Secret Affair

bab 20

.

.

.

Nindi mengakhiri makannya dengan meneguk air putih digelas hingga tandas. tak lama Amara juga mengakhiri makannya, Nindi bisa melihat ketidak nyamanan pada Amara, bahkan makanan Amara utuh belum termakan, hanya beberapa suap saja mungkin.

" Am.. sebenarnya ada apa ?? Kau sampai tidak berselera makan begini ??" Nindi membuka percakapan.

Amara mengatur nafasnya. sejujurnya ia sendiri sangat ragu. takut jika prediksinya salah, dan Victor sampai tau akan seperti apa. Amara bergelut dengan fikirannya sendiri hingga sentuhan tangan Nindi menyadarkannya.

" Why Am ?? Apa tentang Victor ??" terka Nindi.

Amara memejamkan mata dan mengatur nafasnya lagi kemudian menggangguk pelan.

" Ada apa ??" Tanya Nindi dengan suara pelan.

" Nin. hari ini victor tidak masuk kan ??" Amara mulai bertanya.

" Iya. awalnya aku fikir dia sedang bersamamu."Balas Nindi.

" Tidak Nin. dia tadi bilang akan ada liputan pagi. makanya aku cukup terkejut saat kau menghubungiku dan menanyakan keberadaan Victor." tutur Amara suaranya sudah terdengar mulai bergetar.

" Mungkin Victor pergi ketempat lain ?? atau mungkin dia punya bisnis selain pekerjaan ??" Terka Nindi berusaha menenangkan Amara.

Amara segera menggeleng. "Tidak ada Nin."

" Coba kau hubungi dia. jangan sampai ada salah faham lagi."saran Nindi.

" Aku sudah hubungi dia beberapa kali tapi tidak diangkat." Balas Amara.

Nindi yang sebenarnya sudah curiga hanya bisa diam, ia tak mungkin mengutarakan kecurigaannya sedangkan ia belum memiliki bukti apapun.

" kau ingat sewaktu aku bertanya padamu waktu itu dikantormu saat aku mengantar Victor ?? Dia bilang malam itu ada liputan diluar kota juga, sedangkan kau yang satu tim dengannya mengatakan jika tidak ada liputan hari itu."Terang Amara lagi.

Nindi ingat betul hari itu. dan Perdebatannya dengan Victor juga bisa diingat olehnya.

" Oh ya, ada lagi. dalam satu tim kalian berapa perempuannya ?? selain kau ??" Tanya Amara lagi.

" hanya dua am, Memang ada apa lagi ?? Victor bilang apalagi ??" Tanya Nindi balik.

" kemarin aku menemukan sebuah lipstik mahal merek xx dimobil Victor, kau yang punya ?? warna merah menyala ??" Ucap Amara.

" Bukan Am. kau tau aku tidak suka lipstik kan ?? bahkan warna juga aku selalu suka yang soft. memang Victor bilang itu milikku ??" Terka Nindi.

" Dia hanya bilang mungkin dari temannya. makanya aku bertanya berapa perempuan dalam tim kalian."Ujar Amara.

" Am, bukannya aku mau membuatmu curiga. tapi aku dan Mia tidak pernah pakai lipstik dengan warna terang dan merk ternama seperti itu. bahkan Sewaktu liputanpun Victor jarang menggunakan mobilnya. kantor sudah menyiapkan mobil sendiri untuk pekerjaan kami." Terang Nindi dengan jujur.

Dada Amara nampak bergemuruh. sejauh ini semua hanya kebohongan dari victor, kenapa Dan Kenapa ?? Amara terus berkelahi dengan fikirannya.

Nindi menggenggam jemari Amara seakan memberi kekuatan pada teman lamanya itu. ia cukup prihatin jika sampai Apa yang selama ini ia fikirkan akan terjadi. "Am, kau jangan bersedih dulu. coba saja kau cari tau. kau berhak tau juga jika memang semua ganjal dan aneh menurutmu. Mengingat masa lalu Victor, tidak menutup kemungkinan dia bisa khilaf juga. Bukan maksud aku mempengaruhimu Am, tapi aku yang faham Victor seperti apa, karna sejak kuliah hingga bekerja aku selalu bersama dia." Nasehat Nindi.

Amara menundukkan wajahnya. ia tak menyangka jika suaminya bisa berbohong seperti itu padanya, kenapa dan ada apa ?? Terus dan terus Amara memutar otaknya mencari jawaban.

.

.