NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Romansa / Putri asli/palsu / Chicklit
Popularitas:163.3k
Nilai: 5
Nama Author: farhati fara

Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Good girl

"Baiklah," ujar Bastian seraya melepaskan kesenangannya bermain di gunung kembar Sandrina. Pria itu sekarang meraih kedua kaki Sandrina untuk melingkar di pinggangnya dan mengangkat pantat gadis itu

"Ah!" pekik Sandrina saat merasakan tubuhnya melayang dan bergelantungan pada Bastian

"Rapatkan kakimu, Sandrina! Kalau kau tidak ingin jatuh." bisik Bastian ditelinga Sandrina yang memeluk leher Bastian erat. Jelas gadis itu takut terjatuh, dan dengan malu-malu Sandrina mulai merapatkan kakinya ke pinggang Bastian

"Good girl" komentar Bastian yang mulai membawa Sandrina ke kamarnya. Pelan namun pasti. Begitu pintu kamar itu tertutup, serangan liar mulai Bastian kerahkan

Bastian melepaskan satu persatu kain yang melekat di tubuh Sandrina hingga kain-kain itu berserakan didalam kamar tidurnya. Sandrina yang juga sudah larut dalam gairah yang Bastian ciptakan tidak lagi peduli akan apa yang akan dilakukan pria itu padanya. Sandrina menikmati setiap rasa yang diterima tubuhnya

"Haa..." desa han Sandrina menggema didalam kamar itu bersamaan dengan permainan Bastian yang terus saja dilayangkan

"Ahh...!" suara suara itu semakin menjadi ketika penyatuan terjadi. Keduanya larut dalam nafsu yang tidak jelas tujuannya apa. Ini tidak bisa disebut benar dan tidak bisa pula disebut salah, tapi biarlah waktu yang akan menjawab apa dasar mereka melakukan ini.

"Gigit saja jika sakit," ucap Bastian ditengah gerakannya yang semakin cepat. Walau pikirannya kini tidak sedang fokus tapi mata Bastian dapat melihat Sandrina yang seperti menahan diri dari menyakitinya, padahal wanita itu jauh lebih sakit dengan tubuh yang memar

Tidak butuh waktu lama untuk berpikir, Sandrina langsung menancapkan giginya di bahu Bastian begitu mendapatkan izin pria itu. Hingga akhirnya pelepasan itu terjadi bagai ombak yang menerjang keduanya dalam sekali hentak.

Seperti itulah, Bastian memeluk Sandrina seolah- olah dia akan menghancurkan gadis mungil itu hingga Sandrina benar-benar tidak dapat memikirkan apapun selain terus ber de sah di bawah sang pria.

🍀🍀🍀

Keesokan harinya, mata lentik Sandrina mengerjap. Dia terbangun dari tidurnya. Tidak, lebih tepatnya dia pingsan lagi setelah semalam digempur habis-habisan oleh Bastian.

"Eum..." lenguhnya saat merasakan tubuhnya yang tidak sesakit biasanya. Hanya bagian bawah pinggangnya saja yang terasa sangat nyeri. Bastian benar- benar sama sekali tidak menahan diri semalam sekalipun pria itu tahu rasa sakit di tubuh Sandrina.

Biasanya kalau habis dipukuli oleh ibu tirinya dan Odette. Sandrina akan merasakan tubuhnya kaku dan ngilu serta perih saat bangun keesokan harinya. Tapi sekarang tidak terasa seburuk itu. Sandrina menyentuh pipinya dan merasakan sesuatu yang sedikit lembab disana, dia mencium baunya yang berbau seperti obat herbal

"Salep, apa ini salep anti memar?" tanya batinnya dalam kesendirian. Dia tidak melihat Bastian di kamar itu. Hanya dirinya seorang yang masih tertidur. Tidak disangkanya keadaan seakan berbalik hari ini. Jika dulu dia yang lebih dulu terjaga dan melarikan diri dari Bastian, sekarang sebaliknya. Pria itu sudah lebih dulu terjaga, buktinya tidak nampak batang hidung Bastian didalam kamar itu

"Dia mengobati luka memarku," ucap Sandrina lirih yang juga menemukan olesan salep di beberapa bagian tubuh memarnya yang lain. Dan mata Sandrina tertuju pada nakas yang diatasnya ada bekas air untuk kompres.

Apa Bastian juga mengompresnya semalam saat dia pingsan akibat ulah pria itu? Begitulah pertanyaan yang memenuhi kepala Sandrina. Dan dilihat dari bukti yang terpampang, dirasa Sandrina tidak perlu bertanya lagi. Bastian memang telah merawatnya semalam hingga Sandrina tidak merasa terlalu sakit pagi ini, dan beberapa bekas memar ringan juga sudah hilang dan memudar.

Sandrina bangkit turun dari ranjang dengan selimut yang membaluti tubuhnya. Dia tidak menemukan pakaiannya yang semalam dilepaskan oleh Bastian. Apakah pria itu telah menyingkirkan pakaiannya?

Dia berjalan menuju kamar mandi terus membersihkan diri. Pantulan gambarnya di cermin kamar mandi membuat Sandrina terdiam, menatap pada beberapa corak mahakarya yang semalam kembali Bastian torehkan. Tanda cu pang itu bahkan bercampur dengan memar di tubuhnya. Sungguh pria itu tidak melewatkan apapun dari tubuh Sandrina.

Selesai membersihkan diri dengan mandi, Sandrina berjalan pelan keluar dari kamar dengan hanya dibaluti jubah mandi

Klek... Pintu kamar terbuka bersamaan dengan Bastian yang tepat berada didepan pintu kamar itu. Sepertinya pria itu juga bermaksud untuk masuk ke kamar itu

"Kamu sudah bangun?" tanya Bastian, sedang Sandrina hanya diam mematung, menatap pada Bastian yang terlihat begitu segar, padahal gadis itu yakin kalau pria itu pasti bergadang semalam untuk mengobati lukanya.

"Kenapa kamu masih ada disini?" tanya Sandrina spontan. Gadis itu mengira Bastian tidak terlihat pagi ini karena pria itu telah pergi berkerja. Karena setahu Sandrina dari profil pria itu yang pernah dibacanya, Bastian adalah sosok pria yang gila kerja. Bahkan jarang sekali pria itu mengambil libur untuk kerjaannya.

"Apa kelihatannya aneh jika aku ada dirumahku sendiri?" balas Bastian yang merasa lucu pada pertanyaan Sandrina. Tapi bagi Sandrina itu tidak salah juga. Pertanyaannya saja yang bodoh.

"Ya, itu benar juga sih. Ku kira kamu pergi bekerja." ucap Sandrina lirih yang bahkan mungkin Bastian tidak dapat mendengar jelas apa yang di ucapkan gadis itu

"Aku sudah menyuruh asistenku untuk membawakan sepasang baju baru untukmu. Bajumu sebelumnya sudah tidak layak di pakai." jelas pria itu memperlihatkan ponselnya dimana dia baru saja menelpon sang asisten untuk melakukan apa yang baru saja dikatakannya pada Sandrina.

"Ah, apakah itu robek juga?" tanya Sandrina dengan polosnya yang membuat sebuah senyum simpul hadir di wajah Bastian. Apa Sandrina sudah begitu lekat dengan sosok Bastian yang suka merobek pakaian?

"Aku akan lebih berhati-hati lain kali," sahut pria itu dengan wajah tak bersalahnya

"Tidak apa," ucap Sandrina yang menunduk setelah sadar dengan pertanyaannya tadi. Lagian pakaiannya sudah sobek saat dia dipukuli di rumahnya, jadi sudah pasti itu tidak lagi layak pakai walaupun Bastian tidak merobeknya semalam.

Suara bel pintu terdengar ditekan di luar. Bastian melirik pada jam yang menempel di dinding

"Sepertinya sudah sampai." ucapnya yang kemudian menatap kearah Sandrina. Dia jelas tahu cara kerja asistennya yang cukup lugas dan cepat. Untuk itulah kenapa Bastian memperkerjakannya, bukan?

"Apa kamu hanya akan berdiri disana?" tanya Bastian memicingkan matanya menatap Sandrina.

"Ya..? Apa maksudmu?" tanya Sandrina bingung sembari melihat kearah pintu dimana belnya kembali ditekan

"Aku tidak ingin menunjukkan pada bawahanku bagaimana penampilan wanitaku saat ini," jelas Bastian sembari memindai tubuh Sandrina dari bawah hingga atas. Dengan hanya berbalut jubah mandi, wanita itu seribu kali lebih menggoda dan bukan tidak mungkin Bastian kembali terangsang. Bastian hanya mencoba untuk menahan diri karena dia tahu Sandrina bahkan belum makan sejak semalam. Kalau tidak, mungkin Bastian akan memilih menjadikan Sandrina sebagai Sarapan paginya.

"Aaa..." respon Sandrina yang baru mengerti. Wajahnya memerah karena malu sedang Bastian mendekat lalu mengusap pipi gadis itu

"Masuklah ke kamar sebentar." perintah Bastian yang buru-buru dilaksanakan oleh Sandrina yang kemudian menghilang dibalik pintu kamar.

.

.

.

1
Tika Rostika
Bastian gak punya perasaan,pergi aja sandrina tinggal kan Bastian ,
Iche Andryani Wahab
lanjut domg
jujuu ZuBaidah
sambil menunggu BAB selanjut nya aku baca ulang lagi thor.karna suka x dgn cerita nya
jujuu ZuBaidah
sudah kereeennn alur cerita nya thor...
buat gregetan dan dg degan d setiap BAB.
saluuutt 👍👍👍👍
Bilqis Alin
SDH begini memng alurnya Thor jngn belok ke odete jdi GG seru double up nya Thor 🙏🌹🌹
Dyan Kirana
jangan Thor😂
Bilqis Alin
update JM brp Thor 🌹
Fara F: Belum up dek... maaf, saya tamatin nonton squid game sebentar. lupa kalo belum update hehe😁... sekarang saya tulis dulu, jam 1 sepertinya sudah bisa dibaca... makasih sudah setia menunggu🙏🏻😘😘
total 1 replies
wiemay
tetap semangat lnjut smpai akhir kak...
Fara F: oke, siap laksanakan😘
total 1 replies
Bilqis Alin
Thor scptnya update Thor 🌹🌹🌹
Dyan Kirana
saya suka alur ceritanya🥰, semangat thor
Fara F: Makasih sudah mampir🙏🏻😘😘
total 1 replies
jujuu ZuBaidah
lanjut thor cerita nya sangt seru
Fara F: Makasih telah mendukung cerita ini ya🙏🏻😘😘
total 1 replies
Cookies
next update thor
Fara F: siap boss
total 1 replies
Jumriany Aiman R
/Smile//Smile//Smile/
Bilqis Alin
lanjut lah Thor 🌹 sya tunggu updatenya nya 🥰🥰🥰
Grace Putri
lanjutin lg thorrr uda tengah jugaa
Fara F: Siap, laksanakan😘
total 1 replies
Neng Saripah
nyimak thor
jujuu ZuBaidah
setelah ini pergi yang jauh sandrina.
bangun kehidupan mu sendiri
Bilqis Alin
update selanjutnya Thor 🌹🌹🌹
Fara F: Oke siip👍
total 1 replies
Bilqis Alin
blum up thor
Bilqis Alin: pdahal dsni critanya TDK trlalu vulgar tp lama amat lolosnya 😅🙏 sukses slalu untuk author nya 🌹🌹🌹
Fara F: baru di up sayang... tunggu lulus review dulu ya
total 2 replies
wiemay
Sandrina udh kecewa ama bastian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!