NovelToon NovelToon
Mata Batin Sang Peramal Tarot

Mata Batin Sang Peramal Tarot

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Peramal
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Riska Radiva, seorang gadis SMA menemukan buku lapuk yang berisi tumpukan kartu tarot di kamar mendiang nenek nya.

Sejak saat itu, ia bisa melihat masa depan yang akan terjadi pada orang lain, hanya dengan membuka satu Tarot nya.
Masalah muncul saat Riska tahu bahwa nyawanya dalam bahaya. Kekuatan yang di milikinya, memiliki efek yang membahayakan nyawa nya dan seluruh orang yang disayanginya.

*ini adalah novel Horor Misteri Pertama aku. Kalau kalian suka, jangan lupa like, subscribe, vote dan gift juga ygy 😁

IG : dimas.yudhistira_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perselingkuhan

"Oke, aku minta, kamu bayangin wajah dan sebut nama Arno di kepala kamu sambil kamu acak kartu-kartu itu." ucapku ragu.

Sejujurnya aku sendiri tidak tahu bagaimana cara kerja kartu tarot ini. Dengan berbekal sedikit keyakinan dan niat ingin membantu sita yang saat ini sepetinya sangat membutuhkan bantuan, akhirnya aku hanya mengalir mengikuti apapun yang kepalaku katakan.

Amaya melongo disamping ku sedari tadi.

Sore ini, aku, Amaya dan sita, sudah ada di kamarku, sesuai dengan janji ku tadi di sekolah, aku ingin membantu sita dengan kartu tarot ku untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada pacarnya Arno.

"sudah?".tanyaku sembari meminta kembali tumpukan kartu itu.

Aku menaruh kartu-kartu itu di lantai, karena saat ini kami bertiga sedang duduk di lantai didalam kamarku. Dengan satu tanganku, aku mencoba merentangkan kartu-kartu itu membentuk kipas dengan posisi tertutup.

"ambil tiga kartu lalu kasih kartu itu ke tangan ku." ucap ku menengadahkan tangan kanan ku.

Sita melirik ke wajah ku ragu.

"ini serius gak papa ka?" bisik Amaya.

Aku tersenyum meyakinkan Amaya. "gak papa may. Aku cuma mau bantu sita." jawabku.

Sedetik kemudian, sita memberikan tiga buah kartu yang ia pilih secara random dari tumpukan kartu itu.

Nging.....

Tiba-tiba aku mendengar sesuatu yang berdenging di telinga ku saat aku menerima kartu pilihan sita.

Lalu, sedetik kemudian. Aku sudah berada di tempat lain, bukan lagi di kamarku.

Mataku Memindai sekitar. Aku berada di sebuah kamar yang sedikit berantakan dengan beberapa baju kotor yang tergeletak di lantai, dan sampah bekas makanan yang hanya digeletakkan saja di pojokan kamar.

Awalnya aku sedikit kebingungan, dimana aku? Sampai sebuah foto yang tergantung di satu sudut kamar ini akhirnya memberitahukan ku bahwa saat ini aku sudah ada di dalam kamar Kak Arno. Pacar sita.

"aaaaaah.. Beb.... Pelan."

Deg.

Jantungku hampir copot saat tiba-tiba kudengar suara mendesah keras dari arah belakang ku. Dari balik selimut di atas kasur single bed yang ada di belakangku.

Aku hampir saja berlari sembunyi, sampai aku menyadari, kalau Arno dan seorang wanita yang ahhhh sialnya aku kenal wanita yang sedang bercinta dengan Arno ini. Tidak bisa melihat keberadaanku. Aku yakin, sebenarnya aku masih ada di dalam kamarku. Entahlah bagaimana aku bisa menjelaskan ini.

"Ka! Riska!"

Suara teriakan Amaya menggaung di telinga ku. Sedetik kemudian, aku seperti kembali di tarik ke dalam tubuhku.

"kamu kenapa sih! Ah.. Kan aku takut." Amaya panik sembari menggoyangkan badan ku yang sudah kembali sadar.

Aku menarik nafas pelan. "Devina... Temen sebangku kamu lagi ada di rumah Arno." ucap ku terbata-bata.

Amaya dan sita mengerutkan kening aneh.

Aku membuka ke tiga kartu yang ada di tanganku. Entahlah, aku tidak mengerti apa artinya. Yang jelas, ketiga kartu ini, seperti berbicara padaku, kalau Arno benar berselingkuh dengan sahabatnya sita sendiri.

"Maksud kamu apa sih ka?" Amaya terlihat khawatir. Sementara Sita masih melongo tidak percaya.

"Kamu telepon Devina sekarang." Tegasku sembari mengatur nafas.

Sita yang kebingungan, mau tidak mau menuruti semua perkataan ku. Ia mengeluarkan handphonenya. lalu menelepon sahabatnya itu.

Cukup lama teleponnya tersambung ke nada tunggu, sampai akhirnya Devina mengangkat teleponnya dengan suara lemas, seolah-olah baru bangun tidur.

"halo, wuahhh kenapa sit?" tanya Devina di ujung telepon.

Sita kebingungan. Aku mengangguk pelan menenangkan sita dan mengarahkan nya untuk bersikap biasa saja.

"oh ini dev, aku mau minta tolong. besok aku gak bisa masuk, tolong kamu ijinin aku ya di sekolah." ucap sita ragu.

aku tersenyum sembari mengangkat jempol.

"loh kenapa sit? Kamu sakit?" tanya Devina lagi pelan.

"Engga, dev, aku mau ke luar kota sama keluargaku, mamah tiba-tiba ajak kita semua jenguk Abang ku yang kuliah itu loh." Sita menjawab dengan sedikit berbohong.

lalu, dengan arahan ku, sita kembali menutup teleponnya.

Aku berdiri sembari mengajak mereka untuk cepat mengikuti ku.

"kamu tau kan rumah kak Arno?" tanya ku sembari memakai jaket Hoodie seadanya dan bersiap pergi.

Sita mengangguk lalu, mengekor dibelakangku. Amaya yang kebingungan, akhirnya berlari mengikuti kami berdua.

Rumah kak Arno yang kami tuju. Aku yakin, Devina ada disana. Sesuai dengan yang aku lihat tadi.

...****************...

"Loh... mau ngapain kamu kesini?" Bentak Arno saat aku, sita dan Amaya tiba-tiba datang kerumahnya.

Wajah Arno terlihat panik. Aku tau ada yang di sembunyikan dari kepanikannya.

"Masuk aja langsung." bisikku pada sita yang langsung menerobos tubuh Arno.

Kami mengekor di belakang nya. Sementara Arno berlari kecil mencoba menarik tangan sita berkali-kali.

"Heh. Apa-apaan sih kamu. Ada apa ini!" bentak Arno.

Kami bertiga tidak memperdulikan sama sekali. Sita bahkan tidak melirik sedikitpun ke wajah Arno. Sampai kemudian, di lantai dua, di depan sebuah ruangan yang aku yakin adalah kamar Arno, Sita berhenti dan menatap wajahku sebelum membukakan pintu.

Aku mengangguk.

Arno sudah berdiri di depan sita. Menghalangi jalan kami masuk.

"Sit! Sita! Tolong dengerin dulu." suaranya makin panik.

Aku semakin yakin kalau di dalam kamarnya, ada sesuatu yang disembunyikan Arno.

BRAK...

Dengan keras, sita membuka pintu kamar Arno secara paksa dan, benar saja.

"Devina!" Wajah sita melongo kaget saat ia melihat Devina di pojokan kamar Arno sedang memakai seragam sekolah nya.

Rambutnya acak-acakan.

Suasana kamar yang sama persis yang aku lihat di penglihatanku. Aku semakin yakin dengan kemampuanku setelah melihat sendiri secara langsung bukti yang terpampang nyata ini.

Tapi, untuk saat ini, aku harus melerai keributan antara sita dan Devina.

"BANGSAT. Pelacur kamu!" bentak sita sambil menerjang menyerang Devina yang di halangi Arno di depannya.

Aku menarik dan menahan sita yang sudah semakin tidak terkontrol.

"Sit, udah, tenang dulu."

Suasana semakin rumit saat tiba-tiba, ibu nya Arno masuk ke dalam kamar karena keributan dan teriakan suara sita yang tidak terkontrol.

...****************...

Singkat cerita. Kami semua dibawa ke ruang keluarga rumah Arno di lantai satu.

Aku duduk di samping sita yang tidak berhenti nya menangis. Amaya duduk di sisi satunya.

Sementara Arno dan Devina duduk di sofa seberang tempat kami duduk. berhadapan dengan kami.

"Tolong, jelasin semua nya ke mamah!" Bentak mama nya Arno sembari berdiri menyilangkan tangannya di dada.

Arno menundukkan wajahnya. Devina yang duduk di samping Arno, bahkan tidak sanggup menatap wajah teman sebangkunya itu.

"Maaf mah, Arno salah. Arno khilaf."

Aku melirik ke wajah Amaya. Mau tidak mau, kami jadi terlibat masalah ini.

"Kamu bilang khilaf?!" bentak mama nya pelan. "Dosa Arno! Apa yang kamu lakuin itu perbuatan dosa!" suara mama nya bergetar.

Aku kembali melirik ke wajah mama nya. Aku merasakan betul bagaimana kecewanya mama nya Arno.

"Kalau papa tahu, kakak kakak kamu tau gimana?"

Kami semua hanya diam, sementara sita menahan isakan tangisnya. Sambil sesekali melirik jijik ke wajah Devina.

"Gini aja, kalian semua pulang kerumah kalian masing-masing. Tante minta tolong, jangan di besar-besarkan masalah ini, jangan sampai tembus ke pihak sekolah juga. Nanti urusan Arno, biar Tante yang kasih dia pelajaran." Mamanya Arno berdiri menghadap kami bertiga.

Sita menyeka matanya. Ia menarik nafas pelan lalu berdiri. "Tante, urusan aku sama Arno dan pelacur itu belum selesai. Aku gak akan tinggal diam, karena aku juga sudah di perawani oleh Arno!" Sita melirik sinis sambil menarik tanganku, mengajak nya keluar dari rumah Arno.

Akhirnya kami bertiga pergi meninggalkan rumah Arno dengan sedikit ancaman yang keluar dari mulut sita.

...****************...

1
valerio_cean
semangat othor
korokoro
Jangan lupa support karya aku 😻🔥
korokoro
Disclaimer : Novel ini hanya karangan fiksi dari isi kepala saya sebagai author. Tidak ada maksud untuk menjelekkan atau menyinggung pihak/organisasi/instansi/nama tertentu yang secara kebetulan muncul dan di ceritakan di novel ini. 🔥🔥🔥 tetap menyala 🔥🔥🔥
valerio_cean
semangat thor
korokoro: makasih kk🔥
total 1 replies
Zizi
Smngt kak up nya😍😍
Sefira Arrum
Fighting
Zizi
2 bunga untukmu kak😍😍
korokoro: terimakasih kakak😍
total 1 replies
valerio_cean
semangat terus kak updatenyaaa
korokoro: siap kk makasih 😁
total 1 replies
valerio_cean
bagus banget ceritanya kak, harus sering sering up
korokoro: wah makasih kak... jadi tambah semangat up nya
total 1 replies
anggita
👏semoga lancar novelnya banyak pembacanya.
anggita
like👍+ hadiah iklan☝
korokoro: makasih kak/Smile//Grin/
total 1 replies
Nico queen
Mungkin maksudnya "Aksara" kak.
korokoro: owh iya aksara ya 😂😂 ✍️catet revisi
total 1 replies
Nico queen
Kemungkinan neneknya selingkuh 🗿
korokoro: hehhh /Facepalm/ wkwkwk
total 1 replies
Zizi
kurang panjanggg thoorrr/Joyful//Joyful/
korokoro: Jan panjang-panjang kak, nanti langsung tamat/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Moon Wolf
Kok aku malah ga suka sama gambarnya ya wkwkwk
korokoro: hihi, skip aja gambarnya, agak disturbing emang gambar gambar di tarot 😂🙏
total 1 replies
Nico queen
Introvert, aku banget
korokoro: /Facepalm/
total 1 replies
Jazzy Bold
mantep Thor. di tunggu updatenya yah
korokoro: ashiap kk makasih kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
finally ceritanya menarik, cuma harus perhatikan tanda baca ya kak maaf loh ya aku koreksi 😉
Nico queen: Semangat kak,/Determined/
korokoro: Wah makasih kk akhirnya ada yang kasih feedback koreksi.. gpp loh kak aku seneng di koreksi gini biar bisa lebih baik lagi nulisnya 🙏
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
adik adiknya❌
adik-adiknya ✅
NoComent🇮🇩🇮🇩
sebuah jejak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!