Xiana Jizzy Ghozaline adalah staff lama di kantor milik Giorgino Dirgantara. Hanya saja selama Xiana bekerja dia belum pernah bertemu dengan Dirga, karena Dirga berada di luar negeri. Dirga yang tidak memiliki kekasih, memaksa Xiana untuk menjadi kekasihnya dengan banyak keuntungan yang akan di terima Xiana. Apakah Xiana akan menyetujui permintaan Dirga atau justru sebaliknya dengan seribu trik Xiana dia akan melarikan diri dari jeratan Dirga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkencan
Akhir pekan ini seperti janji Dirga kepada Xiana, ia akan menemani Xiana menemui teman lamanya di pusat perbelanjaan. Dirga datang bersama Xiana dengan menggandengan tangan Xiana, sedangkan dari atas ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka.
Tidak ingin terjebak dalam amarah karena melihat kemesraan Xiana dan Dirga, dia memilih untuk menghindar saat melihat Xiana dan Dirga mulai naik dengan escalator.
“Sayang, kita nanti beda meja ya”
“Kenapa??”
“Supaya kamu lebih leluaa. Aku tetap mengawasi kamu dari jauh”
“Baik Pak Dirga”
Sampai di Coffee Shop, Dirga memilih meja yang sedikit jauh dari meja Xiana dan teman-temannya. Xiana yang masih duduk sendirian menunggu kedatangan tiga temannya, hingga salah satu dari mereka lebih dulu sampai.
“Xi, sorry telat. Macet”
“Aku baru datang kok May, mana Aldi biasanya kalian bareng?”
“Dia masuk pagi hari ini, jadi dia jalan dari tempat kerjanya”
“Oh begitu. Tiffany?”
“Tadi katanya masih cari parkir”
“Okey, jadi mau pesan apa”
“Latte no sugar”
“Asikk hahaha diet”
“Apasih” Ucap Maya dengan sedikit mencubit lengan Xiana.
Xiana memesankan beberapa minuman dan makanan sekaligus untuk teman-temannya sekalian sambil menunggu kedatangannya.
“Hai guys sorry telay” Ucap Tiffany sambil meletakkan tas branded miliknya kemudian duduk di samping Xiana. Mata Tiffany tertuju pada sosok tampan yang terlihat sedang sibuk.
“Wih tas baru niih?” Tanya Maya
“Biasa lah, koleksi. Ini punya kamu Xi?”
“Ahh iya”
“Waw, dengan harga tas 80jt kamu dapat uang dari mana? Atau ini tiruan?”
“Tif, di dunia ini yang punya uang bukan kamu aja”
“Loh, aku kan tanya aja May, inget kan terakhir kita ketemu dia Cuma kebagian 3juta dari gajinya, tiba-tiba punya tas 80jt dapat uang dari mana?”
“Di beliin pacarnya?”
“Pffttt” Tiffany menahan tawanya kemudian menggelengkan kepalanya.
“Sorry-sorry, maksudnya pacar Tiffany siapa? Sampai bisa beli tas?”
“Presdirnya Veleura” Jawab Aldi
Sontak Maya, Tiffany dan Xiana menoleh bersama ke arah sumber suara, yang ternyata adalah Aldi yang baru saja sampai.
“Siapa? Presdirnya siapa?”
“Presdirnya Veleura?”
“veleura apa? Hahaha aku gak pernah denger”
“Wajar lah tiff, perusahaan orangtua kamu kan hanya di kota ini. Pasti kamu gak akan tahu perusahaan internasional, karena kalangan kamu sebatas itu-itu aja”
“Maksud kamu apa Aldi?”
“Sudah dong, kita kan disini mau ketemu bukan mau berantem” Sela Xiana menengahi perdebatan.
“Aldi nih, gak tau masalahnya tiba-tiba nyela” Jawab Tiffany ketus.
“Gimana rasanya? Gak enak kan? Xiana juga merasa sama Tiff waktu kamu bahas soal tas dan apa tadi? Kamu ketawain soal pacarnya? Hahaha kalau kamu tahu siapa pacarnya Tiffani, mungkin kamu akan jalan tanpa baju”
“Aldi cukup. Tiffany maaf ya, kita kesini kan niatnya mau ketemu karena udah lama gak ketemu. Jadi please jangan bertengkar”
Maya tidak merespon, karena jujur Maya sangat senang ketika Aldi datang dengan membela Xiana, Tiffany memang memiliki karakter yang kurang baik, hanya saja Maya tidak menyangka jika makin lama Tiffany makin menyebalkan.
“Makan ini May, jangan diem aja” Pinta Xiana
“Iyaa Xiana cantik, yok makan yok. Aldi mau makan ini gak?”
“Mau lah”
Xiana merasa geram karena kali ini dia kalah di hadapan Tiffany yang hanya dari keluarga sederhana. Tiffani meminum minumannya dengan menatap kea rah Dirga yang sedang sibuk dengan aistennya.
“Ganteng banget” Batin Tiffany
Tidak ingin merusak suasana, Aldi memberikan makanan ringan kepada Tiffany yang terlihat sedang melamun, meskipun menolak lama-kelamaan Tiffany mau mengambil makanan tersebut, dan mencair dalam suasana yang teman-temannya ciptakan.
“Thans buat hari ini, Xiana. Lain kali kasih aku kesempatan buat traktir kalian”
“Ditunggu waktu luangnya Tiff”
“Aku duluan ya” Ucap Tiffany sambil mengedarkan pandangannya mencari pria tampan yang dari tadi dia perhatikan.
Tiffany menuju ke toilet, dengan harapan dia akan menemukan pria tersebut. Sedangkan Xiana, dan Maya keluar bersama meninggalkan Aldi yang masih di dalam coffee shop. Maya menuju ke lobby, sedangkan Xiana terlihat menghampiri kekasihnya yang sudah menunggu.
“Sudah puas mainnya?” Tany Dirga dengan lembut
“Puas banget”
“Mau makan dulu sayang?”
“Boleh, makan seafood ya?”
“Oke sayang”
Dirga terlihat menggandeng pinggang Xiana, tanpa sengaja Tiffany menatap ke arah mereka dan melihat kemesraan diantaranya.
“Oh jadi pacar Xiana” Batin Tiffany
Tiffany membuka ponselnya, mencari tahu tentang Veleura dan bergerak di bidang apa saja. Setelah mendapat informasi dari laman internet, Tiffany menganggukkan pelan kepalanya.
“Tapi cuma pacar kan? Tidak perlu sesombong itu” Gumam Tiffany.
Xiana dan Dirga menuju tempat makan yang menjadi langganan Xiana ketika berada di dalam pusat perbelanjaan tersebut, makanan yang sering dia makan bersama orangtuanya setiap kali Xiana baru saja menerima gaji bulanannya.
“Sayang, hari senin aku harus ke kantor pusat. Kamu standby kantor ya, handle meeting”
“Iya sayang. Kamu pergi sama siapa?”
“Driver dan asisten aja. Aku usahakan langsung pulang”
“jauh, kamu butuh 3,5jam. Mending bermalam dulu disana, besoknya baru pulang”
“Iya, nanti aku atur semuanya”
“Makan dulu sayang”
Dirga dan Xiana menikmati makanannya, lalu setelah kenyang Dirga segera membayar dan membawa Xiana pulang.
Hari ini Xiana tetap kembali ke rumah yang sudah diberikan oleh Dirga karena orangtua dan adiknya sedang berada di luar kota. Dalam perjalanan, Dirga tidak hentinya menggenggam tangan Xiana hingga mobil yang mereka tumpangi sampai di depan rumah.
Dirga ikut turun bersama Xiana, dan meminta driver dan asistennya untuk pulang dan istirhat.
“Aku mandi dulu ya”
“Iya sayang”
Dirga duduk di sofa yang berada di kamar Xiana, dengan tetap membuka file pekerjaannya, karena Dirga tidak ingin ada yang terbengkalai lalu menimbulkan masalah dan kerugian lagi.
Merasa Xiana sangat lama di kamar mandi, Dirga memutuskan untuk menyusul Xiana masuk. Melihat Xiana yang masih berada di bawah shower tanpa busana membuat Hasrat Dirga bangkit kembali.
Dirga melepaskan pakaiannya satu persatu hingga polos tanpa busana, kemudian kakinya melangkah masuk ke dalam kamar mandi, menutup pintu dengan perlahan lalu Dirga masuk ke dalam rintik shower bersama Xiana.
“Astaga!” Xiana terperanjat ketika tangan Dirga sudah melingkar di perutnya, dan bibir Dirga mengecup bahu Xiana.
“Masih sakit sayang?”
“Sudah gak sakit”
“Mau lagi, hmm? Karena waktu itu kamu lagi gak sadar”
“Ahh”
Tangan Dirga yang sedang membelai lembut perut Xiana berhasil membuat desahan Xiana lolos begitu saja. Xiana mengangguk menerima tawaran Dirga, lalu mereka segera menyelesaikan mandinya.
Dirga yang sudah menunggu Xiana diatas ranjang semakin tidak sabar, miliknya sudah mengeras sejak Dirga membuka pintu kamar mandi, sedangkan Xiana yang hamper selesai dengan persiapan dirinya merasa sangat gugup.
Xiana berjalan menuju ranjangnya dengan menggunakan bathrobe. Dirga kemudian duduk dari bersandarnya untuk menyamabut Xiana.
Dirga memeluk Xiana, menarik satu tali bathrobe Xiana hingga membuatnya terbuka. Lalu Dirga melepaskan bathrobe tersebut dari tubuh Xiana.
“Kamu sek-si sekali sayang, aku suka” Ucap Dirga lalu mengecup perut Xiana
Dirga kembali mengeksplore tubuh indah milik Xiana, dari bibir Xiana, lalu ke leher dan meninggalkan kissmark disana, turun menuju dada Xiana yang ukurannya sangat pas dengan tangan Dirga.
Dia memainkan dada Xiana menggunakan jari dan juga lidahnya, yang membuat Xiana menggelinjang kepanasan. Sampai Dirga kepada surga dunianya, yaitu intim Xiana.
Dirga membuka perlahan paha Xiana, memperhatikan milik Xiana yang sangat indah dan terawat. Lalu dia menenggelamkan wajahnya disana, menyesapi milik Xiana dengan lembut bahkan hingga memasukan lidahnya ke dalam inti Xiana.
“Ahhh sayang”
“Enak?”
“Hmm”
“Nikmatin sayang jangan di tahan” Ucap Dirga lalu kembali memainkan milik Xiana dengan bibirnya.
Puas memainkan milik Xiana dengan bibirnya, Dirga merangkak naik mencium Xiana tapi Dirga tidak berhenti memainkan milik kekasihnya, yaitu dengan menggunakan jarinya.
“Basah banget sayang”
“Gimana gak basah, kamu buat aku keluar terus sayang”
“Aku suka, keluarkan sekali lagi sayang. Baru aku puasin pakai ini” Ucap Dirga dengan lembut sambil memukulkan miliknya dengan pelan pada intim Xiana.
Dirga memasukan jarinya, membuat Xiana membusungkan dadanya, lalu segera Dirga melahap pu-ting Xiana dan menyesapnya dengan memberi sensasi lain pada milik Xiana yaitu mengaduk jarinya hingga Xiana menegang dan membanjiri jari Dirga.
“Siap sayang?”
“Iya sayang”
Dirga mengarahkan miliknya tepat didepan milik Xiana yang sangat basah, kemudian mendorongnya perlahan. Masih ada penolakan dari Xiana karena ini bar uke dua kalinya Xiana melakukannya.
“Sayang sakit ah!”
“Sakit? Setelah puas kamu bilang sakit?” ucap Dirga menggoda Xiana
“Aahh!”
Dirga melu-mat bibir Xiana lalu sedikit mendorong dengan kuat hingga miliknya masuh penuh kedalam milik Xiana.
Tanpa memberi kesempatan Xiana bernafas, Dirga memegangi tangan Xiana dan menguncinya diatas kepala Xiana, kemudian Dirga menggoyangkankan pinggangnya diiringi dengan teriakan dan desahan dari bibir sek-si Xiana.
Dengan ritme pelan, lalu sedikit meningkatkan kecepatan tersebut, sampai akhirnya Xiana menegang dan membanjiri milik Dirga untuk kesekian kalinya.
“Giliran aku sayang” Ucap Dirga dengan membisikannya kepada Xiana dan menggigit pelan daun tekinganya
“Ahhh” Dirga mendesah ketika dia mulai memompa kencang milik Xiana hingga Dirga semakin menenggelamkan miliknya, dan menekannya menikmati pelepasannya di dalam Rahim Xiana.
Dirga tidak sadar jika sudah meninggalkan benihnya di dalam Rahim Xiana, dan Xiana juga tidak menyadari hal tersebut.
Dengan tetap menancapkan miliknya di intim Xiana, Dirga tetap menyesapi dada Xiana memainkannya dan menghisapnya sampai dia puas lalu mencabut miliknya, dan berbaring di samping tubuh Xiana.
double m ya tor😅