NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:352k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

"Ma, kita pulang ya. Atau Mama mau tinggal dimana gitu selain di rumah dan di sini. Aku enggak tega liat Mama harus lama-lama ditempat ini," Gita mencoba membujuk sang Mama.

Mama menggeleng, "Mama rasa, Mama akan lebih aman di sini, kalian juga akan lebih leluasa mencari bukti, siapa yang tega membuang Kakak kamu saat masih bayi," ucapnya.

Saat ini dua perempuan berbeda generasi tersebut sedang duduk di dalam kamar Mama. Sedangkan Hafidz memutuskan pergi ke masjid bersama Indra untuk melaksanakan shalat Jum'at.

"Meskipun Mama mencurigai seseorang, tapi tanpa bukti, kita bisa apa? Tolong Gita cari tahu ya, tanya sama Bik Atun, beliau pasti mengetahui banyak hal yang Mama dan kamu tak ketahui," tambahnya.

Bik Atun pengasuh Gita sejak masih bayi, bahkan Art itu sudah puluhan tahun mengabdi di keluarga Atmawijaya hingga saat ini. Dan Mama percaya jika Bik Atun bukanlah orang jahat.

"Tapi aku enggak tega ninggalin Mama, selain sepi di sini juga serem, Ma." Gita melihat sekeliling, merinding saat menatap luar jendela kamar sang Mama, membayangkan jika malam hari pasti akan lebih seram.

"Kamu enggak usah khawatir, Mama sudah sepuluh tahun berada di tempat ini dan selama itu pula, Mama tak pernah merasa takut, yang Mama rasakan adalah rindu dengan anak-anak Mama." Mama mengusap kedua pipi Gita yang duduk dihadapannya.

Gita memeluk sang Mama, sepuluh tahun Mama menunggu kedatangannya dan juga Hafidz. Sungguh luar biasa perjuangan Mama selama ini, hidup dalam kepura-puraan yang menurutnya amat sangat susah dijalani. Memilih menjelma menjadi orang tidak waras, itu sangat memacu adrenalin. Bagaimana jika ketahuan? Sudah pasti Papa akan murka terhadap Mama, atau lebih parahnya Tante Sita akan menyingkirkan Mama tanpa perasaan.

"Baiklah Ma, aku janji akan selalu jengukin Mama," putus Gita akhirnya, lebih baik dia menuruti Mama. Ucapan Mama ada benarnya, jika saja ada orang yang melihat Mama berada di luar rumah sakit dan melapor pada Papa atau lebih parahnya pada Tante Sita, maka itu justru akan membahayakan Mama.

🍁🍁🍁

"Thanks Ndra, berkat Lo semuanya jadi lebih baik. Gue enggak nyangka Lo bakalan bawa Gita secepat ini," ucap Hafidz setelah mereka berdua selesai melaksanakan sholat Jum'at bersama di sebuah masjid tak jauh dari rumah sakit.

Indra menghela nafas, dia harus menceritakan kejadian tadi pagi di kafe pada Hafidz. Ya, seharusnya Hafidz mengetahui hal itu, apalagi Gita adalah saudaranya.

"Kenapa Ndra? Lo nyesel enggak jadi ikut ke puncak gara-gara nganterin Gita ke sini?" tanya Hafidz menyelidik setelah mendengar Indra menghela nafas, dia mengira Indra menyesal.

"Bukan itu Fidz, alasan gue membawa Gita ke sini. Sebenarnya enggak ada rencana sama sekali gue bawa dia ke sini, hanya ingin mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit hatinya," ucap Indra ambigu, membuat Hafidz mengernyitkan dahinya, bingung.

"Maksud gue, Gita patah hati karena baru aja putus dari Taka," tambahnya saat melihat wajah Hafidz yang bingung.

Hafidz terkejut mendengar ucapan Indra, tak menyangka saudara kembarnya itu sedang patah hati. Tapi kenapa mereka bisa putus? Padahal yang dia tahu dari Indra beberapa waktu lalu kalau mereka itu terlihat baik-baik saja.

Indra pun menceritakan kejadian tadi pada Hafidz tanpa terkecuali. Selama mendengarkan cerita Indra, Hafidz menahan amarah, mengepalkan kedua tangannya seakan ingin memukul wajah Taka yang tega mengkhianati adiknya.

"Lo boleh marah, tapi pesen gue jangan pernah berbuat apa pun sama Taka. Serahkan semuanya sama gue," Indra memperingati, tak ingin Hafidz terkena masalah jika berhadapan dengan Taka.

"Thanks Ndra, Lo emang sahabat terbaik gue. Entah gue akan seperti apa sekarang kalo enggak ada Lo. Gue utang budi sama Lo Ndra," ucap Hafidz.

"Tenang gue juga enggak mungkin melakukan apa pun sama Taka, emang apa yang bisa gue lakuin ke dia?" tambahnya membuat Indra mengangguk lalu menepuk pundaknya.

"Yuk cabut, mereka pasti udah nungguin kita." Indra berjalan lebih dahulu lalu di susul oleh Hafidz.

Mereka berdua memutuskan untuk membeli makan terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah sakit, tak lupa membelikan makanan untuk Gita dan Mama yang menunggu mereka di rumah sakit.

Mereka pun memutuskan makan siang di rumah sakit, sambil bercerita. Terutama Gita yang terus saja bercerita dengan sang Mama, membuat Hafidz tersenyum melihat dia perempuan yang dia cintai bisa tersenyum, terutama Mama yang selama ini tak pernah menampakkan senyumannya.

Sore hari mereka pun memutuskan untuk pulang, dengan Indra yang mengantarnya. Mereka lebih dahulu mengantar Hafidz karena jaraknya memang lebih dekat.

"Ini kost kamu, Bang?" tanya Gita saat mereka sudah sampai di depan kost Hafidz.

Hafidz tersenyum lalu mengangguk, dia sudah bisa menebak reaksi Gita saat melihat kamar kostnya.

"Pokonya besok harus pindah kost, aku yang akan carikan buat Abang," putus Gita, tak tega melihat saudara kembarnya tinggal di kos sempit seperti itu, padahal dirinya tinggal di rumah mewah dengan kamar yang luas.

"Enggak...." Hafidz tak melanjutkan ucapannya karena Gita lebih dulu menyela.

"Aku enggak kasih pilihan buat Abang," ucap Gita, tegas.

"Terima aja Fidz, ada baiknya Lo tinggal di tempat yang lebih nyaman dari pada ini," Indra mendukung keputusan Gita.

"Baiklah," Hafidz pasrah.

"Aku balik ya Bang, besok kita ketemu lagi. Aku akan jemput Abang sebelum ke tempat Mama," ucap Gita.

"Jangan! Biar aku ke sana sendiri, takutnya nanti ada yang curiga," tolak Hafidz.

Gita menghela nafas tak lagi menimpali ucapan sang kakak, memilih untuk memeluk pemuda itu.

Hafidz membalas pelukan Gita sambil mengusap punggungnya, "Kalau mau cerita, aku siap mendengarkan. Tapi sekarang pulang dulu, nanti malam atau besok, terserah kamu, aku siap mendengarkan. Kalau nanti malam datang aja ke kafe Amora, aku ada di sana," pesan Hafidz sebelum melepaskan pelukannya.

Gita tersenyum, lalu mengangguk. "Aku balik Bang," ucapnya.

"Hati-hati, Dek," ada rasa haru dan bahagia saat mengucapkan kata itu, apalagi saat Gita tak protes dengan panggilan barunya.

"Titip adek Gue Ndra, awas jangan sampai ada yang kurang secuil pun, kalo sampai itu terjadi Lo berhadapan sama gue," ancam Hafidz yang pastinya bercanda.

"Santai aja, bakalan gue kurangin semuanya. Jadi Lo siap-siap besok berhadapan sama gue," timpal Indra yang langsung pergi begitu saja, tak ingin Hafidz murka dan itu sukses membuat Gita tertawa.

Tak urung Hafidz pun tersenyum mengantar kepergian dia orang itu. Melambaikan tangan saat mobil mereka sudah berjalan dan menghilang dibalik belokan.

Hafidz mensyukuri semua yang terjadi hari ini. Bertemu dengan Gita dan gadis itu sama sekali tak menolak kehadirannya, justru menerima dirinya dengan tangan terbuka, bahkan bersikap seolah mereka sudah akrab sejak lama. Ditambah kabar baik tentang Mama, yang tak pernah dia sangka sebelumnya, jika ternyata Mama selama ini hanya berpura-pura. Pantas saja, Mama bisa menulis atau lebih tepatnya curahan hati yang di tulis dalam sebuah buku yang kini ada di tempatnya.

Menghela nafas, lalu masuk ke dalam kosnya. Berarti Mama selam ini telah banyak menderita, dan dia tak akan menambah penderitaan Mama lagi. Yang terpenting sekarang bagaimana caranya dia bisa membawa Mama keluar dari rumah sakit itu.

Bersambung....

🍁🍁🍁

1
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
LENY
DASAR WANITA JALANG IBLIS JAHAT SITA
LENY
SMG INDRA SAMA GITA YA. INDRA ORANG BAIK PASTI SETIA😊
LENY
DUH SITA INI BUKAN MANUSIA YA BENER2 IBLIS MARUK HARTA
LENY
DUH SITA JAHAT BENAR SAMA SAUDARA SDH BUANG KEPONAKAN NGAMBIL SUAMI SAUDARA SENDIRI😡😡TUNGGULAH KARMA MU SITA
LENY
Keren Thor karyamu habis ini aku mau lamjut lg BACA KARYAMU YG LAIN 👍👍
LENY
PASTI SAUDARA SINTA YG JAHAT MEMBUAMG HAFIZD DAN AMBIL SUAMI SINTA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!