NovelToon NovelToon
Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hamtaro Dasha

Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.

Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.

Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.

Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5 - Kabar Penyerangan

Seminggu telah berlalu sejak Wang Wu Xie dipaksa menjalani hidup di gua tambang milik Sekte Iblis Hitam. Palu besi di tangannya kini terasa seperti perpanjangan lengannya sendiri. Di mana setiap ayunan memecah batu dan setiap dentum memantul di dinding sempit yang pengap.

Tangan kecilnya sudah berubah, terlihat telapak tangannya merah, retak-retak, dan penuh bekas luka lama bercampur baru. Untuk anak seusianya, ini bukan sekadar pekerjaan tetapi hukuman tanpa akhir.

Hanya saja, meski begitu... Wang Wu Xie tidak pernah benar-benar mengasihani dirinya sendiri. Pikirannya selalu melayang pada anak-anak yang lebih muda darinya, wajah-wajah yang seharusnya masih bermain di tepian sungai, kini memikul keranjang batu roh di punggung yang kurus.

Udara di dalam gua adalah racun yang tidak terlihat. Bau logam bercampur belerang merayap masuk ke paru-paru, membuat tenggorokan perih dan dada sesak. Bagi para kultivator, itu hanya gangguan kecil. Tapi bagi manusia fana, itu seperti bisikan maut yang secara perlahan dan senyap akan mematikan dari dalam.

Wang Wu Xie menutup hidung dan mulutnya dengan sepotong kain yang lusuh, sekadar untuk menipu diri bahwa ia bisa bernapas lebih aman. Matanya sempat tertuju pada seorang pria tua dari desanya yang jatuh tersungkur dengan napas terengah-engah.

Salah satu anggota Sekte Iblis Hitam mendekat, namun bukan untuk memberi pertolongan. Anggota Sekte Iblis Hitam itu justru mengayunkan pedangnya dan tanpa ragu menebas tubuh pria tersebut seolah memotong ranting yang kering.

Berikutnya, teriakan terdengar dari istri pria itu yang terkejut dengan tubuh suaminya. Namun, anggota Sekte Iblis Hitam yang lain seakan terganggu dan justru menarik pedangnya.

CRAAASH..!

Kejadian itu berlangsung cepat dan terjadi tepat di depan mata Wang Wu Xie. Tindakan kedua anggota Sekte Iblis Hitam itu membuat warga Desa Bai Shui semakin diliputi rasa takut, namun entah mengapa... Ekspresi Wang Wu Xie sama sekali tidak berubah.

Melihat tindakan yang kejam itu, Wang Wu Xie sebenarnya membeku sejenak. Tetapi detik berikutnya, dia kembali menggerakkan palu besi dan memukulkannya ke dinding gua. Tiap pukulan membuat genggaman tangannya mengeras.

Tatapannya menghitam dan setiap ayunan berikutnya menghantam batu dengan kekuatan yang bukan hanya datang dari lengan, namun juga dari amarah yang berdenyut di dadanya. Amarah yang semakin dalam setiap malam, seakan dipupuk oleh mimpi-mimpi aneh yang selalu datang.

Mimpi tentang sosok misterius yang bertarung melawan tiga tetua sekte demi Pedang Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi yang begitu nyata hingga ia merasa melihat melalui mata orang lain... Merasakan kekuatan, kemarahan, dan darah yang tumpah.

Wang Wu Xie tidak tahu siapa sosok itu, tapi setiap kali terbangun, ia merasa sedikit lebih dingin dan seolah lebih jauh dari dirinya yang dulu.

Apa yang ia saksikan sebelumnya membuat bayangan kematian kakek dan ayahnya terlintas. Rasa sedih yang menghimpit dadanya kini berubah menjadi bara panas. Tapi entah kenapa, bara itu tidak sepenuhnya diarahkan pada anggota Sekte Iblis Hitam, sebagian justru mengarah pada warga desanya sendiri.

Mereka adalah makhluk Fana. Manusia yang lemah dan hanya dianggap sebutir debu bagi makhluk Abadi ini. Warga desanya tidak harus bertingkah hanya karena satu atau dua orang tewas. Apa mereka tidak bisa menghargai nyawa sendiri?!

“Bodoh,” desis Wang Wu Xie. Genggamannya di palu semakin kencang hingga buku jarinya memutih.

Kakeknya mati karena mencoba melindungi seorang anak kecil. Ayahnya ikut menyusul karena berusaha menolong sang kakek. Dan bahkan setelah semua itu, masih ada warga yang mengulang kesalahan yang sama, hanya untuk mati sia-sia.

Mereka… benar-benar bodoh.

"Pa... Paman Jiao? Bi... Bibi..?"

Mata Wang Wu Xie melebar saat mendengar suara serak itu yang seperti bisikan putus asa di tengah deru palu dan retakan batu. Dia pun dengan cepat menoleh.

!

Wang Wu Xie terkejut melihat ibunya, Yun Mei—yang sudah setengah langkah menuju pria dan wanita yang tersungkur di tanah dengan tidak bernyawa. Tanpa berpikir panjang, dia segera meraih lengan ibunya dan menariknya dengan keras.

"Jangan," suara Wang Wu Xie pelan tetapi tegas, nyaris seperti geraman.

Yun Mei terkejut, hampir saja kehilangan keseimbangan karena tarikan itu. "Wu Xie... itu Paman Jiao dan Bibi—"

Wang Wu Xie menggeleng cepat, tatapannya menusuk seolah mengirimkan pesan tanpa kata. Jangan melangkah lebih dari ini, dan jangan sampai terlihat.

Bahkan tanpa menunggu respon Ibunya, ia menarik Yun Mei menjauh, menuntunnya menyusuri lorong gua yang makin sempit dan gelap. Suara palu besi dan batuk para penambang mulai teredam di belakang mereka.

“Wu Xie…?” suara Yun Mei bergetar, lebih karena khawatir pada putranya daripada karena tarikan tadi.

Wang Wu Xie melepaskan genggamannya dan kemudian berbalik. Matanya menatap lurus ke arah Yun Mei.

"Apa yang ingin Ibu lakukan? Apa pergi ke sana dan berteriak? Menangisi orang yang sudah tiada?" Nada suara Wang Wu Xie rendah, tapi tegas. "Lalu apa selanjutnya? Tindakan itu akan membuat mereka marah dan Ibu bisa berakhir seperti paman Jiao.”

Ucapan Wang Wu Xie seperti tombak yang tajam bagi Yun Mei. Bibir kering wanita itu terbuka, tetapi tidak ada suara yang keluar. Dia ingin bicara dan membantah, namun tatapan dingin dari putranya membuat kata-kata itu tertahan di tenggorokannya.

Yun Mei memandang subjek di depannya cukup lama. Dia merasa Wang Wu Xie berubah, bahkan sekarang terasa sulit untuk mencari kelembutan pada tatapan mata putranya itu. Rasanya... Mata anak berusia 13 Tahun ini sudah kehilangan sesuatu.

"Wu Xie... Kau..." Yun Mei ingin bertanya. Dia ingin menanyakan apakah putranya baik-baik saja? Tetapi jika dipikirkan lagi... Itu adalah pertanyaan yang konyol.

Tidak mungkin Wang Wu Xie akan baik-baik saja. Tidak ada yang baik di tempat ini, bahkan termasuk dirinya sendiri. Mereka semua takut pada situasi di mana tidak ada satu pun cahaya harapan yang akan menyelamatkan mereka.

Yun Mei mengulurkan tangan, membawa putranya ke dalam pelukan. Dia mengusap lembut kepala Wang Wu Xie sebelum berujar pelan.

"Maaf, Wu Xie... Ibu minta maaf..."

".........." Wang Wu Xie memejamkan mata, membiarkan pelukan itu, lalu perlahan mendorong lengan ibunya. Dia mengulurkan tangan, menyentuh pipi wanita ini dengan gerakan yang nyaris seperti orang dewasa.

"Ibu..." Wang Wu Xie buka suara, "Kau adalah... Satu-satunya hidupku sekarang. Kau adalah rumahku... Dan juga duniaku.Tidak peduli di mana pun kita berada... Asalkan Ibu baik-baik saja, maka aku juga tidak akan terluka. Tolong bersabarlah, Ibu... Jangan bertindak gegabah seperti ini lagi. Menangis tidak mengubah keadaan menjadi lebih baik,"

"Wu Xie..." suara Yun Mei bergetar, entah karena bangga, sedih, atau takut melihat bagaimana dunia mengubah anaknya.

BLAAAAR..!

Suara keras yang tiba-tiba terdengar mengejutkan Yun Mei dan Wang Wu Xie. Keduanya saling menatap sebelum mendengar suara ribut dan derap langkah kaki yang begitu terburu-buru.

"Yun Mei..! Xie'Er, ayo cepat keluar!" seorang pria berseru. Memanggil Yun Mei dan Wang Wu Xie sebelum berlari menjauh.

"Apa yang terjadi?!" Yun Mei bertanya. Dia juga ikut berlari sambil memegang tangan putranya.

"Aku mendengar Sekte Iblis Hitam diserang. Tempat ini bisa runtuh kapan saja. Kita harus keluar segera..!"

"Tunggu, Ibu-"

"Wu Xie, ayo cepat!"

Wang Wu Xie tidak punya pilihan selain mengikuti ibunya. Dia bisa melihat banyak warga desa yang berlari di depannya. Hanya saja, mereka semua berhenti saat sampai di jalan masuk gua.

!!

Suara ribut terdengar. Wang Wu Xie bisa melihat kepanikan dari orang-orang di sekitarnya. Dia pun menengadah dan lantas bertanya pada ibunya.

"Apa yang terjadi?"

"Ibu juga tidak tahu.." Yun Mei menggeleng. Dia pun menepuk seorang wanita tua dan bertanya, "Bibi Huang? Ada apa ini? Kenapa semuanya terlihat sangat panik?"

"Mei'Er. Sekte Iblis Hitam diserang dan anggota sekte yang mengawasi kita justru menutup pintu masuk gua-nya. Kita tidak bisa keluar."

!!

******

1
Hydro7
Akhir bulan...
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
Hydro7
Nascent Soul
Hamtaro Dasha: kirain salah ketik lagi, wkwkwk (*´ლ`*)
total 1 replies
Uchy
Cerita yang menarik...
Perjalanan MC di mulai dari nol,,, sehingga terlihat seperti real,, bukan sekedar fiksi
ind@h
dibalik kata² pedasnya ternyata tersimpan kepedulian terhadap sodaranya...
Uchy
Aku tak akan lupa untuk, "Ingatkan Update".
Dan tinggalkan jejak 👣👣👣👣
Uchy
Awal kebangkitan Wang Wu Xie....
Semangat 💪💪💓💓
Jangan berhenti,,,, raihlah apa yang jadi mimpi mu.....
Ingatlah,,,, sukses berawal dari mimpi....
Uchy
Wang Jian masih termasuk baik...
Meskipun tak menyukai Wu Xie,,,, nyatanya masih perduli,,, meskipun mungkin hanya untuk menjaga martabat keluarga Wang di mata umum,,,,
Hamtaro Dasha: tipe-tipe kayak durian itu looh. Tajam di luar, lembut di dalam, wkwkwk (*´ლ`*)
total 2 replies
Uchy
Masih tetap setia bersamamu, thor ☝️☝️☝️☝️💓💓💓
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih kak Uchy (*´∀`~*)
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
ini keren Dasha./Casual/ alur cerita novelmu terasa hidup, apalagi diawal-awal menggabungkan keseharian sederhana dngan dunia kultivasi yang penuh misteri. penokohannya kuat, terutama perkembangan Wu Xie yng berlapis dan emosional. /Grin/cocok sekali dibaca bagi pecinta fantasi dengan konflik yang seru sekaligus menyentuh hati. dan ini mengobati rinduku juga dengan Xiao Shuxiang /Proud//Proud/
Hamtaro Dasha: Waaah, jadi semangat ini (❁´▽`❁)ノ
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
mantap dasha /Casual/
Hamtaro Dasha: Terima kasih kak, hehe (*´∀`*)
total 1 replies
Hamtaro Dasha
Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini, jangan lupa berikan bintangnya dengan mengulas novel ini ya, hehe ( ´ ▽ ` )ノ
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih Kak Fian (❁´▽`❁)
total 4 replies
Abah'e Rama
💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞
Abah'e Rama
1
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Uchy
Ternyata Kepanikan Wang Jian karena, "Ingatkan Update" muncul.
hehehehe 😁😁😁😁
Uchy: Okay Dasha...
Siap meluncur,,, hehehehe 😁😁😁
total 2 replies
Uchy
Bukankah Wang Jian sangat membenci Wu Xie....?!
Kenapa begitu panik...?!
Hamtaro Dasha: tunggu kelanjutannya, yah... hehehe (❁´▽`❁)
total 2 replies
Uchy
Sungguh kematian yang tragis...
Klo kematiannya begitu miris,, maka aku harap itu bukan Xiao Shuxiang, thor...
Cari tokoh lain aja,,, aku ngga rela Xiao Shuxiang di cabik-cabik...
Hamtaro Dasha: wadidaw, kok bisa kepikiran sampai ke sana (゚∀゚|||) X***** itu ada di dunia lain, kakak. wkwkwk (*´ლ`*)
total 2 replies
Uchy
Xiao Shuxiang,,,,, benarkah ini Xiao Shuxiang....?????
Uchy
Hadir hadir hadir ☝️☝️☝️
Ini jejak-jejak 👣👣👣👣 kehadiranku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!