BTTH: SISTEM MC

Didalam goa keributan terjadi. Yun yun berusaha membunuh xiao yan setelah apa yang terjadi semalam, pedang di tangan yun yun mengores pipi pemuda itu.  Darah menetes ke pipi Xiao Yan dari potongan dangkal yang ditimbulkan oleh pisau Yun Yun. Dia meringis kesakitan, tapi matanya tetap terkunci di matanya, kedipan pemahaman lewat di antara mereka.

"Nona yun Zhi tenangkan diri mu"  ucap xiao yan menahan lengan yun yun.

Pegangan Yun Yun pada belatinya mengencang, buku-buku jarinya putih karena ketegangan. Ujung tajam pedang benar-benar menggores pipi kanan xiao yan, jika tidak di tahan mungkin sudah menebas kepalanya.

"Kau mengambil sesuatu yang berharga dariku semalam" ucap yun yun meludah, suaranya berbisa. "Kepolosanku, kemurnianku. Dan untuk itu, kau akan membayar harganya" Lanjutnya berteriak marah.

"Ini bukan salahku. Afrodisiak itu yang memasukkanmu adalah dirimu" Balas Xiao yan membela diri meskipun di lubuk hati ia tersenyum puas.

"Pembohong!" ucap yun yun menggeram, berjuang sia-sia melawan cengkeraman besinya. "Kau tahu persis apa yang kau lakukan ketika kau membius saya dengan ramuan kotor itu" Lanjutnya menunduh.

"Jika aku bermaksud menyakitimu, Nona Yun Zhi, apakah aku akan merawat lukamu dengan sangat hari sebelumnya?" Tanya xiao yan  membalas dengan tenang. "Dan jangan menuduh hal buruk padaku, bukankah salah mu karena ceroboh" Lanjutnya.

"Hanya karena engkau ingin menikmati hasil jerih payahmu, Untuk menikmati rampasan penaklukan itu" Balas yun yun menatap tajam.

Dia kehilangan kegadisan semalam, seorang yang menyandang sebagai ketua sekte telah kehilangan hal yang berharga pada pria yang baru beberapa hari ia temui. Yun yun sangat marah, dia bahkan ingin memenggal kepala pria itu sekarang ini.

"Kalau begitu aku akan bertanggungjawab" ucap xiao yan tiba-tiba mencium bibir yun yun.

ciuman memar, membungkam protesnya sesaat. Lidahnya menyerang mulutnya, mengklaimnya dengan keganasan yang membuatnya terengah-engah dan terguncang. Xiao yan menggendong yun yun menuju platform hijau yang lebih bersih.

"Nona yun zhi ayo lakukan kultivasi ganda" ucap xiao yan menurunkan lembut tubuh Yun yun.

Yun Yun turun di platform hijau subur, dia berjuang untuk mendapatkan kembali bantalan nya, pikirannya terguncang dari intensitas konfrontasi mereka sebelumnya dan efek berlama-lama dari pertemuan penuh gairah mereka.

"Apa yang kau maksud dengan 'kultivasi ganda'?" Tanya Yun yun bertanya dengan hati-hati, kecurigaannya segera waspada.

Kultivasi ganda hanya mengacu pada praktik dua individu, biasanya pria dan wanita, terlibat dalam aktivitas intim sambil juga memfokuskan energi spiritual mereka untuk mempercepat kemajuan Kultivasi masing-masing" Jawab xiao yan memberitahu.

Mata Yun Yun melebar karena terkejut dan marah atas saran Xiao Yan, tangannya yang halus mengepal di sisinya. Gagasan untuk menggabungkan tindakan intim dengan pengembangan spiritual merupakan penghinaan terhadap kepekaannya yang halus.

Namun bahkan ketika dia memprotes dengan keras, secercah rasa ingin tahu muncul di dalam dirinya. Mungkinkah persatuan seperti itu benar-benar mempercepat jalan mereka masing-masing menuju pencerahan/penerobosan.

"Omong kosong" Teriak yun yun menyerang.

Yun Yun menyerang dengan tendangan cepat yang ditujukan ke pangkal pahanya, berharap untuk mencegahnya mengejar ide keji ini lebih jauh. Gerakannya cepat dan tepat, diasah dari pelatihan bela diri selama bertahun-tahun, tetapi refleks Xiao Yan sama-sama mengesankan.

menggenggam pergelangan kaki Yun Yun dan memutarnya dengan tajam untuk membuatnya kehilangan keseimbangan. Sebelum dia bisa bereaksi, dia menyapu kakinya yang lain dari bawahnya, membuatnya terjatuh ke platform hijau subur. Dampaknya membuatnya berliku dan bingung.

menjepit bingkai rampingnya di bawah yang lebih besar. Yun Yun berjuang sia-sia, kekuatan mungilnya tidak cocok untuk kecakapan fisiknya yang ditingkatkan. Dia dengan mudah mengotori kakinya, memperlihatkan area paling intimnya pada tatapan laparnya.

Dengan geraman rendah, Xiao Yan mengubur wajahnya di antara pahanya, napas panasnya tercium di atas lipatan sensitifnya. Mata Yun Yun melebar karena terkejut dan ngeri saat dia menyadari niatnya. 

"Tidak, berhenti! Ini kegilaan!" ucap yun yun menjerit, meronta-ronta liar di bawahnya.

"Itu kotor, jangan sentuh!" Erang Yun Yun berteriak putus asa, mencoba menggeliat jauh dari lidah menyelidik Xiao Yan. Namun kata-katanya tidak didengarkan saat dia melanjutkan serangan tanpa henti terhadap ceruk pribadinya.

Terlepas dari protesnya, Xiao Yan tetap bertahan, melimpahkan kedalaman terdalamnya dengan ciuman dan pukulan yang memuja. Baginya, bunganya yang belum tersentuh adalah nektar itu sendiri, manis dan memabukkan.

"Bungamu manis seperti madu, Yun Zhi" ucap xiao yan bergumam melawan panasnya yang licin, kata-katanya teredam tetapi tidak salah lagi. "Sangat murni, sangat tidak tersentuh. Aku bisa merasakan kepolosan di setiap tetes esensimu" Lanjutnya menggoda.

Wajah Yun Yun berkerut dalam campuran rasa jijik dan gairah tak berdaya saat lidah Xiao Yan menggali lebih dalam, membelai dinding sensitifnya. Pinggulnya tertahan tanpa sadar, mengkhianati respons tubuhnya terhadap pelayanannya meskipun dia sengaja menolak.

Nafas Yun Yun datang dalam terengah-engah compang-camping sebagai mulut terampil Xiao Yan bekerja sihirnya, rasa jijik awalnya memberi jalan ke gelombang naik kesenangan. Terlepas dari dirinya sendiri, dia menemukan pahanya sedikit terbelah, memberinya akses lebih mudah ke inti tetesannya.

protesnya tidak memiliki keyakinan. Sensasi yang terbentuk di dalam dirinya sangat luar biasa, setiap putaran lidahnya mengirimkan percikan ekstasi yang mengalir melalui pembuluh darahnya.

Xiao Yan merasakan tekadnya yang melemah dan melipatgandakan usahanya, mengisap lembut klitorisnya yang membesar sambil memasukkan jari jauh ke dalam saluran koplingnya. Punggung Yun Yun melengkung dari platform, erangan tersedak keluar dari bibirnya saat dia didorong ke ambang klimaks. Tubuh yun yun menjadi lemas.

"Haruskah kita mulai" ucap xiao yan melepaskan kain tubuhnya.

Yun yun berusaha mendorong tubuhnya kebelakang untuk menghindari xiao yan tapi pria itu menahan pinggang Yun yun. Dia menatap Xiao Yan dengan campuran rasa takut dan pasrah, mengetahui dia tidak berdaya untuk mencegah apa yang akan terjadi.Dalam satu gerakan halus, Xiao Yan drive poros tebal ke panas menyambut Yun Yun, peregangan lipatan ketat di sekitar panjang.

lipatan ketat di sekitar panjang girthy nya. Tangisan tajam merobek dari tenggorokannya saat dia mengisinya sepenuhnya, bola beratnya menampar pantatnya.

"Ah, ya... begitu ketat dan basah"'erang Xiao Yan mengerang, pinggulnya mulai masuk dan keluar dari lorongnya yang menempel.

Mata Yun Yun berputar kembali di kepalanya saat Xiao Yan mulai bergerak di dalam dirinya, setiap dorongan kuat mengirimkan gelombang rasa sakit yang menyenangkan menerjang tubuhnya. Dia tidak pernah merasa begitu kenyang, begitu terbentang hingga batas kemampuannya, namun sensasinya anehnya menggembirakan.

Terlepas dari keengganan awalnya, Yun Yun menemukan dirinya menjadi lebih dan lebih terjalin dengan ritme bercinta Xiao Yan. Pinggulnya mulai terangkat untuk menemuinya, berusaha membawanya lebih dalam ke dalam tubuhnya yang rela.​