NovelToon NovelToon
SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:108k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

"Hai ganteng, malam ini, mau bermalam bersamaku?"
~ Keira ~

"Kau tidak akan menyesalinya kan, little girl?"
~ Reynald ~

**********

Demi bisa menghadiri pesta ulang tahun pacarnya di sebuah klub malam, Keira nekat mencari cara untuk kabur dari pengawasan Raka, sang kakak yang overprotektif, dengan bantuan sahabatnya, Selina. Namun, sesampainya di sana, betapa terkejutnya ia saat mendengar bahwa Dion, kekasih yang selama ini ia sembunyikan dari sang kakak, justru malah menghina Keira di depan teman-temannya.

Hatinya hancur. Di tengah rasa sakit dan kekecewaan, Keira bersumpah akan mencari laki-laki lain yang jauh lebih tampan dan mempesona dari Dion. Saat itulah ia bertemu dengan sosok pria asing yang sangat tampan di klub. Mengira pria itu seorang host club, Keira tanpa ragu mengajaknya berciuman dan menghabiskan malam bersama.

Namun, keesokan harinya, Keira baru menyadari kalau pria yang bersamanya semalam ternyata adalah Reynald, teman dekat kakaknya sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Tanggung Jawab

Angin dingin menyelinap melalui celah tirai, membawa aroma udara dini hari yang segar. Kegelapan masih melingkupi ruangan, hanya samar cahaya lampu kota dari balik jendela yang menorehkan siluet tipis di dinding.

Reynald mengerjapkan mata beberapa kali, kelopak matanya terasa berat sebelum akhirnya perlahan terbuka. Tubuhnya terbaring di ranjang, terbuka tanpa mengenakan atasan. Dada bidangnya naik-turun perlahan, napasnya masih berat oleh sisa kantuk. Satu lengannya tertekuk di Sisi kepala, sementara matanya yang baru saja terbuka menatap lurus ke arah sosok di sampingnya.

Seketika, senyum Reynald merekah. Di sana, Keira masih terlelap, helaian rambut panjangnya berantakan menutupi sebagian wajah. Sesekali matanya bergerak kecil, sepertinya ia sedang bermimpi.

Reynald langsung memfokuskan tatapannya pada pemandangan indah itu. Matanya seperti tak bosan menatap, seakan setiap detik yang berlalu menjadi cara baginya untuk menyimpan gambar itu dalam ingatan. Hatinya berdesir. Lagi-lagi, dia merasa jatuh cinta pada gadis itu.

Sedang tenang-tenangnya, tiba-tiba alarm ponsel Reynald berbunyi. Reynald sudah berusaha untuk buru-buru mengambil ponselnya dan mematikan alarm. Tapi terlambat. Keira sudah terbangun sebelum Reynald sempat melakukannya.

"Enghhh...." Keira menggeliatkan badannya sambil mengucek-ngucek mata. Aduh, berisik sekali. Alarm siapa itu yang berbunyi?

Keira mencoba menggapai-gapai meja yang ada di samping tempat tidur, berusaha untuk mengambil ponsel dan mematikan dering alarm. Padahal seingatnya dia tidak pernah membunyikan alarm karena sudah punya Raka sebagai alarm hidup. Apa dia tidak sengaja salah pencet?

Karena tangannya tak sampai-sampai menggapai meja, mau tak mau Keira membuka mata. Tapi, baru saja melihat suasana kamar, dia langsung terkejut.

Tunggu, ada dimana dia sekarang?

Keira terdiam sambil memandang sekeliling. Aneh, ini bukan kamar tidurnya.

"Kenapa gue bisa tidur di kamar tamu?" Gumam Keira masih belum sadar.

"Ini masih pagi, kenapa sudah bangun?" Suara berat seorang pria, ditambah dengan lengan besar yang melingkari pinggangnya membuat Keira terperanjat.

"Kyaaa! Kenapa Lo ada di sini?" serunya kaget.

Reynald merenggangkan tubuhnya, seolah memang sengaja memamerkan otot-otot lengan, dada, dan perutnya yang sempurna pada Keira.

"Pagi, pacar," sapanya sambil tersenyum lebar.

Sejenak Keira melongo. Pemandangan ini terlalu indah untuk dilewatkan!

"Kenapa?" Tanpa memberi celah pada Keira untuk mempersiapkan hati, Reynald malah mendekati Keira. "Kok bengong?"

Keira tergagap. Kesadarannya yang semula hilang seolah kembali.

"Gila! Kenapa gue bisa tidur di sini?!" Keira merasa shock, sampai menjambak rambutnya sendiri.

"Jangan ditarik rambutnya, nanti sakit sayang," Reynald begitu perhatian, ia meraih kedua tangan Keira dan menciumnya. "Tidur kamu nyenyak? Apa kamu memimpikan aku semalam?"

"Bukan itu yang penting!" Keira buru-buru menarik tangannya. "Gimana kalau Kak Raka sampai tau?!"

"Hmm..." Reynald menatap ke arah pintu. "Untuk sementara sih, dia kayanya belum tau,"

Keira terperangah. Hei, bisa-bisanya dia sesantai itu!

"Gue harus keluar sekarang, sebelum kita benar-benar mati di tangan Kak Raka hari ini!" Keira sudah bersiap untuk turun dari ranjang, tapi Reynald menahan tangannya.

"Tunggu," Ucapnya sambil memasang muka serius.

"Apa lagi?" Keira sudah benar-benar panik sekarang.

"Aku mendengar suara langkah kaki,"

Keira langsung menutup mulutnya dan mendengarkan dengan seksama. Benar saja, seperti ada suara langkah kaki seseorang yang berdiri di luar.

Gawat, itu pasti Kak Raka!

"Bro," benar saja, suara Raka langsung terdengar dari arah luar kamar. "Udah bangun Lo? Ayo, katanya mau joging,"

"Iya, tunggu bentar," Jawab Reynald dari dalam kamar.

"Eh, gue masuk ya bro. Mau ambil barang gue yang ada di sana, boleh kan?"

Reynald dan Keira sontak saling tatap.

Mampus!

"Gimana ini?" Jangan tanya bagaimana ekspresi Keira sekarang, sudah pasti gadis itu sangat panik.

"Tenang," Di sisi lain, Reynald terlihat santai. "Sembunyi di sini," katanya sambil menunjuk ke arah selimut bedcover.

Keira melotot. "Lo gila?!"

"Selimut ini cukup tebal, aku yakin Raka tidak akan menyadarinya,"

"Tapi...!"

"Apa kamu lebih suka kita ketahuan saja dan mengakui semuanya?"

Keira sampai tak bisa berkata-kata. Pria ini memang benar-benar jago bersilat lidah. Akhirnya, karena terpaksa, ia pun bersembunyi di balik selimut, menuruti Reynald.

"Boleh kok, masuk saja," Seru Reynald kemudian pada Raka yang masih ada di luar.

Perlahan pintu terbuka. Raka heran melihat temannya itu masih berada di atas ranjang.

"Kenapa Lo masih ada di situ?" Tanyanya.

"Ah," Reynald tersenyum, berusaha terlihat santai. "Gue baru bangun, masih males gerak,"

"Padahal Lo sendiri yang ngajak gue bangun pagi buat joging," Raka menggelengkan kepalanya. "Ya udah, Lo cepetan siap-siap deh, gue mau ambil sesuatu di laci meja situ," kata Raka sambil menunjuk meja yang ada di sebelah ranjang.

"Oh, ya udah, Lo ambil aja dulu, gue mau ngumpulin nyawa," Reynald beralasan. Raka hanya mendengus, lantas ia berjalan menuju meja yang ada tepat di samping ranjang.

Suara langkah Raka yang mendekati ranjang tempatnya bersembunyi membuat Keira sontak menahan napas. Tubuhnya semakin menempel erat pada Reynald, berharap Raka tak menyadari kalau ada orang lain di sana.

Tapi, gerakan Keira barusan malah membuat masalah baru. Tak sengaja, tangan Keira malah menyentuh milik Reynald. Seketika pria itu menegang.

"Kok disini nggak ada ya?" Raka tampak serius mencari-cari entah apa di dalam laci. "Apa di bawah ranjang ya?"

Karena ketakutan, Keira makin menempelkan badannya pada Reynald. Dia sudah tidak peduli lagi dimana tangannya berada sekarang.

"Shi*t!" Reynald tak sengaja memaki, membuat Raka terkejut.

"Kenapa Lo?" Tanya Raka heran.

"Ah, nggak apa-apa. Kayanya perut gue sakit. Gue izin nggak ikut joging ya?"

"Ah elah, banyak alasan Lo!" Raka melempar bantal ke muka Reynald dengan kesal. "Lo sendiri yang ngajak gue, Lo juga yang batalin janji! Aneh!"

"Hehe, sorry, sorry," Reynald menunjukkan raut muka menyesal. "Ini benar-benar di luar prediksi gue. Gue janji besok deh, gue temenin Lo joging,"

"Haish, ya sudahlah," Raka hanya bisa mendengus panjang. "Ck, kenapa barangnya nggak ada di sini deh, Mama sebenarnya nyimpen dimana sih?" Keluh Raka saat tak menemukan barang yang ia cari.

"Kenapa? Nggak ada?" Reynald sebenarnya hanya bertanya basa-basi, karena sekarang pikirannya sama sekali tidak fokus gara-gara Keira.

"Nggak ada," Raka menggelengkan kepala. "Coba gue cari di gudang deh. Ya udah ya, cepet sembuh bro," Katanya kemudian sambil berjalan pergi dari kamar.

"Oke, jangan lupa tutup pintunya," Pinta Reynald. Raka tak menjawab apa-apa, tapi menuruti Reynald menutup pintu.

Setelah suara pintu tertutup terdengar, Keira segera keluar dari tempat persembunyiannya.

"Kak Raka beneran udah pergi kan? Hufff.... untunglah nggak ketahuan," katanya sambil menghela napas lega. Ia lalu berniat untuk beranjak dari ranjang, tapi lagi-lagi tangan Reynald menahannya.

"Little girl.." Keira merasa bulu kuduknya berdiri saat mendengar suara berat Reynald. "Kamu sudah membangunkan singa yang sudah tertidur, kamu harus tanggung jawab,"

...****************...

...Hayoloh Keira... Disuruh tanggung jawab.. 🤭...

1
Nury Laksana Joyo Sentono
up thor
Andriyani Lina
ya udah langsung ajak nikah aja rey. lagian sudah nyicil duluan kan.
Andriyani Lina
yee tebakan ku benar
Merti Abduh
kapan lanjutnya?
Andriyani Lina
keren kak ceritanya Alurny juga bagus
Andriyani Lina
wah.. pasti selina senang nih
Andriyani Lina
reynald dikasi hati minga jantung ya Kei/Facepalm/
Ketut sariani Sariani
lanjut dong thor
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣Rey ,author jadi kompor kompor
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 saking gerogi nya jadi kepleset kataa kata nya kan , hayoooo little girl ngambek 🤣🤣🤣🤣🤣 rasakan kau rey
vj'z tri
wihhh mama cenayang ,tepat sasaran 🤣🤣🤣🤣🤣
Vtree Bona
dasar dou soang suka nya bikin geger aja wkwk
Supryatin 123
yg lama klo ngambek little girl.biar kapok tu bang reyyy 🤣🤣 lnjut thor 💪💪
Ayudya
nah kan ngambek little grilnya ga nyosor kayak soang Lo bang rey/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
SAL💞🇲🇾
hadir🥰✋
HANA: terimakasih😍
total 1 replies
Vtree Bona
iya cocok BESTie kaya soang tukang nyosor wkwkwk
emak gue
gas aja Raka kelamaan nanti di embat orang 😂
emak gue
ada ada saja modusnya si reynald 😂
daripada nanti saling menyakiti mendingan saling menikmati aja ya 😂😂🤭🤭
emak gue
cari masalah nih anak.
apa mungkin itu rumah reinald yang ditempati ibutirinya ya??
emak gue
bagaimana nanti kalau ketahuan adiknya udah di obok2 sama reynald bisa bisa dipenggal kepalanya 😂😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!