NovelToon NovelToon
SIMPANAN KAPTEN

SIMPANAN KAPTEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Pernikahan rahasia / Poligami / Teen Angst / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Azura Claire Morea, seorang dokter muda yang terpaksa membuat suatu kesepakatan bersama seseorang yang masih berstatus pria beristri.

Ya, dia Regan Adiaksa Putro, seorang kapten TNI AD. demi kesembuhan dan pengobatan sang ibu Azura terpaksa menerima tawaran sang kapten sebagai istri simpanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMPANAN KAPTEN 18

"Sudah? kau sudah berhasil menemui suami sombongmu itu, hhm?" suara itu, segera menginterupsi Ratu yang sedang tenggelam dalam pikiran kalutnya.

"dit, udah deh, jangan buat semuanya jadi kacau kek gini." balas Ratu.

"Lagian, setelah dia ngata-ngatain kita kemarin, kok bisa-bisanya kamu masih bertahan disini. Napa gak pulang ajah kita. Daripada tinggal di tempat kayak gini, males banget!"

"dit, bisa diem gak sih? Aku lagi pusing ini." balas ratu, tanpa ingin menanggapi ucapan kekasihnya itu.

Namun pria itu tidak ingin diam, Ia masih sangat kesal dengan perkataan regan saat itu, sampai-sampai dia terus menuntut Ratu untuk memberikan kepastian padanya.

"Ratu, kamu sebenarnya cinta nggak sih sama aku Lama-lama aku yakin, kalau kamu itu udah punya rasa untuk si Kapten payah itu."

"dit, hubungan aku sama regan itu, gak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Sama-sama gak ada rasa. Pernikahan kita itu hanya sekedar pernikahan bisnis. Jadi berhenti mengatakan hal-hal bodoh."

"Halah Ng3ntot, kamu pasti udah mulai ada rasa kan sama Dia, jadi kamu gak ingin bercerai dari dia?" Teriak aditya kekasih Ratu.

Ia segera mendekati wanita itu dan hendak melucuti pakaiannya. "Buktikan kalau kamu gak cinta sama Dia!!"

"Lepasin aku, dit!" ujar Ratu, berusaha mendorong tubuh kekar pria itu.

"Kenapa kamu gak mau? Kamu yang sering maksa aku untuk ini kan? Ayoo, sekarang aku yang maksa kamu!" ujar pria itu yang terus melancarkan aksinya.

"Lepa...," Ucapan Ratu terjeda, karena sebuah tamparan keras di pipinya, membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"a.. dit kamu!"

***

Saat Regan sedang bahagia karena baru saja berjumpa istri sirinya. Di kota Wamena, Ratu sedang menangis tersedu-sedu dipelukan aditya kekasihnya, yang telah menamparnya dalam kemarahannya.

"Maafin aku beb, aku cuma terlalu kesal dan...," Adit menjeda kata-katanya.

"Dan apa?" tanya Ratu kasar.

"Dan cemburu sayang, masa kamu gak bisa ngerti?Aku kek gini karena cemburu, karena aku sayang sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu. Masa kamu gak paham?"

"Aku paham, dit! Tapi sikap kamu yang nampar aku kek gitu, aku gak terima. Kamu kan tahu, aku kek gini itu bukan kemauan aku, tapi karena keluarga aku."

"Pernikahan ini, adalah pernikahan bisnis, tidak ada perasaan diantara aku dan regan. Jadi, gak usah dengerin kata-katanya, dia orangnya emang seperti itu, suka kasar kalau ngomong." adit manggut-manggut mendengar penjelasan Ratu.

"Ya sudah, maafin aku ya sayang, senyum dong?" ujar adit.

"Senyum pala kau, ini pipiku masih sakit, mana darah pula," ujar ratu yang masih saja kesal.

"Iyaa, cup cup... Nanti kita ke apotek untuk beli minyak tawon yah, biar dipakein minyak tawon ajah, di jamin Joss," ujar adit sembari terkekeh.

Ratu menepuk dada bidang itu perlahan sambil tersenyum.

"Beb, karena udah baikan... yukk!" Ucap adit setengah berbisik ditelinga ratu.

"Yukk, apa deh?"

"Yukk, bikin anak!"

"Huss... Sembarang kalau ngomong."

"Ya udah, gak usah bikin anak, bikin ena-ena ajah." Ujar adit, berusaha membujuk ratu untuk memenuhi kebutuhan batinnya.

Sudah sejak pertemuan dengan regan, adit yang kesal terus memikirkan kata-kata pria itu, Ia terus saja mempertanyakan perasaan Ratu padanya, berulang-ulang kali, sehingga mereka terus bertengkar karena hal itu.

Dan karena pertengkaran-pertengkaran itu, ratu tidak sudi, disentuh oleh adit. Hal ini yang membuat adit naik pitam.

Tidak terima dengan perlakuan Ratu. Ia mengatakan kalau Ratu seperti itu, mestilah karena sudah memiliki perasaan untuk regan, sehingga menolaknya.

Keadaan semakin kacau, hanya karena mereka berdua, tidak mampu mengolah emosi mereka masing-masing. Sehingga, pertentangan dan pertengkaran terus saja terjadi.

Puncak kemarahan Adit, adalah saat Ratu memutuskan untuk pergi mencari regan. Hal itu membuat adit merasa menyesal sudah datang ke daerah terpencil di Papua itu, untuk mengejar kekasihnya.

Suasana, sore menjelang malam itu, mereka habiskan dengan melepaskan hasrat mereka. Terlebih lagi, karena ada masalah yang telah diselesaikan, sehingga keduanya, sama-sama menjadi sangat menginginkan satu sama lain.

Suara des ahan keduanya, begitu memenuhi ruangan kamar itu. Hubungan perzinahan di antara mereka, tidak menjadi penghalang keduanya, dalam menyatukan perasaan cinta mereka, melalui aktivitas panas yang sudah menjadi satu keharusan, saat mereka bertemu lagi dan lagi.

***

Malam berlalu, fajar menyingsing. Pagi dikota Wamena sangatlah berkabut. Dingin yang menusuk tulang, tak dapat dihindari.

Azura menatap keluar jendela, ada perasaan bahagia membuncah dalam hatinya. Ia tahu, suaminya akan segera menjemputnya, dan dia hanya harus bersabar sebentar lagi.

Tidak lama kemudian, ada seorang gadis muda, berusia sekitar 15 tahun menghampirinya. Dari tampilannya, terlihat jelas, gadis itu sepertinya bukan berasal dari kota.

Ya, saat ini azura sudah di bawa ke sebuah perkampungan dan tinggal bersama seorang janda yang tinggal sendirian. Anak-anaknya sedang menempuh pendidikan dikota. Dan anak gadis ini, adalah salah satu anaknya.

"Selamat pagi Kaka dokter!" Sapa gadis itu.

"Selamat pagi, Dek!" balas azura ramah. Ia terus menatap gadis itu.

"Ada apa? Kenapa kakak melihat saya seperti itu? Apa ada yang aneh di muka saya?" gadis itu berusaha menyeka wajahnya, kalau-kalau ada sesuatu di sana.

Azura menggeleng, lalu memegang rambut keriting gadis itu.

"Kakak suka ko pu rambut nih, bagus sekali," ujar azura sambil terkekeh geli, karena berusaha menggunakan dialek Papua.

Gadis itu tersenyum lebar mendengar perkataan azura.

"Kenapa ya, apa dialeknya salah yah?" tanya azura.

"Tidak salah, kakakku! Sa cuma heran, ternyata kakak bisa logat sini," ujar gadis itu sembari terkekeh.

"Logat?" azura mengeryit.

"Logat itu dialek, kakakku!" Mereka berdua tertawa sejadi-jadinya.

Azura merasa lucu pada dirinya sendiri yang sok-sokan menggunakan dialek Papua, padahal tidak begitu tahu dan sefasih regan suaminya.

Dan gadis itu tertawa karena, berfikir azura ternyata tidak fasih dan masih dalam tahap belajar.

"Suami kakak, orangnya ganteng. Dan yang paling kakak suka darinya, adalah karena cara bicaranya. Dia sangat fasih dialek sini. Kakak suka banget, dengar dia ngomong. Makanya kakak pengen seperti dia, bisa fasih seperti itu. Ajarin kakak dek!"

Gadis itu tersenyum lebar. "Saya jadi penasaran dengan suami kakak, mungkin tidak setampan itu, kakaknya ajah yang bucin, jadi ngomong kek gini."

"Ehh, mana ada kek gitu! Orangnya emang tampan kok, yee...," Ujar Azura sambil mencebik.

Gadis itu jadi terkekeh geli, melihat wajah memerah Azura karena malu.

"Iyaa... Iyaa... Suami kakak memang setampan itu!" Ujar gadis itu, membuat kini Azura yang tertawa terbahak-bahak.

"Dahh, nakal kali kau! Cepat bilang, siapa nama kamu!Datang-datang, sok akrab, emang lu pikir gue cewek apaan?" gurau Azura yang membuat mereka terus tertawa hingga mata sang dokter menyipit bak gadis Tionghoa.

"Udah kak, matanya udah mau buta itu, berhenti tertawa." ujar gadis itu, Azura semakin tidak bisa menghentikan tawanya.

"Udah... Ckk, gue cubit juga nih!" Candanya lagi. Azura merasa senang, sebab beberapa hari ini, dia bahkan tidak berjumpa satu perempuan, yang dia temui hanya pria-pria bertopeng itu, membuat Ia ketakutan. Dan sekarang, ada gadis yang mampu berbicara sepertinya, dia jadi merasa santai.

"Saya Helen kak! Saya baru datang, karena lagi liburan sekolah," ujar gadis itu sembari menatap Azura.

"Kakak dokter nama siapa?"

"Kakak? nama Kakak Azura Morea. Kamu bisa panggil kakak Azura saja!" ujar Azura.

"Saya mau panggil kakak, kak Ra saja, boleh kan?"

Azura tersenyum lebar mendengar nama itu. Seketika, hantinya membuncah dengan rasa rindu pada regan.

"Sepertinya, semua orang Papua akan memutuskan, untuk memanggil kakak dengan nama itu deh!"

"Memang kenapa kak?"

"Suami kakak, dia satu-satunya yang manggil kakak dengan nama itu. Sekarang kau pun ingin memanggil seperti itu. Kakak jadi mikir, ini mungkin karena Mas regan suka bicara dengan dialek Papua, jadi nama Ra sepertinya lebih cocok kali yah?!" azura terkekeh.

"Tunggu, siapa suami kakak?" Gadis itu terkejut dengan nama yang baru saja azura sebutkan.

1
🩷nining
akhirnya🤭🤭🤭🤭🤭🤭....di tunggu up berikutnya kakak cantik...
🩷nining
hutang MP yg di gagalin ratu🤣🤣
🩷nining
aq yakin...azura msh perawan ....iya kan kk author🤣🤣
🩷nining
hai kk...di tunggu up berikut nya ya😍😍
🩷nining
di tunggu up berikutnya ya...
tambah seru nih
🩷nining
lanjut kakak....
𝐏𝐄𝐍𝐀𝐏𝐈𝐀𝐍𝐎𝐇: HIHI maaf ya kak, aku udah nulis naskahx cuman semalam lupa ubah tgl update nya🥰🙏
total 3 replies
Linda Liddia
Harus semangat thor kalo buat cerita harus sampe END biar para pembaca gak kecewa..
Fittar
kenapa gak kamu gugat cerai aja regan dari pada kamu juga terjebak dengan pernikahan yang bagai mainan itu. jd kamu bebas menikah resmi dengan azura.
🩷nining
sedih banget....apa iya azura di perkosa?
resstu anwr
menarikkk
🩷nining
masa iya tidak terselamatkan.....percuma dong azura punya suami kapten🤣
🩷nining
kapten....azura ilang....pusing kan🤣
Fittar
semoga azura tidak kenapa kenapa
🩷nining
selamat mencari azura kapten....jadi suami nyebelin sih🤣
🩷nining
di tunggu up berikut nya ya
🩷nining
luar biasa
🩷nining
lanjut kak...
Wang Lee
Semangat🌹
muna aprilia
lanjut
Maryam marhan
pke syarat segala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!