Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.
Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?
dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!
Mari kita simak saja kisah selanjutnya.
Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pernikahan
Nindia Asatya atau yang akrab di sapa Nindi sang pengantin wanita itu memejamkan matanya demi meresapi rasa bahagia campur haru kala suara lantang pria bernama yang meminangnya itu berhasil melafalkan kalimat Ijab Qobul dengan lancar tanpa kendala. Ini adalah hari bahagia mereka berdua. Walaupun pernikahan yang sederhana dan hanya dihadiri oleh orang terdekat saja bahkan kedua mertua beserta keluarga sang suami tidak ada satupun yang hadir dalam proses ikrar janji suci itu.
Arishaka Narendra pria yang berhasil memenangkan hatinya itu merupakan yatim piatu, hampir sama nasibnya seperti dirinya yang sudah tidak memiliki orang tua. Sang Ibu telah tiada sejak dirinya masih kecil. Sang Ibu yang menderita sakit kanker tidak bisa bertahan lebih lama untuk merawatnya. Sedangkan Ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya. Ayahnya tidak lagi memperdulikannya sejak memiki keluarga baru.
Sementara dirinya hanya tinggal dengan mengandalkan kebaikan sepupunya saudara satu-satunya yang masih ia miliki. Santi adalah nama sepupu Nindi yang berbaik hati dan masih mau menampung nya. Santi berusia 35 tahun Santi sudah menikah dan memiliki satu anak laki-laki berusia 2 tahun.
Tak jarang dirinya di ejek Bule miskin oleh teman-teman sekolahnya yang ada di desa itu. Ya dirinya memang paling menonjol di desa itu. Kulit nya yang putih kemerahan. Rambut coklat Mahogany yang lebat serta warna mata hazelnya selalu membuat siapapun terpanah. Namun kebanyakan mereka mengejeknya sebab dirinya yang berperawakan bule tapi melarat hidup di desa. Dimana anggapan semua orang jika keturunan bule itu identik dengan kekayaan dan kemewahan.
Dua tahun lalu diri-nya di pertemukan dengan seorang pria tampan dari kota. Pria tersebut di pindah kerjakan dari pabrik yang ada di Ibu kota ke pabrik pusat pengolahan bumbu instan yang berada di desa tempat dimana Nindia tinggal dan menetap selama ini.
Pemuda bernama Shaka itu selalu mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Sampai akhirnya seorang Nindia Asatya gadis keturunan Bule itu jatuh hati dan mau menerima pernyataan Cinta dari seorang pemuda tampan itu.
Setelah dua tahun menjalin kasih akhirnya Shaka mengajaknya untuk menikah Nindia yang memang sudah sangat mencintai Shaka menerimanya dengan bahagia.
pembawaan dan sikap Shaka yang baik dan santun dan penyayang serta perhatian membuat Nindia semakin jatuh cinta pada Pemuda kota itu. Nindia merasa Shaka adalah pelindungnya yang dikirimkan Tuhan untuknya.
“Selamat ya Ndi, mbak bahagia banget akhirnya kamu sampai juga di titik ini.“ Santi memeluk adik sepupunya yang malang itu dengan penuh kaharuan. Air matanya sudah membumb6di pelupuk matanya siap tumpah membasahi pipinya.
“Terima kasih mbakyu, aku nggak akan pernah melupakan kebaikanmu ini. Terima kasih sudah merawatku dan mengurusku hingga sebesar ini." Nindi memeluk sepupunya itu dengan tak kalah harunya. Air matanya luruh saat sekelebat wajah Ibunya melintas di ingatannya.
"Kita saudara Ndi, kita akan tetap seperi ini sampai nanti. Kamu adalah satu-satunya saudara ku di dunia ini. Kita harus saling mendukung satu sama lain." balas Santi yang sudah meneteskan air mata harunya.
Nindi mengangguk kuat mendengar kata-kata Santi. Benar mereka harus saling mendukung dan menguatkan.
Nindi tetap berusaha tersenyum bahagia walaupun di hari bahagianya ini tidak ada kehadiran orang tuannya karena sang Ibu ynag sudah lama berpulang karena menderita sakit kanker. Sementara Ayahnya. Entahlah, sudah bertahun-tahun tidak saling berkomunikasi.
Bukan Nindi yang tidak menghubungi Ayahnya. Tetapi sang Ayahlah yang telah memutuskan komunikasi mereka sejak beberapa tahun lalu. Itu mengapa dirinya tidak pernah lagi mencoba mencari sang Ayah.
Nindi masih beruntung karena masih memiliki Santi sang sepupu yang bersedia menampungnya saat Ayahnya tidak lagi mau mengurusinya. Nindi lahir di Ibu kota harus ikut pulang ke kampung bersama Santi dan melanjutkan sekolahnya di sana.
“Shaka, mbak titip Nindi ya. Tolong jaga dia, sayangi dia. Dia udah nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Mbak percaya sama kamu. Kamu pasti bisa membahagiakan Nindi.” Tukas Santi sembari menepuk bahu Shaka yang menjawab dengan anggukan kepala.
Entah menggapa Santi sedikit mengkerutkan keninganya saat melihat mimik wajah Shaka saat ini. Tidak seperti biasanya yang begitu santun dan sopan. Tetapi Santi mengabaikan hal itu. Mungkin Shaka lelah.
Santi kembali menatap Nindi yang tersenyum bahagia bersanding dengan pria yang mencintainya. Santi sudah menganggap Nidia seperti adik kandungnya sendiri. Sama-sama sudah tidak memiliki orang tua membuat Santi bersikap dewasa dan membesarkan Nindi Seorang diri.
Nindi bersamanya saat usianya masih 12 tahun dan sekarang sudah 20 tahun. 10 tahun bersama telah membuat hubungan mereka begitu kuat akan persaudaraan mereka. Yang hanya sepupu saja.
🌻🌻🌻🌻🌻
Waktu berlalu tak terasa kini jam sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Acara syukuran itu sudah selesai satu jam yang lalu.
Di dalam kamar kecil berukuran tidak terlalu luas itu. Nindi sedang mengemasi beberapa potong pakaiannya yang ia masukan kedalam Koper mini, miliknya saat masih kecil dulu. Koper itu Ibunya yang membelikannya saat mereka pergi liburan ke pantai. Begitu kata seorang pengasuhnya dulu yang mengetahui sejarah hidupnya sejak usianya dua bulan.
Nindi tengah memegang sebuah Box yang dulu isinya adalah satu set perhiasan namun kini sudah habis ia jual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama di kampung dan juga biaya sekolahnya.
Tinggal satu benda yang begitu berharga baginya. Yaitu sebuah gelang yang di berikan seseorang saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Gelang itu pemberian kakak kelasnya yang belum sempat ia ketahui siapa namanya. Karena dirinya keburu di jemput oleh Santi untuk pukang ke Desa bersamanya.
Nindi menutup kembali box kecil itu biarlah nanti saja ia pakai gelang kenang-kenangan dari seseorang yang baik itu. Nindi memasukkannya bersama beberapa potong pakaiannya ke dalam koper.
Suaminya mengajaknya untuk menginap di hotel malam itu juga karena rumah Santi yang kecil dan Shaka merasa kurang nyaman jika bermalam di sana. Dan juga menginap di Hotel itu sebagai hadiah dari kantor tempatnya bekerja. Yaitu menginap di hotel selama dua hari.
Mereka akan menginap di salah satu hotel di kota yang tidak terlalu jauh dari desa tempat mereka saat ini. Setelah itu Shaka akan langsung membawanya ke rumah miliknya. Begitu katanya.
Selama satu dua tahun menjalin kasih dengan pria itu. Shaka tidak pernah membahas soal keluarganya. Hanya sekali saja Shaka mengatakan jika dirinya yatim piatu. Itu saja yang Nindi katahui tentang kehidupan pribadi pria yang telah menjadi suaminya itu.
“Mbakyu Nindi pamit ya! Terimakasih telah menjadi kakak sekaligus orang tua untukku selama ini. Aku sayang mbakyu!" Nindi memeluk Santi dengan erat.
Rasa haru menyeruak membuat dadanya sesak. Menahan tangis. Nindi merasa sangat sedih harus berpisah dengan wanita baik hati itu. Seakan ini adalah terakhir kalinya dirinya bisa bertemu dengan Santi.
“Iya Ndi, jngan lupa kabari mbak ya dek! “ Ucap Santi sembari membalas pelukan Nindi. Air matanya sudah luruh tanpa bisa dicegah. Sedih campur bahagia akhirnya gadis malang itu kini telah menemukan cintanya. Tempat berlindungnya. Santi mendoakan dengan tulus semoga rumah tangga Adiknya itu bahagia dan harmonis sampai kakek nenek nanti.
NEXT...