NovelToon NovelToon
BENANG KUSUT

BENANG KUSUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mentari pagi Di Tengah Luka

Nada sambung terdengar panjang dan memekakkan telinga di tengah keheningan apartemen Riana. Setiap detik terasa seperti siksaan, menambah beban di hatinya yang sudah remuk redam. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat, berusaha menahan isak tangis yang ingin kembali pecah.

Akhirnya, dari seberang sana, terdengar suara Bima yang lembut dan khawatir, "Halo, Riana? Ada apa? Kamu baik-baik saja?"

Riana tidak bisa langsung menjawab. Tenggorokannya tercekat, air mata semakin deras membasahi pipinya. Ia hanya bisa terisak tanpa suara, berusaha mengumpulkan kekuatan untuk berbicara.

"Riana, ini aku, Bima. Katakan sesuatu. Aku khawatir sekali," desak Bima dengan nada yang semakin cemas.

Dengan susah payah, Riana akhirnya berhasil mengeluarkan sepatah kata, "Bim... aku..." Suaranya lirih dan bergetar, hampir tidak terdengar.

"Riana, kamu di mana? Aku ke sana sekarang," kata Bima tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut. Ia tahu ada sesuatu yang sangat buruk telah terjadi.

"Di apartemen..." jawab Riana sebelum akhirnya tangisnya pecah kembali. Ia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.

"Aku segera ke sana. Tunggu aku," kata Bima sebelum menutup telepon.

Riana memeluk dirinya sendiri, menggigil kedinginan meskipun suhu di dalam apartemen cukup hangat. Ia merasa begitu rapuh dan tak berdaya, seperti daun kering yang diterbangkan angin. Ia menunggu Bima dengan perasaan campur aduk antara harapan dan ketakutan. Ia berharap Bima bisa membantunya melewati masa sulit ini, tetapi ia juga takut Bima akan melihat betapa hancurnya ia.

Tidak lama kemudian, bel apartemen berdering. Riana berjalan tertatih-tatih menuju pintu, dengan mata sembab dan wajah yang basah oleh air mata. Ia membuka pintu dan melihat Bima berdiri di depannya, dengan ekspresi khawatir yang terpancar jelas di wajahnya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Bima langsung memeluk Riana dengan erat. Pelukan itu hangat dan menenangkan, seolah menyalurkan kekuatan dan ketenangan yang sangat ia butuhkan. Riana membalas pelukan Bima dengan erat, membenamkan wajahnya di dadanya dan menangis sejadi-jadinya. Ia meluapkan semua kesedihan, kekecewaan, dan amarah yang selama ini ia pendam seorang diri.

Bima tidak mengatakan apa pun untuk menghibur Riana. Ia hanya memeluknya erat-erat, membiarkannya menangis sampai ia merasa lega dan sedikit lebih tenang. Ia tahu bahwa Riana tidak membutuhkan kata-kata manis atau janji-janji kosong saat ini, tetapi ia membutuhkan kehadiran dan dukungan nyata dari seseorang yang peduli padanya.

Setelah beberapa saat, tangisan Riana mulai mereda, meskipun sesekali masih terdengar isakan kecil. Ia melepaskan pelukannya dari Bima dan menatapnya dengan mata sembab dan wajah yang basah oleh air mata.

"Terima kasih banyak, Bim," ucapnya dengan suara serak. "Terima kasih sudah datang menemuiku di saat seperti ini."

"Aku akan selalu ada untukmu, Riana," balas Bima dengan senyum lembut yang menenangkan. "Apa pun yang terjadi dalam hidupmu, aku akan selalu berada di sisimu."

Bima menggandeng tangan Riana dengan lembut dan membawanya menuju sofa yang terletak di ruang tengah apartemen. Mereka duduk berdampingan dalam keheningan yang nyaman, tanpa ada obrolan yang dipaksakan. Bima tidak bertanya apa pun tentang apa yang telah terjadi, ia memberikan Riana ruang dan waktu untuk menenangkan diri dan mempersiapkan diri untuk bercerita. Ia tahu bahwa Riana akan menceritakan semuanya padanya ketika ia sudah siap dan merasa nyaman.

Setelah beberapa saat, Riana mulai membuka diri dan bercerita kepada Bima. Ia menceritakan tentang pengkhianatan Raka dan Kirana yang telah menghancurkan hatinya, tentang surat yang baru saja ia baca, dan tentang semua kebohongan yang selama ini menyelimuti hidupnya. Ia menceritakan semuanya dengan jujur dan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan.

Bima mendengarkan cerita Riana dengan penuh perhatian dan empati, tanpa menyela atau menghakimi. Ia hanya mengangguk sesekali dan menggenggam tangan Riana erat-erat, menunjukkan bahwa ia ada di sana untuknya dan ia peduli dengan apa yang sedang ia alami.

Ketika Riana selesai bercerita, Bima menghela napas panjang, merasakan beban yang sama beratnya dengan yang dirasakan oleh Riana. Ia tahu bahwa Riana telah mengalami sesuatu yang sangat berat dan menyakitkan, dan ia tidak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaannya saat ini.

"Aku tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburmu, Riana," ucap Bima dengan nada tulus dan penuh simpati. "Aku sangat menyesal atas apa yang telah terjadi padamu. Kamu tidak pantas mengalami semua ini."

Riana tersenyum tipis, mencoba tegar meskipun hatinya masih terasa perih. "Terima kasih atas perhatianmu, Bim," ucapnya dengan suara lirih. "Aku tahu kamu tulus peduli padaku."

"Kamu adalah wanita yang kuat dan luar biasa, Riana," lanjut Bima dengan nada penuh keyakinan. "Aku yakin kamu akan mampu melewati semua ini. Kamu akan bangkit kembali menjadi dirimu yang lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya."

"Aku tidak tahu apakah aku bisa, Bim," jawab Riana dengan nada ragu dan putus asa. "Aku merasa hancur berkeping-keping. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa bangkit kembali dan menyusun kembali hidupku yang telah berantakan."

"Kamu tidak perlu melakukannya sendirian, Riana," balas Bima dengan senyum lembut yang menenangkan. "Aku akan selalu berada di sini untukmu, menemanimu dan membantumu untuk menyembuhkan lukamu dan membangun kembali hidupmu yang lebih baik."

Riana menatap Bima dengan mata berkaca-kaca, merasa terharu dengan ketulusan dan kebaikan hatinya. Ia tahu bahwa ia sangat beruntung memiliki Bima dalam hidupnya, sebagai sahabat yang selalu ada untuknya dalam suka maupun duka.

"Terima kasih banyak, Bim," ucapnya dengan suara yang bergetar. "Kamu adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki."

Bima tersenyum dan memeluk Riana erat-erat, menyalurkan kekuatan dan ketenangan yang sangat ia butuhkan. "Aku akan selalu ada untukmu, Riana," bisiknya lembut di telinga Riana. "Selamanya."

Setelah pelukan itu, Bima berkata, "Sekarang, apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu ingin aku menemanimu di sini malam ini? Atau ada hal lain yang bisa aku lakukan untukmu?"

Riana berpikir sejenak. "Aku... aku tidak ingin sendirian," jawabnya akhirnya. "Bisakah kamu menemaniku di sini malam ini?"

"Tentu saja," jawab Bima tanpa ragu. "Aku akan menemanimu selama yang kamu butuhkan."

Bima kemudian membantu Riana untuk beristirahat. Ia membawakan selimut dan bantal, dan memastikan Riana merasa nyaman. Ia juga menawarkan untuk membuatkan teh atau makanan, tetapi Riana menolak. Ia hanya ingin Bima berada di sisinya.

Mereka berdua kemudian berbaring di sofa, dengan Bima memeluk Riana dengan lembut. Riana merasa sedikit lebih tenang dan aman dalam pelukan Bima. Ia akhirnya bisa tertidur, meskipun tidurnya tidak nyenyak dan seringkali terganggu oleh mimpi buruk.

Bima tetap terjaga sepanjang malam, menjaga Riana dan memastikan ia merasa aman. Ia tahu bahwa Riana masih akan menghadapi banyak tantangan di masa depan, tetapi ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan selalu berada di sisinya untuk membantunya melewati semua itu.

             ************

1
SitiGemini75
tunggu aja nanti 🤣
SitiGemini75
iya kak hukum aja 😍
SitiGemini75
kapan ya kak soalnya aku masih seneng mainin hidup Riana sih kak
SitiGemini75
iya ya kak kenapa nggak di blokir aja 😄😄🤭
kalea rizuky
riana oon blokir no semua mantan qm. itu bodoh
kalea rizuky
riana di hancur kan berkali. kali. kapan bahagia nya thor jahat lu
kalea rizuky
jahat qm. bim ya ampun riana nasib mu
kalea rizuky
moga Bima obat ya bukan luka baru
kalea rizuky
heleh g punya pilihan tp doyan buktiknya lu hamil najis
kalea rizuky
nunggu karma para penghianat
kalea rizuky
kasian riana adek kurang ajar
Heny
Kasian Riana di khianati
SitiGemini75: sebenarnya kasian juga tapi namanya takdir harus gimana lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!