"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Janin Ada Dua
" Kamu keberatan untuk menceraikan Arini ?, atau kamu sudah punya perasaan sama dia ?" Tanya Arini dengan suara lirih.
" Aku takut dia hamil seperti kamu.."
Mahira pun paham maksud Radit itu. Namun hati nya begitu sakit saat Radit mengatakan Arini takut hamil kalau dia ceraikan.
" Mas aku yang sedang Hamil pun malahan ingin minta cerai sama kamu, tapi kamu gak mau. malah alasan kamu karena aku hamil. asal kamu tau, Hati aku lebih sakit lagi Mas saat aku sedang Hamil tapi kamu mempunyai wanita lain." isak tangis Mahira mulai terdengar.
" Baik, jika itu keinginan kamu untuk mempertahankan Arini, aku ingin kita pisah rumah. kamu belikan aku Rumah sekarang juga." Pinta Mahira dengan Tegas.
" Karena aku ingin menjalani kehamilan ini dengan tenang."
" Baik, setelah selesai pemeriksaan dokter Kandungan kita cari rumah untuk kamu, dan aku akan ikut kamu."
" Ikut aku buat apa, udahlah aku ingin sendiri di rumah baru itu, kalau kamu serumah lagi dengan ku, pasti Arini pun bakal ngikutin kamu Mas."
" Tapi Mahira.."
" Aku gak mau terima penolakan ya Mas." Ucap Mahira dengan dingin.
Akhir nya Radit pun mengalah.
Dokter pun datang.
" Bu Mahira ini berkas nya untuk di bawa ke dokter Kandungan, sekarang bisa langsung ke sana, karena pasien yang lain sudah selesai."
" Baik terima kasih ya Dok." Ucap Radit.
Radit dan Mahira pun pergi menuju Dokter Kandungan. Setelah sampai Mahira dan Radit pun langsung masuk ke dalam ruangan.
" Silahkan masuk ibu.." Sapa dokter dengan ramah.
" Baik, ibu nya tiduran ya di kasur. karena kita akan melakukan USG perut."
Mahira pun menurut langsung tidur di brankar, dan sedikit mengangkat baju nya untuk di olesi semacam jell oleh dokter. setelah itu sebuah alat langsung menempel di perut Mahira.
" Nih Pak, Bu ini liat di monitor nya ya, Nah ini sudah ada janin nya ya Pak Bu, jadi janin nya berkembang sangat bagus dan.... Wahh ada 2 nih Bu janin nya coba lihat, selamat ya bu jadi ibu hamil kembar."Jelas Dokter sambil tersenyum.
Mendengar itu Mahira langsung terharu.
" Beneran saya hamil anak kembar ?" Tanya Mahira memastikan.
" Iya bu ini janin nya ada 2, untuk jenis kelamin nya belum di ketahui ya, karena ukuran janin masih kecil. nanti setelah memasuki usia 5/6 bulan ibu boleh periksa lagi untuk memastikan jenis kelamin nya."
Radit pun langsung melakukan sujud syukur.
" Ya Allah terima kasih atas anugerah dan rezeki anak yang engkau berikan kepada istri keluarga hamba, mudahan dan lancarkan lah semuanya untuk istri dan anak hamba." Ucap Radit sambil mengeluarkan Air mata. lalu dia pun terbangun.
" Sayang anak kita kembar." Ucap Radit dengan suara haru sambil menggenggam tangan Mahira.
" Iya Mas alhamdulillah."
" Baik ibu, ini usia kandungan ibu sudah masuk 3 bulan ya, banyak istirahat, makan yang banyak dan jangan lupa vitamin nya. terus gaboleh stres juga ya." Jelas sang dokter.
" Iya baik dok, terima kasih ya Dok."
" Baik, sudah selesai ya pemeriksaan nya. silahkan ambil obat nya di apotek."
" Baik, permisi ya Dok." Ucap Radit dan Mahira.
Setelah keluar dari ruangan dokter, Mahira dan Radit pun langsung turun menuju Apotek untuk mengambil obat dan vitamin Mahira.
" Sayang aku seneng banget ternyata di perut kamu ada 2 manusia." Ucap Radit dengan senang.
Mahira pun hanya diam tidak menanggapi.
" Sayang denger kata dokter kamu gak boleh stres ya.
" Yaudah kalau kamu gak mau aku stres, beliin aku Rumah sekarang juga. jangan cuma ngomong doang jangan stres mulu." Jawab Mahira dengan ketus.
" Iya sayang siap, Habis ini kita beli ya."
" Hmm."
Setelah mengambil obat, Mahira dan Radit pun langsung menuju parkiran lalu masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan Radit pun bersuara. " Sayang aku beliin kamu rumah nya deket kantor aku ya. jadi kalau aku pengen ke rumah kamu deket gak jauh. "
" Terserah, Inti nya aku mau pisah rumah sama si Arini itu." Jawab Mahira dengan datar. lalu ke dua nya pun menjadi hening.
Setelah menempuh beberapa menit, akhirnya sampai juga di lokasi sebuah perumahan elit. Radit yang sudah mendapatkan kontak developer nya langsung mengajak bertemu untuk memilih rumah.
" Selamat sore pak, ada yang bisa kami bantu." Ucap Developer tersebut.
" Iya pak, saya ingin membeli rumah untuk istri saya, boleh saya lihat lihat dulu."
" Oh iya boleh silahkan pak, untuk tipe nya bapa seperti apa ?"
" Saya pengen rumah nya minimalis 2 laintai gitu, dan ada 3 kamar juga." Jawab Mahira.
" Oh baik bu, silahkan ikut. saya akan tunjukkan beberapa rekomendasi rumah sesuai tipe ibu."
Setelah itu Mahira dan Radit pun mengikuti Developer untuk melihat rumah yang diinginkan kan Mahira.
" Nah yang pertama seperti ini ya, di depan ada taman serta 1 garasi mobi, dan untuk kamar ada 3. kita lihat ke dalam ya."
Setelah memasuki rumah tersebut Mahira langsung jatuh cinta pada rumah nya. Ruang tamu yang luas dan modern, yang paling di sukai Mahira adalah dapur yang dekat dengan taman belakang. dia jadi membayangkan bermain dengan anak anak nya di sini. lalu menuju kamar lantai bawah yang luas. setelah melihat semuanya.
" Mas aku mau rumah yang ini, bagus banget dan nyaman." Ucap Mahira dengan wajah antusias.
" Aku sih terserah kamu sayang, tapi kamu gak mau lihat lagi yang lain ?"
" Engga usah deh Mas, ini juga udah cukup buat aku sama anak anak, ini beli sama furniture nya juga ya Mas." Jawab Mahira.
" Yasudah kalau kamu suka. aku bayar ini ya."
" Iya Mas, aku pengen nempatin rumah nya sekarang Mas." Rengek Mahira.
" Besok aja gimana, sekarang kamu kan harus bawain pakian kamu sayang." Ucap Radit dengan lembut.
" Tapi bener ya Mas."
" Iya sayang."
Setelah melakukan pembayaran Radit dan Mahira pun pulang menuju Rumah nya. Di perjalanan Mahira terus tersenyum.
" Kamu seneng ya sayang, senyum senyum terus dari tadi." Lirik Radit sambil memegang stir.
" Iya aku seneng banget banget Mas, Makasih ya Mas, dan nanti jangan lupa beliin Mobil juga hehhe.."
" Iya sabar ya sayang."
" Akhirnya keinginan ku terwujud sudah memiliki rumah tinggal mobil dan kuras yang lain, setelah itu aku mau pisah sama dia. akan ku buat kamu miskin Mas, aku melakukan ini karena kamu tidak mau menceraikan si Wanita licik itu. maka aku pun akan bermain dengan semua ini." Ucap Mahira dalam hati.
" Pokok nya jangan kasih tau Arini Mas. bilang aja aku di rumah orang tua aku aja, biar dia juga gak minta rumah sama kamu."
Radit pun hanya mengangguk saja.
" Lihat saja Arini, ku pastikan aku yang akan menang dengan semua ini." Ucap Mahira dalam hati sambil tersenyum sinis.