"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"
"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"
"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"
~Erika Aura Yoana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Recoil
Erika berangkat ke sekolah seorang diri, dan tanpa Haura yang biasanya pergi bersamanya. Tapi entah kenapa, saat tadi Erika ke rumah Haura, rumahnya sepi tanpa penghuni.
Erika juga sempat menghubungi Haura beberapakali, namun tidak ada satupun panggilannya di jawab oleh Haura. Jadi tanpa basa-basi, Erika pun pergi ke sekolah sendirif.
Namun pikiran Erika di penuhi dengan banyak pertanyaan. Ck, Haura kemana si? Kenapa rumahnya kosong ya? Atau,,, mungkin dia pergi ke rumah kak Alvan kali.
...
Di salah satu ruangan rumah sakit, terdapat Haura yang terbaring lemah di atas blankar. Sedari pagi tiba, Haura terus merengek meminta untuk pulang. Ia merasa sangat tidak nyaman berada disana dengan alat-alat medis yang terpasang di tubuhnya.
"Avan, Haura mau pulang,,," Haura menarik narik tangan Alvan yang tengah berdiri di dekat ranjangnya. Sedangkan Alvan juga bingung, disisi lain Haura meminta untuk pulang, tapi disisi lainnya Haura juga membutuhkan perawatan.
"Hora,," Alvan duduk di kursi yang tersedia. Ia mengelus puncak kepala Haura dengan lembut. Alvan menarik nafas dalam-dalam. "Kamu mau sembuh kan?" Tidak ada jawaban dari Haura, ia hanya memperhatikan Alvan yang akan melanjutkan perkataannya.
"Kamu harus disini dulu, ya? Untuk sementara" Yang berada disana hanyalah Alvan seorang, karena orang tua dan omanya pulang sebentar dan sebentar lagi mereka akan tiba disana.
"Tapi Haura mau pulang,,, Haura gak sakit kok" Mata Haura terlihat berkilau karena air matanya. "Gak sakit gimana?" Tiba-tiba saja, pertanyaannya itu langsung di jawab oleh Haura.
"Haura gak sakit Avan! Haura gak sakit! Bukankah ucapan itu adalah do'a? Terus kenapa Haura gak boleh berdo'a kalo Haura gak sakit?!" Haura terduduk, ia melepas jarum infusnya dan berniat turun dari atas ranjang.
Namun sebelum Haura turun, Alvan sudah mendekapnya lebih dulu. Haura berusaha melepas pelukan dari Alvan dengan sekuat tenaga, namun sayang, tenaganya belum cukup untuk itu.
"Iya, kita berdo'a sama-sama. Tapi do'a juga harus di barengi ikhtiar, makanya kamu harus tinggal dulu disini beberapa hari, gak lama kok. Ya?" Haura pun menyerah dan membalas pelukan Alvan.
HARBY KELABU
Satu bulan kemudian.
Sore ini, Haura baru saja pulang dari pasar membeli bahan-bahan untuk jualannya. Saat di pertengahan jalan, Haura melihat spanduk besar yang menarik perhatiannya. Ia pun menepikan motornya tepat di hadapan spanduk besar tersebut.
TURNAMEN MLBB TERBESAR TAHUN INI...
DAN BERKESEMPATAN MASUK ANGGOTA TIM E-SPORT TERKENAL.
SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA UNTUK MENJADI PESERTA DI TURNAMEN TAHUN INI, JANGAN KETINGGALAN DAN DAPATKAN HADIAH SERTA KESEMPATAN KESEMPATAN LAINNYA.
Itulah yang Haura baca pada spanduk besar tersebut. Bibir Haura tersenyum setelah membacanya. Dan setelah itu ia pun pulang ke rumah dan mengantarkan belanjanya.
Beberapa hari kemudian.
Turnamen tersebut di mulai. Haura mengunjungi sebuah tempat yang mana disana akan di laksanakan turnamennya. Ia memakai hijab bergonya dan masker hitamnya ia gunakan juga.
Haura telah menemukan timnya, masing-masing tim beranggota lima orang, dan mereka itu yang akan mengisi Lane masing-masing. Haura dan timnya telah bersiap untuk memulai pertandingan pertamanya.
Pertandingan di mulai, Haura dan timnya mulai bekerja sama untuk mengalahkan tim lawan. Haura memang mahir dalam segi mengatur strategi, saat itu ialah yang mengarah ngarahkan timnya.
Dan ternyata usahanya mengahasilkan sebuah kemenangan, dan akhirnya tim mereka memasuki babak final. Sebelum bertanding dengan lawan berikutnya, Haura dan timnya bekerjasama terlebih dahulu. Terlebih lagi, Haura mendapat tim yang beranggotakan perempuan semua.
Dan beruntungnya, mereka selalu menyukai strategi yang Haura pasang dan arahan arahan yang Haura berikan. Akhirnya mereka pun sampai di babak final, semua orang yang menontonnya begitu tegang, karena dari kedua tim sama-sama kuat.
Mereka tidak bisa memprediksi siapa yang akan menang atau siapa yang akan kalah. Haura juga terasa sedikit gugup, tapi ia berusaha tenang untuk memenangkan pertandingan terakhirnya.
Dan akhirnya Haura bersama timnya berhasil memenangkan turnamen terbesar di tahun ini. Saat menerima tropi juara, Haura menyembunyikan rasa bahagianya di balik masker hitam tersebut.
Tanpa ia sadari, jauh di depan panggung yang ia tempati, ada tiga orang yang sedari tadi memperhatikannya. "Sepertinya, dialah orangnya"
"Tentu saja" Sahut seseorang gadis, sekitar umur dua puluh tahunan yang berdiri tepat di samping laki-laki yang memakai jaket hitamnya. Gadis itu tersenyum saat melihat Haura mengangkat pialanya.
Setelah semua selesai, Haura berniat untuk langsung pulang, meskipun setelah itu ada sesi foto, namun Haura sama sekali tidak tertarik. Jadi ia berniat untuk pulang. Namun saat dia akan pergi, ada seseorang yang berdiri di hadapannya. Dia seorang gadis memakai topi jeans dan jaket E-SPORT yang sangat ia kenali.
"Bisa ikut gw sebentar?" Karena Haura tau gadis itu siapa, jadi Haura pun mengiyakannya. Gadis itu bernama Grey Sabita, dia adalah kapten dari Recoil tim. Yaitu tim e-sport yang sangat ia sukai. Sebenarnya Haura sangat terkejut melihatnya ada di hadapannya langsung, tapi ia berusaha untuk tetap profesional.
Haura duduk bersama tiga orang itu, namun masker yang menutupi wajahnya masih belum di lepas. Karena itu niatnya, Haura tidak ingin ada yang tau, kalau dirinya berada disana.
Haura di tawari untuk bergabung dengan Recoil tim. Karena memang saat ini, tim e-sport itu sedang membutuhkan pemain seperti Haura. Yang mana mereka membutuhkan pemain yang bisa menambal kekosongan di timnya serta pemain serba bisa seperti Haura.
Karena itu adalah tim favorit Haura, Haura pun menyetujuinya. Tanpa takut dan ragu, Haura pun langsung menandatangani kontrak disana saat itu juga. Tapi dengan satu syarat.
"Saya tidak ingin melepas masker saya, apapun yang terjadi. Dan jika ingin melihat, itu hanya untuk coach saja" Syarat Haura di setujui, dan mereka juga tidak keberatan jika itu kemauannya.
"Saya pasti akan melepas masker ini, suatu hari nanti, di hari dan waktu yang tepat"
"Ya, tidak apa-apa. Kami menyetujuinya, dan untuk itu, selamat bergabung di recoil tim" Haura berjabat tangan hanya dengan Grey dan tidak dengan kedua laki-laki yang bersama Grey, yaitu coach dan managernya.
Ya, Haura sudah resmi menjadi salah satu anggota recoil tim. Kehadirannya di tunggu minggu depan untuk pertandingan pertamanya di musim pertamanya.
Beberapa hari sebelum minggu depan, Haura datang ke markas recoil untuk berkenalan dan pemotretan, kemudian recoil tim resmi memperkenalkan anggota barunya yang bernama RUBY YURICHI.
BERSAMBUNG...
GIMANA? Seru gak? Kalo gak seru lanjut aja,,, masih banyak yang seru kok di depan...
Yuk
Markijut...
Jangan lupa like ya hehe
Maaci..
yg penting bersatu kan?
wkwkwk
mksdnya, thor????
salken, Thor