Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.
Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...
Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wabah Di Kota Forest Capricio
Seekor monster telah datang ditengah kota, menghancurkan berbagai bangunan kuno yang telah berdiri sejak lama di kota Forest Capricio.
Aku menggunakan kekuatanku untuk berlari, agar monster ini berhenti menghancurkan berbagai gedung yang ada.
Aku rasa makhluk ini lebih mirip seperti buaya yang bisa berdiri layaknya manusia, tetapi memiliki insting lebih cepat dalam menghindari serangan.
Kulitnya cukup keras, sehingga pedang milikku sulit untuk bisa menghentikannya dengan luka gores, setidaknya begitu.
Lalu Belle dengan anak panahnya menyerang ke sisi mata monster, tetapi anak panah itu berhasil di tangkap bagai nyamuk oleh manusia.
Ketika monster ini berputar, kami semua harus menghindar lebih cepat, dan harus keluar dari puing-puing reruntuhan.
Yang paling gilanya adalah naga yang keluar dari bawah tanah cukup membuat kami takut.
Kami berpencar untuk mencari perhatian naga tersebut.
Kulitnya hitam, pada celah-celah kulitnya terdapat lahar yang melekat cukup kuat.
"Aleron sudah bangkit."
Aku mengatakan itu, sementara aku sedikit gemetar.
"Kita tidak bisa menghabisinya hanya dengan berlima!"
Tidak ada pendekar lain selain tim kami di kota Forest Capricio ini, yang ada hanya bangsawan, penduduk kota ini dan para pedagang yang berlari simpang siur tak tentu arah.
"Aku akan menjadi umpan."
Semua terlihat keberatan.
Lalu aku melihat rekan timkku yang memiliki kekuatan telepati, "Belle, kau bisa membuat pikiran kita terhubung, gunakan kekuatan itu agar mereka bertiga bisa mencari jebakan."
"Apa boleh buat, baiklah." Belle menunjuk kepalanya sendiri, aku sendiri dapat melihat cahaya putih berbentuk bola yang membesar, hingga mengenai kepalaku, Fang, Nicki dan Roy.
"Kita bisa terhubung." Kata gadis ini.
"Baiklah... Ayo lakukan tugas kita masing-masing."
Naga hitam ini memiliki sayap, dan dia cukup cepat untuk mengejar diriku yang ada di depannya.
Jadi aku melemparinya sebuah batu besar di tanganku.
Dia cukup marah dan mendengus.
Sekarang dia menyemburkan lahar panas dari mulutnya.
Aku menghindari itu, berlari sekuat tenaga dan menuju padang rumput yang luas.
Kecepatan diriku saat ini sebanding dengannya.
Tapi dia menambah kecepatannya melebihi dugaanku.
"Sekarang saatnya."
Aku tidak ingin menahan sayap di punggungku yang telah keluar.
Itu terbuat dari Qi kuning transparan.
Ternyata ada radar telepati dari rekanku.
Dia berkata, "senior, apa bisa anda pergi ke arah timur, di sini aku menemukan beberapa orang pemanah."
"Baiklah." Ucapku.
Orang yang mengatakan itu adalah Fang.
Setelah aku terbang lebih cepat, ternyata dia melambaikan tangan.
Ternyata para warga Forest Capricio bersatu untuk melawan naga ini.
Naga itu agak terbakar karena ribuan meriam dan anak panah.
Tetapi elemen api tidak bisa membakar naga ini.
Aku merasa pekerjaan mereka cukup bagus.
"Bagus Fang, itu cukup menghentikan sayapnya bergerak lebih cepat."
Seketika ada telepati dari Nicki dan Roy, aku rasa begitu.
"Senior, kami telah melihat sebuah gunung merapi yang telah mati di tengah hutan ini... anda bisa mengarahkannya ke sini!"
Aku seketika menggunakan lengan mekanik milikku, agar menyatu dengan kekuatan Qi yang telah lama aku inginkan, karena ini adalah saat kekuatan tanpa batas terjadi.
Sebuah tangan raksasa menggenggam naga itu dengan sangat kuat, banyak cakar dan begitu panas, itu adalah jurus yang telah aku buat.
"Jurus terlarang ini, sudah lama aku tidak menggunakannya!"
Aku melempar naga itu bagai sebuah bola yang ringan.
"Hyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!" Dengan sekuat tenang aku menghancurkannya.
Inilah kesempatan saat makhluk ini terlempar.
Aku terbang lebih tinggi.
Kemudian aku menggunakan jurus yang selama ini aku pendam.
"Jurus seribu jeruji!"
Naga itu telah terkurung dan terbakar di dalam gunung merapi yang telah mati sejak ratusan tahun yang lalu.
Dan sedangkan aku telah mencapai tingkat menengah dari benua Dou Qi.
Kini satu monster telah takluk.
Masih banyak monster yang lainnya.
"Belle, katakan di mana monster setingkat itu masih ada di dunia ini."
"Sepertinya perjalanan kita masih panjang."
Aku melihat monster dinosaurus raksasa dari kejauhan, ini memang diluar dugaanku, hewan itu berada di tengah kota Forest Capricio.
"Kalian, kemari."
Fang datang lebih dulu, kemudian disusul oleh Roy, Nicki dan Belle.
Kami semua akan menggunakan senjata masing-masing untuk menghantam monster raksasa itu.
Aku menggunakan pedang yang sama seperti Roy dan Nicki, sedangkan Belle tongkat, dan Fang akan menggunakan tombaknya.
"Kalian sudah siap?" Itulah aba-aba dariku.
Kami semua meluncur.
Ternyata monster Dinosaurus itu memiliki semburan yang cukup kuat.
Monster itu menyadari keberadaan kami di atas udara, bahkan menyemburkan magma dari mulutnya.
Hutan terbakar begitu saja, "Belle, bisakah kau melakukan evakuasi di sekitar tempat pertarungan kita nanti, aku yakin masih banyak orang yang tersisa."
"Baiklah senior Arul." Wanita ini menuruti perintahku.
Ketika itu kami telah sampai dengan cepat di depan monster.
Aku ingin menebas bagian kepalanya, tetapi tangan dari Dinosaurus raksasa ini cukup keras.
Sementara itu, serangan selanjutnya dilakukan oleh Fang pada bagian perut monster ini berkali-kali, ternyata itu cukup berhasil.
Roy menebas bagian kaki Dinosaurus ini, hingga akhirnya monster ini rubuh.
Kemudian ada Nicki yang telah meluncur untuk menanam pedang pada bagian inti kehidupan monster itu yang berbentuk kristal.
"Kerja bagus Nicki."
Akhirnya monster ini dapat dikendalikan.
"Sekarang kita harus mengevakuasi para warga lebih lanjut.
