NovelToon NovelToon
Legenda Seorang Gus

Legenda Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:895
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kursi-kursi Genap

Para petinggi pasukan perjuangan berkumpul di dalam satu ruangan di bawah payung rumah yang sama.

Pertemuan di suatu tempat yang sangat rahasia.

Kursi-kursi yang berjumlah genap penuh diduduki.

Kemerdekaan dengan kemenangan yang mutlak tinggal sebentar lagi.

Mereka berkumpul tidak lagi melulu berunding tentang masalah perang.

Tapi juga mempersiapkan pondasi pembangunan untuk sebuah bangsa yang bercahaya di masa depan.

Para pemimpin mempunyai idea dan gagasannya masing-masing.

Semuanya bersifat positif dan bermanfaat.

Pangeran yang sudah kembali sehat walafiat juga datang dalam pertemuan itu.

Menurut Pangeran salah satu poin penting yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun negara yang berdaulat adalah mewujudkan masyarakat yang madani.

Manusia-manusia yang beradab dan berakhlak mulia.

Menurut Pangeran salah satu pilar untuk mewujudkannya adalah dengan mengajarkan agama majority yaitu islam yang benar.

Untuk itulah Pangeran punya programnya sendiri dalam turut rembuk demi terciptanya kehidupan sosial yang berbelas kasih dan berbudi luhur.

Pangeran memberangkatkan lima orang alim untuk belajar ilmu agama lebih mendalam ke luar negeri. Sekaligus bagi mereka untuk melaksanakan ibadah haji.

Semua pengeluaran dan kebutuhan selama perjalanan dengan menaiki kapal laut Pangeran yang membiayai.

"Berangkat lah kalian",

"Sepulang dari tanah haram ada lima pulau besar yang menanti kehadiran para ahli ilmu",

Yang berangkat jumlahnya adalah tujuh orang. Diantara lima para alim itu ada Patut.

Sementara dua orang yang ditugaskan untuk menemani mereka adalah Cung dan juga Gus.

Mereka semua akan berguru kepada para imam-imam besar. Yang masih menjaga kemurnian dan kesucian ajaran agama islam.

"Cung",

"Gus",

"Kalian berdua jagalah lima alim itu baik-baik",

"Selain bertugas kalian berdua juga harus ikut belajar dengan sungguh-sungguh dan sekalian berhaji",

Pesan Pangeran kepada dua orang kepercayaannya.

Berlayar ke negeri yang jauh

Dari pulau ini ke tempat Ka'bah berdiri. Jaraknya sangat jauh.

Mereka harus bersabar dan bertahan dalam perjalanan laut yang sangat panjang.

Menumpang kapal layar bisa sampai berbulan-bulan.

Cung dan Gus yang mulanya adalah seorang pelari dan mata-mata pasukan pejuang harus meninggalkan saudara-saudara yang lain yang masih berjuang.

Gus menghampiri Cung yang tengah melamun di dek kapal.

Entah sudah berapa malam mereka tidur di atas kapal laut yang sedang berlayar.

"Kenapa Cung?",

"Aku kangen bertempur Gus",

"Aku juga sama Cung",

"Aku rindu dengan saudara-saudara pasukan perjuangan",

"Kita doakan yang terbaik buat mereka",

"Sekarang kita juga sedang berjuang demi mempersiapkan masa depan bangsa yang jauh lebih baik",

"Syukurlah kata Pangeran tidak lama lagi kita akan merayakan kemenangan dan merdeka",

"Semoga sepulang kita dari tanah haram nanti, kita bisa menginjakkan kaki di negeri yang sudah bebas",

"Lihat Cung ada lumba-lumba",

Cung dan Gus melihat kawanan lumba-lumba yang berenang di permukaan air laut mengikuti kapal layar mereka.

"Banyak sekali lumba-lumba nya Gus",

Cung terlebih dahulu pergi meninggalkan dek kapal karena sudah mengantuk dan mau tidur.

"Aku masih belum mengantuk",

Gus masih menikmati malam berbintang dengan ditemani makhluk-makhluk laut yang mulai muncul naik ke atas permukaan air laut.

Ketika sedang sendirian Gus tidak melewatkan kesempatan untuk berbicara dengan para penghuni lautan.

"Bagaimana rasanya menjadi makhluk laut?",

"Bagaimana rasanya hidup di dalam air yang asin?",

Para binatang laut pun menjawab pertanyaan Gus.

"Rasanya luar biasa menakjubkan",

"Tempat kami lautan jauh lebih luas dibandingkan dengan daratan",

"Apakah kamu bisa berenang anak manusia?",

"Aku bisa berenang tapi aku tidak bisa berlama-lama di dalam air",

Ikan-ikan terbang mencipratkan air laut sampai mengenai wajah Gus yang cerah dan bersinar.

Sebuah salam perkenalan dan tanda pertemanan.

Binatang-binatang laut heran ada seorang anak manusia yang bisa berbahasa binatang.

"Bagaimana kamu bisa mengerti bahasa kami?",

Tanya seekor giant octopus.

"Aku dahulu tinggal dan besar di dalam hutan belantara",

"Seluruh binatang penghuni hutan belantara yang mengasuhku",

"Apakah kamu pernah kembali lagi ke sana?",

Octopus bisa melihat kesedihan di mata Gus ketika menyebutkan nama hutan belantara.

"Pulau itu sekarang sudah tidak ada",

Meski sudah tahu. Beberapa kali kesempatan Gus sendiri ataupun bersama Pol kakaknya pernah kembali mencari pulau terpencil tempat mereka dahulu lahir.

Namun pulau itu benar-benar sudah tenggelam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!