NovelToon NovelToon
Hanya (Istri) Simpanan

Hanya (Istri) Simpanan

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:558.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: windanor

Salsa kasyafani ( 20 tahun), wanita muda yang dinikahi siri oleh Rafka Adelard Anggara(28 tahun) karna sebuah insiden yang membuat Salsa mengandung anak Rafka. Namun, wanita muda itu tidak pernah mengetahui bila pria yang menyandang status sebagai suaminya sekarang, sudah menjalin pernikahan dengan wanita lain jauh sebelum Rafka menikahinya.

"Jadi aku hanya istri simpanan kamu, Mas?" Suara Salsa bergetar. Air mata meluruh kian deras membasahi wajahnya yang memucat bersamaan rasa sakit yang menghujam dadanya dengan kenyataan yang harus Ia terima.


Apakah Salsa tetap memilih bertahan dengan pernikahan yang memberikan luka bathin di hatinya? Sedangkan statusnya bukan hanya istri kedua tapi juga istri yang dirahasiakan dari publik maupun dari keluarga besar Rafka sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HIS •Chapter 19

Inilah adalah part yang paling panjang. Hati-hati bosen bacanya!

"Salsa tenangkan diri mu. Kita bisa membicarakan ini baik-baik," ucap Rafka berusaha menenangkan sang istri.

"Apa yang ingin Bapak bicarakan?! Semuanya sudah aku ketahui termasuk niat buruk Bapak!" teriak Salsa diiringi tangisan yang terdengar pilu.

"Aku juga punya perasaan! Aku juga bisa merasakan sakit! Tapi dengan mudahnya Bapak meminta aku menyerahkan dia pada orang lain, tanpa memikirkan bagaimana perasaan ku nanti!" Salsa memeluk perutnya. Seolah melindungi janin yang kini sudah berusia satu bulan tersebut.

"Akh...sakit," desis Salsa ketika rasa nyeri menghantam bagian perutnya. Tubuh wanita itu limbung dan Rafka refleks menangkap tubuh mungil itu.

"Kenapa?!" tanya Rafka yang tampak panik dan khawatir melihat raut kesakitan Salsa.

Salsa tidak menjawab pertanyaan Rafka. Tangan kanannya semakin kuat mencengkram bagian perutnya, seolah menekan titik di mana rasa sakit itu berasal. Peluh membasah wajah Salsa yang meringis kesakitan.

Pria itu langsung menggendong Salsa dan meletakkan dengan hati-hati tubuh sang istri di atas kasur. Napas Salsa tersengal-sengal dengan rasa sakit yang selalu datang mendadak.

"Apakah sangat sakit?" tanya Rafka menatap tak tega dengan keadaan Salsa. Tangan kirinya mengusap-ngusap permukaan perut wanita itu dari balik kaos hitam yang menutupinya. Dan berharap rasa sakit itu segera mereda.

"Iya..." jawab Salsa pelan. Ia memejamkan matanya, merasakan usapan lembut di permukaan perutnya.

Rafka merogoh saku celananya dan menelpon dokter kandungan kenalan orangtuanya. Ia sangat takut terjadi apa-apa dengan kandungan Salsa, dan berharap semuanya baik-baik saja.

"Bersabarlah, dokter akan segera datang."

Sementara di tempat lain, Azkiya duduk termenung di gazebo belakang rumah sambil menikmati semilir angin malam dan juga menenangkan pikirannya yang kacau. Ia masih terpaku dengan ucapan Rafka beberapa jam yang lalu. Adopsi anak? Bukankah mertuanya melarang untuk mengadopsi anak orang lain, dan rasanya sangat berbeda bila harus merawat anak yang bukan darah daging sendiri.

"Apa bunda akan setuju dengan keputusan mas Rafka?" monolog Azkiya seraya menatap langit yang malam ini begitu cantik dengan taburan bintang. Ada sedikit rasa senang dalam benaknya dengan keputusan suaminya. Setidaknya Ia bisa merasakan merawat seorang anak meski bukan lahir dari rahimnya.

Beberapa menit berlalu duduk menyendiri di gazebo. Azkiya memilih kembali masuk ke dalam rumah. Udara malam ini sangat dingin dan menusuk.

"Di mana mas Rafka?" tanya Azkiya ketika baru saja keluar dari kamar dan berpapasan dengan pelayan. Ia tengah mencari Rafka yang tiba-tiba sudah tidak ada di kamar.

"Saya tidak tahu, Nona. Tapi saya lihat bapak seperti terburu-buru keluar dari rumah," balas pelayan tersebut yang menundukkan kepalanya.

Azkiya terdiam sejenak. Selama beberapa hari ini tingkah suaminya sedikit berubah. Dan selalu keluar malam bahkan pergi tanpa mengatakan apapun padanya. Bukan apa-apa, tapi Rafka sangat jarang keluar rumah dan memilih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan kantor. Ada sedikit ketakutan merambat dalam benaknya. Ia takut Rafka berpaling darinya.

"Apa Nona membutuhkan sesuatu lagi?" Suara pelayan wanita yang sedari tadi masih setia berdiri di hadapan majikannya. Membuat Azkiya tersentak kaget hingga lamunannya buyar.

Azkiya menggeleng." Tidak ada. Kembalilah ke belakang."

Pelayan wanita itu mengangguk dan beranjak dari hadapan Azkiya yang memijit pangkal hidungnya. Wanita itu kembali masuk ke dalam kamar, pandangan matanya mengedar ke setiap sudut ruangan. Dari tadi Ia mencari stok pembalut  yang Ia simpan di kamar dan sekarang Ia lupa meletakkannya.

"Di mana aku meletakkannya kemarin?" gumam Azkiya seraya membuka laci yang ada di samping kasur.

Wanita itu berdecak tak mendapatkan barang yang Ia cari. Moodnya sudah tak stabil di tambah masalah pembalut tak kunjung Ia dapat, sedangkan perutnya sudah terasa nyeri dengan tamu bulanan yang datang.

"Apa ini?" Azkiya mengambil segumpal kertas putih yang tergeletak di lantai dekat keranjang pakaian kotor.

Mata Azkiya melebar sempurna ketika membaca isi dalam kertas tersebut. Bukti pembayaran rawat inap atas nama Salsa kasyafani. Dan terpampang jelas nama suaminya di kertas itu.

"Apa maksudnya? Siapa Salsa?" Pikiran-pikiran buruk langsung memenuhi kepala Azkiya.

Tanggal pembayaran bertepatan dengan kepulangan suaminya ke rumah. Apa jangan-jangan Rafka memang berselingkuh? Kalaupun itu terjadi Ia tidak akan membiarkannya.

"Sepertinya aku harus menyelidiki perempuan bernama Salsa ini..."

"Bagaimana keadaan janinnya? Apa baik-baik saja?" Rafka langsung menghadiahi pertanyaan pada dokter Syifa yang baru saja selesai memeriksa Salsa.

Dokter wanita itu tampak menggeleng-gelengkan kepalanya." Aku baru tahu kalau kau memiliki perempuan simpanan! Dan sekarang dia sedang mengandung. Aku kira kau laki-laki yang baik!" ucap dokter Syifa penuh penekanan.

"Tidak usah melebar ke arah urusan pribadi ku! Cepat katakan bagaimana keadaannya?" Rafka tampak menghiraukan ucapan dokter Syifa termasuk tatapan sinis yang diberikan wanita itu.

"Keadaannya baik-baik saja termasuk kandungannya. Hanya saja perempuan itu tidak bisa mengalami kesedihan yang berkepanjangan dan stress yang berlebihan karna itu akan berdampak pada janin yang dia kandung sekarang," papar dokter Syifa.

Rafka menatap ke arah Salsa yang berbaring menyamping ke arah jendela kaca. Pandangan mata wanita itu tampak kosong namun tetap terlihat jelas semburat kesedihan dari raut wajahnya.

"Sudah berapa lama kau menjalin hubungan dengan perempuan itu?" Dokter Syifa kembali mempertanyakan hubungan antara Rafka dan wanita asing yang kini terbaring di kasur bak patung hidup dan tampak menyedihkan.

Rafka menghela napas berat, menundukkan kepalanya sejenak dan kembali menatap dokter Syifa yang merupakan anak dari sahabat bundanya, Elsa.

"Kau tidak perlu tahu untuk hal ini. Tapi yang jelas kau harus merahasiakan ini semua. Jangan sampai Azkiya maupun kedua orangtua ku tahu tentang hal ini."

"Istri mu terpukul atas kenyataan bila dia mandul  dan kau menjalin hubungan gelap dengan perempuan asing. Aku kira kau sosok laki-laki yang setia, ternyata tidak." Lagi, dokter Syifa melontarkan ucapan nya yang menyindir Rafka.

Ia sangat benci dengan perselingkuhan!

"Terserah kau ingin mengatakan apapun, yang terpenting kau bisa menjaga rahasia ini. Aku akan mentranfer uang pada mu. Silahkan pergi dari sini."

Dokter Syifa menggelengkan kepalanya dengan sikap Rafka yang benar-benar berbeda. Dokter wanita itu segera pergi dari unit apartemen Rafka dengan banyak pertanyaan yang muncul dalam kepalanya saat ini. Setelah kepergian dokter itu, Rafka melangkah menghampiri Salsa.

"Jangan terlalu banyak pikiran, anggap saja permintaan saya tadi tidak pernah kau dengar," ucap Rafka yang seolah menyadari penyebab Salsa seperti ini.

Sementara wanita itu meremas selimut yang menutupi separuh tubuhnya. Benci dan marah tertanam kuat dihatinya pada pria yang sialnya berstatus suaminya.

Rafka melirik ponsel miliknya yang berdering di atas meja.

"Kau istirahatlah, saya akan menyiapkan makanan untuk mu." Sebelum beranjak Rafka mengusap kepala Salsa lembut.

*

*

Kepulan asap mengudara dari bubur ayam yang Rafka pindahkan ke mangkok. Pesanan buburnya baru saja datang, bagaimanapun Ia harus lebih memperhatikan Salsa, mengingat wanita itu tengah mengandung.

Salsa tampak tersentak kaget ketika pintu terbuka, sedangkan posisinya sekarang tengah duduk bersandar di bahu ranjang. Rafka masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi semangkok bubur dan segelas susu.

"Kau makanlah dulu setelah itu baru tidur."

Lagi-lagi Salsa tidak merespon ucapan Rafka. Tenaganya benar-benar terkuras dan tubuhnya terasa lemas setelah pertengkaran mereka berdua. Di tambah nyeri di perutnya masih sedikit terasa.

Wanita itu membuka mulutnya menerima suapan dari Rafka. Pria itu tersenyum kecil, setidaknya Salsa tidak mogok makan.

"Saya berencana akan membelikan rumah untuk mu," ucap Rafka yang kembali menyuapi Salsa yang mengkerutkan keningnya.

"Tidak usah terlalu baik pada ku, Pak. Karna aku tidak akan menyerahkannya," balas Salsa tertawa hambar. Tangan kurusnya mengusap perut datarnya.

"Jangan membahas itu lagi," tegur Rafka tampak suka.

Hening. Tidak ada percakapan lagi. Bubur yang ada di mangkok itu, kini sudah habis tak tersisa membuat senyuman tersungging di bibir tipis Rafka.

"Minumlah susu ini. Saya ingin anak kita sehat." Rafka menyerahkan segelas susu untuk pada Salsa yang diam sejenak sebelum mengambilnya. Pandangan mata wanita itu menyiratkan sesuatu di balik mata bulatnya.

"Sebaiknya Bapak pulang," ucap Salsa yang terdengar ketus.

Satu alis Rafka terangkat mendengarnya." Pulang? Saya ingin tetap di sini menemani mu. Anggap saja malam ini jatah mu untuk bersama saya."

Salsa memalingkan wajahnya, berdecih pelan. Wanita itu memilih kembali membaringkan tubuhnya ke kasur. Ia menatap langit-langit kamar dengan perasaan tak karuan.

"Tidurlah, jangan memikirkan apapun." Rafka ikut membaringkan tubuhnya di samping Salsa yang menoleh menatap suaminya dengan jarak yang begitu dekat.

Keduanya saling beradu pandang dengan pandangan yang berbeda-beda. Entah dorongan dari mana, Rafka mendekatkan wajahnya pada Salsa yang menatap sayu suaminya. Wanita itu memejamkan matanya ketika benda kenyal nan lembab itu menempel sempurna di bibir tipisnya.

Tangan Rafka merengkuh pinggang ramping Salsa hingga merapat pada tubuhnya. Ia mel*mat dan menyesap bibir tipis itu, seolah lupa dengan janjinya sendiri.

Salsa mendorong dada kokoh Rafka hingga tautan bibir mereka berdua terlepas meski Ia menginginkan lebih. Wanita itu membalikkan tubuhnya hingga memunggungi Rafka yang tertegun. Salsa mengusap kasar bibir yang basah dan menghilangkan bekas ciuman yang Rafka berikan.

*

*

Matahari perlahan mulai menampakan sinarnya dan cahayanya menembus ke sela-sela jendela kaca yang tertutup gorden. Dua pasangan suami istri tertidur tampak nyenyak dan sama-sama mencari kenyamanan dengan posisi mereka berdua yang saling berpelukan.

Suara lenguhan keluar dari bibir Salsa yang perlahan membuka matanya dan mengerjap beberapa kali. Baru kali ini Ia tidur sangat nyenyak. Namun, detik kemudian wanita terperanjat kaget melihat Rafka dihadapannya sekarang. Pria itu masih memejamkan matanya. Salsa segera menyingkirkan tangan kekar Rafka yang melingkar di perutnya.

"Ternyata bukan mimpi..." gumam Salsa terdengar lirih ketika mengingat pengakuan pria tersebut tadi malam. Rasa nyeri di dalam benaknya kembali terasa.

Salsa tersenyum getir, matanya terasa perih bersamaan dengan pelupuk mata yang membanjir. Ia melirik Rafka yang masih nyenyak dalam tidurnya. Wanita itu bangkit dari kasur, membuka lemari dan mengambil tas ranselnya. Ia memasukkan satu persatu pakaiannya ke dalam tas tersebut. Sesekali Ia melirik Rafka, takut pria itu terbangun dari tidurnya.

Mungkin Ia wanita bodoh, memilih untuk kabur dan membiarkan dirinya yang mungkin akan menjadi gunjingan orang-orang karna hamil tanpa suami. Tapi itu lebih baik dibanding Ia menjadi wanita simpanan.

"Semoga ini pilihan terbaik."

Salsa kembali memasukkan ranselnya ke dalam lemari. Ia akan menunggu Rafka pergi dari unit apartemen ini.

_______________

Hei girl! Terima kasih sudah mampir.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen.

See you di part selanjutnya:))

1
💜bucinnya taehyung💜
udah paling bnr si rafka nerima dia apa adanya...lah dia nya malah cari perkara.... kejadian rafka salsa itu mu gkin jalan dr othor spy rafka bs lepas dr perempuan tukang selingkuh kek elu
💜bucinnya taehyung💜
ko kaya nya mrk abai ama kenyataan si azkiya yg udah seingkuh selama 2 thn ama si fano..itu arti nya sblm kejdian rfka salsa...azkiya dah selingkuh ..
💜bucinnya taehyung💜
bukannya azkia ama rafka sama2 sehat yaaaaa ko rfka bisa bilang azkia g mungkin ksh keturunan? atau rafka menyembunyikan sesuatu berkaitan kesehetan azkia
neny
Luar biasa
Siti Yadi
Kirelah keluarganye konglomerat juga tak tahunya tak tentu rudu tak besyukur memang adzkiya dah diangkat derajatnye terlepas lakinye yg menghamili orang die lebih lama selingkuh
Galuh Setya
jahat banget rafka, uda merkosa salsa, dinikah siri n gak diperhatiin eh anaknya mau diambil. thor buat salsa pergi jauh kasian banget nasibnya
Mohamad Alif
👍
Yusria Mumba
semangat salsa
Yusria Mumba
kasiang salsa,
Yusria Mumba
yang sabar salsa,
selir jansen༻
aku lupa ini ceritanya gimana
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya thor 👍👍👍
PejuangNyata
maaf stau ku ank dluar nikah tidak bisa mndpatkn warisan..
windanor: Betul, kak. Cuma aku kemarin nggak ngeh bagian itu. Nanti aku revisi ulang ❤
total 1 replies
Qilla
salsa malah kayak boneka dung ning nong
HENI Ariyanti
bagus
deden nasrudin
cerita nya bagus banget 👍👍👍👍👍😘😘😘😘
Ayura
Luar biasa
Lena Sari
makanya jd perempuan tu yg benar azkiya,,sadar diri dengan kekurangan mu.nyesaljan sekarang?rafka hilang,Fano pun udah tunangan.
Lena Sari
seberapa hebat dirimu menyimpan semuanya ini rafka?
Zia Sazia
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!