Sang Penakluk

Sang Penakluk

bab 1. awal kisah

Di suatu negri hayalan, terdapat suatu desa yang terpencil.

desa itu bernama desa kebluk.

desa terpencil jauh dari keramaian kota.

desa kecil di tengah hamparan luas. nya tanah persawahan.

penduduk nya sangat makmur karena dari hasil menanam padi di persawahan yang terbentang luas di desa itu.

tidak ada akses jalan raya penghubung ke desa lain nya. Hanya jalan pematang yang tersedia di desa itu. Penduduk desa akan memakai gerobak kecil untuk menjual hasil panen mereka, bila musim panen telah usai,

akan terlihat iring iringan gerobak petani membawa hasil panen padi nya untuk di jual di kota kecamatan . Mereka rela menempuh jalan pematang berkilo-kilo meter jauh nya.

tetapi, hasil nya sangat sepadan dengan jerih payah yang di dapatkan nya. Desa kebluk terkenal dengan beras organik nya.

beras organik terbaik di seluruh kabupaten bajul kesupen. Dan tentu saja, beras dari desa kebluk mendapat harga tertinggi dari hasil di desa yang lain nya.

berkat itulah seluruh warga desa kebluk hidup nya makmur.

namun, di tengah kemakmuran hidup warga desa kebluk, terdapat lah seorang pemuda yang pemalas.

pemuda itu bernama Anto. Anto setiap hari nya hanya menjadi penghuni pos kamling.

walaupun keluarga Anto bukan juga orang yang susah, Anto tidak pernah mau pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga nya. Anto juga tidak mau berkerja di sawah seperti yang umum di lakukan oleh penduduk desa tempat Anto tinggal.

tapi walaupun pemalas, Anto bercita cita menjadi menantu pak kepala kampung.

pak kepala kampung mempunyai anak perempuan semata wayang yang berwajah sangat cantik. tidak ada satu wanita di desa itu yang bisa menyaingi wajah bunga anak kepala kampung itu. bunga adalah bunga desa kebluk. seperti nama nya. Bunga. Sangat serasi dengan penampilan nya yang mempesona tiada tanding nya di desa itu.

bunga gadis yang rajin solehah dan menurut ke pada orang tua nya, adat istiadat bunga juga sangat bagus dan sopan. Solehah sangat ramah dan tidak memandang dalam berteman. Ke betulan. Juga, taraf ke hidupan di desa kebluk. sangat merata, tidak ada si kaya dan si miskin. Semua sama, karena berprofesi sama, dan luas lahan yang di miliki para penduduk juga rata rata. Hingga yng membedakan hanya paras saja.

tetapi, bunga bergaul dengan siapa saja tidak memilih milih dalam bergaul, sehingga bunga banyak di gandrungi para pemuda di desa itu.

pagi itu, Anto sedang nongkrong sambil berselimut sarung di poskamling.

dari jauh, terlihat bunga berjalan menuju ke arah nya sambil membawa bakul nasi.melihat itu, Anto sudah memasang senyum semanis mungkin. Karena Anto tahu, kalau bakul nasi yang di bawa bunga, pasti berisi nasi dan lauk serta sayur untuk diri nya seperti biasa nya.

" bunga.. Pagi ini kamu terlihat cantik sekali,,

wajah mu secerah pagi ini, dan senyum mu seperti mentari di ufuk timur."

kata Anto yang memuji bunga setelah bunga sudah dekat dengan Anto. Memang pada dasar nya, Anto juga naksir sama bunga.

"Heeeleeeh. Kamu itu kang..kamu tu muji muji aku karena aku jatah sarapan tiap pagi to kang,, ? Kalau tidak paling kang Anto juga cuek sama bunga.."

Kata bunga kepada Anto yang tahu apa maksud pujian Anto kepada dirinya.

"Lhoooo, Yo tidak dong Bu bunga, aku tuh udah naksir kamu sejak lama lho...jadi apapun kamu, kamu tetap cantik di mataku."

Mendengar perkataan Anto, hati bunga berdebar debar. bunga sebenarnya juga naksir sama Anto kalau tidak terjangkit penyakit malas yang tidak karu karuan.

" kang,, kalau kang Anto naksir sama Bu ga ya kerja yang rajin dong,, kalau kang Anto nya malas terus,, nanti bunga mau makan apa kang..?"

Anto yang mendengar perkataan Bunga menjadi merenung. Dalam hati Anto berkata,

* benar juga apa yang di kata bunga,, baiklah, kalau bunga mau menerima ku,, aku akan mulai giat bekerja mulai sekarang , demi Bunga idamanku.

" kang.. Kok malah melamun kang,, akang serius tidak dengan perkataan akang tadi..?"

Anto kaget mendengar bunga yang membuyarkan lamunan nya.

" eh..iya..iya bunga,, kang Anto serius kok..

mulai sekarang,, kang Anto akan mulai berkerja dengan giat untuk mu bunga.

dan kang Anto harap,, bunga mau menunggu kang Anto."

Bunga pun tersenyum mendengar perkataan Anto.

" udah kang,, di habiskan sarapan nya, bunga mau pulang dulu, masih banyak pekerjaan di rumah kang..!"

Dengan cepat, Anto menghabiskan sarapan yang di berikan oleh bunga dengan wajah ceria. Karena cita cita nya untuk menjadi kan bunga menjadi isteri nya mendapatkan lampu hijau dari Bunga.

" ini bunga tempat makan nya, waah.. Enak sekali masakan mu bunga, kang Anto akan mulai bekerja besok menuruti permintaan bunga,, tunggu kang Anto ya bunga,, bila saat nya tiba,, kang Anto akan melamar bunga. "

Bunga pun membereskan bekas tempat makanan Anto.

wajah bunga menjadi merah karena malu.

tetapi bibir bunga tersenyum merekah, menandakan bunga menerima perasaan Anto.

"sudah ya kang.. Bunga pulang dulu..bunga tunggu niat baik kang Anto. Asal kang Anto benar benar mau berubah.."

Kata bunga ke pada Anto, Anto pun dengan sangat senang dan bersemangat menjawab pamit dari bunga.

" iya bunga.. Hati hati di jalan, kirim salam buat bapak dan ibuk mu ya bunga.. Juga terimakasih banyak atas sarapan yang sangat lezat ini.

Bunga berjalan meninggalkan Anto di pos kamling sambil tersenyum dan melambaikan tangan nya ke pada Anto.

tanpa sepengetahuan Anto dan bunga, pertemuan mereka di intip oleh tiga pemuda yang sama sama naksir kepada bunga.

mereka bernama Joko, Bahrudin dan mbelung. Mereka sangat iri dengan Anto yang sangat dekat dengan bunga.

" lung.. Kamu lihat di pemalas Anto itu, berani benar dia merayu rayu bunga.

dia harus di beri pelajaran lung, supaya dia bisa bercermin."

Kata Bahrudin kepada mbelung. Tentu saja mbelung sangat setuju dengan pendapat Bahrudin.

" Benar katamu Bahrudin,, si pemalas itu harus di beri pelajaran, supaya dia tahu diri.

Masak bunga gadis tercantik di desa ini mendapatkan Anto yang pemalas itu din..

sungguh tidak cocok sekali."

Joko pun juga sangat setuju dengan pendatang Bahrudin dan mbelung.

" itu benar sekali kawan, tapi kita tidak boleh gegabah bertindak kawan. Jangan sampai niat kita di ketahui oleh orang lain. Kita harus mengatur rencana Serapi mungkin. Jangan sampai rencana kita malah membuat bunga benci kepada kita.

Bahrudin dan mbelung menganggukan kepala dengan pendapat Joko.

Benar sekali katamu Joko, kita harus membuat rencana dan siasat yang matang untuk memberi peringatan pada si pemalas itu. Jangan sampai ada yang mengetahui tindakan yang akan kita lakukan ke pada si pemalas itu, bisa bisa semua tindakan kita terdengar oleh bunga, dan tentu saja, bunga akan membenci kita seumur hidup.

Setelah perkataan Bahrudin yang mendukung ide Joko, maka rencana pun di buat oleh mereka bertiga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!