NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:217
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sembilan belas

Zahra mendapat sebuah kamar yang cukup nyaman, sebuah dipan, dan lemari kecil pakaian terletak di ujung kamarnya. Ada delapan kamar saling berhadapan dengan satu kamar mandi di ujung. Ada delapan pelayan termasuk dirinya di rumah besar itu, kamar buk nur terletak di ruang utama.

Buk nur baru saja mengantarkan beberapa pakaiannya yang sekiranya sesuai di tubuh mungilnya, zahra mengenakan gaun yang lumayan kedodoran. Hanya gaun itu yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, untungnya buk nur memberinya beberapa jilbab, yah walaupun tak selebar jilbabnya.

"tok..tok.."

Ketukan di pintu kamar, membuat zahra tersentak. Dengan cepat ia memasang peniti di jilbabnya, buk nur berdiri di ambang pintu, menatapnya sembari mengangguk puas.

"sudah lebih baik dari pada kamu pagi tadi, tapi pakaianmu sedikit kebesaran yah?"

Zahra menggeleng, senyumnya terlihat sopan,

"nggak apa-apa buk nur!"

"ternyata kamu cantik yah nak, oh yah..siapa namamu?" wanita tua itu menjawil lengan zahra meminta gadis itu mengikutinya.

"zahra buk, tapi ibu bisa panggil rara"

Buk nur, wanita tua itu mengangguk paham. Ia membuka pintu pembatas antara ruangan para pelayan dan rumah utama, zahra yang berjalan di samping wanita itu berjalan lambat, matanya mengamati seluruh ruangan rumah itu yang terlihat seperti istana, langit-langitnya yang tinggi, dinding rumah yang berwarna putih bersih. Di dinding berbagai lukisan indah terpampang, di tengah ruangan antara ruang makan dan ruang santai terletak jam sebesar lemari, yang detakannya cukup terdengar nyaring.

"nanti di depan tuan ethan, kamu jelaskan semuanya tentangmu yah, karena kamu orang indonesia, ibu yakin dia tidak akan begitu kaku padamu"

Zahra hanya mengangguk sopan, langkahnya masih mengikuti buk nur yang membawanya ke depan sebuah ruangan besar.

Buk nur mengetuk pintu itu, terdengar suara berat dari dalam memerintahkan mereka masuk. Tangan wanita separuh abad itu meraih handle pintu, dan mendorong zahra yang terkejut untuk masuk.

"buk.." wajah zahra terlihat takut, namun wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum menenangkan, ia menarik pintu itu perlahan.

Zahra memalingkan wajahnya dari pintu, mengamati ruangan kerja yang cukup luas, di tengah ruangan sebuah meja kerja terletak, di depannya ada sofa yang disusun memanjang.

Mata indah zahra melebar, menyesuaikan cahaya di dalam ruangan itu, ruangannya terasa hangat. Di kursi kerja zahra melihat pria bernama ethan itu duduk dengan wibawanya menatap zahra lekat.

"kamu bisa bahasa inggris?" suara datarnya menyentakkan zahra yang berdiri mematung di depan pintu yang menutup tadi.

Zahra mengangguk pelan,

"bisa tuan.."

"bagus.." suara itu tetap terdengar datar,

"duduklah!"

Tanpa menunggu di perintah lagi, zahra duduk di sofa yang terdekat dari tempatnya berdiri barusan.

"siapa namamu?"

Pria itu menatap lekat ke arah zahra, ethan sedikit heran, mengapa sedari tadi gadis di depannya ini menghindari bertatapan dengannya.

"zahra tuan, zahratunnisa"

"kamu orang indonesiakah?" suara pria itu terdengar berubah, ada keramahan dalam suara itu.

"ya..tuan!" sahut zahra singkat, ia berusaha menjaga pandangannya dari pria yang menatapnya lekat. Ternyata pria bernama ethan itu, di lihat dari jarak dekat dan berhadapan seperti ini, sangat tampan. Wajahnya yang tegas, menurut zahra mungkin pria di depannya ini bukan orang asli amerika. Mungkin china, jepang atau korea.

Keheningan sesaat menyergap mereka. Ethan, pria itu bangkit dari duduknya, melangkah menuju sofa dan mengambil posisi duduk tepat di depan zahra yang sedikit terkejut.

"kenapa kamu sedari tadi menghindari tatapanku?, apakah kamu takut?"

"yah.., saya takut!, tapi saya menghindari tatapan tuan karena agama saya."

Zahra menatap sekilas wajah pria di hadapannya itu, ethan terlihat mengangguk, ia menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan nyaman.

"agama kamu yah?, kamu masih percaya agama, mengingat tuhanmu membiarkanmu terjebak dalam penculikan dan perdagangan manusia. Kamu nggak kecewa?"

Zahra menggeleng cepat, ucapan pria di depannya itu terdengar sangat apatis.

"tuhanku tak pernah meninggalkanku tuan, Dia masih membiarkan aku hidup, Dia sang—"

"hahahha.." tawa ethan terdengar membahana, tubuhnya sampai terguncang-guncang menahan tawanya.

"aku yang membiarkanmu hidup, jika aku mau saat ini aku bisa mematikanmu.."

Jantung zahra berdenyut kencang, tawa dan ucapan pria ini terdengar menakutkan.

"apakah kalau aku membunuhmu sekarang, tuhanmu akan menolongmu?" suara ethan berubah datar dan dingin, sorot matanya menatap tajam zahra yang tergugu diam, mata pria itu terlihat sangat menakutkan.

"bagaimana zahra?, dimana tuhanmu itu?"

Zahra menggeleng pelan, wajah cantiknya terlihat sendu.

"kalau aku harus mati di tangan tuan, berarti tuhanku sudah menentukan takdirku seperti itu"

"tcccckkkk..." ethan mendecak kesal, matanya tak henti menatap zahra yang menunduk.

"aku heran dengan orang Indonesia, mengapa kalian sangat religius untuk hal tak berguna seperti itu?, agama adalah hal terbodoh yang pernah aku tahu"

Zahra tak menjawab, ia masih tertunduk. Ia menyadari pria di hadapannya ini sepertinya tidak percaya tuhan dan agama.

"kalau saat ini aku membunuhmu atau memperk*samu di ruangan ini, apakah tuhanmu kira-kira akan menolongmu?" pertanyaan tiba-tiba pria itu, mengagetkan zahra, ia tersentak dari duduknya ketika pria itu tiba-tiba mencondongkan wajahnya tepat di depan wajah zahra yang terkejut.

Zahra menarik wajahnya cepat, wajahnya memias. Zahra terkesiap melihat sorot serius dari mata pria itu.

"tuan.." suara zahra bergetar, ia berdiri menjauh.

"hahahha..." ethan tertawa terbahak-bahak, ia berdiri dan melangkah mendekati zahra yang mundur ketakutan. Tubuhnya terjajar ke dinding, sorot mata zahra terlihat takut.

Zahra memalingkan wajahnya cepat, ketika pria itu mengungkungnya ke dinding. Kedua tangan pria itu terletak di samping kepala zahra.

"bagaimana?minta tolonglah!, panggil tuhanmu"

Zahra memejamkan matanya, jantungnya serasa ingin lepas. Tak henti-henti zahra berdoa memohon pertolongan,

'ya Allah, tolonglah hambamu ini. Tolong aku ya Allah'

Zahra semakin memalingkan wajahnya, nafas pria itu terasa hangat di pipinya.

"aku tahu, tuan orang baik" suara zahra mencicit pelan,

"aku tahu tuan, tidak akan melakukannya"

"siapa bilang?hahhhhh" dengus pria itu tepat di kulit pipi zahra yang masih memejamkan matanya.

Zahra tersentak kaget, tiba-tiba dagunya di cengkeram paksa, dihadapkan ke wajah pria itu.

Mata zahra terbelalak lebar, wajah pria itu tepat di hadapannya, jarak wajah mereka terlalu dekat, tak sampai satu inci. Hembusan nafas pria itu terasa di wajah zahra yang memucat.

"apakah kamu pikir aku orang baik?, bisa saja aku membelimu tadi untuk membuatmu menjadi budak nafsuku kan?, lagian kamu manusia termahal yang pernah aku beli dari pria bajingan tadi"

"tuan.." panggil zahra ketakutan, wajahnya terlihat putus asa. Tubuh zahra bergetar hebat, ia merasa ini pasti akhir dari hidupnya.

Sorot mata pria itu sangat tajam, ia tak mengalihkan perhatiannya dari wajah zahra yang memias.

Dalam benak pria itu, gadis di depannya ini yang berdiri ketakutan ternyata sangat cantik.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!