NovelToon NovelToon
Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Dendam Dua Jiwa [Mafia Cantik Di Tubuh Gadis Lugu]

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Dendam dua jiwa.

Jiwa seorang mafia cantik berhati dingin, memiliki kehebatan dan kecerdasan yang tak tertandingi, namun akhirnya hancur dan berakhir dengan mengenaskan karena pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.

Jiwa yang satu adalah jiwa seorang gadis lugu yang lemah, yang rapuh, yang berlumur kesedihan dan penderitaan.

Hingga akhirnya juga mati dalam kesedihan dan keputus asaan dan rasa kecewa yang mendalam. Dia mati akibat kelicikan dan penindasan yang dilakukan oleh adik angkatnya.

Hingga akhirnya dua jiwa itu menyatu dalam satu tubuh lemah; jiwa yang penuh amarah dan kecewa, dan jiwa yang penuh kesedihan dan putus asa, sehingga melahirkan dendam membara. Dendam dua jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11. Fakta yang Mengejutkan

Annabella --alias Fiorella-- keluar dari kantor polisi sambil tersenyum seakan tak mau berhenti. Itu adalah senyumnya --Annabella-- yang memang selalu ceria dalam luka dan derita, dulu.

Dia, Annabella, sungguh belum habis pikir jika dia akhirnya bisa mempunyai SIM. Kini dia bebas berkendara motor tanpa harus kena tilang.

Tapi... tunggu dulu, Annabella belum pernah mengendarai motor, belajar pun belum sempat. Bagaimana dia bisa bawa motor sendiri jika....

"Kamu tenang saja, Bella," ucap Fiorella dalam pikiran mereka menenangkan, "aku yang menguasai tubuhmu. Jadi otomatis kamu langsung bisa mengendarai motor...."

"Jangankan motor, mobil pun bisa," tandasnya lagi, dalam pikiran.

"Benarkah?" nada suara Annabella --dalam pikiran-- tampak amat senang.

"Benar lah, aku mana membohongimu. Kamu tahu 'kan aku seorang ratu mafia...."

Annabella menatap lagi kartu SIM-nya atas nama dirinya, Annabella Calista, yang terpegang di tangan kanannya. Dia mengamati terus seolah belum bosan sambil berjalan menuju keluar.

"Sekarang tinggal mengambil motor sport-mu di apartemen," kata Annabella seolah mengingatkan.

"Tapi tunggu...!" Annabella seketika terpikir sesuatu. "Tubuh yang tampak luaran ini bukan lagi tubuhmu, Kak Fior, tapi tubuhku...."

"Apa kamu yakin bisa mengambil motormu dengan penampilanmu sekarang?" lanjut Annabella meragu. "Bagaimana kalau petugas apartemen menyulitkan kamu?"

"Kamu tenang saja, Bella, yang penting kita ke sana dulu...."

"Baiklah. Kalau begitu... ayo kita cepat ke sana!"

"Ya. Ayo!"

Tanpa menunggu lama Annabella langsung menuju apartemen Fiorella yang terletak di wilayah selatan Achala City.

Tidak sama seperti dia ke kantor polisi ini dengan menggunakan ojek on line, dia ke apartemen itu harus menggunakan taksi on line, karena tempatnya cukup jauh dari pusat kota.

Sebenarnya jika mau, Fiorella alias Annabella bisa saja membeli motor baru lagi. Fiorella masih punya banyak uang pribadi, hasil tabungannya selama jadi mafia dan penghasilan lainnya. Salah satunya adalah penghasilannya sebagai hacker.

Namun Fiorella masih ingin mencoba menggambil motornya itu. Sayang kalau dibiarkan begitu saja tanpa disentuh, karena motor itu masih baru, belum sempat dia pakai, keburu dia mati.

Dia --Fiorella-- berharap bisa mengambil motor sport itu dengan mudah. Dalam artian tidak mendapat kesulitan yang berarti saat berhadapan dengan pengurus apartemen.

★☆★☆

Achala City memang cukup besar dan luas. Butuh waktu dua jam lebih dari pusat kota untuk sampai ke wilayah selatan ini, tepatnya hampir tiga jam untuk sampai ke apartemen Fiorella.

Setelah membayar ongkos taksinya, Fiorella --di dalam tubuh Annabella-- pertama-tama langsung menuju parkir atau basement apartemen.

Dia masih ingat betul, meski sudah lewat lima tahun, di mana dia parkir motor sportnya itu. Dan satu lagi, motornya tidak parkir sendirian di areal parkir yang sama. Ada motor lain terparkir dekat di sebelahnya, yaitu motor sport milik Adeline, sahabat karibnya.

Setelah menempuh beberapa menit menyusuri area parkir, sampailah Annabella --alias Fiorella-- di pojok paling belakang basement apartemen.

Di situ, di space parkir mobil terpampang di depan matanya sebuah kotak dari plat logam berukuran besar warna hitam yang nyaris melingkupi space parkir itu. Tingginya dua meter kurang lebih.

Itulah kotak yang dilengkapi fitur teknologi canggih di mana motor dia --Fiorella-- dan motor Adeline disimpan.

Tanpa berlama-lama Annabella langsung memeriksa keadaan luar kotak hitam besar itu. Dan dia menjadi lega beberapa saat kemudian setelah memeriksa seluruh kotak itu yang ternyata masih aman. Hanya saja tampak berdebu.

Cara membuka kotak hitam besar itu bukan dengan cara biasa, memasukkan kunci secara manual, tidak begitu membukanya.

Membuka kotak hitam besar itu harus dengan cara khusus; men-scan sidik jari, atau mengakses kartu khusus, atau memasukkan kata sandi khusus yang kesemuanya itu berada di samping sebelah kanan kotak itu.

Di sela Fiorella --yang bertubuh Annabella-- tengah memeriksa kotak hitam itu, Annabella membisikkan ke dalam pikirannya jika motor di dalam kotak itu tinggal satu.

Sebelumnya Fiorella telah memberi tahu kalau di dalam kotak hitam itu ada dua motor. Tapi sekarang Annabella memberitahukan kalau cuma ada satu motor di situ, motor sport berbody warna biru.

Itu berarti tinggal motor sport Fiorella yang ada di situ?! Sedangkan motor berbody warna merah milik Adeline....

Dihantam rasa penasaran yang tinggi, tentu saja dia --Fiorella-- ingin membuka pintu kotak hitam itu, ingin memastikan dan meyakinkan hatinya jika motor Sportnya --sesuai bisikan Annabella-- yang hanya berada di dalam hitam itu.

Tapi baru saja Fiorella hendak membuka kunci pintu kotak itu dengan memasukkan kata sandi yang jelas dia hapal, Annabella membisikkan dalam pikirannya jika ada seorang petugas keamanan apartemen datang ke mari.

Terpaksa Fiorella menelan rasa penasarannya dulu, menunda membuka kotak hitam itu, menunggu petugas keamanan yang menurut bisikan Annabella, Fiorella mengenal petugas keamanan itu.

Dan benar saja, hampir dua menit menunggu, petugas keamanan telah tiba dan berdiri tidak jauh di depan kotak hitam. Lelaki berumur di atas 40-an itu menatap tajam pada Annabella penuh selidik, penuh curiga.

Sedangkan Annabella jelas tidak memasang wajah Fiorella --yang datar, dingin membekukan sekaligus mematikan-- . Akan tetapi dia memasang tampang Annabella yang berwajah manis tapi tidak lugu, seraya tersenyum ramah penuh persahabatan. Tatapan di balik kacamatanya juga lembut dan tenang.

"Anda siapa, Nona?" tanya petugas keamanan itu bernada datar dan formal. "Sedang apa di dekat kotak hitam itu?"

Sikap dan tampang lelaki itu tidak garang maupun bengis. Murni menunjukkan sikap seorang keamanan yang bertanggung jawab terhadap tugasnya.

"Saya bernama Annabella..., Annabella Calista," sahut Annabella dengan ramah dan tenang. "Saya hendak membuka kotak ini, Pak."

"Saya mengira... kotak hitam itu bukan milik Anda, Nona Annabella," kata petugas keamanan seolah mengingatkan.

"Benar, Pak, kotak ini memang bukan milik saya," sahut Annabella masih lembut, ramah, tenang. "Melainkan milik kedua kakak saya, Fiorella Devara dan Adeline Devana."

"Anda bersaudara dengan salah satu dari pengguna apartemen di sini?" tanya petugas keamanan penuh selidik.

"Bukan saudara kandung, tapi saudara angkat," sahut Annabella memperjelas tetap dengan tenang, tidak panik dan tidak gugup sama sekali.

★☆★☆

Petugas keamanan itu terdiam beberapa saat lamanya sambil menatap kotak hitam itu dan Annabella secara bergantian.

Annabella yang tetap tenang di tempatnya tahu jika petugas keamanan itu tengah berpikir, seperti mempertimbangkan semua apa yang dia katakan.

Tak lama kemudian petugas keamanan itu berkata, tetap datar tapi tak jauh dari sikap sopan dan formal, bernada tanya.

"Apakah Anda juga ingin mengambil motor yang tinggal satu di dalam kotak itu, Nona Annabella?"

Tidak bisa tidak, Fiorella langsung terkejut. Bukan terkejut karena petugas keamanan tahu isi dalam kotak itu, tapi dia terkejut karena bisikan Annabella ternyata benar, motor di dalam kotak itu tinggal satu.

"Tinggal satu?!" tanya Annabella dalam kejutnya. "Setahu saya di dalam kotak itu ada dua motor. Kenapa tinggal satu, Pak?"

"Sekitar enam bulan lebih yang lalu, seorang gadis muda, anak SMA, sebaya Anda sepertinya, juga datang ke apartemen ini," kata petugas keamanan memberi tahu.

Annabella --alias Fiorella-- mendengarkan keterangan petugas keamanan itu dengan siap untuk terkejut. Dia tidak ingin menyela ucapannya, meski rasa penasaran semakin menghujamnya.

"Tujuannya sama dengan Anda, Nona Annabella," lanjut petugas keamanan, "hendak mengambil motor yang ada di dalam kotak hitam itu, tapi cuma satu, berbody warna merah."

"Motor Adel," gumam Annabella, lebih tepatnya Fiorella, semakin terperangah.

"Siapa gadis muda itu, Pak?" tanya Annabella cepat.

"Kalau tidak salah ingat... namanya Nona Zeline Kirana," sahut petugas keamanan setelah berpikir beberapa detik. "Saya tidak tahu pastinya dia tinggal di mana. Hanya saja dia mengatakan tinggal di pusat kota."

Lalu petugas keamanan memberi tahu lagi jika gadis muda bernama Zeline Kirana itu tidak lama berada di sini. Setelah melaksanakan keperluannya di apartemen ini, termasuk mengambil motor yang katanya amanat dari kakaknya, dia meninggalkan apartemen hari itu juga.

Hati Fiorella terus bertanya-tanya tentang siapa Zeline Kirana itu. Kenapa bisa mengambil motor yang keamanannya sangat rahasia dan khusus? Bahkan bisa masuk ke dalam apartemennya segala.

"Pak, apakah boleh saya mengambil motor yang tinggal satu itu?" tanya Annabella setelah sedikit menguasai keterkejutannya dan dirinya.

"Nona Annabella, kotak hitam itu dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih," kata petugas keamanan seperti memberi tahu sekaligus mengingatkan. "Tidak bisa sembarang orang mengakses barang yang ada di dalamnya selain yang punya barang atau orang diberi petunjuk mengaksesnya."

"Jika memang Anda termasuk orang yang diberi petunjuk tentang hal itu," lanjut petugas keamanan, "seperti Nona Zeline setengah tahun yang lalu, saya tidak berhak melarangnya."

"Terima kasih, Pak," sambut Annabella dengan nada senang bukan main, tapi tidak lepas dari sikap sopannya kepada petugas keamanan.

"Kalau Anda ingin masuk ke dalam apartemen Nona Fiorella dan Nona Adeline, jika Anda tahu cara memasukinya, silahkan saja, saya tidak berhak melarang."

"Terima kasih, Pak."

Setelah mendapat izin dari petugas keamanan yang ternyata tidak terlalu mempersulitnya, Annabella dengan segera melakukan apa yang semestinya dia lakukan di apartemen itu.

Karena jiwa Fiorella hapal kata sandi untuk membuka kunci khusus kotak hitam itu, maka benda itu bisa terbuka dengan mudah, dan menyaksikan memang motor tinggal satu di situ, tinggal motor sportnya, warna body biru berpadu hitam.

Setelah itu Annabella memasuki Apartemen Fiorella dan Adeline. Begitu dia memeriksa apartemen itu, ada beberapa barang yang tidak ada, barang-barang Adeline, termasuk laptop canggihnya.

Sedangkan barang-barang milik Fiorella, tak ada satu pun yang hilang, termasuk laptop canggihnya pula.

Kejadian itu membuat Fiorella --alias Annabella-- semakin penasaran, siapa orangnya Zeline Kirana itu? Apakah memang dia adik Adeline?

Atau... apakah Adeline juga reinkarnasi ke tubuh Zeline, sama seperti dirinya?

Terakhir Annabella memeriksa kotak senjata yang disimpan di tempat khusus dan tersembunyi di apartemen mereka. Ternyata benda berbahaya itu masih aman, artinya Zeline belum mengambil miliknya sendiri, apalagi milik Fiorella.

Untuk sementara Fiorella juga belum membutuhkan senjata-senjata modern itu. Suatu saat nanti, jika tubuh Annabella sudah bisa bersatu secara sempurna dengan jiwa dan kekuatan Fiorella, baru dia akan menggunakannya.

Setelah mengambil beberapa setel pakaian Fiorella, kunci kontak, helm sport milik Fiorella, berikut laptop canggihnya, dan beberapa barang lainnya, Annabella --alias Fiorella-- meninggalkan apartemen dengan mengendarai motor sport mewah itu.

Tidak lupa Annabella mengganti pakaian sederhananya itu dengan pakaian dan setelan Fiorella.

Karena tubuh Annabella ini sepenuhnya telah dikendalikan oleh Fiorella --jiwa dan diri Fiorella--.

★☆★☆★

1
Aretha Shanum
kenapa harus bertahan disitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!