NovelToon NovelToon
Kamu Diantara Kita

Kamu Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / JAEMIN NCT
Popularitas:742
Nilai: 5
Nama Author: Sunshine_1908

Kisah cinta diantara para sahabat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunshine_1908, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Walinya adalah suaminya

"Saya memberi tahu kamu, karena kita punya profesi yang sama. Akan lebih mudah untuk kamu menjelaskannya kepada teman-temanmu dibanding saya. Apalagi karena sekarang saya tengah di kendalikan oleh emosi." Ren mengangguk paham. Ia menyeruput segelas teh hangat dari meja di ujung ruangan Adrian, lalu memberikannya kepada Adrian.

"Terimakasih,"

"Saya yakin kamu sudah sadar sedari awal, kamu berada di sana saat kejadian bukan?" Ren mengangguk.

"Kepalanya membentur ranjau, dan ada beberapa paku yang sudah berkarat tertancap di kepalanya. dr. CIara saat ini sedang melakukan operasi darurat untuk memastikan bahwa paku-paku tersebut tidak melukai sampai ke saraf atau pembuluh darahnya. Kita hanya bisa mempercayakan segalanya kepada Ciara bukan?" mata Adrian nampak berkaca-kaca ketika menjelaskannya kepada Narendra.

"Apa kondisinya seburuk itu Dokter?" tanya Ren ragu.

Entah Adrian menyadarinya atau tidak, tangan Ren kini tengah bergetar hebat. Ia nampak begitu ketakutan. Apalagi karena ia yang sudah sadar tentang kondisi Cya sejak awal, dan Cya juga terluka karenanya.

"Kekhawatiran kita sekarang adalah, lukanya akan mengalami infeksi, atau kemungkinan tetanus. Untuk selebihnya, hanyalah sebatas kekhawatiran dari sang kakak untuk adiknya." ia menepuk pundak Rendra sambil menatapnya penuh harap.

"Boleh gue bicara sebagai seorang kakak, dan bukan seorang dokter?" Rendra mengangguk.

"Gue takut terjadi apa-apa sama Nicya, karena itu gue emosi sama kalian. Tapi soal cara kalian selama ini melindungi dia, gue tahu. Kalian adalah orang-orang yang terbaik yang gue yakin bisa melindungi dia." untuk sesaat Narendra merasa lega, Adrian tak membencinya sama seperti yang ia pikirkan.

"Gue percaya kejadian hari ini gak disengaja. Gue juga minta maaf atas sikap gue ke kalian."

"Apa mungkin dokter bisa mengizinkan kami untuk melihat kondisi Cya, Dok?" tanya Narendra ragu.

"Lo boleh manggil gue Abang, kalau lagi berdua. Gak usah formal." Adrian menyeka air matanya yang tiba-tiba keluar tanpa permisi. Ia tersenyum ke arah Rendra.

"Anggap gue sebagai kakak lo juga." Rendra tersenyum.

"Bukannya gue gak mengizinkan kalian, tapi untuk siapa yang bisa masuk ke ruangan VIP cuma bisa ditentukan oleh walinya. Dan itu adalah suaminya...."

...----------------...

"Tante aku mohon, izinkan aku bertemu Nicya, Tante."

Selepas kepergian Narendra dan Adrian, Ny Anita Karang dan Tn. Jeroline Quincy selaku orang tua Nicya datang ke paviliun VIP. namun sama seperti Dreamers, mereka hanya bisa berdiri di luar area pengunjung.

Di saat itulah, Khaizan berlutut dan memohon di kaki Anita untuk mengizinkan agar dirinya bisa masuk dan menemui Nicya.

"Maafkan tente, Nak. Tapi kami pun belum bisa masuk." jawabnya hingga membuat para anggota dreamers nampak kebingungan.

"Bukannya hanya wali yang diberikan izin Tante?" sela Jishan yang menganggap alasan tersebut tidak masuk akal.

"Tante kami sungguh minta maaf, kami benar-benar tidak sengaja melukainya. Tapi aku mohon izinkan kami melihat keadaannya Cya, sekali saja Tante." air mata Khaizan pun mulau jatuh. Ia menggenggam tangan Anita dengan erat, dan berlutut di hadapan wanita itu.

"Apa maksudnya kalian melukainya?" Jeroline yang belum diberi tahu perihal alasan kecelakaan putrinya pun menjadi emosi.

Ia mencengkeram erat kerah kemeja Khaizan dan mengangkatnya hingga berdiri sejajar dengan dirinya.

"Maaf, Om. Kami tadinya sedang bertengkar dan Nicya berusaha untuk melerai. Karena itu ia terluka." jelas Caelen merasa terdesak.

"Cae...." Marvin menahan Caelen dan menariknya mundur.

"Maafkan kami om." sambung Marvin.

"Sudah Mas, saat ini hanya kondisi Hazel yang terpenting." Anita melerai keduanya dengan sikapnya yang masih terlihat begitu tenang.

"Hazel melakukan ini karena kalian adalah sahabatnya. Saya bisa mengerti itu." ujar Anita menengahi.

"Kami mohon, izinkan kami melihat kondisinya Tante." Kali ini Jishan yang maju dan memohon.

"Hanya walinya yang bisa memberi izin, sementara kami bukan walinya." semua anggota dreamers tercengang mendengarnya, begitu juga dengan Adrian dan Narendra yang baru saja kembali.

"Apa semua akan terbongkar sekarang?" lirih Rendra yang nampak gusar.

Sebelumnya di ruangan Adrian...

"Bukannya gue gak mengizinkan kalian, tapi untuk siapa yang bisa masuk ke ruangan VIP cuma bisa ditentukan oleh walinya. Dan itu adalah suaminya...."

"Maksud lo suaminya apa Bang?"

"Nicya sudah dijodohkan sejak dia masih kecil oleh keluarga besar. Dan pernikahannya juga sudah di resmikan saat kalian masih kelas 1 SMA." Rendra tercengang, ia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang telah di dengarnya saat ini.

"Gue gak bisa kasih tahu orangnya siapa, karena ini adalah privasi mereka. Tapi, tadi suaminya benar-benar tidak mengizinkan siapapun untuk masuk."

Narendra terngiang dengan seluruh ucapan Adrian kepadanya. Untuk ia bisa mengetahuinya saja, sudah membuatnya cukup terguncang. Perempuan manis seperti Nicya bisa memberinya kejutan begitu banyak.

Bagaimanakah reaksi para sahabatnya nanti, apalagi ia tahu bahwa seluruh cinta yang terbentuk diantara Dreamers hampir seluruhnya berhubungan dengan gadis itu.

"Kalau bukan tante, lalu siapa?" kali ini Jishan yang maju.

Dari semua orang yang ingin bertemu dengan Nicya, mungkin hanya ialah yang nampak begitu gusar saat ini. Bahkan mengalahkan kegusaran seorang Narendra yang tengah dilanda perasaan bersalah.

"Suaminya." jawab Jeroline datar.

"Mas.." Anita mencubit pinggang suaminya. Ia masih sibuk merangkai kata di dalam kepalanya untuk memberikan jawaban kepada teman-teman Hazel. namun sang suami sudah lebih dulu, memberikan jawabannya tanpa pertimbangan.

"Apa yang perlu disembunyikan lagi Ma. Ini mungkin adalah pilihan terbaik, agar mereka bisa menjaga sikap di depan Hazel dan tidak bertingkah sembarangan lagi." ujar Jeroline emosi.

"Maaf, Tuan Jeroline dan Ny. Anita. Pihak wali dari pasien Hazel Quincy meminta kalian untuk masuk. Karena operasi telah selesai." Pihak administrasi memanggil kedua orang tua Nicya untuk masuk.

"Tante titip ya Rian." mereka meninggalkan urusan para anggota Dreamers kepada Adrian, sementara mereka memeriksa keadaan putri mereka.

"Kalian ikut saya, kita bicara di kantin rumah sakit." Awalnya Adrian juga ingin menyerahkan urusan itu kepada Narendra. Namun Sepertinya ia tak memiliki pilihan lain. Ia harus menjelaskannya sendiri.

Setidaknya Narendra akan membantunya jika salah satu dari mereka bersikap keras kepala dan melawan.

"Sejak kapan Bang?" Jishan memulai pertanyaan mereka, ketika mereka sampai di kantin rumah sakit.

Perihal Khaizan jangan ditanya, ia sudah diselimuti oleh emosi sedari tadi. Namun Rendra serta Marvin berusaha keras untuk menahannya agar tetap diam dan hanya menyimak.

"Semenjak kalian kelas 1 SMA. Pernikahan itu hanya diketahui oleh keluarga inti. Namun perjodohan mereka sudah terjadi sejak mereka berusia lima tahun. Para tetua keluarga yang melakukannya dengan maksud untuk melindungi Nicya."

"Mereka berusia lima tahun? Jadi mereka seumuran? Tapi siapa Bang?" Jishan nampak lebih penasaran dibandingkan yang lain.

"Usia mereka terpaut satu tahun. Tapi gue gak berhak kasih tahu kalian, itu hak Hazel."

"Cya gak pernah cerita." ujar Khaizan sendu.

"Kita bahkan sudah dekat begitu lama, tapi dia gak pernah bilang apapun ke gue. Gue bahkan sempat merasa kalau dia punya rasa yang sama Bang." Khaizan terisak kala ia harus merenungi perasaannya sendiri.

"Apa lelaki itu mencintainya Bang? Apa dia bahagia?" Adrian hanya mengangguk yakin.

Berbeda dari yang lain, Jishan hanya mengharapkan kebahagiaan Nicya. Baginya ada yang lebih berharga dari rasa memiliki orang yang dicintai. Yaitu kebahagiaan dari orang itu sendiri.

"Ia sangat menyayangi adikku. Aku bisa melihat itu. Aku bahkan tinggal bersama mereka."

"Syukurlah...."

1
Ridwan Nakku
kuuuuyylah semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!