Sang Penakluk

Anto berjalan mengendap endap kembali memasuki rumah penculik hantu wanita.

" Maya... Bisakah kamu mendeteksi ke beradaan dua tangkapan yang di maksud oleh si bos aneh itu Maya...?"

tetapi dengan wajah cemberut Maya diam saja sambil memalingkan wajah nya. Anto menjadi heran dengan kelakuan Maya.. Tidak biasa nya Maya bersikap seperti itu.

" Maya... Kamu kenapa Maya....? Apakah ada yang salah...?"

Anto dengan wajah bodoh nya bertanya kepada Maya, yang membuat Maya semakin kesal.

" huuuh... Kenapa kangmas tidak peka sama sekali...kangmas membuat hati ku kesal tahu...."

anto melongo mendengar perkataan Maya.. Di sungguh tidak menyangka, kalau Maya mempunyai rasa cemburu.. Tak lama kemudian.. Anto tak kuat menahan tawa nya.

" hmmmp.... Ha..ha..ha..ha... Kamu ternyata mulai bisa cemburu Maya.. Ha..ha..ha.."

Maya semakin kesal melihat Anto malah tertawa. Maya sangat jengkel luar biasa.. Maya berbalik hendak meninggalkan Anto. Tetapi tangan Maya di sambar oleh Anto. Dan Maya di tarik nya hingga Maya terjerembab ke dalam pelukan Anto.. Sebelum Maya sempat protes.. Anto membungkam mulut Maya dengan bibir nya..

*. Hmmmmp...hmmmp....hhmmmmp...*

Awal ya Maya memberontak dengan perlakuan Anto.. Tetapi lama lama Maya menghayati nya juga. Maya membalas dan meniru permainan lidah Anto.

tanpa Maya sadari... Di tengah antara paha Maya timbul bintik merah kecil. Bintik itu ber denyut denyut seiring perasaan Maya yang mulai bisa merasakan ke indahan sentuhan Anto ke pada nya .

setiap aliran setrum yang di timbulkan oleh perbuatan Anto..

bintik merah itu berdenyut. Dan bagi Maya itu suatu ke nikmatan yang belum pernah di rasakan nya se umur hidup nya sebelum bersama dengan Anto.

perlahan lahan, Anto melepaskan pagutan bibir nya.

dan menjauhkan wajah nya dari wajah Maya.

" sudah Maya... Kita tunda dulu.. Masih ada satu pekerjaan yang belum kita selesaikan Maya... Kang mas janji.. Ini kita teruskan setelah semua urusan di sini selesai Maya.."

dengan mata yang berbinar binar, Maya mematuhi perintah Anto..

". Kangmas janji.. Kalau kita akan meneruskan lagi setelah semua yang disini selesai kan Anto..?"

Maya yang merasakan bahagia menanyakan ke sungguhan Anto untuk meneruskan lagi nanti.. Anto tersenyum sambil me mencet hidung Maya.. Walau Maya tidak akan pengabdian oleh perlakuan Anto. Tetapi Anto hanya gemas dengan ekpresi wajah Maya.

" iya...iya... Ayo cepat masuk.. Tunjukan aku ke tempat dua tangkapan yang di maksud oleh bos aneh itu tadi.."!

Dengan wajah yang ber seri seri dan senyum tersungging di bibir Maya, Maya menarik tangan Anto. Dengan tepat akurat dan tanpa tersesat, Maya mengantarkan di mana dukun cabul bernama Ki Badrun dan kohar berada. Anto terpaku mendengar erangan erangan kenikmatan di susul dengan deru napas yang berpacu. Maya melirik Anto dengan tatapan cabul. Anto semakin pusing dengan situasi yang di temui nya..

" Maya.. Cepat masuk ke tubuhku... Aku tak ingin kamu tidak bisa mengendalikan hasratmu.. Nanti bisa bisa berantakan semua.

Maya pun mendekat ke arah Anto dengan senyum mesum nya. Sebelum Maya memasuki raga Anto.. Maya masih sempat meremas pusaka Anto dengan gemas..

" hah... Bisa gila aku dengan kelakuan Maya..."

Anto masuk ke kamar tempat dukun itu bersenang senang.

terlihat di mata Anto kohar dan si dukun itu sedang menggoyang dan menggenjot tubuh dua kuntilanak. Entah dengan cara apa dukun Badrun itu bisa merubah fisik dua kuntilanak itu menjadi sangat cantik dan menggoda iman.

Anto pun semakin pusing di suguhi pemandangan live yang sangat membuat tubuh pria manapun menjadi panas. Kecuali Anto.

dengan kasar, Anto menarik kepala dukun badrun dan kohar bersamaan. Badrun dan kohar terkejut dan terjerembab ke lantai akibat tarikan tangan Anto yang sangat kuat.

" wedhus... Sedang nanggung malah di ganggu.. Hei.. Siapa kamu..? kenapa kamu bisa masuk ke sini...? Dan kenapa kamu mengganggu orang yang bersenang senang...?"

Dukun Badrun sangat marah, karena Anto mengganggu apa yang di lakukan, Anto melirik ke arah dua kuntilanak itu. Terlihat wajah kuntilanak itu terlihat kesal kepada Anto.

Sedan kohar langsung berdiri bersiap siap menyerang Anto.

Anto menunjuk wajah nya sendiri sambil menggoda dukun Badrun.

". Aku...? Siapa aku... He..he..he.. Ketahui lah.. dua perempuan itu adalah kekasih ku.. Kamu telah menodai dua kekasihku... Kamu dan kamu harus menerima pelajaran dari ku... Karena telah menodai dua kekasih ku..."

Kohar dan Badrun melongo mendengar perkataan Anto.

padahal Badrun dan kohar menangkap dua kuntilanak itu secara terpisah, di tempat tang sangat berjauhan.. Dan di tempat yang tidak bertuan.. lalu kenapa ada yang mengaku aku bahwa dua kuntilanak hasil tangkapan nya di akui kekasih oleh orang asing..

" wedhus... Jangan mengaku aku kamu... Aku menangkap dua perempuan itu secara terpisah.. Dan kamu bocah ingusan.. apakah kamu punya kemampuan untuk melakukan itu..? Berguru lah ke padaku terlebih dahulu.. Ilmu baru selesai emprit saja sudah berlagak sombong kamu bocah.."

Anto tersenyum meremehkan perkataan dukun Badrun sambil melirik dua cewek jadi jadi an itu. Sedang dua cewek jadi jadian itu tersenyum senang, karena diri nya di perebutkan tiga orang laki laki.

" mulut mu terlalu besar pak tua.. Mulut mu harus di tampar terlebih dahulu.."

Dengan sangat cepat tangan kanan Anto melambai..

* plak..plak.*

Anto menampar mulut dukun Badrun dan kohar sekaligus.

kohar dan dukun Badrun terpelanting membentur tembok. Dan seperti nasib si bos dan jaya, mulut Ki Badrun dan jaya langsung miring dan tak dapat kembali lagi.

" uwuwuwuh..uwuwuh..uwuwuh."

Kata Ki Badrun dan kohar yang berbicara tidak jelas. Anto mendekati tali yang mengikat ke dua tangan dua kuntilanak itu. Mulut Anto komat Kamit. Perlahan lahan muncul bara hitam di tangan kanan Anto. Seperti sebelum nya, hanya dengan sentuhan jari Anto.. Tali yang mengikat dua kuntilanak itu menjadi abu. Ki Badrun dan kohar mata nya melotot melihat ke mampuan Anto. Sedang dua kuntilanak itu memandang Anto dengan penuh ke kaguman.

" oh... Kekasihku... Mari kita teruskan permainan seperti dua orang loyo itu..."

Kata dua kuntilanak itu sambil membuka ke dua kaki nya lebar lebar dan mengarahkan ke pada Anto.

Anto mengulurkan tangan sambil tersenyum ke pada dua kuntilanak itu.

" sayang... marilah kita tinggalkan tempat ini.. Kita mencari tempat yang lebih baik untuk bercinta.."

Mendengar ucapan Anto.. Dua kuntilanak itu langsung bangkit dan memeluk tubuh Anto kiri dan kanan.

" ayo sayang... Kita pergi dari sini... Kita akan bersenang senang melanjutkan permainan dua orang loyo itu.."

Anto pun pergi di apit dua sosok yang cantik dan telanjang bulat . Untuk keluar nya, ternyata sangat mudah, dua kuntilanak itu membawa Anto terbang melewati pagar yang tinggi.

Apa yang terjadi dengan Anto yang di kerubuti dua cewek jadi jadian.. Dan apa yang hendak di berikan hantu kecil nan cabul itu kepada Anto..?

kita simak di bab berikut nya.