Oh My Dosen...
Jadi suamiku dong!!?
Abila Jasmine adalah seorang mahasiswa yang cantik dan ceria, Abila bukanya kuliah dengan benar tetapi malah mengejar dosen ganteng di kampusnya...Sosoknya yang cantik, ceria serta supel yang menjadi incaran banyak cowok tapi malah mengejar cinta Fachri Abraham sang dosen ganteng dan cool.
Fachri Abraham adalah seorang dosen ganteng serta cool yang selalu menjadi incaran mahasiswa
yukkk ikuti kisah Oh My Dosen..
Apakah Abila mampu menaklukkan sang dosen dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Daisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Puas santai-santai dari cafe mereka segera pulang ke rumah karena hari sudah mulai sore. Fachri mengantarkan Abila terlebih dahulu sebelum mengajak sang mama ke rumah sang kekasih sesuai janjinya tadi.
Cup, Fachri mencium pipi mamanya. "Sore mamaku yang cantik."
"Loh kenapa nih? Anak mama kok sumringah bener, nggak kayak biasanya."
"Mama nanti jam 7 malem temenin Fachri ya ma?"
"Kemana? nggak biasanya banget kamu manja gelendotan sama mama begini!"
"Fachri mau kasih mantu buat mama!" Fachri berbisik pelan ditelinga sang mama.
"Aaaaaa.....mama indah lansung saja memegang kedua pipi sang anak dan segera menciuminya bertubi-tubi." Yang bener kamu Fa? jangan bohong lhoya?"
"Beneran ma, makanya nanti malem Fachri pengen minta tolong sama mama, buat nganter Fachri melamar secara resmi didepan keluarga besarnya."
Plak,...langsung saja mama Indah memukul lengan anaknya itu.
"Kamu itu lho, mau melamar anak orang kok ya dadakan begini, memangnya kamu nggak mau mempersiapkan apa-apa buat dibawa kerumah calon kamu?jengkel mama Indah.
"Nggak usah khawatir ma, Fachri udah siapin semuanya, mama sama Nuri tinggal anter Fachri aja."
"Tapi ngomong-ngomong siapa yang mau kak Fachri lamar?" Nuri bertanya karena penasaran dengan calon istri sepupunya itu.
"Ada deh Nur, nanti tau sendiri kalau ikut," udah ah aku mau mandi dulu terus siap-siap."
"Baru juga mau jam setengah 6 kenapa udah mau siap-siap, Dasarre perjaka tua kebelet kawin." teriak Nuri dari bawah.
Fachri yang sedang menaiki tangga hanya tertawa mendengar ejekan Nuri. "Biasanya jika aku dikatain perjaka tua pasti marah, tapi karena aku lagi bahagia biarkan sajalah, memang aku kebelet kawin kok, gumam Fachri sambil bersiul menaiki tangga."
"Papa nanti pak Fachri dan keluarga mau kesini pa!" Abila memberi tahu papanya jika Fachri akan datang."
"Lhoh kok Fachri malah ngomongnya sama kamu sayang? Fachri pacar kamu ya? goda papa Indra."
"Papa ih...Abila malu digoda papa nya."
Papa Indra meninggalkan Abila dan berjalan kedapur menyusul sang istri yang tengan bikin kue.
"Ma nanti masak yang banyak buat makan malem, tadi Abila bilang Fachri sekeluarga mau kesini." Buat jaga-jaga nanti kalau kesini melamar anak kita kan kita udah persiapan ma."
"Iya pa, tapi memangnya Fachri mau melamar Abila pa?"
"Nggak tau ma, yang penting kita persiapan aja dulu ma, malu nanti kalau beneran melamar tapi kita nggak sediakan makanan."
"Okee deh pa, ini mama mulai siap-siap aja sekarang nanti takut nggak keburu."
Malam yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba.Diruang tamu keluarga Wiyata semua orang terlihat bahagia.Barusaja Fachri telah menyampaikan maksud kedatangannya malam itu.Lamaran yang ia sampaikan akhirnya telah disambut baik oleh sang kekasih.
Pernikahan akan diadakan 2 minggu lagi ssesuai kesepakatan dua keluarga. Abila meminta intimate wedding jadi tidak perlu banyak persiapan yang membutuhkan banyak waktu.
"Selamat ya adikku," ken memberi selamat untuk Abila yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri.
"Terimakasih kak, kak Ken juga harus segera menyusul Abila." mereka saling berpelukan.
"Doakan saja cantik, kakakmu yang ganteng ini segera ada yang mau."
Setelah sesi lamaran selesai, mereka makan malam bersama. Mama Iren yang sudah menyiapkan banyak makanan itu bahagia luarbiasa.
"Nggak sia-sia tadi aku capek-capek nyiapin ini semua, akhirnya punya mantu juga." gumam mama Iren.
.
.
Di lapangan basket, Karin dan Abila menunggu Arjun yang sedang latihan.Mereka kompak bersorak memberi dukungan untuk Arjun.
"Rin habis ini kita makan bareng yuk!Haus juga ini, kering banget ni tenggorokan."
"Ayokk bil, aku juga laper, tapi bentar dulu nunggi Arjun, tinggal 5 menitan udah selesai kok itu."
"ARJUNN....Karin berteriak sambil melambaikan tangannya memanggil Arjun."
"Gue langsung cabut ya? udah ditunggu tuh sama mereka." Arjun pamit sama temen-temennya.
"Yukk mau kemana? nggak usah jauh-jauh, udah haus banget nih." Arjun.
"Ini cuma mau ke kantin aja kok, Ayo cepetan keburu antri juga nanti." Abila
Bertiga mereka berjalan bersama ke kantin, dua wanita cantik dan satu pria tampan, mereka cukup menarik perhatian bagi mahasiswa lainnya, tapi adapula beberapa orang yang tidak suka melihat kebersamaan mereka.
"Kalian mau apa? biar aku aja yang pesen, nih bawain baju sama tasku Rin."
"Bakso mercon sama jus Alpukat, kalau kamu apa rin?"
"Sama kayak kamu aja bil, udah itu aja jun, sini aku bawain baju sama tasnya." Kita tunggu di meja tengah itu ya."
Arjun segera berjalan memesan bakso dan jus pesanan mereka."Mbak bakso mercon dua sama yang biasa satu ya! jus alpukat dua sama mineral aja satu."
"Iya mas Arjun, nanti biar di anter aja sama Siti, ini masih antri soallnya.''
" Okee deh buk." Arjun segera berjalan ke meja tengah dimana temannya sudah menunggu.
"Udah lama nih nggak jalan bareng bertiga gini, kapan-kapan kita liburan bareng aja yuk?" Abila mengajak mereka berdua.
"Eh mending kita camping aja bil, kayaknya seru deh! iya nggak jun?"
"Setuju sih gue, ntar habis uts aja kita liburan bareng."
"Mas Arjun ini pesanannya ya, bakso mercon dua, biasa satu sama jus alpukat dan mineral ya."
"Makasih ya mbak siti."
Ditengah cuaca terik, panas merasuk sampe badan, mereka bertiga menikmati gurih dan pedas kuah bakso.
Saat Abila memasukkan suapan terakhir bakso ke mulutnya, Karin langsung tersedak kuah pedas bakso.
Uhukkk...uhukkk.....
"Karin kenapa sih lo, pelan-pelan aja!Arjun segera menyodorkan air mineralnya."
Glukk...glukkk....hahhh....
Karin yang sudah berhenti batuk langsung menarik tangan Abila. Membolak-balikan kedua tangannya.
"Jelasin deh bil apa maksudnya ini? Liat deh jun elo pasti juga mikir sama kan kayak gue?" Karin minta pembelaan Arjun.
Arjun yang baru ngeh apa yang dimaksud Karin sontak saja juga lansung menggebrak meja kantin.
"Brakkk...gilaa lo bil...tega bener sama kita berdua!!
" Sorry...ini juga baru kemarin kok. Kemarin gue dilamar seminggu lagi kita nikah." Abila pamer dengan menunjukan jari yang ada cincin pemberian Fachri.
"Apaaaa....!!!!!Arjun dan Karin sontak saja langsung berteriak.
Abila langsung saja berdiri berusaha membungkam mulut mereka berdua.
"Suutttt jangan berisik, ini rahasia kita aja,gue nggak mau yang lainnya pada tau."
"Jun lihat ni mantan gebetan lo, tambah gila lagi ini jun."
"Pokoknya ini rahasia kita bertiga, ntar pas acara nikah gue dateng ya?"
.
.
Tok..tok..tok...
"Silahkan kopinya pak! apa masih ada yang dibutuhkan pak?"
"Tolong kamu revisi laporan yang ini, saya minta nanti sore harus sudah jadi." Hari ini saya lembur sampe jam 9 tolong nanti pesankan makan malam!
"Baik pak, saya permisi keluar dulu." pamit Sarah.
Sarah keluar dari ruangan Ken.Duduk dikursi meja kerjanya Sarah mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Merasakan lelah pada tubuhnya.
"Halo mbok mi Sarah mau memberi kabar, hari ini Sarah harus lembur mbok."
"Nggak papa non Sarah, nanti biar simbok yang jaga den Reihan sampai non Sarah pulang."
"Makasih ya mbok, maaf lagi-lagi Sarah ngrepotin." tut..tut..tut.
"Semangat Sarah, kamu pasti bisa." Sarah menyemangati dirinya sendiri.
Segera salah memulai merevisi laporan-laporan yang menurut Ken kurang memuaskan.Tak terasa jam menunjukkan pukul 6 sore, Sarah segera bersiap menyiapkan makan malam sang atasan.Udang asam manis dan cah kangkung menjadi pilihan Sarah untuk menu makan malam sang atasan.
Ken sedikit melamun mengingat kenangan bersama mantan kekasihnya.Dulu dirinya sempat membayangkan memiliki keluarga kecil dengan seorang putra yang nanti akan menunggu dirinya pulang kerja.Tapi kini semua hanya tinggal angannya saja, karena dulu kekasihnya lebih memilih pria lain.
Tok..tok..tok!
Suara pintu membuyarkan lamunan Kendra."Masuk!"
Sarah memasuki ruangan atasannya setelah dipersilakan masuk.
"Pak Ken, ini laporannya sudah saya revisi dan ini saya sudah pesankan untuk makan malamnya pak." untuk minumnya bapak mau apa pak?"
"Ambilkan air mineral aja!"
Sarah segera berjalan dipojok ruangan tempat menyimpan minuman untuk tamu, dibukanya lemari pendingin, dan diambilnya air mineral.
"Sudah saya siapkan semuanya pak, saya permisi kembali keruangan saya pak."
Sarah kembali ke meja kerjanya, membuka sebungkus roti coklat dan segelas susu hangat yang baru saja dia buat.Makan malam yang cukup seadanya untuk sekelas sekretaris yang memiliki gaji lumayan.
Tak terasa sudah pukul 9 malam, Sarah segera merapikan barang-barangnya bersiap untuk pulang.
Tut..tut...
"Ada yang bisa saya bantu pak?" sarah memjawa intercom diruangannya.
"Silahkan kalau mau pulang, ini sudah jam 9 malam, saya masih harus disini sebentar lagi." Kendra.
"Baik pak."
Sarah bangkit dari duduknya, mengambil tas lalu segera berjalan menuju lift karyawan.Lobi kantor sudah cukup sepi malam itu, hanya tinggal satpam yang memang bertugas jaga malam. Lama menunggu ojol tapi tak ada.
Kendra terlihat keluar dari lift berjalan menuju tempat parkir mobilnya.Pasang sabuk pengaman lalu dinyalakan mobilnya.Saat melewati lobi dia melihat Sarah yang belum pulang.Masih terlihat menunggu kendaraan yang menjemputnya.
Tin..tin...Masuk!
"Terimakasih pak, tapi saya memaan ojol pak." tolak Sarah.
"Batalkan dan masuk sekarang juga, saya nggak mau mengulangi ucapan saya."
Sarah yang memang sebenarnya belum mendapatkan driver itupun segera berjalan ke samping kemudi.
"Pakai sabuk pengaman kamu." Ken langsung menjalankan mobilnya."Dimana rumah kamu?"
"Sarah menyebutkan alamat kontrakannya."
Hening mewarnai perjalanan mereka berdua, Ken yang hanya fokus menyetir sedangkan Sarah sendiri hanya melihat keluar jendela.
Setelah menempuh 30 menit perjalanan sampai dirumah minimalis bercat putih.
"Terimakasih pak sudah memberikan saya tumpangan."Sarah segera turun dari mobil.
"Hem."Ken langsung menjalankan mobilnya.
.
.
Abila berjalan kerumah Fachri, sore ini mereka berencana membeli cincin pernikahan dan catering untuk pernikahannya yang tinggal beberapa hari lagi.
"Fachri masih mandi sayang, mau nunggu disini sama mama apa mau nyusul ke kamar aja?
"Abila ke kamar Fachri aja ya ma, nunggu disana."Abila pamit ke kamar Fachri.
Fachri Dan Abila mengunjungi salah satu toko perhiasan terkenal.Mereka melihat-lihat cincin model terbaru dari toko itu.Akhirnya mereka memilih cincin pasangan limited edition hasil desain mereka berdua.
"Mau belanja yang lain nggak? mumpung sudah kesini sayang."
"Ayoo lihat-lihat baju yang disebelah sana ya," tunjuk Abila pada salah satu toko penjual pakaian.
Fachri membiarkan Abila membeli semua baju yang disukainya.Setelah selesai memilih semua baju, Fachri segera berdiri berjalan ke kasie mengurus pembayaran dan membawakan semua belanjaannya.
"Yuk udah ini aja cukup," Abila menggandeng lengan Fachri keluar dari toko.
Cekrek....."Dasar murahan." senyum sinis menghiasi wajah seorang perempuan yang baru saja memfoto Abila dan Fachri.
Keknya seru,Semoga babnya gak panjang sampai Ratusan bab.. Alurnya juga jangan berat-berat amat ya thor,Karena hidup ku di dunia nyata udah berat heeee...