan yg suka selingkuh dan celap celup.. menjijikkan...
puas aku thor...jngn kasih Raihan balikan sama killa thor...
thor..bikin raihan menderita sampai pembaca puas ya...please../Pray/
selingkuh itu sprti penyakit yg ga ada obat..
dasar lelaki bejat ga tau malu...
biar makin panas tuh si mantan...jngn ada kata balikqn sama mqntan ya thor...ga rela killa mendeeita lagi dan lagi...biar killa bahagia sama dimas aja...