NovelToon NovelToon
PENYAMARAN CEO

PENYAMARAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gaharu Wood

CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.

"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"

Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERPAKSA

...Saras...

Saras masuk ke apartemen Hyung. Saat itu juga ia terperangah melihat bagaimana isinya.

Ini mirip hunian eksklusif yang semua sudah tersedia. Jadi tinggal membawa badan saja. Luar biasa.

Saras takjub melihat keadaan sekelilingnya. Sedang Hyung tampak memerhatikan Saras dari belakang. Ia diam-diam tersenyum tanpa sepengetahuan Saras.

Kau milikku, Saras. Sekarang dan selamanya.

Hyung pun merasa senang karena akhirnya bisa membuat Saras menurut padanya.

"Buatkan aku teh," pinta Hyung kepada Saras.

"Ap-apa?!" Saras tampak baru tersadar dari lamunannya.

"Buatkan aku teh. Atau susu juga boleh," kata Hyung dengan nada penuh maksud. Ia berjalan melewati Saras.

Di-dia? Dasar mesum! Pikiran Saras pun mulai ke mana-mana.

Lagi dan lagi Saras hanya bisa menurut pada Hyung. Ia kemudian berjalan menuju sudut apartemen yang mana ada kitchen set di sana. Saras bisa melihat dengan jelas karena lampunya dihidupkan. Mungkin memang sengaja selalu dihidupkan oleh Hyung.

Dia ini lebih cocok sebagai seorang bos daripada pimpinan. Bisanya menyuruh saja.

Saras pun bergumam dalam hati sambil mencari teh beserta gulanya di kabin dapur. Tak lama ia pun menemukan teh celup di sana. Segera saja ia menyeduhnya.

Baiklah. Setelah ini apa lagi?

Teh pun sudah dibuat. Ia lalu segera mengantarkan teh itu ke sofa tamu. Ia melihat Hyung sedang duduk santai sambil membalas pesan di sana. Saras pun segera mempersilakan Hyung untuk meminum tehnya.

"Silakan, Pak." Saras meletakkan teh di atas meja.

Hyung menatap Saras dengan penuh maksud. "Kau sudah membaca semua isi perjanjian itu?" tanyanya sambil merentangkan satu tangan di sofa.

Saras mengangguk.

"Itu bagus. Aku tidak main-main dengan hukuman yang ada di perjanjian itu. Aku akan memotongnya dari gajimu. Kalau tidak percaya, coba saja." Hyung kembali mengancam Saras.

Arrghh!

Sontak Saras kesal kembali. Hyung lagi-lagi mengancamnya. Saras pun ingin sekali menjambak rambut Hyung. Emosinya muncul saat mendengar ancaman itu.

Kau memaksaku untuk menandatangani perjanjian gila, Pak. Bersentuhan dengan lawan jenis, denda dua ratus ribu. Bersapa mesra dengan pria lain, denda tiga ratus ribu. Jika berpelukan atau cipika-cipiki, lima ratus ribu. Dan jika sampai ketahuan menjalin hubungan, denda dua juta. Perjanjian macam apa ini? Aku juga diminta untuk selalu menghubungi dan memberi kabar padamu. Dan jika hal itu tidak dilakukan maka denda satu juta. Benar-benar gila. Kalau tahu begini, lebih baik aku tidak kenal denganmu!

Sungguh Saras harus melatih kesabarannya. Dampak dari menyewa jasa pacar bayaran di situs itu sangat di luar perkiraan BMKG. Saras pun tak percaya mengapa bisa sampai seperti ini. Dan ia mau tak mau harus menuruti.

"Baik." Hanya kata itu yang bisa Saras ucapkan.

Hyung mengambil tehnya dari meja. Menghirup aroma teh tersebut lalu meneguknya perlahan. "Manisnya pas." Hyung berkata seperti itu. Seolah-olah memuji teh buatan Saras.

"Em, Pak." Saras mencoba mengalihkan. "Saya sudah ke apartemen Bapak. Baiknya saya pulang sekarang." Saras pun ingin berpamitan pada Hyung. Ia mencoba bersabar dengan keadaannya.

Seketika itu juga Hyung langsung melirik tajam ke Saras. "Apa aku mengizinkannya?" tanya Hyung yang membuat Saras menelan ludahnya.

Dia!!! Arrrgh! Bolehkah aku melempar meja ini ke wajahnya?!!

Baru saja mencoba tenang, Hyung kembali membuat Saras kesal. Hyung seolah tidak paham bahasa tubuh Saras yang menahan amarah padanya. Selalu saja bersikap arogan.

Hyung beranjak berdiri. "Mulai malam ini kau tinggal di sini. Jangan pergi jika aku tidak mengizinkannya. Karena jika hal itu kau lakukan...," Hyung melirik tajam. "Aku akan mencarimu sampai ke lubang semut sekalipun."

Hyung pun pergi berlalu dari hadapan Saras. Menuju satu pintu yang berada di sana.

Saras, habislah riwayatmu.

Saras merasa frustasi. Ia juga mulai depresi menghadapi tingkah Hyung. Saras ingin memutar waktu kembali agar keadaan tidak kacau seperti ini.

Ya Tuhan, ampuni kecerobohanku.

Dan kini Saras menyadari jika kesalahan di masa lalu bisa berdampak besar. Saras pun menarik napas dalam-dalam, mencoba tenang. Ia berjanji tidak akan mengulangi membeli pacar sewaan. Karena nyatanya ia harus membayar semuanya. Menjadi kekasih kontrak bosnya.

Lima belas menit kemudian...

Saat ini pukul setengah sembilan malam. Saat ini juga Saras tampak bingung memilih pakaian mana yang harus ia pakai untuk bermalam di apartemen Hyung. Di dalam lemari hanya ada pakaian pria, dan Saras tidak mungkin memakainya.

Aku seperti bermimpi di tengah siang hari. Aku ingin terbangun secepatnya dan merubah keadaan. Tapi bagaimana caranya?

Saras pusing. Ia bingung harus bagaimana agar keluar dari jebakan ini. Hyung ternyata tidak sebodoh yang ia pikirkan. Dan kini berbalik keadaan. Di mana Saras harus menjadi korban.

Sebenarnya aku tidak keberatan menjadi pacar kontraknya. Tapi masalahnya aku membenci semua ancamannya itu. Aku takut ia benar-benar serius dengan sanksi pelanggaran perjanjian.

Jauh di dalam hati Saras, ia harus mengakui jika memang menyukai Vi. Sebelum tahu Vi memimpin perusahaan, Saras sudah menyukai Vi. Apalagi kini ia tahu jika Vi adalah anak dari pemilik kantor literasi tempatnya bekerja. Vi paket lengkap untuknya.

Apa aku harus pakai kemeja panjang ini?

Saras pun berpikir cepat sebelum Hyung masuk ke kamar. Dan setelah menimbang ulang, ia akhirnya memilih untuk memakai kemeja putih itu. Tentunya milik Hyung seorang. Tapi tiba-tiba...

"Saras, buka pintunya!"

Dan benarlah, Hyung datang sebelum Saras sempat berganti pakaian. Ia mengetuk pintu kamar dengan cepat seperti gelagapan.

"Ya, Pak." Saras pun segera membukakan pintu untuknya.

"Saras???"

Hyung melihat Saras dengan perasaan heran. Ia memerhatikan Saras dari ujung rambut sampai ujung kakinya.

"Kau belum berganti pakaian?" tanya Hyung yang heran.

Saras menelan ludahnya. Ia mencoba mengalihkan pandangan. "Sa-saya bingung memilih baju yang mana, Pak. Semuanya pakaian pria," jawab Saras. "Mungkin ada baiknya saya pulang saja," lanjutnya.

Hyung menyilangkan kedua tangan di dada. "Aku antar." Dan akhirnya Hyung mengizinkan Saras untuk pulang.

Asik, boleh pulang. Saras pun riang.

"Tapi kau tidak boleh mengunciku dari dalam. Karena jika hal itu kau lakukan, aku akan meminta ibu kosan melemparmu jauh-jauh." Hyung kembali mengancam Saras.

Di-dia? Dia sudah tahu ibu kosku?!

Saat mendengarnya, saat itu juga Saras kaget dan khawatir. Khawatir Hyung sudah mengetahui pemilik rumah kontrakan yang ia sewa.

Dia benar-benar mencari tahu sampai ke akarnya. Aku harus berhati-hati.

Saras kini menyadari jika Hyung bukanlah pria sembarangan. Ia harus berhati-hati dalam setiap tindak-tanduknya. Karena bisa saja apa yang terjadi berminggu-minggu lalu dilaporkan oleh Hyung ke ibu kontrakan.

1
Restu Apih
makin g masuk akal j thor
Restu Apih
aneh
Restu Apih
garing Thor....
YuniSetyowati 1999
Lah kok lemas?kan kau sendiri yg cari & byr pacar sewaan.🤦
Kaget ya karena dia tamvan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!