NovelToon NovelToon
Two Years As Mrs. Jang

Two Years As Mrs. Jang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:431
Nilai: 5
Nama Author: Oliviahae

Raju Kim Gadis Korea keturunan Indonesia yang merasa dirinya perlu mencari tahu, mengapa Ayahnya menjadi seorang yang hilang dari ingatannya selama 20 tahun. dan alasan mengapa Ibunya tidak membenci Pria itu.

Saat akhirnya bertemu, Ayahnya justru memintanya menikah dengan mafia Dunia Abu-abu bernama Jang Ki Young Selama Dua tahun.

Setelah itu, dia akan mengetahui semua, termasuk siapa Ayahnya sebenarnya.

Jang Ki Young yang juga hanya menerima pernikahan sebagai salah satu dari kebiasaannya dalam mengambil wanita dari pihak musuh sebagai aset. Namun Bagaimana dengan Raju Kim, wanita itu bukan hanya aset dari musuh, tapi benar-benar harus ia jaga karena siapa Gadis itu yang berkaitan dengan Janjinya dengan Ayahnya yang telah lama tiada.

Akankah Takdir sengaja menyatukan mereka untuk menghancurkan atau Sebaliknya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oliviahae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bom Waktu

Ruang interogasi di lantai bawah tanah mansion Jang terasa seperti perut bumi, gelap, pengap, dan sunyi. Lampu tunggal menggantung rendah di atas kepala Jin Hwa, memantulkan bayangan tajam di wajahnya yang dipenuhi debu, darah kering, dan ketenangan yang aneh… seolah ia baru saja memenangkan perang, bukan kalah dalam perburuan.

Dua penjaga berdiri di belakangnya, sementara di depan, Jang Ki Young dan Jang Woo Jin memasuki ruangan. Langkah Ki Young terdengar berat namun terukur, berbeda dengan Woo Jin yang lebih cepat namun tetap waspada.

Di pinggir ruangan, Sekretaris Oh berdiri sambil membuka tablet berisi data operasi. Ia tidak menatap Jin Hwa, fokusnya penuh pada Ki Young.

Jin Hwa mengangkat wajahnya begitu Ki Young duduk. Seolah, pria yang ditakuti di dunia abu-abu itu hanya Pria biasa yang ia kenal. Mungkin karena sudah terlalu lama berinteraksi, mungkin karena merasa tidak punya apapun untuk disesali.

Matanya merah, namun senyumnya licik.

“Sebenarnya, aku menunggu saat ini,” katanya, suaranya serak namun mantap. “Tuan Jang akhirnya repot-repot datang sendiri.”

Ki Young tidak terpancing. Ia menatapnya dingin. “Langsung saja. Siapa yang mengutusmu?”

Jin Hwa tertawa pendek, meledek.

“Aku kira kau pintar. Ternyata tidak jauh beda dari Eun Bi yang terlalu jujur atau Seo Rin yang terlalu cemburuan. Kalian semua mudah dibaca.”

Woo Jin mendekat satu langkah. “Jawab saja.”

Jin Hwa tidak terganggu dengan ancaman Woo Jin. Dia lebih berperasaan walaupun kadang terlalu impulsif.

“Tentu nanti,” Jin Hwa menjawab santai, “setelah aku menikmati wajah bingung kalian.”

Ki Young menggeser kursinya sedikit maju.

“Baik. Kalau begitu, aku ulangi pertanyaannya. Siapa yang mengutusmu, dan kenapa targetmu aku?”

Jin Hwa menghentikan tawa digantikan tatapan dingin yang lama tersembunyi.

“Aku tidak butuh diperintah untuk mengincarmu. Mereka hanya memberiku kesempatan.”

Ia mencondongkan tubuh. “Tapi aku punya alasan lain untuk tidak mengatakannya, karena kau akan sibuk dengan hal yang lain.”

“Hal lain?” Ki Young mengulang, datar.

Jin Hwa menatap lurus ke arah Ki Young dengan sorot penuh kemenangan.“Raju Kim.”

Sekretaris Oh berhenti mengetik. Woo Jin menegang. Namun Ki Young tetap tidak bergerak, hanya matanya yang berubah lebih gelap.

Semua wanita sama saja, bermain perasaan dan disangka akan berhasil padanya. Walaupun dia memang tidak akan menyakiti mereka, bukan berarti dia akan melepaskan mereka begitu saja.

“Dia bukan ancaman,” Ki Young berkata pelan namun tegas pada Jin Hwa.

Jin Hwa mengangkat alisnya seolah Ki Young baru saja mengatakan hal paling konyol di dunia.

“Kau percaya itu? Dia? Perempuan yang bahkan tidak bisa memegang panah dengan benar tapi mengenai target dan tepat sasaran?”

“Jawab pertanyaanku,” Ki Young mengingatkan dengan suara yang semakin rendah, tapi lebih mengintimidasi.

Jin Hwa kembali tertawa, kali ini lebih pelan, lebih menusuk. “Kau benar-benar tidak tahu apa yang kau bawa pulang, ya? Dia… Tuan Jang… adalah bom waktu yang menunggu meledak.”

Ki Young tidak berkedip, dia juga tidak mengubah ekspresi nya. Dia tidak akan membiarkan Jin Hwa berpikir bahwa Raju sebagai kelemahannya.

Jin Hwa menyeringai. “Dia bukan Eun Bi yang polos. Bukan Seo Rin yang manipulatif tapi mudah ditebak. Dan jelas bukan Da Hee yang kepalanya bersih seperti laboratorium. Dia berbeda.”

Woo Jin menumpu tangan di pinggir meja, nadanya mengancam, “Jin Hwa, cukup.”

Namun Jin Hwa tidak peduli.

“Apa kau pikir perempuan seperti itu bisa bertahan hidup di tempat seperti ini tanpa alasan? Kau benar-benar percaya dia cuma korban jual beli manusia?”

Ia mendecak. “Lucu.”

Sekretaris Oh akhirnya bicara.

“Ucapanmu tidak berdasarkan data. Tidak ada catatan dia..”

“Justru itu.” Jin Hwa memotong, tatapannya tajam. “Tidak ada catatan, terlalu bersih. Terlalu rapi. Terlalu… dibuat. Sama seperti ku”

Ki Young membalas dengan nada membeku.

“Kau sedang berusaha memecah konsentrasiku. Kau terlalu mudah dibaca.”

“Oh? Ya?”Jin Hwa mencondongkan tubuh, suaranya berubah hampir berbisik.

“Kalau begitu, ayo jawab satu hal, Tuan Jang !.”

Ia berhenti sejenak.

“Kenapa dia bereaksi terhadap suara tembakan? Kenapa tubuhnya bergerak tanpa berpikir? Kenapa dia bisa membaca pergerakanku dalam sepersekian detik?”

Woo Jin menoleh ke Ki Young, jelas terkejut. Itu tidak pernah Jin Hwa sampaikan sebelumnya.

“Sepertinya kau tidak sadar apa yang terjadi tadi.” Jin Hwa tersenyum dingin.

“Dia bahkan sempat melukai aku tepat di bagian yang tidak sembarang orang bisa prediksi. Kau pikir itu hanya refleks? Tidak. Itu memori tubuh. Insting yang dilatih. Itu bukan skill gadis polos.”

Ki Young mengangguk sekali pada Sekretaris Oh, tanda agar Oh tidak bereaksi berlebihan.

Namun Jin Hwa terus menyorot Ki Young, mencoba menemukan retakan.

“Raju itu berbahaya. Dia tidur sepanjang hari untuk memulihkan tubuhnya. Dia bergerak malas karena dia sedang menunggu. Dia tidak menolak pernikahan denganmu. Dia… mengamati.”

Ki Young akhirnya bicara.

“Sampai sekarang, kau belum memberi satu pun jawaban atas pertanyaanku. Jadi kau menyerang para istri hanya untuk memprovokasiku?”

“Tidak,” Jin Hwa menjawab cepat. “Itu bagian dari rencana. Rencana yang berhasil sampai kau muncul terlalu cepat.”

Woo Jin menghela napas panjang. “Terus terang, kau hanya memperlihatkan bahwa kau punya dendam pribadi.”

Jin Hwa menggeleng pelan.

“Bukan dendam. Peringatan.”

Ia menatap Ki Young lama, dan berkata dengan nada yang jauh lebih rendah “Jaga dia baik-baik, Tuan Jang. Bom waktu itu ada di rumahmu sekarang. Semoga kau beruntung.”

Ki Young berdiri perlahan, tidak marah, namun wajahnya gelap dan sulit dibaca.

Sekretaris Oh langsung menutup tablet.

Woo Jin menatap Ki Young dengan khawatir, meski tidak mengatakannya.

Sebelum pergi, Ki Young menoleh pada penjaga.

“Pisahkan Jin Hwa dan penjaga yang menyusup. Jangan ada kontak. Dan jangan biarkan mereka tidur.”

“Baik, Tuan Jang.”

Ki Young melangkah menuju pintu.

Namun Jin Hwa masih belum selesai.“Tuan Jang!” serunya.

Ki Young berhenti, tapi tidak menoleh.

Jin Hwa menyeringai tajam. “Kalau kau butuh bukti, lihat saja matanya. Dia membawa sesuatu… yang bahkan dia sendiri tidak tahu. Aku memberitahumu karena aku tahu sudah gagal, tak ada gunanya menutupinya darimu”

Ki Young tidak merespons.

Ia membuka pintu dan melangkah keluar, tanpa memberi Jin Hwa kemenangan melihat reaksinya.

Namun setelah pintu tertutup, Woo Jin berbisik pelan dari belakangnya“Ki Young, nanti malam kau harus melihat Raju. Mata gadis itu memang… berbeda.”

Ki Young tidak menjawab.

Ia berjalan lurus menuju tangga atas, langkah cepat namun pikirannya penuh.

Karena untuk pertama kalinya…

ia tidak yakin apakah Jin Hwa berbohong, dia juga tidak bisa yakin pada Raju Kim, wanita yang katanya hanya akan bersamanya selama 2 tahun. yang harus ia jaga demi mengetahui alasan Ayahnya pernah meminta memenuhi janji pada Kim Dae Hyun.

Apakah Raju benar-benar sesuatu yang jauh lebih kompleks dari yang ia kira.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!