Gairah di Balik Ranjang CEO

Setelah kejadian siang itu saat ini di meja makan, terlihat Dean memantau Lukas yang berbicara dengan Dhea. Pria itu melirik tatapan mata Lukas yang sesekali tertawa atau berbicara dengan Dhea.

“Kenapa ya aku merasa merinding,”ucap Lukas kepada Dhea memegang belakang kepala nya.

“Mungkin salah satu wanita peliharaan mu menyumpah serapahi diri mu Lukas,”tawa Dhea mengatakan itu.

“Bukan itu, atau ada seseorang yang rasa nya menatap ku dengan tatapan membunuh,”pria itu melirik ke arah Dean.

Melihat Lukas yang menatap ke arah diri nya dengan cepat seketika Dean langsung berdiri dan menatap ke arah Lukas, pria itu langsung menutup mata Lukas dengan tangan nya. Dhea dan Keira di sana cukup kaget dengan apa yang di lakukan Dean.

Pria itu mampu jalan memutar demi hanya menutup mata pria itu, merasa kesal karena tingkah Dean pria itu memukul Lukas dengan kuat nya entah apa reaksi itu, di sana juga ada Mathew yang ikut makan malam.

“Hei kau ini kenapa sih Dean! Sialan singkarkan tangan mu dari mata ku bajingan!”teriak Lukas memukul Dean.

“Jangan menatap ke arah istri ku.”kesal Dean mengatakan itu dengan wajah datar nya.

“Dean semua orang punya mata, bahkan nenek dan kakek yang berjalan di jalanan mereka sudah menikah 40 tahun, tetap akan di lihat orang lain! Jangan aneh!”kesal Dhea mengeleng dengan sikap adik nya itu.

“Jika semua orang seperti itu, maka aku akan mencabut mata mereka agar mereka tidak menatap cebol,”kesal Dean.

“Astaga Dean.”hela nafas Dhea.

Ya untuk pertama kali nya Dhea menatap Dean yang seperti itu, dari dulu mommy nya pernah bertanya kenapa Dean tidak memiliki sikap cemburu sama sekali kepada mommy nya atau pun Dean, kalau dia memang mengikuti Reno sifat nya.

Dean tidak irit bicara sama sekali ketika bersama mereka, pria itu mudah ceplas ceplos tidak seperti Reno. Dan sepertinya jawaban itu ada sekarang, Dhea melihat sendiri sikap daddy nya ada pada Dean, super posesif.

“Hentikan dia Kei, kasihan Lukas itu,”lirik Dhea melihat Lukas yang akan di banting Dean.

“Sayang hentikan!”teriak Kei dengan kesal.

Seketika Dean yang ingin membanting Lukas ke lantai agar pria itu mengalihkan pandangan nya langsung berhenti melakukan itu, dia terpaku. Teriakan Keira membuat semua orang tercengang bukan hanya mereka.

Melainkan juga pelayan, ya untuk pertama kali nya Keira memanggil Dean dengan sebutan sayang. Biasa nya gadis itu selalu memanggil Dean dengan nama nya saja walaupun diri nya lebih tua dari Keira.

“Kau panggil apa tadi? Aku tidak dengar?”tanya Dean melepaskan tutupan mata nya dengan tangan nya pada Lukas dan menghempaskan Lukas ke lantai dengan kuat.

Bruk…

“Aduh sialan Dean!”teriak Lukas dengan kesal.

Lukas terjatuh ke lantai dengan kuat nya, dia tidak mempedulikan pria itu dan berjalan mendekat kepada istri nya, Keira seketika bingung harus mengatakan apa. Kenapa Dean seperti itu.

“Sayang, kenapa?”tanya gadis itu kepada suami nya.

“Kau memanggil ku S A YA N G?”tanya Dean dengan lucu nya mengeja kalimat itu.

“Iya kenapa apa kau tidak suka?”tanya Kei menanya balik.

“Sebenarnya aku tidak suka, panggilan sayang terlalu klasik. Padahal aku sudah memberikan panggilan bagus untuk mu,”kesal pria itu melipat tangan nya ke dada dan membuang muka.

“Yaudah kalau gamau di panggil begitu, aku panggil Dean seperti biasa nya aja,”jelas gadis itu dengan santai.

“JANGAN!! Karena aku berbaik hati, jadi panggilan klasik itu aku terima,”ucap Dean mengatakan itu.

Semua orang yang melihat interaksi mereka berdua seketika terkekeh bagaimana tidak, untuk pertama kali nya mereka melihat Dean bertingkah konyol seperti itu. Siapa pun orang di sana tau jika Dean sedang salah tingkah.

Karena apa? Karena mereka bisa melihat telinga pria itu yang memerah karena malu hal itu sudah menjadi kebiasaan Dean sejak kecil, Dhea yang melihat itu seketika terkekeh.

“Padahal anda senang. Kenapa tidur jujur saja,”gumam Mathew menikmati makanan nya tidak menghiraukan keributan itu.

“Dia itu senang Kei, kenapa kau harus memasang wajah songong itu Dean, dasar,”tawa Dhea dengan puas nya.

“Pftt lihat lah jika Dean malu telinga nya akan memerah Kei, dia menyukai nya,”tawa Lukas merangkul Dean dan menunjuk telinga pria itu.

“Sialan mana ada jangan asal menuduh, aku hanya ini panas!”teriak Dean tidak terima.

Keira yang melihat pria itu salah tingkah seketika hanya ikut tertawa, Keira tau akan hal itu. Dhea sudah sering menceritakan nya jika Dean tipe pria yang tidak banyak bisa menjelaskan sikap nya lewat kata kata.

Pria itu selalu menghindar padahal dia benar benar menyukai nya, melihat Keira yang tertawa juga Dean kesal karena istri nya itu seolah membela Dhea dan Lukas bukan diri nya saat ini.

“Cebol kenapa kau malah tertawa?!”teriak Dean kesal.

“Hah apa? Cebol? Apa yang kau maksud panggilan sayang untuk istri mu itu cebol Dean? HAHAHAH,”tawa Lukas dengan puas.

“Apa ada yang salah, kau menyukai nya kan? Iya kan?”tanya Dean menatap istri nya seolah berkata kau harus mengatakan nya ya.

“Aku tidak menyukai nya!!” Kau yang bilang aky menyukai nya sendiri huh dasar tuan tsundere,”kesal Keira kepada pria itu.

Tingkah berdua memang sangat lucu bahkan Lukas saja tidak bisa menahan nya seolah tempat ini mansion Alferoz adalah tempat melepas penat nya karena ada kehadiran Kei sebagai istri Dean melihat mereka berdua membuat drama kehidupan yang nyata dan lucu.

“Sudahlah Kei kau memang cebol itu sudah cocok,”tawa Lukas dengan puas nya.

“Jangan memanggil nya cebol Lukas! Aku tidak suka orang lai memanggil nya cebol, hanya aku yang boleh memanggil nya cebol karena dia adalah cebol ku,”kesal pria itu kepada Lukas.

“Ups siap tuan Dean Alferoz, saya tidak akan mengatakan nya apapun, iya kan cebol?”tawa Lukas melirik Keira yang hanya menggeleng melihat tingkah kedua orang itu.

“Sudahlah kalian ini membuat ku kesal, aku sudah selesai makan. Mau ke kamar saja,”kesal Keira berdiri dari sana dan pergi.

Ya sebenarnya Keira memang lebih cebol dari Dean kenyataannya Keira hanya setinggi dada Dean dan wajar saja gadis asia seperti Kei memiliki postur tubuh yang kecil tapi Kei memiliki proporsi tubuh yang padat.

“Cebol kemana! Tunggu aku, ikut,”teriak Dean berlari mengejar istri nya.

“Mereka seperti bukan suami istri tapi seperti anak remaja yang pacaran, jika aku menceritakan nya pada mommy pasti mommy akan segera pulang,”geleng Dhea melanjutkan mengunyah makanan nya dengan tenang.

“Cebol!”teriak Dean.

“Diam berisik,”