Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 20
Nathan mengerut kan kening nya melihat ruangan yang kosong lalu mata nya beralih menatap pintu kamar mandi yang terbuka. Alula keluar dari sana dengan wajah yang sedikit basah, sepertinya ia habis membasuh wajah.
Alula menatap Nathan yang juga tengah menatapnya lalu berjalan menuju brankar dengan tertatih karena perut nya kembali sakit tadi.
Nathan dengan sigap membantu Alula berjalan. Alula hanya diam mendapatkan perlakuan seperti itu. Nathan membantu istri nya untuk berbaring lalu ia duduk di kursi samping brankar.
" Al. " Panggil nya.
Alula hanya menatap Nathan dalam diam karena ia masih sedikit takut dengan suami nya, takut akan sikap nya tadi pagi.
Nathan mengusap lembut perut Alula. " Saya minta maaf sama kamu. " Ucap nya lembut.
Alula tetep diam, ia bingung harus merespon apa. Nathan mendongak ketika tidak mendapatkan respon dari istri nya.
Nathan tersenyum lembut, tangan nya beralih mengelus lembut pipi Alula.
" Saya minta maaf Al. Saya akui saya tadi pagi terlalu emosi. "
Alula masih menatap Nathan, lalu senyuman tipis terbit di bibir pink nya. " Aku Uda maafin kok, lagian aku juga terlalu kekanakan tadi pagi. " Alula menggenggam tangan Nathan yang berada di pipi nya.
Nathan menggelengkan kepalanya. " Kamu gak kekanakan kata dokter itu wajar bagi ibu hamil. Hormon nya naik turun. "
Alula semakin mengembangkan senyumnya mendengar ucapan Nathan yang terkesan pengertian.
" Kamu Uda makan?. " Tanya Alula seraya mengelus lembut rambut Nathan.
Nathan yang kini tengah duduk seraya menelungkup kan kepala nya pada brankar mengangguk lalu mendongak. " Kamu?. "
Alula mengangguk. " Uda juga tadi di kasih sama suster tapi makanan nya hambar gak ada rasa. " Ucap nya seraya mengingat makanan yang ia makan tadi. Sama sekali tidak ada rasa.
" Jadi kamu mau apa?. "
Alula menatap binar Nathan. " Aku mau nasi Padang. " Ucap nya.
Nathan tersenyum lalu mengacak gemas rambut Alula. " Yaudah kamu tunggu sini biar aku belikan. " Setelah itu Nathan pergi membelikan kemauan istri nya.
Alula Masih mempertahankan senyuman nya. Ia senang jika Nathan sangat hangat seperti ini tidak seperti tadi pagi yang menurutnya sangat menyeramkan.
...****...
" Lula Lo kok makin gemes aja sih. pipi Lo rasanya pengen gue unyel. "
" Berani sentuh patah tangan Lo. " Ucap Nathan menatap tajam sahabat nya yang akan menyentuh pipi Alula.
Bagas mendengus ia menatap sinis Nathan yang sangat posesif. " posesif amat Lo. "
" jomblo diem. "
Ucapan nyelekit tersebut membuat Bagas memegang dada nya dramatis. " Astaghfirullah Lo ye sekali ngomong nyelekit banget. Gue jomblo juga karena Lo. " Ucap nya ketus.
Alula hanya terkekeh pelan melihat isteraksi kedua sahabat berbeda sifat tersebut.
Nathan menaikkan alisnya bertanya kenapa bisa ia yang disalahkan akan kejombloan Bagas.
Bagas yang mengerti akan tatapan Nathan mendengus kesal. " Yah lo setia hari ngasih gue kerjaan Mulu gimana mau dapet jodoh. La Lo bujuk itu suami lo kasih gue liburan biar gak jomblo. " Ucap nya menatap harap ke arah Alula.
Alula tersenyum geli lalu menatap Nathan yang juga tengah menatapnya dengan alis yang terangkat. Alula menunjuk Bagas menggunakan dagu nya. Nathan menghela nafas nya lalu menatap Bagas yang menunjukkan senyum tengilnya.
" 3 hari. " ucap nya singkat.
Bagas bersorak girang. Lalu ia langsung mendekap Alula dengan erat seraya mengucapkan terimakasih. Mata Nathan melotot melihat kelakuan Bagas dengan cepat ia menghampiri mereka dan langsung mendorong Bagas membuat Bagas tersungkur di lantai.
" Nyari mati Lo. " Ucap nya tajam dan langsung menarik Alula kedalam pelukannya. menyembunyikan wajah nya di dada bidang nya.
Alula menahan senyumnya melihat perilaku posesif dari Nathan. Sedangkan Bagas, ia sedikit kesal karena Nathan mendorong nya begitu saja. " Dasar bapak-bapak posesif. " Gerutu nya kesal.
Nathan hanya memutar bola matanya malas. " Pergi Lo. " usir nya kasar.
Bagas mencebik kesal. " Lo mah gak asik. eh tapi gak papa deh yang penting gue dapet libur, yuhuu. " Dengan antusias Bagas keluar dari ruangan seraya melompat-lompat kecil seperti bocah TK yang baru mendapatkan permen.
Nathan menggelengkan kepalanya melihat sahabat sekaligus asisten nya tersebut. selalu banyak sekali tingkah absurd nya. Ia jadi bingung, kenapa ia mau dulu berteman dengan orang seperti Bagas yang banyak tingkah berbeda dengan dirinya yang tertutup dan dingin.
Nathan menunduk mendengar kekehan seseorang. Alula terkekeh geli melihat Bagas yang persis seperti anak-anak padahal umur nya sudah dewasa, lebih tua dari umur Alula tapi tingkah nya seperti itu.
" Kenapa ketawa?. " Tanya Nathan bingung.
Alula mendongak di sela kekehan nya. " sahabat kamu lucu. " ucap nya tanpa beban, bahkan kekehan nya semakin terdengar.
Wajah Nathan berubah datar, ia kembali memeluk erat Alula dan menyembunyikan wajah Istrinya di dada bidang nya. " Dia gak lucu sama sekali!. " Ucap nya ketus yang terdengar posesif.
Alula memberontak dari pelukan Nathan. " Ihh Nathan aku gak bisa napas. " Ucap nya dengan suara terpendam.
Nathan terkekeh lalu melepaskan pelukannya dari Alula. Dia mencium gemas wajah Alula dari kening, hidung, pipi, dan terakhir bibir.
" saya gemas tau gak?. "
Alula mencebik kesal. " tapi jangan di unyel-unyel juga."
Nathan tersenyum geli. " maaf sayang. "
" Aku ngantuk. " ucap Alula.
Nathan duduk di samping Alula. " Jangan tidur dulu Uda mau Maghrib. " ucap nya seraya mengusap lembut kepala Alula.
Alula mengangguk. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala brankar lalu memejamkan mata nya.
" Eh jangan tidur Al. " Ucap Nathan seraya meraup wajah Alula.
Alula membuka mata nya dan menatap kesal ke arah Nathan. " Aku cuma pejemin mata Nathan. "
Nathan terkekeh lalu kaki nya ia naikkan ke brankar. I mendekat ke arah Alula dan memeluk istrinya dengan gemas seraya memejamkan mata nya. " ihh kamu jangan tidur. " Alula menepuk pelan pipi Nathan.
Nathan membuka mata nya dan menatap Alula. " Aku cuma pejemin mata Alula. " Ucap nya menirukan ucapan Alula tadi.
" ihh. " Alula menabok lengan Nathan dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Nathan menahan senyumnya melihat tingkah Alula. " Uhh sayangggg. " Nathan menelusup kan kepala nya ke leher jenjang Alula dengan gemas.
Alula terkekeh melihat tingkah Nathan. mengelus lembut rambut Nathan dengan pandangan ke arah jendela yang memperlihatkan langit berwarna jingga. Yah, ruang rawat Alula terletak di lantai empat rumah sakit dimana lantai ini adalah tempat khusus untuk keluarga Nathan jadi di sini memang sangat sepi, perawat pun hanya datang saat akan mengantarkan makanan saja. Sebenarnya Alula sedikit takut berada disini, ia jadi teringat akan film horor yang sering ia tonton. Untung nya ada Nathan yang selalu menemani nya, yah walaupun tadi meninggalkan nya.
" Nathan jangan tidur. " Tegur nya ketika tidak merasakan pergerakan dari Nathan.
" enggak sayang. " Ucap Nathan pelan.
BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....