Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 ~ Merindukan nenek ~
Rebecca hannya bisa diam saat,Carles mengomel padanya,Rebecca menyesal telah membuka kaca hingga pria itu mendapat perlakuan yang tidak baik dari Leon sang asisten dan juga Carles suami sementaranya.
"Kenapa dengan wajahmu,kamu marah hannya karena Leon memukul pria bajingan itu,ingat kamu itu istri seorang Carles Anderson,tidak ada seorang manusia yang bisa melecehkan atau merendahkan mu,masih bagus Leon hannya melayangkan pukulan kepada pria itu,bagaimana kalau tadi Leon mengirimnya jauh dari negara ini."Ucap Carles membuat Rebecca semakin bergidik ngeri.
"Begini rupanya hidup di tengah-tengah orang kaya,bagiamana bisa dia dengan tega memukuli pria itu hannya karena kesalahan kecil." suara hati Rebecca,tapi dia bisa apa dia hannya seorang wanita kampung yang kebetulan memiliki wajah yang sangat mirip dengan tunangan pria kaya itu.
Akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai di sebuah hotel mewah,Carles mengandeng,Rebecca memasuki hotel itu,hingga dari kejauhan nyonya Rini menatap iri kepada Rebecca.
"Selamat malam papa,aku datang bersama putrimu,maaf baru ini kami bisa datang untuk menemui kalian." Ucap Carles.Rebecca menyalami tuan bram dan juga istrinya.Ada kecanggungan yang sangat ketara dari mereka.
"Bagaimana kabar mu nak,kamu sehat? Lihat mah,putri kita semakin cantik,dan bersinar,terima kasih nak Carles karena sudah memberikan kebahagian kepada anak kami Eva."Ucap Bram basa-basi.Berbeda dengan Rini,dia selalu memberikan tatapan sinis kepada rebecca apalagi saat dia melihat Rebecca memakai kalung limited edition yang tidak bisa dia miliki.
"Sebagai saja papah,aku akan terus membahagiakan anak papa dan mama,dia akan bahagia bersama ku,dan aku pastikan dia akan mendapat kebahagian bersamaku,apalagi saat ini dia sedang mengandung darah daging ku_
"Uhuk....Uhuk....uhuk...A_apa..Apa,maksudnya Rebecca sedang hamil?" Tanya Rini,dia langsung tersedak karen pada saat itu dia sedang minum.
"Ma aku tidak_." Saat Rebecca ingin mengatakan kalau dia tidak hamil Carles langsung menekan tangannya dari bawah,dan saat itu dia melihat wajah kedua mertuanya yang sudah pucat pasi.
"Hahaha...begitulah selamat atas kehamilan mu,anakku akhirnya kami akan menjadi nenek nantinya." Ucap Bram,walaupun wajahnya sudah berubah pucat dia masih berusaha untuk terlihat tenang.
Rini sangat marah,ingin rasanya dia meninggalkan Rebecca dan Carles di sana,tapi dia tidak ingin Carles curiga karena sikap dan tingkahnya.
"Nak,aku ingin menanyakan kapan kamu memberikan suntikan dana ke perusahaan papa,aku sangat membutuhkan dana itu,karena akhir-akhir ini perusahan ku,sangat tidak stabil,belum lagi gaji kariawan yang sudah menunggak tiga bulan."Ucap Bram.Carles tersenyum kecil,dia sudah menduga hal ini terjadi karena memang sudah lama dia tau kalau perusahan milik mertuanya sedang tidak baik-baik saja.Padahal mereka sudah menjalin kerja sama tapi itupun tetap tidak bisa menolong perusahan itu.
"Baiklah besok aku akan menyuruh asistenku untuk mengurusnya,papa tenang saja,aku akan terus membantu kalian,itu karena aku sangat mencintai istriku ini." Ucap Carles sambil memegang tangan Rebecca di hadapan ibunya.Rebecca sedikit curiga dengan sikap Carles karena sikapnya di hadapan kedua orang tua itu sangat jauh berbeda dengan biasanya.
Setelah selesai basa-basi akhirnya,Carles mengajak Rebecca meninggalkan kedua orang tuanya,Rebecca merasa canggung di hadapan nyonya Rini dan juga tuan bram,dia merasa ada yang tidak beres dengan perubahan sikap suaminya di hadapan orang tua pura-pura nya.
Setelah mereka meninggalkan restoran,Carles segera melepaskan genggaman tangannya dari tangan Rebecca,
"Tuan apa maksud sikap tuan barusan di hadapan orang tuaku? apa tuan sedang mencari tau sesuatu?
"Apa menurutmu seperti itu? tenang saja aku hannya ingin menunjukkan kepada kedua orang tuamu kalau hubungan kita sangat baik-baik saja,dan kamu sangat bahagia bersama ku." Ucap Carles lalu masuk kedalam mobilnya.Rebecca menghela napas berat,dia takut perubahan sikap Carles akan membawa dampak negatif bagi neneknya.
Sepanjang jalan Rebecca menatap keluar mobil,tiba-tiba saja dia merindukan neneknya yang sudah hampir sebulan tidak dia temui,dia begitu merindukan orang yang sudah di anggap sebagai orang tuanya.
"Ehem....Apa yang kamu pikirkan?"
"Tidak tuan,aku hannya memikirkan tuan yang mengaku kalau aku hamil,bagaimana kalau orang tua ku memberi tahu mama,aku tidak mau mengecewakan mama sama papa!!"
"Tenang saja mereka tidak akan memberitahu itu,dan mulai malam ini kita akan bekerja untuk membuat anak supaya kamu segera hamil."
"A_apa!! bekerja keras?"
Leon yang mendengar pembicaraan tuan dan nyonya muda nya,tersenyum kecil,kini dia baru menyadari kalau tuannya juga memiliki sikap yang sangat licik.
"Iya,bekerja keras,kamu keberatan melahirkan anakku,kamu tenang saja saat kamu bisa melahirkan darah daging ku,dia akan menjadi anak yang sangat beruntung,Karena dia akan menjadi pewaris seluruh harta Anderson." Ucap Carles dengan wajah datar.
Rebecca sama sekali belum pernah minum obat KB,setelah dia melakukan hubungan suami istri bersama suaminya untuk pertama kalinya, saat itu dia sangat ketakutan,dia berdoa dan sangat berharap agar dia tidak hamil,dia takut jika nyonya Rini akan menghukumnya jika sampai dia hamil.
Pada saat mereka sampai di rumah suasana rumah sudah mulai sepi,karena para pelayan sudah mulai istirahat,Carles dan Rebecca menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamar,seketika Rebecca merasa jantungnya berdebar,dia juga merasa canggung di dalam kamar yang sama dengan Carles walau ini bukan yang pertama kalinya.
"Kamu tidak usah berpikiran macam-macam,sekarang kamu ganti pakaian dan istrahat lah,karena aku masih banyak yang harus di kerjakan."Ucap Carles lalu dia keluar dari dalam kamar,seketika Rebecca menarik napas lega,akhirnya malam ini dia bisa tidur dengan nyenyak.
"Syukurlah dia tidak menggangguku malam ini,dia sudah banyak harta,bahkan sudah punya segalanya kenapa dia masih harus bekerja keras.Tapi ya sudah lah itu bukan urusan aku." Ucap Rebecca,lalu dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan mulai memejamkan matanya.
Saat matanya sudah terpejam,tiba-tiba dia bermimpi di segerombolan anjing mengigit kakinya setelah itu seorang nenek-nenek yang sangat seram mencekiknya dengan sangat keras bahkan dia hampir kehabisan napas,untung saat itu dia langsung terbangun.
"Seram sekali mimpiku,apa yang akan terjadi denganku,semoga aku dan nenek baik-baik saja,kamar ini menjadi sangat menakutkan untukku." Ucap Rebecca lalu dia keluar dari dalam kamar dan turun kebawah mengambil air minum.
Saat itu dia melihat pintu ruangan kerja suaminya terbuka sedikit,akhirnya Rebecca berniat membuatkan kopi untuk suaminya.
**** Bersambung***