seorang gadis 18 tahun bernama Kanaya Nadhira harus menerima perlakuan kasar dan semena-mena dari ibu dan adik tirinya.semenjak ayahnya meninggal sikap ibu tirinya berubah.dia di perlakukan layaknya seorang pembantu.namun,siapa sangka ibu dan adik tirinya,menjual Kanaya kepada seorang muncikari dengan harga mahal!
Kanaya di pertemukan dengan seorang pria dewasa yang sedang mencari wanita, untuk melayani anaknya yang mengalami orientasi seksual atau gay.dia seorang pengusaha terkenal. meminta Kanaya untuk bersedia menikah dengan anaknya,berharap Kanaya dapat merubah sikap anaknya seperti semula.dengan mengancam sehingga Kanaya terpaksa bersedia di nikahkan dengan anaknya.
mampukah Kanaya merubah jalan hidup suaminya? rahasia apa yang di sembunyikan suami Kanaya, sehingga dia berubah menjadi gay? penuh dengan ketegangan dan konflik romantis, ikuti kisah Kanaya di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Tak lama kemudian fiona dan Olivia kembali ke UKS dengan membawa seragam baru untuk kanaya.fiona memberikan seragamnya kepada dokter yang tengah menangani kanaya.
Fiona dan olivia pun ikut duduk di sebelah galleo.
"Sekarang lo harus cerita semuanya sama kita.bagaimana lo bisa menemukan kanaya.padahal kita berdua udah cariin dia ke seluruh penjuru sekolah." seru fiona menatap tajam galleo yang hanya terdiam.
"Gue nggak tahu!sebaiknya lo tanya nanti sama dia kalo udah sadar." Galleo pergi begitu saja meninggalkan fiona dan Olivia yang bengong melihat sikap galleo pada mereka.
"Dasar nggak jelas,orang nanya baik-baik,eh ... malah pergi gitu aja! " gerutu fiona kesal.
"Kayanya kepala dia kebentur tembok tuh.tadi aja,kelihatan khawatir, lah... giliran di tanya malah bilang gak tahu.dasar nggak jelas!" gerutu Olivia yang sama-sama kesal terhadap sikap galleo.
Galleo pergi meninggalkan ruang UKS, kini dirinya ingin mendatangi ruang CCTV, dia berharap di sana terdapat bukti untuk, mengetahui siapa orang yang sudah melakukan hal yang tak wajar pada Kanaya.
Di koridor sekolah,galleo berpapasan dengan keivano yang kembali setelah mengantarkan Julian ke kelasnya.galleo menghentikan langkah saat keivano pun berhenti di depannya.
Keivano menatap tajam galleo. "Mau kemana lagi,lo?" tanyanya datar.
"Gue mau keruangan CCTV, gue mau lihat apa yang sebenarnya terjadi pada perempuan itu." Galleo pun membalas menatap mata tajam keivano.
Keivano tersenyum miring. "Gue lihat,lo perhatian banget sama dia, apa jangan-jangan lo suka sama dia?"
"Gue hanya melakukan apa yang menjadi tugas sebagai ketua OSIS, tidak lebih! " Galleo meninggalkan keivano tanpa ingin mendengarkan lagi ucapannya lagi.
Keivano menatap tajam pada galleo yang pergi begitu saja dari hadapannya.setelah itu dia melanjutkan langkahnya menuju ruang UKS.
Ketika keivano akan masuk ke ruangan UKS, langkahnya terhenti saat melihat fiona dan Olivia masih berada di sana.dia memundurkan langkahnya,mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan Kanaya.dia memilih untuk menunggu di luar saja.
Di ruang CCTV galleo tampak kecewa,hal yang ingin dia jadikan bukti ternyata tidak ada. menurut petugas sekolah kamera CCTV bagian lorong kamar mandi ternyata tidak berfungsi.akhirnya galleo pergi dari ruang itu dengan rasa kecewa.
Di ruang UKS, dokter memberi tahu jika Kanaya sudah sadarkan diri. fiona dan Olivia yang bahagia pun segera melihat keadaan Kanaya.
"Nay,lo udah sadar, " tanya fiona berjalan mendekati ranjang.
Kanaya hanya menanggapinya dengan tersenyum tipis. fiona duduk di kursi di sebelah ranjang sedangkan Olivia dia duduk di tepi ranjang menghadap pada Kanaya.
Olivia menggenggam tangan Kanaya yang mulai menghangat.dapat dia lihat jika keadaan Kanaya sudah lebih baik.
"Sebenarnya kamu kenapa, nay? siapa yang udah ngelakuin semua ini sama, lo?" Olivia bertanya dengan hati-hati.
Kanaya hanya tersenyum getir saat mengingat apa yang telah terjadi padanya,beberapa jam yang lalu.
"Aku nggak ingat! aku ingin pulang saja,apa boleh?" Kanaya masih enggan menceritakan hal yang sudah giselle lakukan padanya, dia pun mengalihkan pembicaraan untuk menghindarinya.
Fiona dan Olivia saling beradu pandang dan kemudian menghela nafas, saat mendengar permintaan Kanaya.
"Boleh, nanti aku akan meminta izin kepada guru.kamu mau pulang sama siapa?"
Kanaya terdiam,waktu pagi saja dia ke sekolah bersama galleo.tidak mungkin dia memintanya untuk mengantarkannya.kini dia teringat pada keivano,hanya dia yang dapat mengantarkan dirinya pulang.karena jika pulang di antar yang lain,dia takut jika status pernikahan mereka terbongkar.
"Keivano! ma-maksud ku, dia yang tahu alamat rumah ku, karena kebetulan kakak sepupu ku bekerja pada ayahnya,kei." ujar Kanaya terbata.
Fiona mengernyitkan dahi saat mendengar perkataan Kanaya. "Lo yakin, mau pulang sama si,kei.kelihatannya dia cuek banget sama, lo. gue nggak yakin dia bakalan mau nganterin lo pulang."
Kanaya terdiam.dia pun sebenarnya bingung,harus meminta tolong pada siapa lagi.
"Gue yang antar lo pulang!" seru keivano tiba-tiba.keivano yang sejak tadi berada di sana,mendengar semua percakapan kanaya dan temannya.sehingga dia tahu jika sekarang kanaya ingin pulang.
Kanaya, fiona dan Olivia menoleh bersama kearah suara.tubuh Kanaya mematung, mendengar ucapan keivano.sedangkan fiona dan Olivia mereka saling pandang,seakan tak percaya dengan apa yang di katakan keivano.
"Sejak kapan lo ada di situ?"pekik fiona yang terkejut dengan kedatangan keivano yang tiba-tiba.
Keivano tak menanggapi pertanyaan fiona, dia berjalan menghampiri ranjang dan menatap tajam Kanaya.
"Gue antar lo pulang."
Kanaya memalingkan wajah, tangannya meremas selimut yang menutupi tubuhnya.sebenarnya dia enggan bertatap muka dengan keivano, setelah melihat hal yang dilakukan oleh keivano dan Julian di pojok toilet saat itu.
"Serius lo, mau nganter dia pulang? nggak mungkin kan,Kanaya naik motor.lo nggak lihat kondisinya masih lemas gitu!" seru fiona yang melihat Kanaya tak nyaman dengan kehadiran keivano.
"Gue sudah hubungi supir pribadi keluarga gue,jadi apa yang lo khawatirkan lagi?"
Fiona tak bisa lagi berkata.dia terdiam kemudian menatap ke arah Olivia yang memberi anggukan,agar fiona membiarkan Kanaya pulang di antar keivano.
"Baik,Kanaya pulang di antar sama lo.tapi ... kita harus tanya dulu Kanaya, apakah dia mau pulang sama, lo!" ujar fiona menatap remeh keivano.
Keivano tersenyum miring,mendengar perkataan fiona.keivano pun kembali menatap Kanaya yang masih memalingkan wajahnya.
"Nay! apa lo mau pulang sama si, kei?" tanya fiona memastikan.
Kanaya memejamkan mata saat fiona bertanya padanya.ingin menolak tapi Kanaya sadar jika dirinya kini tinggal bersama keivano.
Kanaya mengangguk lemah.dia tidak mempunyai pilihan lain dan terpaksa pulang bersama keivano.
Keivano tersenyum penuh kemenangan,dia menatap fiona seakan sedang mengejek.tak lama kemudian keivano menarik selimut yang menutupi tubuh Kanaya dan menggendongnya ala bridal style.
"Aaaa, kei...apa yang kamu lakukan?turunkan, aku!" pekik Kanaya yang terkejut saat tiba-tiba keivano mengangkat tubuhnya.
Keivano memejamkan mata saat mendengar teriakan Kanaya yang membuat telinganya merasa sakit.keivano tak memperdulikan sikap Kanaya yang memberontak.dia tetap berjalan keluar ruangan.
Fiona dan Olivia hanya melongo melihat adegan langka itu. mereka baru melihat keivano yang mau menggendong seorang perempuan, karena yang mereka tahu jika keivano sangat anti dengan makhluk yang bernama perempuan.
Sesampainya di ambang pintu,langkah keivano terhenti karena galleo dan teman-temannya, pun tengah berdiri di sana hendak masuk keruangan UKS, ingin melihat keadaan Kanaya. namun kini mereka pun sama-sama terkejut,melihat keivano tengah menggendong Kanaya.
"Guys,gue nggak salah lihat, kan!" seru gerry dengan kedua tangan menggosok-gosok matanya.
Tak ada yang menyahut ucapan gerry, semua yang berada di sana masih tak percaya,dengan apa yang mereka lihat.
Ukuran kandungan tak biasa??, apa Kanaya hamil janin kembar, wahhh surprise donk bagi semuanya.. semoga yaa..seneng kalau kembar