NovelToon NovelToon
Nikah Menjadi Pengantin Pengganti

Nikah Menjadi Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: dianshen

Bagaimana jadinya jika pernikahan yang seharusnya kakaknya ( Jimmy) yang menjadi pengantin justru berubah menjadi pernikahan sang adik Greandira dengan ( Arvandra Pratama) kakak dari calon mempelai wanita ( Arindia ) yang justru melarikan diri dengan mantan kekasihnya tepat di hari pernikahan.


Demi menutupi rasa malu keluarga Zaindra dan Alexander serta memenuhi keinginan (Risma) mama Arvandra yang terkena serangan jantung akibat ulah putrinya (Arindia) yang melarikan diri dengan mantan kekasihnya. akhirnya dengan terpaksa mereka meminta Arvandra untuk menikah dengan Greandira adik dari Jimmy.

Arvandra sosok pria dingin dan tegas harus menjalani pernikahan dengan Greandira putri Alexander yang keras kepala dan tidak suka di atur namun memiliki rasa empati yang tinggi.


Bisakah keduanya menjalin pernikahan layaknya pasangan pengantin pada umumnya?

siapakah diantara mereka yang akan jatuh cinta terlebih dahulu?


Saksikan cerita selanjutnya di Nikah Menjadi Pengantin Pengganti!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dianshen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Arvan

Arvan tersenyum tipis dibalik punggung Grea sementara Grea berusaha untuk memejamkan matanya walaupun jantungnya tengah berolahraga malam.

Lama kelamaan Grea akhirnya tertidur juga sementara Arvan sendiri tidak bisa memejamkan matanya apalagi posisi mereka yang begitu dekat membuat Arvan berkali-kali menelan salivanya kasar.

Arvan beranjak dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi menenangkan adik kecilnya.

Setelah hampir jam 3 pagi Arvan akhirnya bisa juga memejamkan matanya dan memeluk Grea dari belakang lama-lama akhirnya ia pun tertidur juga.

Pagi menyapa Grea menggeliat dan merasakan ada tangan kekar yang memeluknya dari belakang, Grea tentu tahu pemilik tangan kekar tersebut. Grea dengan perlahan menyingkirkan tangan tersebut lalu beranjak dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Grea langsung pergi ke dapur untuk membuat sarapan. sementara di dalam kamar Arvan menggeliat dan mencari kesisi tempat tidurnya tidak merasakan keberadaan Grea, Arvan langsung membuka matanya dan beranjak dari tempat tidur.

Arvan keluar dari kamar Grea dan menoleh ke arah dapur melihat sang isteri yang tengah sibuk berkutat di dapur. Arvan lalu menghampiri Grea dan langsung memeluknya dari belakang.

" Selamat pagi sayang!" ucap Arvan dan mendaratkan kecupan di pipi Grea dari samping membuat Grea membeku seketika dan tangannya yang sedang mengaduk nasi goreng langsung terhenti saking terkejutnya dan Arvan tersenyum tipis.

" Aku mandi dulu ya!" ucap Arvan yang langsung pergi meninggalkan Grea yang masih diam mematung.

Grea mendengus kesal setengah Arvan sudah pergi ke kamarnya.

" Dasar nyebelin!" ucap Grea kesal menoleh ke belakang menatap punggung Arvan yang sudah menghilang di balik pintu

Setelah rapih Arvan keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan, tidak lama Arvan duduk Grea yang baru saja berganti baju pun datang dan mendudukkan dirinya di hadapan Arvan yang tengah tersenyum tipis menatap lekat wajah Grea.

" Sayang, berangkat bersamaku ya dan kamu seperti kemarin saja ya kamu tetap boleh bekerja sebagai OG tapi dengan syarat hanya membersihkan ruangan aku saja, tidak boleh yang lain!" ucap Arvan sambil menyantap sarapannya.

" Mana bisa seperti itu?" protes Grea

" Kenapa tidak bisa sayang, aku ini suamimu sekaligus atasanmu" sahut Arvan.

" Sebaiknya kamu berhenti bekerja saja sayang, apalagi kamu menjadi OG, bagaimana kalau Daddy kamu tahu bisa habis aku diterkam" usul Arvan membayangkan daddy Grea tahu sudah membuatku bergidik ngeri.

" Dulu siapa yang menempatkan aku di bagian itu?" sindir Grea

" Iya aku tahu aku salah, aku cuma ingin kamu menyerah dan mengundurkan diri dari pekerjaanmu itu" ucap Arvan jujur alasan menempatkan Grea menjadi OG.

" Kamu salah orang kalau punya pemikiran seperti itu" ucap Grea

" Iya aku mengaku salah" Arvan menatap lekat wajah Grea. " Kamu berhenti saja ya!" pinta Arvan

" Tidak mau, jika aku berhenti wah bisa bebas ya kamu membawa wanita ke ruangan mu dengan alasan rekan bisnis" ucap Grea dengan raut wajah kesal

" Ya gaklah sayang, mana mungkin aku melakukan hal itu"

" Tidak mungkin? lalu kemarin?"

" Sayang, aku kan sudah bilang kamu salah paham, jika kamu masih tidak percaya nanti sampai kantor kamu bisa lihat sendiri rekaman CCTV ruangan ku" ucap Arvan menjelaskan.

" Terserah!" ucap Grea ketus.

" Sudah dong sayang jangan marah terus, kamu mau ya berhenti bekerja?" bujuk Arvan lagi.

" Tidak mau"

" Yaudah, jadi sekretaris pribadi aku aja ya!"

" Tidak mau"

" Sayang, nanti papa sama daddy bisa ngamuk sama aku jika kamu jadi OG di perusahaan ku" Arvan nampak frustasi menghadapi keras kepalanya Grea.

" Tenang saja papa sama daddy tidak akan tahu kok, aku sudah nyaman dengan pekerjaan aku yang sekarang. kalau sudah bosan baru aku berhenti bagaimana?" ucap Grea meyakinkan Arvan.

" Baiklah tapi kamu harus bekerja di ruangan ku saja ya!" ucap Arvan memberi syarat

" Tidak mau, aku mau seperti yang lain saja" tolak Grea

" Iya tapi jam makan siang kau harus ke ruangan ku bagaimana pun caranya dan kita makan siang bersama terus pulang kerja jika tidak bersamaku kau harus pulang dengan sekretaris Han" syarat yang diajukan Arvan membuat Grea nampak berpikir.

" Jika tidak mau maka aku akan memecatmu!" ucap Arvan lagi.

" Iya, baiklah" Grea pun pasrah

" Tapi sayang bagaimana dengan kuliah kamu?" tanya Arvan

" Aku cuti"

" Apa?" Arvan tersentak kaget

" Kenapa cuti?" tanya Arvan membuat Grea menghela napasnya.

" Aku sedang malas kuliah, capek!" sahut Grea

" Aku tidak mau gara-gara bekerja kamu jadi mengabaikan kuliahmu" ucap Arvan tegas

" Tapi_"

" Kuliah itu penting, bagaimana jika daddy kamu tahu kamu tidak kuliah, apa kamu mau aku terkena amukan daddy kamu karena sudah membuat putrinya menelantarkan kuliahnya" sungut Arvan membuat Grea nampak berpikir.

" Aku tidak mau gara-gara bekerja di perusahaan ku kamu menelantarkan kuliahmu, sebaiknya kau berhenti saja!" ucap Arvan seraya beranjak dari duduknya dan menyudahi sarapannya.

" Suamiku tunggu dulu, aku tidak mau berhenti bekerja. aku janji akan tetap kuliah" ucap Grea mengejar Arvan.

" Caranya? bagaimana kamu bisa membagi waktunya hem?" tanya Arvan tegas

" Aku.. aku akan usahakan, aku akan mengatur waktunya" sahut Grea meyakinkan

" Bagaimana caranya?" tanya Arvan lagi.

" Aku akan kuliah di hari Sabtu dan Minggu seperti sahabatku Caca" ucap Grea

" Lalu waktu untuk suamimu kapan, jika hari biasa kau bekerja dan di akhir pekan kamu kuliah?" tanya Arvan menuntut

" Aku...!" Grea bingung harus menjawab apa

" Apa suamimu tidak sepenting itu, apa suamimu ini tidak berarti apa-apa bagimu, hem? sebegitu tidak menginginkannyakah kamu dengan pernikahan ini?" tanya Arvan dengan penuh penekanan pada setiap kata-katanya.

" Bukan seperti itu, aku hanya_" ucap Grea kembali terpotong

" Hanya terpaksa menjalani pernikahan ini, begitukah?" tanya Arvan dengan tatapan sinis.

" Baiklah, jika memang itu yang kamu terserah kamu saja" ucap Arvan lalu meraih tas kerjanya dan keluar begitu saja meninggalkan Grea yang masih berdiri mematung.

" Apa dia benar-benar semarah itu?" gumam Grea.

Grea lalu merapihkan meja makan dan mencuci piring sebelum berangkat bekerja.

Grea berangkat menggunakan taksi online, sampai di kantor Grea langsung menuju ke ruangan tempat para OB dan OG berkumpul sebelum memulai pekerjaannya.

" Grea kamu kenapa?" tanya Mbak Susi yang melihat raut wajah Grea nampak sedikit murung tidak seperti biasanya.

" Gak Kenapa-napa kok mbak" sahut Grea memaksakan senyumnya.

" Parah .. parah... parah..!" ucap Ahmad seorang OB yang baru saja masuk ke ruangan tersebut.

" Parah kenapa mad?" tanya Mala

" Pagi-pagi Presdir sudah ngamuk-ngamuk" sahut Ahmad

Deg

Grea jadi teringat dengan pertengkaran mereka sewaktu di apartemen, " Apa karena masalah itu moodnya jadi jelek?" batin Grea

" Ngamuk-ngamuk bagaimana?" tanya Mbak Susi

" Semua karyawan menjadi sasaran kemarahan Presdir, itu karena Bu Sisil salah mengerjakan laporan dan hal itu yang memicu Presdir marah besar. aku ada jadwal membersihkan ruangan Presdir lagi kalau kayak begini aku jadi takut kena semprot juga." ucap Ahmad yang bergidik ngeri.

" Mbak Susi aja ya yang menggantikan aku ya mbak!" pinta Ahmad

" Gak ah enak saja kamu mad" tolak mbak Susi

" Kalau begitu kamu sajalah Mala!" pinta Ahmad

" Gak mau ah nanti aku yang kena amuk Presdir lagi, gak mau...gak mau" tolak Mala

" Presdir gak akan berani marah kamu itu kan cewek" sahut Ahmad

" Memangnya Bu Sisil bukan cewek, Bu Sisil aja kena amuk Presdir, lagi pula Presdir kita itu kalau sudah marah gak akan mandang mau cewek ataupun cowok" ucap Mala

" Betul itu!" ucap mbak Susi menimpali

" Grea kamu kenapa, kok diam aja dari tadi?" tanya mbak Susi cemas

" Gak apa-apa mbak" jawab Grea tersenyum tipis " Bang Ahmad, biar saya saja yang membersihkan ruangan Presdir!" ucap Grea membuat semuanya tercengang

" Kamu yakin Grea?" tanya Ahmad

" Iya bang, memang kenapa?" tanya Grea balik

" Tapi Grea saat ini emosi Presdir lagi kurang baik loh Grea, apa kamu tidak takut kena amarah Presdir?" tanya Mala

" Presdir sama-sama makan nasi kan?" tanya Grea membuat yang lain mengerutkan keningnya

" Kalau Presdir masih suka makan nasi jadi buat apa takut, ya udah aku ke ruangan Presdir dulu ya takut malah ngamuk nanti." ucap Grea sambil membawa secangkir kopi yang sudah dibuatnya.

" Itu?" tanya Ahmad menunjuk ke gelas yang Grea pegang.

" Untuk Presdir biar lebih rileks!" sahut Grea

" Tapi Presdir biasanya minum_" ucapan Ahmad terpotong oleh Grea.

" Presdir akan meminum kopi yang saya buat bang, " ucap Grea percaya diri.

...🌠🌠🌠...

Grea kini sudah berada di depan pintu ruangan Arvan dengan jantung yang sudah berdegup kencang Grea mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

Tidak ada sahutan membuat Grea dengan terpaksa membuka perlahan pintu ruangan tersebut.

Ceklekk

Pintu terbuka, Grea menatap lekat seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya dengan mata yang terpejam.

Grea melangkah perlahan lalu meletakkan secangkir kopi yang dibawanya ke atas meja.

Grea tersenyum menatap wajah tampan yang berstatus suaminya itu dan tanpa sadar dia sudah berdiri di hadapannya.

Grea terus menatap lekat wajah Arvan dan dengan perlahan tangannya terangkat lalu menyentuh lembut pipi sang suami sampai membuat Arvan terperanjat kaget.

" Kamu!" ucap Arvan langsung beranjak dari duduknya.

1
£rvina
Luar biasa
Bintang Putra Wijiarti
seru critanya
Adelia ZahrotusShifa
namanya belibet dilidahku thoooor , hehehehe
Anie Jung
👍👍👍👍👍
Mystera11
bukannya si Grea ini kuliahnya ya... kok tiap hari kerja,,, trus ortu sm mertuanya jg sampe bab ini ngg ada critanya cm diawal2 pernikahan aj...
Mystera11
koreksi thor,,,, mnurutku kata keterima lbh baik diganti menjadi diterima bekerja🙏
Neneng cinta
se7 kl jimmy sm Caca...dukung bgt....♥️♥️♥️
Neneng cinta
legaaaaa...trnyata sm Arvan♥️♥️♥️♥️
Neneng cinta
jangan2 c marcel...
Neneng cinta
ku kira talita baik waktu awal mau d jodohin sm jimmy aku dukung,,ehh gtaunya karena obsesi jadi jahat...😡
Neneng cinta
pilihan yg sulit...bkn malu az kamu mah van😂
Neneng cinta
Arvan...
Neneng cinta
cieeee....😍😍😍😍
Neneng cinta
ngaku hg kamu van😁😁😁
Neneng cinta
rasain lu sil,,shock pastinya👻👻👻👻
Neneng cinta
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng cinta
hahahah..mba susi sm mala kena prank😂😂👍🏼
Neneng cinta
kata2nya bijak bgt mam,,tenang ke hati,,luv u mommy😍♥️😘
Neneng cinta
Grea hamil ya ky nya?
Neneng cinta
kelakuan Arvan bkn esmosi.az😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!