NovelToon NovelToon
Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Seperti Keluarga Cemara

Lulu yang duduk di samping Cilla tidak sengaja matanya menoleh ke arah Rasyid dan melihat bagaimana Rasyid memperhatikan Cilla.

"Pasangan suami istri itu benar-benar tidak tahu malu. Apalagi Rasyid? Apa dia sekarang menyesal karena sudah mengambil keputusan untuk menikahi wanita itu. Aku sangat yakin dia menyesal karena melihat Cilla bahagia. Walau kebahagiaan Cilla berdasarkan halusinasi dan hilang ingatan, tetapi itu jauh lebih baik daripada dia harus mengingat semua tentang Rasyid," batin Lulu.

"Yeeee!" Cilla berteriak semakin heboh kala putranya menang. Bahkan sampai membuat Lulu kaget.

"Cilla jantungku hampir saja copot," ucap Lulu menghela nafas.

"Kamu lihat Gama menang!" ucap Cilla benar-benar begitu bahagia. Lulu juga di dipastikan sangat bahagia dengan kemenangan keponakannya.

Rasyid juga ikut bangga karena memang putrinya satu tim dengan Gama. Namun Metta masih sibuk dengan kekesalannya dan tatapannya sangat sinis pada Cilla.

Cilla sekarang menikmati makan siang yang disediakan pihak sekolah bersama dengan putranya di satu meja dengan Lulu.

"Bunda apa pertandingan ketiga nanti Gama akan menang lagi?" tanya Gama.

"Insyallah jika Gama konsisten, maka Gama pasti akan menang," jawab Cilla.

"Bunda jangan lupa terus mendoakan Gama," ucap Gama.

"Bunda akan selalu mendoakan kamu," ucap Cilla.

"Tante juga pasti mendoakan kamu," sahut Lulu.

"Sayang kamu tunggu sebentar di sini. Bunda mau menambah air minum dulu," ucap Cilla yang membuat Gama menganggukkan kepala.

Cilla berdiri dari tempat duduknya dan menuju dispenser untuk mengambil salah satu jus yang disediakan di sana. Panas-panas seperti ini memang enaknya meminum sesuatu yang meredakan tenggorokan.

Saat sudah selesai mengambil orange juice tersebut di saat Cilla berbalik badan dan tidak sengaja bertabrakan dengan Rasyid sehingga minuman itu langsung tumpah.

"Astagfirullah maaf!" Cilla seketika menjadi panik dengan buru-buru meletakkan gelasnya di atas meja dan langsung mengambil tisu begitu banyak untuk membersihkan jas yang tertumpah air tersebut.

Cilla sepertinya tidak menyadari itu Rasyid dan sementara Rasyid sudah mengetahui bahwa itu dirinya, sampai akhirnya Cilla mengangkat kepalanya dan semakin kaget saat menyadari bahwa toleransi dan membuatnya langsung menghentikan pekerjaannya.

"Jadi kamu," nada bicaranya berubah menjadi sedikit ketus.

"Maaf, saya tidak sengaja melakukannya," ucap Cilla dengan ketus dan bahkan tidak melihat ke arah Rasyid. Masih kesal dengan Rasyid.

"Tidak apa-apa. Lain kali kamu harus hati-hati," ucap Rasyid.

"Nih!" Cilla memberikan tisu tersebut kepada Rasyid.

"Kamu lap sindiri, sekali lagi saya minta maaf dan saya tidak sengaja atau tidak ada maksud untuk balas dendam!" tegas Cilla langsung berlalu dari hadapan Rasyid.

"Maafkan saya!" langkah Cilla terhenti ketika mendengar suara permintaan maaf terdengar begitu lembut membuat Cilla mengerutkan dahi kebingungan dengan permintaan maaf itu.

"Maaf untuk apa?" tanya Cilla.

Rasyid menghela nafas dan membalikkan tubuhnya.

"Semuanya, saya menyesal," jawab Rasyid semakin membuat Cilla bingung.

"Aneh sekali," ucap Cilla menanggapi dengan datar dan kemudian langsung pergi.

Mungkin Rasyid meminta maaf kepadanya karena tentang masa lalu yang terjadi di antara mereka. Cilla merasa hal itu sangat aneh.

"Apa dia sudah menyadari kesalahannya karena menabrak mobilku dan memelukku dengan kurang ajar. Makanya meminta maaf seperti itu. Kenapa wajahnya terlihat begitu serius sekali," Cilla tidak berhenti mengoceh sampai akhirnya kembali ke meja Lulu dan Gama.

"Maan minumnya Bunda?" tanya Gama melihat Bundanya itu datang dengan tangan kosong.

"Astagfirullah! Bunda benar-benar lupa!" ucap Cilla menepuk dahinya.

"Ini semua gara-gara dia," ucap Cilla menyalahkan Rasyid dan kembali duduk.

"Dia siapa?" tanya Lulu.

"Ayah teman Gama. Aku tidak menyangka ternyata dia adalah orang tua Mikayla," ucap Cilla

"Kamu mengenal laki-laki itu?" tanya Lulu memastikan terlihat dari raut wajahnya tampak khawatir.

"Aku tidak mengenalnya dan hanya saja kami sebelumnya pernah bertemu, dia menabrak mobilku dan dia adalah laki-laki yang aku ceritakan kepadamu, aneh, tingkahnya benar-benar aneh dan padahal sudah beristri," ucap Cilla.

"Jadi benar mereka berdua pernah bertemu. Apa yang dikatakan Rasyid waktu itu ternyata benar dan Cilla benar-benar tidak mengenalinya, tidak tersisa apapun diingatkan Cilla," batin Lulu.

"Bunda jangan marah-marah terus. Nanti cantiknya Bunda berkurang," ucap Gama.

"Bunda juga tidak ingin marah-marah sayang jika tidak ada orang yang membuat Bunda kesal," ucap Gama.

Mereka melanjutkan makan mereka.

Akhirnya setelah siang hari pertandingan itu sudah selesai dengan berbagai macam pertandingan dan juga saat ini sedang membagikan hadiah untuk para pemenang dan termasuk Gama yang memenangkan beberapa pertandingan yang mendapatkan piagam penghargaan.

Betapa bangganya Cilla melihat putranya dengan senyum di wajahnya. Putranya itu selalu memberikan yang terbaik untuknya dan padahal Cilla tidak pernah menuntut putranya harus seperti apa.

"Untuk para orang tua yang anaknya menerima penghargaan boleh naik ke atas panggung untuk segera berfoto," salah seorang guru memberi arahan.

"Cilla cepat sana!" Lulu mendorong pelan Cilla membuat Cilla menganggukkan kepala dan langsung bergabung dengan para orang tua.

Cilla berdiri di belakang Gama dan ternyata Rasyid juga berdiri di sebelahnya karena Mikayla juga memenangkan pertandingan tersebut berdiri di samping Gama. Tetapi tidak ada Metta di sana dan entahlah ke mana wanita itu.

Cilla tampak begitu santai walau sedikit kesal dengan Rasyid, dan sementara Rasyid seperti biasa pasti tidak akan bisa mengendalikan dirinya terus memperhatikan Cilla.

Mereka berfoto dengan beberapa kali gaya dengan keceriaan di wajah dan akhirnya Rasyid juga fokus pada kamera.

Barulah Metta muncul yang ternyata tidak sempat untuk ikut bergabung berfoto karena sesi foto tersebut sudah berakhir.

"Gama selamat kamu sudah menang 4 penghargaan," ucap Mikayla mengulurkan tangannya.

"Selamat juga untuk kamu yang juga menang penghargaan," sahut Gama.

"Aku hanya memenangkan 2 dan kamu sampai 4," ucap Mikayla.

"Tetapi kamu juga tetap menang," sahut Gama yang membuat Mikayla tersenyum.

Cilla juga ikut tersenyum melihat kedekatan putranya dengan Mikayla tanpa melibatkan permasalahan dia dan Rasyid dan apalagi kekesalannya kepada Rasyid.

Ternyata pemandangan itu harus disaksikan oleh Metta. Seolah-olah Rasyid dan Cilla adalah keluarga Cemara dengan dua anak yang saling memberi dukungan karena memang di tengah keramaian itu mereka terlihat asing berempat.

***

Setelah acara sekolah selesai Rasyid mengantarkan Metta dan Mikayla pulang ke rumah. Karena begitu kesal dengan sikap Rasyid satu harian yang tidak menghargai semua kerja Metta membuat Metta memasuki rumah terlebih dahulu.

Metta pikir Rasyid akan peduli atau mencegah kepergian Metta dan ternyata justru tidak peduli.

"Papa terima kasih sudah meluangkan waktunya hari ini untuk Mikayla. Berkat dukungan Papa Mikayla bisa memenangkan dua penghargaan," ucap Mikayla.

"Kamu memenangkan penghargaan karena kamu benar-benar jago," ucap Rasyid.

"Hmmm, Mikayla Papa ingin bertanya sesuatu kepada kamu," ucap Mikayla.

"Mau tanya apa?" tanya Mikayla.

"Papa tidak melihat ayah dari teman kamu? Apa ayahnya tidak ikut?" tanya Rasyid ternyata sangat penasaran dengan kehidupan pribadi Cilla sampai harus mempertanyakan hal itu kepada putrinya.

"Ayah Gama sudah berada di surga. Gama mengatakan ayahnya meninggal saat dia masih kecil," jawab Mikayla.

"Sudah tiada?" tanya Rasyid memastikan membuat Mikayla menganggukkan kepala.

"Jadi suami kedua Cilla juga tidak ada," batin Rasyid dengan ekspresi yang tidak terbaca.

Bersambung....

1
Teh Euis Tea
makanya km jgn plin plan jd orang, jgn egois km rasyid cilla berhak bahagia
Sunaryati
Jika kamu tidak mau menandatangani surat perceraian itu, berarti selain bodoh kamu juga dzolim.
Sunaryati
Sudah terlambat Rasyid, seharusnya test DNA setelah lahir, ini sampai 7 tahun. 🤣🤣🤣
Mundri Astuti
taunya cuma pengawal juga toh Rasyid, beuh ga tau diri juga kamu Rasyid, jangan egois kamu rasyid, gara" kamu Cilla milih pergi yg berakhir kecelakaan, dimana kamu saat Cilla kecelakaan, mang kamu nyari
Sunaryati
Ayo diterima Cilla untuk memberikan orang tua yang utuh, biar Rasyid makin menyesal. Kenapa harus bilang ke Metta jika mau test DNA, nanti hasil bisa dimanipulasi. Segera lakukan Rasyid walau tak mengubah apapun hubungan kamu dengan Cilla, karena ketolanmu.
Sunaryati
Segera bongkar siapa ayah biologis Mikaila, dan Gama beri jodoh Cilla. Rasyid makin hampa hidupnya karena kesalahan terbesarnya.
Ninik
Rasyid selalu bilang Cilla adalah istrinya,,,istri dari Hongkong kali bertahun-tahun g kasih nafkah kok bisa bisanya masih ngaku2 jadi suaminya
Ida Mamanya Akas
Bukannya yang dinovel dulu, Rasyid sudah yakin bukan anaknya ya.... kenapa di novel ini kok nasih ragu.... terus masih penasaran kenapa dulu Rasyid lebih milih nikahi Metta ya... padahal dulu sama Cilla sudah yakin nggak akan goyah kok tiba2 belok haluan
Teh Euis Tea
pikir2 dulu cilla jgn terburu2 ngambil keputusan nerima andrean
Teh Euis Tea
jangan2 mikahla anaknya robby ya, jd curiga sm si robbi
Sunaryati: Sepertinya begitu dan Metta minta pertanggungjawaban Rasyid si suami stupid
total 1 replies
Mundri Astuti
belum sreg sama andrean
Mundri Astuti
dah ditinggal pergi lama, metta dpt karmanya kpn nih
Teh Euis Tea
udahlah arya lulu kalian bersatu, mau sampe kapan begitu

mudah2an cilla bahagia bersama andrean dan ada pigur ayah untuk gama
untuk rasyid hidupmu ha akan bahagia bersama cilla
Teh Euis Tea
metta berharap rasyid merhatiin dia tuh, emang enak di cuekin
Sunaryati
Benar Nak Cilla buku hati untuk lelaki yang tulus mencintaimu dan Gama. Beri orang tua yang utuh untuk Putramu.
Sunaryati
Benar suami saja hasil merebut dan menjebak, bahkan abai sama putrinya.
Sunaryati
Metta semakin tidak malu, sudah ditolak suami bodoh tetap mengharapkan, kalian itu sudah kena sumpah Cilla, selamanya Rasyid tidak akan menyentuhmu. Jika sudah sangat gatal minta digaruk lelaki lain saja. Rasyid bodoh tapi pandai menghindari kamu, Metta. Selamat bahagia Cilla, semoga kau berjodoh dengan Andrean Nak. Kapan ya, Rasyid tahu jika Gama putranya.
Isma Isma
sok sokaan metta ngomongin dosa nah dirimu apa pernah ingat dosamuu 😡😡
Dew666
⭐️⭐️⭐️⭐️
Sunaryati
Biarkan Mikaila tak punya temen seperti kemauan ibunya. Kapan Rasyid berkurang bodohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!