NovelToon NovelToon
Pelacur Milik Sang CEO

Pelacur Milik Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Mengubah Takdir
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: lestari sipayung

Ayla, pegawai biasa yang diangkat menjadi resepsionis di perusahaan terkenal, terpaksa menjadi wanita malam demi biaya pengobatan adiknya. Di malam pertamanya, ia harus melayani pria yang tak disangka—bosnya sendiri. Berbeda penampilan, sang CEO tak mengenalinya, tapi justru terobsesi. Saat hidup Ayla mulai membaik dan ia berhenti dari pekerjaan gelapnya, sang bos justru terus mencari wanita misterius yang pernah bersamanya—tanpa tahu wanita itu ada di dekatnya setiap hari. Namun, skandal tersebut juga mengakibatkan Hana hamil anak bosnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lestari sipayung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

Leo membuang muka, menyunggingkan senyum miring yang membuat Ayla resah.

"Kamu itu sebenarnya Ayla atau Lara?" tanyanya tiba-tiba. Ayla memejamkan mata sejenak, jelas tak nyaman mendengar nama itu lagi.

"Sa... saya Ayla, Pak. Saya tidak tahu siapa itu Lara. Kenapa Bapak menanyakan hal seperti itu?" Ayla berusaha memberanikan diri, berusaha agar suara dan sikapnya tidak menunjukkan rasa takut atau curiga.

Leo tak langsung menjawab. Wajahnya menunjukkan ekspresi sulit ditebak, seolah menyimpan banyak penilaian dalam diam.

"Benarkah?" tanyanya dengan nada meremehkan, seakan jawaban Ayla tak layak dipercaya.

Tak lama kemudian, dia tersenyum tipis lagi. "Ah, saya paham sekarang. Namamu Ayla, tapi saat malam menjelang, kamu berubah menjadi Lara. Begitu, kan?"

Ayla menggeleng pelan, mencoba bersikap tenang meski jantungnya berdebar cepat. "Pak, saya benar-benar tidak mengerti maksud Bapak," elaknya, suaranya sedikit bergetar namun tetap berusaha terdengar tegas.

Leo tak langsung merespons. Ia berdiri dari kursinya dengan gerakan tenang namun menciptakan tekanan tersendiri. Ia melangkah perlahan ke depan, mendekati Ayla, lalu menyandarkan tubuhnya di tepi meja kerjanya. Tatapannya tajam dan penuh teka-teki. Ayla, yang merasa tak nyaman, secara refleks mundur selangkah demi selangkah, menjaga jarak antara dirinya dan pria itu.

"Kamu tidak mengerti, atau berpura-pura tidak mengakui?" tanyanya datar, tapi ada nada menyelidik yang membuat suasana semakin mencekam.

Langkah Leo kembali maju, pelan tapi pasti, seolah menekan keberanian Ayla sedikit demi sedikit. Ayla makin terdesak hingga punggungnya menempel pada dinding. Ia menelan ludah dengan gugup, merasa benar-benar terpojok. Jarak mereka kini begitu dekat, hingga hembusan napas masing-masing terasa jelas di antara mereka. Suasana menjadi hening dan menegangkan.

Ayla memejamkan mata sejenak, lalu menolehkan wajahnya ke samping, berusaha menghindari wajah Leo yang hanya beberapa senti darinya. Ia tak ingin sentuhan itu terjadi, tak ingin lebih jauh lagi terbawa dalam tekanan yang membuatnya sesak.

Leo masih terdiam, tapi gerakannya berbicara lebih dari kata. Ia mendekatkan wajahnya, begitu dekat, namun tak menyentuh. Lalu dengan perlahan, wajahnya bergeser, menyamping menuju telinga Ayla. Ayla nyaris menahan napas, menanti apa yang akan terjadi berikutnya dalam kebisuan yang menggantung berat di udara.

"Kamu… wanita yang melayani saya di malam hari, kan?" suara Leo terdengar pelan namun menghujam tajam, lalu tanpa peringatan, ia meniup pelan ke telinga Ayla. Sentuhan udara itu membuat bulu kuduk Ayla meremang, tubuhnya seolah tersentak oleh rasa ngeri dan malu yang bercampur jadi satu. Ia menahan napas, dan matanya membola lebar karena syok atas pernyataan yang baru saja keluar dari mulut Leo.

Pikirannya langsung kacau. Leo benar-benar mengingatnya? Tapi bagaimana mungkin? Bukankah saat itu dia telah menutup rapat-rapat identitasnya, menyamar dengan riasan tebal dan mengenakan topeng? Semua sudah direncanakan dengan begitu matang. Tak ada celah untuk dikenali. Lalu... dari mana Leo tahu?

Ayla mencoba berpikir cepat. Satu-satunya kemungkinan yang terlintas di pikirannya—Mamy Jenny. Tapi... tidak mungkin. Mamy Jenny sudah berjanji, bahkan bersumpah, tak akan membuka mulut soal itu. Lalu? Apakah Leo hanya menebak-nebak? Atau memang sudah menyelidiki lebih dalam dari yang Ayla bayangkan?

Pikiran itu membuat Ayla makin panik. Jantungnya berdebar liar dan tubuhnya gemetar hebat. Ia tak tahan lagi berada di posisi itu, dalam tekanan dan penghinaan yang tak bisa ia tolak. Dengan dorongan tiba-tiba, ia mendorong dada Leo dengan sekuat tenaga.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
tata sugandhi
up date sll y thor.. semangat
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Elvi Mareni
lanjut thor
Cindy
lanjut kak
tata sugandhi
sll ditunggu up date nya y Thor...makasi
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!