BRO-SIS -Hot Ko/Yo-

Akhir bulan. Bukan akhir jaman. Tapi situasi dan kondisi di rumah kakak beradik Ko-Yo terasa memanas.Bukan hal baru dan Ko-Yo sudah terbiasa dengan hal itu. Pada akhir bulan, semua orang di rumah menjadi sangat sensitif tentang uang.

Bu Lukita, sebagai bendahara utama keluarga menerapkan sistem 'wajib ngirit' setiap memasuki akhir bulan. Sistem akan kembali normal saat hilal awal bulan sudah terlihat. Dan saat itu terjadi, anak-anaknya pun terkena dampak. Mulai dari pengurangan uang jajan sampai aturan dilarang neko-neko alias melakukan kegiatan yang menghabiskan banyak uang.

Bulan-bulan sebelumnya bisa dilalui Ko-Yo dengan mudah. Tapi tidak dengan bulan ini. Ini adalah bulan Oktober. Dan akhir bulan nanti, tepatnya dua hari lagi, sekolah akan mengadakan pesta Hallowen. Ko-Yo membutuhkan suntikan dana dari ibunya untuk membeli kostum Hallowennya. Namun melihat kondisi dimana menu makan mereka sehari-hari mereka turun kelas saja, dipastikan bahwa tidak ada sponsor dari orangtua pada acara ini.

"Lu mau maju ga?" tanya Koa ke adiknya yang tengah menghitung uang di celengannya

"Sorry, gue masih mau hidup." jawab Yoa sambil tetap fokus pada lembaran uang lima ribuannya yang cukup tebal

"Lu ga berani minta ke ibu?"

"Lu sendiri? Dengan mood ibu yang kayak gitu, terus lu minta duit buat pesta Hallowen, sama aja lu setor nyawa."

"Terus gue gimana dong? Kan gue butuh duit buat beli kostum."

"Ga tau deh. Yang jelas gue ga ada niat buat pinjemin lu."

"Jahat banget sih lu. Lagian ngapain sih lu dateng ke acara malam Hallowen sekolah. Kan itu acara buat pasangan. Emang lu mau dateng sama siapa kesana?"

"Gue kesana niatnya bukan seneng-seneng. Tapi mau jualan."

"Ya kalo emang jualan kan berarti lu ga perlu uang buat beli kostum dong."

"Siapa yang mau beli kostum?"

"Terus itu uang buat apa?"

"Ini uang buat modal dagangan gue nanti. Lagian lu mau beli kostum apaan sih? Udah ga usah bingung beli kostum. Gini aja muka lu udah horror kok." goda Yoa

"Sembarangan lu. Gini-gini muka gue bisa bikin lu punya calon kakak ipar bule cantik kayak Amanda."

Menanggapi perkataan kakaknya, Yoa menunjukan sikap mual seakan ingin muntah.

"Kira-kira kostum apa ya yang serem dipake buat Hallowen nanti?"

"Kayaknya ga ada yang lebih serem dibanding isi dompet lu sekarang deh." ejek Yoa

"Bener sih. Tapi, Yo, kayaknya lu ga perlu pake kostum deh,"

"Kenapa emang?"

"Hallowen kan cuma sehari, tapi muka zombie lu yang kurang tidur gara-gara kerjain dagangan lu tuh abadi.Lu pake muka lu itu juga bisa buat pesta Hallowen besok." kata Koa lalu keluar kamar setelah menggoda adiknya.

----------------------------------------------------------------------------------

Yap, pada akhirnya baik Koa maupun Yoa berhasil datang ke pesta Hallowen sekolah tanpa bantuan uang dari ibunya. Tak tahu bagaimana caranya Koa datang dengan kostum bajak laut. Dan Yoa, memakai gadis berkerudung merah sambil membawa labu kuning yang berisi aksesoris dagangannya. Begitu datang Koa langsung bergabung dengan Uki dan Husein yang sama-sama memakai kostum pirates.

"Trick or treat Bro," seru Uki begitu melihat Koa datang dengan kerennya memakai kostum ala kapten Jack Sparrow

"Treat lah. Makasih low ya, traktiran bajunya." jawab Koa ke kedua sohibnya

"Lu beruntung. Pas nemenin Husein beli kostum, ada promo beli dua gratis satu." jawab Uki

"Yoi. Makasih ya udah traktir gue sama Uki baju pirates yang keren ini." kata Koa sambil merangkul sohib Arabnya itu.

"Eit...eit... ini bukan treat ya. Ini utang. Nanti kalo kalian udah ada uang, kalian balikin deh tuh. Satu baju dua ratus ribu." jawab Husein

"Sudah kuduga, si onta ini ga mungkin kasih begitu saja." kata Uki

"Lu ga ngerti makna Hallowen ya? Trick or Treat?" tanya Koa

"Bodoh amat ah. Pokoknya, itu kostum gue pinjemin." jawab Husein direspon oleh Koa dan Uki yang ber-huu ria.

Disisi lain, Yoa pergi menuju lapangan untuk membuka lapak yang sudah disediakan sekolah untuknya.

"Halo. trick or treat?" sapa cowok yang memakai barpenampilan ala joker menghampiri Yoa

Yoa memasang muka bingung mencoba menebak siapa gerangan yang menyapanya. Make up ala joker yang menghiasi wajah cowok berperawakan atletis ini membuat Yoa susah mengenalinya.

"Kak Orion?" tebak Yoa

"Masa kamu ga ngenalin suara aku sih sampai mukanya bingung kayak gitu? Btw, bawa apaan Yo?" tanya Orion penasaran

"Ini? Gelang sama kalung made by Yoa."

"Dijual?"

"Nggak. Mau disedekahin."

"Serius?"

"Iya. Awalnya mau dijual. Tapi karena Yoa pengen promosiin barang dagangan Yoa, untuk hari ini Yoa kasih sample aja ga papa gratis." jawab Yoa sambil mengeluarkan barang-barang buatannya.

Orion melihat-lihat karya buatan Yoa yang lucu-lucu itu dengan kagum. Ya, Yoa memang mempunyai bakat untuk membuat barang-barang cewek itu.

"Buat aku ga ada nih?" tanya Orion

"Ga ada. Aku buat aksesoris buat cewek aja. Kalo cowok belum ada."

"Kenapa?"

"Belum ada inspirasi."

"Makanya punya pacar, biar punya inspirasi buat bikin aksesoris cowok. Kan lumayan jadi nambah skill." saran Orion

"Cariin dong, cowok yang bisa dibuat inspiras."

"Nih...ada di depan kamu." kata Orion sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri

"Emang kak Orion mau Yoa pake jadi contoh buat bikin aksesoris?"

"Jadi Brand Ambassador pun ga papa. Gratis, ga usah bayar." kata Orion sambil tersenyum genit

"Oke, nanti deh, kalo ada ide Yoa coba buat."

"Habis acara ini, mau makan malam bareng ga?" tawar Orion

"Kemana?"

"Ada cafe baru tuh ga jauh dari sini. Mau coba?"

"Pake baju ginian?"

"Ya ga papa. Kenapa emang? Kamu pake gitu aja udah ngegemesin."

"kalau aku sih ga masalah. Masalahnya cuma dua. Satu, emang kak Orion ga malu atau risih ke cafe dengan dandanan joker kayak gitu?"

"Enggak. Biasa aja. Kan niatnya makan. Terus masalah keduanya apaan?"

"Tuh," tunjuk Yoa ke arah para cewek-cewek Orion Belt yang sinis mengawasi Orion dan Yoa ,"Dari semua orang yang berdandan horror di Hallowen ini, ekpresi para Orion Belt jauh lebih mengerikan.

"Udah ga usah dipeduliin. Tenang aja, kalau mereka macam-macam, nanti aku yang maju. Jadi gimana? Mau nggak?"

"Ditraktir nih?"

"Ya masa aku minta kamu bayar sendiri padahal aku yang ajak."

"Ga ada embel-embel nih?"

"Embel-embel?"

"Ya takutnya, karena ditraktir, kak Orion minta aku ini itu."

"Nggak lah. Gimana?"

"Ya udah, ayo. Mumpung Hallowen kan? Sesuai mottonya, trick or treat. Aku milih treat aja alias traktiran." jawab Yoa diikuti dengan senyuman puas dari Orion yang berhasil mengajak cewek pujaannya date makan malam.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------